0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai goniometri yang merupakan pengukuran sendi. Goniometri digunakan untuk membantu diagnosis, prognosis, evaluasi terapi, dan mengetahui kemampuan fungsi pasien dengan mengukur batas gerak sendi menggunakan alat goniometer. Prinsip pengukuran meliputi penentuan posisi awal sendi, batas gerak normal atau hiperekstensi, serta pencatatan data gerak aktif dan pasif.
Dokumen tersebut membahas mengenai goniometri yang merupakan pengukuran sendi. Goniometri digunakan untuk membantu diagnosis, prognosis, evaluasi terapi, dan mengetahui kemampuan fungsi pasien dengan mengukur batas gerak sendi menggunakan alat goniometer. Prinsip pengukuran meliputi penentuan posisi awal sendi, batas gerak normal atau hiperekstensi, serta pencatatan data gerak aktif dan pasif.
Dokumen tersebut membahas mengenai goniometri yang merupakan pengukuran sendi. Goniometri digunakan untuk membantu diagnosis, prognosis, evaluasi terapi, dan mengetahui kemampuan fungsi pasien dengan mengukur batas gerak sendi menggunakan alat goniometer. Prinsip pengukuran meliputi penentuan posisi awal sendi, batas gerak normal atau hiperekstensi, serta pencatatan data gerak aktif dan pasif.
Oleh : Dr. H. sanjoto S. SpRM. Bagaimana mengukur gerak sendi
Manfaat : - Membantu diagnosis
- Membantu dalam prognosis & evaluasi pada terapi - Membantu kemampuan fungsi - membantu motivasi pasien. Prinsip Umum 1. Alat goniometer terdiri dari : a. Sumbu goniometer ditempatkan pada sumbu sendi b. 2 batang goniometer 2 tulang, yang satu difiksasi. c. Posisi awal (0o) posisi anatomi d. Bila dari posisi awal ada limitasi gerak posisi awal pada batas gerak diukur sampai full ROM. e. Bila seorang punya mobilitas lebih, posisi awal 0O hasilnya < 0o disebut hiperekstensi f. Penambahan gerak (dari 2 bidang gerak) harus dihindarkan / tak berlaku deviasi dari bidang gerak. g. Catat data yang menunjukkan gerak aktif/ pasif. TERIMA KASIH