TIM KEPERAWATAN
MATERNITAS
TUJUAN
PEMERKOSAAN KEHAMILA
ANGKA
BERAKIBAT PADA N YANG
ABORTUS KEMATIA
KEHAMILAN BERISIKO
N IBU
TINGGI
MENUNDA
PERNIKAHAN
DAN
KEHAMILAN
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
pelayanan
Antenatal care
(ANC) harus
MENURUN “available,accessib
KAN AKI le, and acceprable
to all women in
the servis area
15% WANITA
HAMIL TJD
KOMPLIKASI
PENGERTIAN
imminens Medisinalis
inkompletus kriminalis
Kompletus
insipien
ABORTUS IMINENS
Bersifat mengancam dan masih ada harapan
untuk dipertahankan
Tanda-tanda : perdarahan pervaginam hanya
sedikit (flek-flek) dan berangsur-angsur
akan berhenti setelah berlangsung beberapa
hari, dan kehamilan berlangsung secara
normal. Ada/tidak ada nyeri ringan, cervix
menutup
Lanjutan...
Masalah keperawatan yang mungkin dijumpai adalah : 1).
kecemasan/kekhawatiran ibu akan pertumbuhan janin akibat
perdarahan. 2) Resiko terjadi perdarahan yang lebih
banyak/keluarnya jaringan; 3) Apabila disertai dengan rasa mules
dan perdarahan tetap berlangsung serta ada dilatasi cervix, maka
diklasifikasikan dalam abortus insipiens
Penatalaksanaan : !) Berikan penjelasan tentang keadaan janinnya;
2) Tirah baring; 3) Observasi tentang perdarahan meliputi warna,
jumlah dan bau, 4) Sedativa selama paling sedikit 48 jam; 5) USG
uterus untuk memastikan keadaan kehamilannya.
ABORTUS INSIPIEN
abortus yang sudah berlangsung dan tidak dapat dicegah
lagi.
• Tanda dan gejala perdarahan hebat, ada dilatasi
cervix, dan kontraksi uterus yang
mengakibatkan nyeri kramp pada abdomen
bawah
• Masalah keperawatan yang mungkin dapat
muncul adalah : 1) kecemasan; 2) nyeri kram
pada abdomen bawah; 3) resiko shock.
Lanjutan...
Penatalaksanaan : 1) tirah baring; 2) observasi
perdarahan dan kemungkinan keluarnya jaringan; 3)
observasi tanda-tanda vital; 4) kurangi rasa nyeri dengan
analgetika; 5) pasien dipuasakan untuk persiapan
kemungkinan adanya tindakan operatif (curetage); 6)
pemberian uterus tonika (ergometrin); 7) pemeriksaan
Hb, golongan darah; 8) jika 24 jam abortus tidak terjadi,
uterus harus dikosongkan dengan menggunakan
vacum/curet; 9) perhatikan psikososial isteri dan suami;
10) privasi.
ABORTUS INCOMPLETUS
• abortus yang sudah terjadi dengan sebagian dari buah kehamilan
telah dilahirkan tapi sebagian (biasanya jaringan placental) masih
di alam rahim.
• Tanda dan gejala : perdarahan tidak berkurang, cervix tetap
terbuka.
• Masalah keperawatan yang mungkin muncul : 1) kecemasan; 2)
nyeri kramp; 3) resiko shock
• Penatalaksanaan : 1) tirah baring; 2) observasi perdarahan
meliputi jumlah, warna dan bau; 3) observasi tanda vital; 4)
evakuasi uterus harus segera dilakukan untuk mencegah
perdarahan lebih lanjut; 5) vulva hygiene diperhatikan; 6) apabila
sudah ada laktasi maka laktasi dihentikan dengan pemberian
hormon estrogen (kalau perlu)
ABORTUS COMPLETUS
• Pengertian : aborturtus dimana semua buah kehamilan (janin,
selaput ketuban, dan plasenta) sudah keluar.
• Tanda dan gejala : perdarahan berhenti, nyeri berhenti, cervix
menutup, uterus mengalami involusi.
• Masalah keperawatan yang mungkin muncul : 1) kehilangan
berhubungan dengan terjadinya abortus yang tidak diduga; 2)
harga diri rendah berhubungan dengan ketidakmampuan
menyelesaikan kehamilan sampai term gestasi dengan sukses
• Penatalaksanaan : 1) beri penyuluhan tentang kehamilan
berikutnya; 2) beri suport system yang kuat (dari team medis,
keluarga dan orang-orang terdekat); 3) beri ronburantia dan
istirahat.
MISSED ABORTUS
• Pengertian : hasil konsepsi telah mati tetapi abortus spontan
tidak terjadi, sehingga produk kehamilan masih berada di dalam
rahim.
• Tanda dan gejala : tanda-tanda kehamilan berkurang (payudara
mengecil dan lebih lunak pertumbuhan uterus berhenti, pasien
merasa tidak hamil lagi. Setelah beberapa minggu akan keluar
sekret kecoklatan dari vagina dan tanda-tanda kehamilan
eksternal hilang. Dapat terjadi hypofibrinogenemia. Bekuan
darah dari perdarahan placenta kadang-kadang memenuhi uterus
untuk membentuk mola karneosa. Sekitar usia kehamilan 18
minggu akan terjadi evakuasi spontan
Lanjutan...
• Penatalaksanaan : jika kehamilan kurang dari 14
minggu uterus dapat dikosongkan dengan
tindakan suction curettage, kemudian diberikan
uterus tonika (ergometrin) intravena. Tetapi jika
kehamilan lebih dari 14 minggu pasien diberi
prostaglandin atau oksitosin untuk menginduksi
persalinan.
