Anda di halaman 1dari 25

ASOSIASI ORGANISME

BENTIK DI PERAIRAN
SUBTIDAL

9/8/2018 1
RUANG LINGKUP BAHASAN TENTANG DASAR
LAUT DAN KONDISI KEHIDUPAN DI PERAIRAN
DANGKAL PAPARAN BENUA:
BANYAK DIKAJI (OBYEK KAJIAN ILMIAH)
DAERAH PENANGKAPAN IKAN
ASOSIASI UTAMA (BUKAN TERUMBU
KARANG)
SEBAGAI ZONA SUBTIDAL

9/8/2018 2
KONDISI LINGKUNGAN
 Bervariasi (tidak stabil) dibanding laut
terbuka atau laut dalam.
Faktor lingkungan fisik penting : turbulensi
Turbulensi, hasil interaksi dari faktor:
Ombak
Arus
upwelling
 Pengaruh ombak  signifikan di perairan
dangkal (memindahkan butiran-butiran
halus)
 Turbulensi : menghalangi stratifikasi termal di
perairan pantai
9/8/2018 3
 NUTRIEN:
 Bukan faktor pembatas
 Stok makanan sangat melimpah
 Penyangga kehidupan bentos,
plankton, dan nekton
 Daerah sublitoral: dapur bagi
lingkungan laut
 Hasil run-off daratan
 Hasil daur ulang
MATERI² MAKROFITA  termanfaatkan
setelah mengalami dekomposisi

9/8/2018 4
SALINITAS:
 Lebih berfluktuasi dibanding laut terbuka
 Penambahan air tawar dari run-off
daratan
 Proses penguapan (rasio luas
permukaan terhadap volume besar)

SUHU:
= Bervariasi
= iklim sedang  variasi musiman
= pemicu/isyarat perubahan aktivitas
organisme (reproduksi)
9/8/2018 5
PENETRASI CAHAYA
 Kecil, akibat turbulensi
Kumpulam bahan-bahan sisa (dari
daratan, dan fragmen makrofita)
Kepadatan plankton tinggi akibat
berlimpahnya nutrien

KEADAAN SUBSTRAT:
Relatif seragam (diversitas topografi
kecil)
Variasi habitat yang dihuni  sedikit
9/8/2018 6
 Tipe substrat dasar:
 Sedimen lunak
 Pasir
 Lumpur
 Substrat keras

9/8/2018 7
KELOMPOK ORGANISME

 INFAUNA: organisme yang hidup di dalam


substrat lunak
EPIFAUNA: organisme yang hidup pada
atau berasosiasi dengan permukaan
PREDATOR: bergerak aktif (ikan dan
kepiting)

9/8/2018 8
ORGANISME INFAUNA

 Mewakili 90% dari komunitas daerah


litoral
 Berdasarkan ukuran:
Makrofauna : lebih besar dari 1 mm
Meiofauna : antara 0,1–1 mm
Mikrofauna : kurang dari 0,1 mm (protozoa
dan bakteri)

9/8/2018 9
ASOSIASI FAUNA

 MAKROFAUNA DASAR LUNAK


SUBLITORAL TERSUSUN ATAS 4
KELOMPOK TAKSONOMI
Kelas Polychaeta
Kelas Crustaseae
Filum Echinodermata
Filum Mollusca

9/8/2018 10
CACING POLYCHAETA
 Polychaeta bentik, ada
dua kelompok
Pembentuk tabung
Penggali
 Secara taksonomi 
ada dua ordo
Erratia  dapat
mengembara
Sedentaria 
melekat di substrat

9/8/2018 11
CRUSTACEAE

 Umumnya epifauna (di


permukaan substrat)
 Tersusun atas:
 Ostracoda
 Amfipoda
 Isopoda
 Tanaidae
 Misidae
 Dekapoda  ukuran
kecil

9/8/2018 12
MOLLUSCA

 Bivalvia: penggali/
infauna

 Gastropoda:
epifauna

9/8/2018 13
ECHINODERMATA

 Umumnya di subtidal
– Bintang mengular
– Ekinoid  bulu babi
& dollar pasir
– Holoturoidae 
tripang & terung

9/8/2018 14
PENELITIAN EKOLOGI KUANTITATIF 
DIPELOPORI OLEH CG JOH PETERSEN
(DENMARK, 1918)

9/8/2018 15
 PETERSEN GRAB
LUAS AREA SAMPLING REPRESENTATIF:
0,5 M2 23 X Dredge (15x15) cm2
1 M2  45 X Dredge (15x15) cm2

Berdasarkan data bentik, Petersen dapat:


menghitung jumlah organisme seluruh dasar,
menaksir makanan yang tersedia bagi ikan, &
menduga biomassa ikan yang dapat hidup

9/8/2018 16
Petersen (1918, 1924):
“ Daerah dasar secara terus menerus dihuni
oleh kelompok spesies yang sama dan pada
daerah lain dihuni oleh asosiasi spesies yang
berlainan”
“Secara nisbi, sedikit spesies yang membentuk
sebagian besar individu dan biomassa”
Pendekatan kuantitatif dapat menunjukkan
perbedaan antar komunitas berdasarkan
kelimpahan nisbi, yang secara kualitatif (bds
ada/tyidak ada) sama.
9/8/2018 17
 Organisme-organisme yang mendominasi
pada beberapa daerah yang berlainan
konstan dan seragam dengan berjalanan
waktu
– Contoh: “komunitas Macoma baltica” di
Denmark (kedalam 8—10 m)  M. baltica yang
dominan, dan lainnya Areniocola marina,
Cardium edule, Mya arenaria, dll..

9/8/2018 M. brota M. carlottensis 18


M. baltica Mya arenaria
Konsep “komunitas dasar paralel”:
 Tipe sedimen yang mirip pada kedalaman
yang sama di seluruh dunia mengandung
komunitas yang kurang lebih sama.
– Spesiesnya tidak sama, tapi mereka sangat mirip
secara ekologi dan taksonomi.
– Mereka menempati relung yang sama

– Terbentuknya asosiasi komunitas bentik, tidak


acak, tapi menyajikan sistem interaksi yang
sebenarnya
– Kombinasi beberapa faktor bekerja terus-
menerus untuk menjamin kemantapan komunitas
9/8/2018 19
Ekologi Larva
 Kemantapan komunitas bentik,
berhubungan erat dengan aspek ekologi
larva
 Mayoritas komunitas bentik mempunyai
komposisi spesies yang bereproduksi
menghasilkan larva planktonik, sebelum
bermetamorfosis menjadi bentuk dewasa

 Ada tiga kemungkinan cara perkembangan yang berlaku


bagi invertebrata bentik dengan mendapatkan energi yang
cukup untuk bereproduksi:
– larva planktrotrofik,
– larva lesitotrofik, dan
– larva nonpelagik
9/8/2018 20
Interaksi Biologi
 Dalam setiap komunitas, spesies tidak
terisolasi, tapi beinteraksi pada daerah yang
sama
 Woodin (1976) mengklasifikasikan organisme
infauna menjadi:
– Penggali pemakan deposit,
– Pemakan suspensi, dan
– Pembentuk tabung dari berbagai bahan.
 Klasifikasi ini bergantung pada klasifikasi
oportunis—ekuilibrium

9/8/2018 21
Penggali Pemakan Deposit
 Penggali pemakan deposit: melimpah
pada sedimen berlumpur-lunak yang
mengandung banyak bahan organik
– Kehadiran tipe ini dapat meniadakan tipe
pemakan suspensi
– Aktivitas penggalian menjadikan substrat
tidak stabil dan mudah tesuspensi kembali
– Teresuspensi substrat dapat menyumbat
struktur penyaring pemakan suspensi
– Pengendapan kembali suspensi dapat
mengubur & membunuh larva filter feeder
9/8/2018 22
Penyaring Pemakan Suspensi
 Pamakan suspensi melimpah pada
susbstrat berpasir dan bahan
organik sedikit, di mana penggali
pemakan deposit menemukan
sedikit bahan organik dan lebih
sukar untuk menggali
– Sekali terbentuk, tipe ini dapat
menyingkirkan pemakan deposit
dengan menyaring larvanya

9/8/2018 23
Organisme Pembentuk Tabung
 Dari kelompok pemakan suspensi
maupun pemakan deposit.
 Tabung-tabung yang terbangun
mampu menstabilkan susbrat, serta
menyebar dalam susbstrat
– Mencegah tersuspensi kembali dan
memungkinkan pemakan suspensi
hidup
– Membatasi susbtrat yang dapat digali
oleh pemakan deposit
9/8/2018 24
 Penyingkiran melalui aktivitas normal
ini disebut “gangguan kompetisi”
(Competitif Interference)
– Akibat interaksi ini, antara tipe
organisme yang berbeda terjadi
asosiasi yang berbeda

9/8/2018 25

Anda mungkin juga menyukai