Anda di halaman 1dari 37

oleh :

1. Shaheen Reddy
2. Indriani Nisfulaili
3. Alvin Henri

Pembimbing : dr. Nasib Mangoloi Situmorang,


Mked (For), Sp. F

Sumber : DVI INDONESIA


KONDISI GEOGRAFIS INDONESIA

•Negara Kepulauan 18.306 pulau.


•129 gunung berapi.
•Pertemuan 3 plat tektonik utama (Eurasia, Indo- Australia and
Mediterranean)
•  HIGH RISKS Gempa Bumi, Tsunami, Longsor, Banjir, Kecelakaan
( darat, laut, udara), dsb. ------’supermarket’ bencana ?
 Suatu peristiwa yang disebabkan oleh alam
atau ulah manusia,dpt terjadi secara tiba-tiba
atau berlahan, yang menyebabkan hilangnya
jiwa manusia, kerusakan harta benda dan
lingkungan, serta melampaui dan
sumberdaya masyarakat untuk
menanggulanginya
BENCANA
UU No. 24/2007

• Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan


mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
• Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
• Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit.
• Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok
atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
BENCANA
INTERPOL GUIDELINE

Natural Disaster (Bencana alam)


Un Natural Disaster(Bencana ulah manusia)
Kelalaian manusia (Human Negligence disaster))
Dibuat manusia(Man Made disaster)

Close disaster(bencana tertutup)


Open disaster(bencana terbuka)
 Sebuah prosedur untuk mengidentifikasi
korban mati akibat bencana massal secara
ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan
dan mengacu kepada standar baku interpol
SIAPA YANG BERTANGGUNG
JAWAB TERHADAP
PROSES DVI ?
BENCANA

KORBAN KORBAN
MATERI MANUSIA

HIDUP MATI
- Pertolongan Pertama - Pencarian
- Pengobatan - Evakuasi
- Evakuasi - Identifikasi
- Bantuan Pangan dll - Serahkan keluarga
- Kubur
DVI diperlukan ?
1. MENEGAKKAN HAM
2. BAGIAN PROSES PENYIDIKAN
3. IDENTIFIKASI VISUAL DIRAGUKAN
4. KEPENTINGAN HUKUM
a. ASURANSI
b. WARISAN
c. STATUS PERKAWINAN
6. DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
THE PRIMARY
METHODS OF
IDENTIFICATION

FINGER PRINT DENTAL RECORD DNA ANALYSIS


THE SECONDARY
METHODS OF
IDENTIFICATION

MEDICAL DATA PHOTOGRAPHY PROPERTY


KETENTUAN IDENTIFIKASI POSITIF

a. MINIMAL SATU PRIMARY ID, dengan


atau tanpa secondary ID
b. MINIMAL DUA SECONDARY ID, bila
tidak ada primary ID
PROSEDUR DVI

• Mengacu terhadap standar DVI Interpol


• Menggunakan formulir DVI
• Bisa disesuaikan dengan situasi di
wilayah TKP tersebut
• Mempunyai SOP dan MOU
 Bencana yang menyebakan korban massal,
seperti kecelakaan bus dan pesawat, gedung
yang runtuh atau terbakar, kecelakaan kapal
laut dan aksi terorisme
 Gempa Bumi,Tsunami,Gunung meletus,dll
 Juga dapat terapkan terhadap insiden lainnya
dalam pencarian korban
 Identifikasi Visual tidak secara utuh diterima
oleh DVI
 Tidak ilmiah
 Pesan ahli waris lebih banyak
 Wajah tidak utuh/rusak
Visual identification
 Phase I : TKP
 Phase II :Post Mortem
 Phase III :Ante Mortem
 Phase IV :Rekonsiliasi
 Phase V :Debriefing
FA S E 1 - T K P

Fungsi
• Menetapkan prosedur DVI
• Mencari, menemukan, mencatat sisa tubuh dan
barang
- Tempat insiden harus dianggap sebagai TKP
- TKP harus diteliti dan membuat catatan
sebelum sisa tubuh dipindahkan
- Kerjasama dengan pihak terkait di TKP
- Form DVI warna pink
FA S E 1
Fungsi
• Melakukan pemeriksaan mayat, property dll
• Mencatat hasil pemeriksaan, dokumentasi
• Pengambilan sidik jari
• Pengambilan sampel DNA
• Mencatat hasil dalam form DVI warna pink
Fungsi:
 Menampung dan menyimpan sisa tubuh
 Mencatat dan menyimpan properti
 Tempat melaksanakan pengujian terhadap
sisa tubuh
 Tempat kordinasi untuk pemisahan sisa
tubuh
Fungsi
• Membandingkan data AM dengan PM
• Penetapan suatu identifikasi
• Mengkorfimasi apakah hasil yang dicapai
sudah memuaskan semua pihak (Tim)
FASE 5 – DEBRIEFING

Kegunaan
1. Meninjau kembali pelaksanaan DVI
2. Mengenali dampak positive dan
negative operasi DVI
3. Menentukan keefektifan persiapan
tim DVI secara psikologi
4. Melaporkan temuan serta
memberikan masukan untuk
meningkatkan operasi berikutnya
FASE 5 ... (Lanjutan)
Kendala dalam menjalankan prosedur DVI adalah
• Koordinasi ( lintas instansi, multi disiplin ilmu dll )
• Masyarakat/budaya/keluarga korban
• Mass media
• Politik, dll
 Pengalaman yang dipunyai oleh seorang ahli dokter
umum/ahli antropologi forensik dapat sangat berguna dalam
:
 penilaian akan bagian tubuh manusia dengan kondisi yang
terpisah-pisah serta hangus terbakar.
 dapat menentukan jumlah individu minimum, membedakan
antara potongan tubuh dan/atau tulang yang berasal dari
manusia atau bukan
 serta dapat menentukan profil biologis seperti umur, jenis
kelamin dan etnis dari potongan tubuh manusia yang belum
teridentifikasi.
 Dalam menghadapi hal-hal yang
berhubungan dengan korban bencana,
seperti pencarian, pemulihan, proses
identifikasi, penanganan bencana serta
keluarga korban, idealnya ditangani oleh
ahli antropologi forensik karena mereka
telah terlatih dalam menangani hal-hal
seperti diatas.

Anda mungkin juga menyukai