ABORTUS AKIBAT INKOMPETENSI
UTERUS
• Pengertian : abortus yang terjadi sebagai akibat dari tidak
kompetennya cervix menahan besarnya buah kehamilan. Biasanya
terjadi pada usia kehamilan 20 minggu.
• Tanda dan gejala : cervix berdilatasi, kantong ketuban menonjol.
• Penatalaksanaan : pada kehamilan berikutnya dilakukan penjahitan
pada mulut rahin dibuat seperti tali pada mulut kantong (purse-
string suture). Jahitan ini disebut jahitan Shirodkar. Jahitan ini
dibiarkab sampai kehamilan berusia 38 minggu, kemudian jahitan
dibuka sehingga persalinan dapat berlangsung spontan. Jahitan
Shirodkar ini mancapai angka keberhasilan sampai 80%.
ABORTUS HABITUALIS
Abortus habitualis adalah abortus spontan yang
terjadi secara berturut-turut minimal 3x
ABORTUS SEPTIK
• Abortus yang disertai adanya penyakit infeksi yang menyebabkan
terjadinya resistensi normal saluran genital. Abortus provokatus
kriminalis masih menjadi penyebab paling serius karena tidak
dilakukan secara aseptik. Faktor lain yang terlibat adalah
keberadaan produk kehamilan yaitu jaringan placenta yang mati di
dalam rahim. Inferksi dapat menyerang endometrium dan
menyebar ke bagian lain secara langsung atau tidak langsung untuk
menyebabkan peritonitis, salphingitis dan septikemia
• Gejala : Keluhan tidak enak badan, panas tinggi, takikardi,
sakit kepala, sekret vagina yang berbau, nyeri ketika
dilakukan pemeriksaan panggul dalam.
Lanjutan...
• Penatalaksanaan :
1) pemeriksaan swab tinggi vagina untuk kultur;
2) pemberian antibiotik;
3) curettage dilakukan apabila infeksi sudah
mereda dengan antibiotika selama 12-14 jam
kemudian, kecuali terjadi perdarahan yang hebat
dan ini dilakukan pada kehamilan usia12 minggu
lebih.
PENYEBAB ABORTUS
Abnormalitas embrio atau janin merupakan penyebab paling
sering untuk abortus dini dan kejadian ini kerapkali disebabkan
oleh cacat kromosom seperti trisomi, poliploidi, dan
kemungkinan kelainan kromosom seks.
Abnormalitas uterus yang mengakibatkan kelainan cavum uteri
atau halangan terhadap pertumbuhan dan pembesaran uterus,
misalnya fibroid, malformasi kongenital, prolapsus atau
retroversio uteri juga apabila lingkungan di endometrium di
sekitar tempat implantasi kurang sempurna sehingga pemberian
zat-zat makanan pada hasil konsepsi terganggu
Kerusakan pada serviks akibat robekan yang dalam pada saat
melahirkan atau akibat tindakan pembedahan (dilatasi)
Lanjutan..
Penyakit-penyakit maternal seperti : pneumonia, tiphus
abdominalis, pielonephritis, malaria, dapat menyebabkan abortus.
Toksin, bakteri, virus, atau plasmodium, dapat melalui plasenta
dan masuk ke janin, sehingga menyebabkan kematian janin, dan
kemudian terjadilah abortus.
Pemakaian obat-obat seperti vaksinasi penyakit cacar, preparat
sitotoksik, akan mengganggu proses pembelahan sel yang cepat.
Prostaglandin akan menyebabkan abortus dengan merangsang
kontraksi uterus.
Trauma, tapi biasanya jika terjadi langsung pada cavum uteri.
Hubungan seksual, khususnya kalau terjadi orgasme dapat
menyebabkan abortus khususnya pada wanita yang mempunyai
riwayat keguguran berkali-kali.
Lanjutan...
Faktor-faktor hormonal, misalnya penurunan sekresi
progesteron diperkirakan sebagai penyebab terjadinya
abortus pada usia kehamilan 10-12 minggu, yaitu saat
plasenta mengambil alih corpus luteum dalam produksi
hormon
Sebab-sebab psikosomatik : stress dan emosi yang kuat
diketahui dapat mempengaruhi fungsi uterus lewat
sistem hipotalamus-hipofise. Banyak dokter obstetri
yang melaporkan kasus-kasus abortus spontan dengan
riwayat stress, dan biasanya mereka juga menyebutkan
kehamilan yang berhasil baik (pada wanita dengan
riwayat stres berat) setelah kecemasan dihilangkan.
80%
ABORTUS
SPONTAN
26%
KEHAMILAN 35 PER
BERAKHIR FREKUENSI
PADA ABORSI
1000
19 JUTA ABORSI
TIDAK AMAN, 5
JUTA KOMPLIKASII
FREKUENSI...
2-2,6 11% pd wanita 85% dibwah 20
juta/tahun belum menikah th
DIMENSI • depresi
• Tanggung jawab dan pandangan nilai
PSIKOLOGIS hidu merosot
DIMENSI
HUKUM •Pelaku di hukum
METODE ABORSI
UREA
HISTERO PROSTAG
TOMI LANDIN
Pada remaja:
• Pemberdayaan keluarga
• Pendidikan kesehatan reproduksi
• Membentengi diri dengan agama
• Menjauhi hal yang berbau pornografi
• Memiliki aktivitas positif
Pada wanita yang sudah menikah:
•Penkes tentang KB
•Penyediaan dan pelayanan KB yang optimal
Terima kasih