Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN

PRAKTIK
PERIODIK PARALISIS
KLINIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/ 3
HK.00.01./I.V.1.7/…/2015

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur Utama

dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K)


NIP. 196108201988121001

PENGERTIAN Merupakan kelemahan otot lurik yang diturunkan secara autosomal


dominan, yang dikaitkan dengan kadar kalium dalam plasma darah
terdapat 3 tipe : hipokalemi, hiperkalemi, dan normokalemi, bersifat
periodik dan reversibel. 1,2,3

ANAMNESIS Kelumpuhan anggota gerak terutama pada pagi hari setelah bangun
tidur, setelah periode istirahat sehabis latihan otot berat. Tanda awal
berupa nyeri otot, disusul kelemahan otot, dimulai pada ekstremitas
bawah lalu ekstremitas atas, badan, dan leher, Otot pernapasan dan
otot menelan jarang terkena. Keluhan sensorik tidak didapati1,3,4
PEMERIKSAAN Kelumpuhan anggota gerak dan kekuatan otot saat serangan, otot
FISIK respirasi dan otot menelan jarang terkena4
Tidak ada gangguan sensoris1,2
Refleks tendon menurun1,2
KRITERIA Awitan akut dengan gejala kelumpuhan anggota gerak. Otot respirasi
DIAGNOSIS dan otot menelan jarang terkena. Refleks tendon mungkin menurun.
Tidak ada gangguan sensoris. 1
Faktor presipitasi : banyak makan karbohidrat, terlalu lelah, cuaca
dingin.1,2
Kadar kalium darah bisa hiperkalemia, normokalemia, atau
hipokalemia. Yang terbanyak hypokalemia1,2
DIAGNOSIS
KERJA Periodik paralisis hiperkalemia, normokalemia, hipokalemia1,2,3,4
DIAGNOSIS Hipokalemi karena gastroenteritis, tirotoksikosis, Botulisme,neuropati
BANDING akibat keracunan logam berat, SGB, polimiosistis akut, tick paralisis,
miastenia gravis, infeksi HIV, porfira intermitten akut1,2,3
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Penunjang Laboratorium: darah rutin, gula darah, ureum
PENUNJANG creatinin, elektrolit darah, fungsi tiroid (sesuai indikasi)1
Pemeriksaan Penunjang Lain:1,2,3
EMG
EKG
Biopsi otot (atas indikasi)
TERAPI Rawat inap pada fase akut sampai kelumpuhan berkurang1
Fase Akut : pemberian K secara per oral atau parenteral (pada kasus
hipokalemia)2,3
Profilaksis: Diet tinggi Kalium, rendah Na, rendah karbohidrat
spironolacton 100 mg / hari p.o1,2
Tiamin HCl 50 mg / hari1
Terapi hipertiroidism sesuai indikasi1,2,3
Fisioterapi pada kelemahan berkepanjangan1

KOMPETENSI 1. Dokter Spesialis Saraf


2. Residen Neurologi sesuai dengan level kompetensinya
KOMPETENSI Merah Kuning Hijau
PANDUAN
PRAKTIK PERIODIK PARALISIS
KLINIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/ 3
HK.00.01./I.V.1.7/…/2015

PPDS Diagnosa   
Pengelolaan medis  
Prosedur 
EDUKASI Menghindari faktor pencetus seperti makan banyak karbohidrat, terlalu
lelah, dan cuaca dingin1
PROGNOSIS Ad vitam = ad bonam1,2
Ad sanationam = ad malam1,2
Ad Fungsionam = ad bonam1,2
TINGKAT
EVIDENS 1. Pemberian Inhibitor karbonat anhidrase direkomendasikan
pada penderita untuk mencegah kekambuhan paralisis
periodik hipokalemia familial (Level B, Class II).4
2. Pemberian suplemen Kalium secara oral lebih
direkomendasikan daripada pemberian cepat secara intravena
pada paralisis periodik hipokalemia (Level B, Class I)4
3. Terapi terbaik untuk pemulihan otot pada paralisis periodik
belum di tetapkan, masing-masing studi masih dalam
perdebatan.5
INDIKATOR 1. Perbaikan kekuatan motorik1
MEDIS 2. Kadar Kalium darah1
BAGAN ALUR

KEPUSTAKAAN Referensi:
1. Victor Maurice, Ropper Allan H. Adams and Victor’s Principles of
neurology. 9th edition. USA: the McGraw-Hill Companies; 2009
2. Samuels MA, Ropper AH. Samuel’s Manual of Neurologic
Therapeutics. 8th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins;
2010
3. Paralisis Periodik. Standar Pelayanan Neurologi. PERDOSSI.
PANDUAN
PRAKTIK PERIODIK PARALISIS
KLINIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


3/ 3
HK.00.01./I.V.1.7/…/2015

2006
4. Levitt JO. Practical aspects in the management of hypokalemic
periodic Paralysis. Journal of Translational Medicine 2008, 6:18
5. Sansone V, Meola G, Links T, Panzeri M, Rose MR. Treatment for
periodic paralysis (Review).The Cochrane Library.2008,3.
Available from URL: http://www.thecochranelibrary.com

Anda mungkin juga menyukai