KELOMPOK 3 1. Annisa Ichlassul A (05) 2. Bhre Darnaratti (08) 3. Heny Tri Suryani (15) 4. Yuliatun Huda D (32) PENGERTIAN Rasul mempunyai 3 sifat. Yaitu sifat wajib, sifat mustahil dan sifat jaiz. Sifat mustahil Rasul berarti sifat-sifat yang secara akal tidak mungkin dimiliki Rasul Allah. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat wajib Rasul. Sifat mustahil Allah jumlahnya 4. Yaitu kidzib, khianah, kitman dan baladah. 1. Al-Kidzib
Mempunyai arti bohong atau dusta, Sifat ini
merupakan kebalikan dari sifat amanah. Semua Rasul adalah manusia yang dipilih oleh Allah SWT sebagai utusan-Nya. Mereka selalu memperoleh bimbingan dari Allah SWT sehingga terhindar dari sifat-sifat tercela. Setiap rasul benar ucapannya dan benar pula perbuatannya. Sifat dusta hanya dimiliki oleh manusia yang ingin mementingkan dirinya sendiri, sedangkan rasul mementingkan umatnya. Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’an) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Q.S an-Najm/53: 2-4) Tafsir ayat : Nabi muhammad dalam menyampaikan wahyu adalah jujur, yaitu menurut wahyu dari Allah. Sebagai contoh, dulu pernah ada seorang laki laki yang bertanya 'apakah jika ada orang matinya dalam keadaan jihad fisabilillah dia akan masuk surga? Nabi muhammad menjawab iya, namun beberapa saat kemudian nabi muhammad didatangi malaikat jibril dan berkata 'iya, kecuali orang yang mempunyai hutang' lalu nabi muhammad memanggil lelaki tadi dan membenarkan apa yang diucapkan pertama kali. 2. Al-Khianah Al-Khianah, yakni merupakan lawan dari Al-Amanah yang berarti seorang rasul itu khianat. Tidak mungkin seorang rasul berkhianat atau ingkar janji terhadap tugas-tugas yang diberikan Allah SWT kepadanya. Orang yang khianat termasuk orang yang munafik, rasul tidak mungkin menjadi seorang yang munafik. Sepanjang sejarah belum pernah ada seorang rasul yang khianat kepada umatnya. Demikian pula terdahap amanat yang telah diterima dari Allah SWT. Ketika Rasulullah SAW menunaikan Haji Wada’, beliau berpidato di Padang Arafah seraya berkata : “Hai manusia, janganlah engkau kembali menjadi kafir sesudahku sehingga yang satu golongan memerangi golongan yang lain. Ingatlah ! Yang hadir hendaklah menyampaikan kepada yang tidak hadir. Barangkali orang yang menerima pesan lebih pandai memelihara (pesan) daripada orang yang mendengarkannya secara langsung. Bukankah telah kusampaikan? Ya Allah, saksikanlah ! Hai manusia, sesungguhnya Tuhanmu adalah satu dan bahwasanya orang tuamu satu. Kamu semua dari Adam, sedangkan Adam itu dari tanah. Bahwasanya yang semulia-mulia orang di sisi Allah ialah yang paling taqwa di antara kamu. Tidak ada kelebihan orang Arab atas orang bukan Arab melainkan dengan taqwa kepada-Nya. Bukankah telah kusampaikan? Ya Allah, saksikanlah ! Yang hadir hendaknya menyampaikan (pesan ini) kepada yang tidak hadir. Ketika Nabi Muhammad SAW ditawari kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau meninggalkan tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, beliau menjawab:
”Demi Allah…wahai paman, seandainya mereka
dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-Nya” 3. Al-Kitman Al-Kitman, yaitu merupakan lawan dari sifat Al- Tabligh, yaitu mustahil seorang rasul itu menyembunyikan kebenaran. Semua ajaran yang disampaikan oleh para rasul kepada umatnya tidak ada yang pernah disembunyikan. Jangankan yang mudah dikerjakan dan difahami dengan akal fikiran, yang sulit pun akan disampaikan olehnya seperti peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Tugas rasul di dunia ini adalah menyampaikan wahyu Allah SWT kepada umat manusia sebagai pedoman hidup. Semua rasul bersifat tabligh atau menyampaikan wahyu dan mustahil bersifat kimaan atau menyembunyikan wahyu yang diamanatkan kepada dirinya. Dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab, para rasul melaksanakan tugas-tugasnya walaupun harus menanggung segala resiko yang akan terjadi. Contohnya, Nabi Ibrahim AS mendapat resiko dari Raja Namrud dan rakyatnya sehingga beliau dibakar. Nabi Musa AS bersama kaumnya (Bani Israil) bersusah payah menyelamatkan diri dari kejaran tentara Raja Fir’aun sehingga nyaris tertangkap olehnya. Nabi Muhammad SAW berlumuran darah saat dilempari batu oleh penduduk Thaif dan nyaris terbunuh saat akan hijrah ke Madinah. Kesemuanya itu merupakan resiko yang harus dihadapi para rasul dalam melaksanakan tugas sucinya. 4.Al-Baladah Al-Baladah, yaitu mustahil seorang rasul itu bodoh. Meskipun Nabi Rasulullah SAW, tidak dapat membaca serta menulis (ummi) tetapi ia sangat pandai. Contohnya dalam menyampaikan ayat Al Quran dan kemudian menjelaskannya dalam puluhan hadist memerlukan kebijaksanaan yang luar biasa. Nabi Muhamad mampu menjelaskannya hingga membuat orang masuk islam. Nabi Muhammad juga mampu berdebat dengan orang orang kafir dengan cara sebaik baiknya. Hikmah beriman kepada rasul Allah SWT dalam kehidupan 1. Bertambah iman kepada Allah SWT dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar manusia pilihan-Nya. 2. Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul. 3. Bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. 4. Memercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya. 5. Lebih mencintai, menghormati, dan mengagungkan rasul atas perjuangannya dalam menyampaikan agama Allah SWT kepada umatnya. 6. Akan selamat di dunia dan di akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul. 7. Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup. SEKIAN DAN TERIMA KASIH