Anda di halaman 1dari 34

Case Report Session

Body Dysmorphic Disorder


Agung Purmana - G1A217079
Annisa Puja Ikrima – G1A217098
Andini Kartikasari – G1A217105

Pembimbing: dr. Fatmawati, Sp.KJ, M.Kes


Pendahuluan
Ketidakpuasan
Manusia merupakan terhadap kondisi fisik
makhluk visual dengan dikatakan patologik bila
berbagai penghargaan hal itu menyebabkan
diri salah satunya distress yang signifikan
berkaitan dengan fisik atau gangguan fungsi
sosial.
Body Dysmorphic Disorder merupakan salah satu
gangguan somatoform yang ditandai oleh kepercayaan
yang salah atau persepsi yang berlebihan bahwa suatu
bagian tubuh mereka mengalami ketidaksempurnaan
atau kecacatan.
Laporan Kasus
Identitas Pasien

Nama : An. AR
Umur : 13 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Pemayung, Batanghari
MRS : 28 Mei 2018
Anamnesis

Alloanamnesis dengan: ibu pasien

Keluhan utama: Mudah tersinggung dan sulit tidur


Riwayat Penyakit Sekarang
3 bulan SMRS

2 tahun SMRS
- Os sulit tidur
- os ditinggal ibunya
- Os merasa
bekerja. hatinya tidak
- Os mudah enak
tersinggung dan
mudah marah - os tidak
- Os mengurung diri percaya diri
dikamar dan jarang
berkomunikasi - Os merasanya
Masalah - Os mudah kesal dan dirinya jelek
ingin mengakhiri
keluarga hidupnya - Os melakukan
(orang tua - Enggan melakukan aktivitas
bercerai) hobi yang dulu berulang-ulang
disukai
Riwayat Kehidupan Pribadi
0-3 tahun
• Pertumbuhan dan
• Kehamilan perkembangan
diharapkan anak normal sesuai • Pendiam
• Lahir cukup bulan anak seusianya. • Menyendiri
• BB cukup, (-) • Tidak mau bergaul
kelainan fisik • Pindah ke Korea

prenatal 3-11 tahun


Riwayat pendidikan:

Tamat SD, saat ini Homeschooling


(setara kelas 2 SMP)

Riwayat Pernikahan:

Belum menikah

Riwayat Pelanggaran hukum:

Tidak pernah bermasalah dan terlibat

Riwayat Aktivitas Sosial:

Tidak dapat bersosialisasi dengan baik


(kendala bahasa dan merupakan pribadi
yang tertutup)
Riwayat Riwayat
Penyakit Penyakit
Dahulu:
Keluarga:
- Riwayat
Tidak
TB saat TK
ada
- Belum keluarga
penah pasien
mengalami dengan
keluhan keluhan
serupa sama
Pemeriksaan Fisik T : 36,5º C

TD :110/60 mmHg
RR : 20 x/menit

Nadi :80 x/menit TB : 159 cm

Pemeriksaan Kepala Dan Leher : Dalam batas normal


Pemeriksaan Thorak : Dalam batas normal
Pemeriksaan Abdomen : Dalam batas normal
Pemeriksaan Ekstremitas : Dalam batas normal

BB : 44 kg
IMT : 17,46 (kurus)
STATUS PSIKIATRI (28 Mei 2018)
Keadaan Umum
Penampilan : Cukup rapi
Kesadaran : Compos mentis
Orientasi : a. Waktu : Baik Fungsi Intelektual
b. Tempat : Baik Daya Konsentrasi : Baik
c. Orang : Baik Orientasi : a. Waktu : Baik
Sikap & Tingkah laku : Tidak Kooperatif b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik
Gangguan Berpikir Daya Ingat : Baik
Bentuk pikir : sulit dinilai Pikiran abstrak : Baik
Arus pikir : sulit dinilai Pengendalian impuls : Baik
Isi Pikir : sulit dinilai Daya Nilai : Baik
Tilikan :4
Alam Perasaan Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
Mood : Irritable
Afek : Depresif

Persepsi
Halusinasi : (-) Disangkal
Ilusi : (-) Disangkal
FOLLOW-UP STATUS PSIKIATRI
Keadaan Umum
Penampilan : Cukup rapi
Kesadaran : Compos mentis
Orientasi : a. Waktu : Baik Fungsi Intelektual
b. Tempat : Baik Daya Konsentrasi : Baik
c. Orang : Baik Orientasi : a. Waktu : Baik
Sikap & Tingkah laku : Kooperatif b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik
Gangguan Berpikir Daya Ingat : Baik
Bentuk pikir : Realistik Pikiran abstrak : Baik
Arus pikir : koheren Pengendalian impuls : Baik
Isi Pikir : preokupasi Daya Nilai : Baik
Tilikan :6
Alam Perasaan Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
Mood : eutimik
Afek : luas

Persepsi
Halusinasi : (-) Disangkal
Ilusi : (-) Disangkal
Diagnosis Banding
F92 Gangguan Tingkah Laku dan Emosi
F32 Gangguan Depresi
F42 Gangguan Obsesif-Kompulsif

Diagnosis Multiaksial
Axis 1 : F92 Gangguan Tingkah Laku dan Emosi
Body Dysmorphic Disorder
Axis 2 : Tidak ada
Axis 3 : Tidak ada
Axis 4 : Masalah Primary Support Group
Axis 5 : GAF 70-61 Beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik.
Tatalaksana
MEDIKAMENTOSA
- Sertraline 50 mg 1x1/2 tablet/oral/hari (1-0-0)
- Clobazam 10 mg 1x1/2 tablet/oral/hari (1-0-0)
- Risperidon 0,5 mg (0-0-1)
- Trihexyphenidyl 0,5 mg (0-0-1)
PSIKOTERAPI

PROGNOSIS
Quo Ad Functionam : dubia ad bonam
Quo Ad Sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Body Dysmorphic Disorder

Body Dysmorphic Disorder adalah suatu kondisi


Definisi yang ditandai oleh preokupasi yang berlebihan
dari defek minor atau imajinasi pada bentuk
wajah maupun bagian tubuh tertentu. Gangguan
tersebut dapat menyebabkan penurunan fungsi
sosial, pekerjaan dan pendidikan individu
Insidensi & Epidemiologi
Mengenai 1-2%
populasi Amerika
Serikat.
60% pasien dengan Body
Dysmorphic Disorder
mengalami depresi mayor

Rasio wanita dan pria


antara 1:1 hingga 3:2.
onset pertama: 15-16 tahun

percobaan bunuh diri


dilaporkan pada 22-24%
pasien
1. Obsesif-Kompulsif
Faktor 2. Psikologis
Risiko 3. Lingkungan
4. Kepribadian
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Perilaku berulang (seperti terus-menerus (dan berat) menggunakan make-up, teratur memeriksa penampilan di
cermin, lihat bagian di bawah ini untuk perilaku yang lebih terkait).

Melihat gambar yang sedikit berbeda pada diri dan mengamati cermin atau permukaan reflektif.

Pikiran obsesif tentang cacat penampilan yang dirasakan.

Perilaku obsesif dan kompulsif terkait dengan cacat penampilan yang dirasakan.

Delusi pikiran dan keyakinan terkait dengan cacat penampilan yang dirasakan.

Penarikan sosial dan keluarga, fobia sosial, kesepian dan isolasi sosial.

Keinginan bunuh diri.


Kriteria Diagnostik
Penegakkan diagnosis BDD pada pasien, menurut
DSM-V:
1. Preokupasi terhadap satu atau lebih kekurangan
atau kecacatan fisik yang hanya dirasakan oleh
pasien dan tidak terlihat oleh orang lain.
2. Individu menunjukkan perilaku berulang (seperti
berkaca berulang-ulang, dandan berlebihan,
mencubit kulit) atau preokupasi atau obsesi pasien
tindakan mental seperti membandingkan keadaan
fisiknya kepada orang lain.
3. Preokupasi terhadap ketidaksempurnaan fisiknya
menyebabkan suatu penderitaan (distress) dan
hendaya (disability) dalam melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari seperti fungsi pekerjaan dan
fungsi penting lainnya.
4. Preokupasi dibedakan dari gangguan mental lain
terkait berat badan seperti eating disorder.
Diagnosa Banding
Obsessive-
compulsive disorder

Gangguan depresi

Gangguan tingkah
laku dan emosi
Tatalaksana
- Antidepressant (SSRI)
Medikamentosa - Antipsikotik (Atypical Antipsikotik)
- Simtomatis

Bertujuan untuk mengubah pola pikir (terapi kognitif)


Psikoterapi pasien dan tingkah laku

Menemani pasien di masa-masa sulit, menyemangati serta


Dukungan turut mengerti dan memahami gejala dan tanda dari Body
Keluarga dan Dysmorphic Disorder
Lingkungan
Analisa Kasus
Kasus Teori
DSM V
1. Preokupasi terhadap kekurangan atau
kecacatan fisik yang hanya dirasakan oleh
1. Menganggap dirinya jelek pasien dan tidak terlihat oleh orang lain.
2. berkaca berulang-ulang 2. Individu menunjukkan perilaku berulang
3. pasien tidak percaya diri untuk 3. Preokupasi terhadap ketidaksempurnaan
melakukan sesuatu di lingkungan sosial. fisiknya menyebabkan suatu penderitaan
(distress) dan hendaya (disability) dalam
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
PPDGJ III

1. pikiran untuk melakukan tindakan


1. Pasien melakukan aktivitas berulang-ulang tersebut bukan
berulang-ulang hanya untuk merupakan hal yang memberi
kepuasan terhadap kebersihan kepuasan atau kesenangan
2. Gejala depresi muncul sebelum 2. gangguan obesesif kompulsif
adanya tindakan yang berulang- ditegakkan hanya bila tidak
ulang yang dilakukan oleh pasien. gangguan depresif pada saat
gangguan obsesif kompulsif muncul

DD: OCD
Diagnosis banding gangguan depresi disingkirkan
karena pasien masih termasuk dalam kategori anak
dan remaja, selain itu gangguan yang dialami belum
cukup berat untuk memenuhi kriteria episode
depresi.
Tatalaksana

Medikamentosa
• Sertraline 50 mg 1x1/2 tablet/oral/hari (1-
0-0)
• Clobazam 10 mg 1x1/2 tablet/oral/hari (1-
0-0)
• Risperidon 0,5 mg (0-0-1)
• Trihexyphenidyl 0,5 mg (0-0-1)
Psikososial
• Psikoterapi
Kesimpulan
1. Body Dysmorphic Disorder merupakan salah satu gangguan somatoform yang
ditandai oleh kepercayaan yang salah atau persepsi yang berlebihan bahwa
suatu bagian tubuh mereka mengalami ketidaksempurnaan atau kecacatan.
2. Klasifikasi dari Body Dysmorphic Disorder menurut DSM-V (Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition) merujuk pada
preokupasi seorang individu mengenai ketidaksempurnaan fisik yang dibesar-
besarkan dalam hal penampilan mereka.
3. Body Dysmorphic Disorder muncul kebanyakan pada wanita, biasanya dimulai
pada akhir masa remaja, dan biasanya berkaitan dengan depresi, fobia sosial,
serta gangguan kepribadian.
4. Penatalaksanaan Body Dysmorphic Disorder merupakan kombinasi dari
beberapa terapi yaitu psikoterapi, obat-obatan, dan dukungan keluarga dan
orang-orang di lingkungan sekitar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai