Kelompok 7
Yanni Puspa Amaranti
Muthiya Harlingga
Prayogi Widi Santoso
Salsabila Nadya
Pokok Bahasan:
1. pengertian penyakit paru obstruktif kronis
Penentuan klasifikasi (derajat) PPOK sesuai dengan ketentuan Perkumpulan Dokter Paru
Indonesia (PDPI) dan GOLD tahun 2015 sebagai berikut:
Gagalnya pembersihan
mukosiliar adalah adanya
proliferasi sel globet dan
pergantian epitel yang bersilia
dengan tidak yang bersilia.
Akibatnya makrofag dan
neutrofil berinfiltrasi ke epitel
dan memperkuat tingkat
kerusakan epitel.
2 Jenis kelamin
3 Merokok
Menurut
Orang 4 Pendidikan
Riwayat terpajan
5
polusi udara
6 Riwayat infeksi
saluran napas bawah
berulang
Lebih dari 90% kematian PPOK terjadi di negara-negara
yang memiliki pendapatan rendah dan menengah, di mana
strategi efektif untuk pencegahan dan pengendalian tidak
selalu dilaksanakan atau dapat diakses (WHO, 2017). Pada
tahun 1990, diperkirakan sekitar 120,9 juta kasus PPOK di
Lebih dari 3 juta orang meninggal karena PPOK pada tahun 2012, menyumbang 6%
dari semua kematian secara global (GOLD, 2017). Di seluruh wilayah WHO,
prevalensi tertinggi diperkirakan di Amerika (13,3% pada tahun 1990 dan 15,2%
pada tahun 2010), dan terendah di Asia Tenggara (7,9% pada tahun 1990 dan 9,7%
pada tahun 2010). Persentase peningkatan kasus PPOK antara tahun 1990 dan
2010 adalah yang tertinggi di wilayah Mediterania Timur (118,7%), diikuti oleh
kawasan Afrika (102,1%), sedangkan wilayah Eropa mencatat peningkatan
terendah (22,5%) (Adeloye et al., 2015).
(Riskesdas, 2013)
Trend Waktu Penyakit Paru
Obstruktif Kronis
DUNIA
Pada tahun 1990 PPOK menempati
urutan ke-6 sebagai penyebab utama
kematian di dunia.
Data WHO tahun 2001 menunjukkan angka
mortalitas PPOK adalah 4,8% dan
menduduki urutan ke-4 penyebab kematian
di dunia.
pada tahun 2002 telah menempati urutan
ke-3 setelah penyakit kardiovaskuler dan
kanker (WHO,2002).
AMERIKA SERIKAT
Di Amerika Serikat dibutuhkan dana sekitar 32 juta US$
dalam setahun untuk menanggulangi penyakit ini,
dengan jumlah pasien sebanyak 16 juta orang dan
lebih dari 100 ribu orang meninggal.
INDONESIA
di Indonesia, PPOK adalah salah satu dari 10
penyebab kematian utama.
Hasil survei penyakit tidak menular oleh
Direktorat Jenderal PPM & PL di 5 rumah
sakit propinsi di Indonesia (Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan
Sumatera Selatan) pada tahun 2004,
menunjukkan PPOK menempati urutan
pertama penyumbang angka kesakitan
(35%), diikuti asma bronkial (33%), kanker
paru (30%) dan lainnya (2%)
INDONESIA
Menurut RISKESDAS tahun 2013 Prevalensi
PPOK tertinggi terdapat di Nusa Tenggara
Timur (10,0%), diikuti Sulawesi Tengah
(8,0%), Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan
masing- masing 6,7%, sedangkan untuk di
kalimantan timur sendiri sebanyak 2,8 %.
Prevalensi penyakit asma, PPOK, dan
kanker menurut provinsi Indonesia
2013
Faktor Risiko Penyakit Paru
Obstruktif Kronis
Faktor Resiko Utama
PROS Berkembangnya Penyakit
CONS
Faktor Host
Faktor Paparan Lingkungan
Merokok Pekerjaan
04 01
04 01
Predisposisi genetik,
Adanya yaitu defisiensi a1
antitripsin (AAT)
gangguan fungsi 03 02
paru
Dari berbagai faktor resiko yang ada, merokok
merupakan faktor resiko utama untuk
COPD/PPOK karena tembakau kronis. Di
Amerika Serikat, 80 sampai 90% kasus PPOK
disebabkan oleh merokok. Paparan asap rokok
diukur dalam paket-tahun, rata-rata jumlah
rokok yang dihisap paket harian dikalikan
dengan jumlah tahun merokok. Tidak semua
perokok akan mengembangkan PPOK, namun
perokok terus menerus memiliki setidaknya
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Paru Obstruktif
Kronis
Pencegahan penyakit Paru Obstruksi
Kronis menurut five level prevention: