Anda di halaman 1dari 15

Larutan Baku : HCl atau H2SO4

Baku Primer : Na2CO3 BE = ½ BM


Baku Sekunder : NaOH baku
Jika menggunakan zat uji basa
NaOH, KOH → MM
Na2CO3, NaB4O7, NH4OH → MO
ALKALIMETRI
Larutan Baku : NaOH
Baku primer : KH.biftalat BE = BM
dan dilautkan dgn air panas atau
air bebas CO2
Baku sekunder : HCl atau H2SO4
Zat uji breupa asam : HCl, H2SO4,
CH3COOH,As.sitrat, As.Borat
Indikator : PP
PERMANGANOMETRI
Larutan Baku : KMnO4
Baku primer : Asam Oxalat
BE = ½ BM
Baku sekunder : Tidak ada
Zat uji berupa senyawa reduktor
(FeSO4)
Indikator : Tanpa Indikator
IODIMETRI
Larutan Baku : I2
 Baku primer : Arsen trioksida
BE = ¼ BM, Vit.C murni BE = ½ BM
Baku sekunder : Na2S2O3 baku
Zat uji berupa senyawa reduktor
(Vit C : tablet, Inj dan serbuk)
Indikator : Kanji / amylum
IODOMETRI
Larutan Baku : Na2S2O3
Baku primer : K2Cr2O7 BE = 1/6 BM
Baku sekunder : I2 baku
Zat uji berupa senyawa reduktor
(CuSO4 : Serbuk atau Larutan)
Indikator : Kanji / amylum
ARGENTO MORH
Larutan Baku : AgNO3
Baku primer : NaCl BE = BM
Baku sekunder : Tidak ada
Zat uji berupa senyawa Halida
(garam Cl-, Br-, I-)
Indikator : Kalium kromat
ARGENTO VOLHARD
Larutan Baku : KSCN
Baku primer : Tidak ada
Baku sekunder : AgNO3 baku
Zat uji berupa senyawa bromida
(NaBr, KBr, NH4Br)
Indikator : Ferri ammonium sulfat
Perhitungan Pembuatan Larutan Baku

Buat larutan baku NaOH 0,1 N sebanyak 500 ml


(BE NaOH= 40 )

mg =V x N x BE Contoh

Buat larutan baku NaOH 0,1 N sebanyak 500 ml


dari granul NaOH 90%, jika BE NaOH = 40

mg =(V x N x BE) x 100/90 C0ntoh


Perhitungan Pembuatan Larutan Baku

Buat larutan baku KMnO4 0,1 N sebanyak 500 ml


dari larutan KMnO4 7,5 % b/v (BE KMnO4 = 31,6)
% b/v x 10
N =
BE

V1 x N 1 = V2 x N 2
Contoh
Perhitungan Pembuatan Larutan Baku

Buat larutan HCl 0,1 N sebanyak 500 ml dari HCl


37 %, bj = 1,19 (BE HCl = 36,5)
% b/v x bj x 10
N =
BE

V1 x N 1 = V2 x N 2
Contoh
Perhitungan Pembuatan Larutan Baku

Buat larutan H2SO4 0,1 N sebanyak 250 ml


dari H2SO4 3 M
H2SO4 → 2H+ + SO42-
1 mol H2SO4 ~ 2 mol H+ Valensi H2SO4 = 2

N=MxV
V1 x N 1 = V2 x N 2
Contoh
Perhitungan Penimbangan
Timbang baku primer/zat uji ~ 15 ml HCl 0,1 N

Mg = V x N x BE
Timbang baku primer/zat uji ~ 1,5 mgrek
Mg = mgrek x BE
Timbang baku primer/zat uji ~ 60 mg NaOH
Mgrek baku primer/zat uji = Mgrek NaOH
mg/BE = mg/BE

Contoh
Perhitungan Penimbangan
Timbang baku primer/zat uji ~ 1 mmol KMnO4
MnO4- + 8 H+ + 5 e → Mn2+ + 4 H2O, maka valensi
dari KMnO4 = 5
Mgrek = mmol x valensi KMnO4
Mg = mgrek x BE

Contoh
Perhitungan Normalitas
Penimbangan 3 x

Pembacaan Skala Buret


Berat zat Volume
No
(baku primer) Titrasi
Volume Awal Volume Akhir
1
0,0795 = 79,5 mg 0 ml 15,0 ml 15,0 ml
2
0,0800 = 80,0 mg 15,0 ml 30,1 ml 15,1 ml
3
0,0790 = 79,0 mg 30,1 ml 45,0 ml 14,9 ml

mgrek larutan baku = mgrek baku primer


V x N = mg/BE
Perhitungan Normalitas
Penimbangan 1 x
0,265 100ml
25 25
265 mg 25

Volume Pembacaan Skala Buret Volume


No
baku primer Volume Awal Volume Akhir Titrasi
1 25,0 ml 0 ml 12,5 ml 12,5 ml
2 25,0 ml 12,5 ml 25,1 ml 12,6 ml
3 25,0 ml 25,1 ml 37,5 ml 12,4 ml

mgrek larutan baku = mgrek baku primer


V x N = mg/BE
N yang di dapat adalah N dalam 100 ml larutan
Jadi dalam 25 ml larutan N = 25/100 x N dalam 100 ml
Contoh

Anda mungkin juga menyukai