DISUSUN OLEH :
Hasna N 111 17 007
Musyarafa N 111 17 058
Lia Aswika Via Kosta N 111 17 028
Bonita Ratnasari N 111 16 117
PEMBIMBING
Dr. dr. Hj. Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F
Tahap DVI
Proses DVI tersebut mempunyai lima fase, dimana setiap fasenya mempunyai
keterkaitan satu dengan yang lainnya. Fase-fase tersebut yaitu :
Pada prinsipnya untuk fase tindakan awal yang dilakukan di situs bencana,
ada tiga langkah utama.Langkah pertama adalah to secure atau untuk
mengamankan, langkah kedua adalah to collect atau untuk mengumpulkan dan
langkah ketiga adalah documentation atau pelabelan.
Pada fase ini dilakukan pembandingan data post mortem dengan data
ante mortem. Ahli forensik dan profesional lain yang terkait dalam proses
identifikasi menentukan apakah temuan post mortem pada jenazah sesuai
dengan data ante mortem milik korban yang dicurigai sebagai jenazah.
Apabila data yang dibandingkan terbukti cocok maka dikatakan identifikasi
positif atau telah tegak. Apabila data yang dibandingkan ternyata tidak cocok
maka identifikasi dianggap negatif dan data post mortem jenazah tetap
disimpan sampai ditemukan data ante mortem yang sesuai dengan temuan
post mortem jenazah.
e. Fase V – Debriefing
a. Pemeriksaan DNA
b. Pemeriksaan Odontologi
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Ras
d. Golongan darah
e. Bentuk wajahDNA
3.1 Kesimpulan