Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

DEMAM THYPOID
Disusun Sebagai Tugas Mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Bagian Penyakit Anak
Rumah Sakit Haji Medan Sumatera Utara

Pembimbing
dr. Nurdiani Sp.A
Disusun Oleh
Ghina Mardiah Afifah (102118035)
Muhammad Fersi Pratama (102118064)
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN PENYAKIT ANAK
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM KEPULAUAN RIAU
MEDAN
2018
Status Pasien

 Nama : Muhammad dafit


 Ruang : Hijir Ismail – IIIA
 Tanggal masuk : 22-06-2018
 Dokter :dr. Sevina Marisya Sp.A
1. Identitas Pribadi
 Nama Pasien : Muhammad dafit
 Umur : 12 Tahun
 Jenis kelamin : Laki - laki
2. Identitas Orangtua
Identitas Ayah Ibu
Nama Ali Nurman Nur Manis
Umur 50 tahun 51 Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SD SD
Pekerjaan Swasta Ibu Rumah Tangga
Penyakit - -
Alamat
3. Riwayat Penyakit Saat Ini
 Keluhan Utama : Demam
 K. Tambahan : Sakit kepala , muntah, nafsu makan
menurun, malaise
 Telaah : Seorang anak berumur 12 tahun datang ke
Rumah Sakit Haji Medan dengan orangtuanya. Orang tua pasien
mengatakan anaknya sudah demam sejak 10 hari lalu, demam
tidak mendadak, muncul perlahan dan tidak terlalu tinggi, namun
berangsur-angsur meningkat setiap harinya, sebelumnya ibunya
telah memberikan obat penurun panas, namun kemudian panas
nya naik lagi. Kurang lebih 3 hari sebelum masuk rumah sakit
anaknya mengeluh nyeri kepala , dan juga mengalami muntah
dengan frekuensi 1-2 kali sehari. Isi muntahnya berupa air yang
diminum dan terkadang berisi apa yang dimakan.
Kurang lebih 2 hari yang lalu pasien juga mengeluh batuk, tapi
tidak sering. Nafsu makan anak menurun sejak terjadinya
demam, dan juga sulit minum. Buang air kecil normal, tidak ada
sakit waktu buang air kecil dan BAB normal. Anak tidak ada
mengeluh nyeri otot atau nyeri pinggang, serta tidak ada
riwayat berpergian keluar kota.
 Riwayat Penyakit : TBC
 Riwayat Penyakit Keluarga: -
 Riwayat Penggunaan Obat : OAT
 Riwayat Alergi Obat : Tidak ada
 Riwayat Kelahiran : √ Normal Vacum Forceps
Sectio Caesaria
 Ditolong oleh : Dokter √ Bidan Lainnya :…
Keadaan Saat Lahir: √ Segera Menangis
Tidak Segera Menangis

 BBL : 3.000 gram PBL: 50 cm LK : 35 cm


Riwayat Imunisasi
√ BCG 1 kali √ Polio 4 kali √ Hepatitis B 3 kali

√ DPT 3 kali √ Campak 1 kali HiB kali

Meningitis kali Rotavirus kali Lainnya

Riwayat Perkembangan: Menegakkan kepala 3 bulan


Membalikkan Badan 6 bulan
Merangkak 7bulan
Duduk 7 bulan
Berdiri12 bulan
Berjalan 13 bulan
Berbicara 18 bulan
RIWAYAT NUTRISI
0-6 bulan
 ASI : 8-10 kali/hari atau setiap menangis
 Lainnya :
6-8 bulan
 ASI : 8-10 kali/hari atau setiap menangis
 Makan Pagi/Siang/Malam : 3 kali/hari (tim)
 Makanan Selingan (Snacks): 3 kali/hari
 Lainnya :
8-12 bulan
 ASI : 6-8 kali/hari atau setiap menangis
 Makan Pagi/Siang/Malam : 3 kali/hari (tim+sayur)
 Makanan Selingan (Snacks): 3 kali/hari
 Lainnya :
12-23 bulan
 Formula (SGM) : 4-6 kali/hari atau setiap menangis
 Makan Pagi/Siang/Malam : 3 kali/hari (tim+sayur)
 Makanan Selingan (Snacks): 3 kali/hari
 Lainnya :
Glasgow Coma Scale
RESPONSE SCORE
EYE
Membuka mata spontan (normal) 4
Dengan kata-kata akan membuka mata bila diminta 3
Membuka mata bila diberikan rangsangann yeri 2
1
4
Tidak membuka mata walaupun dirangsang nyeri

VERBAL
Bicara jelas atau tersenyum menuruti perintah 5
Menangis tapi bisa dibujuk 4
Menangis tidak bisa dibujuk 3
Gelisah, agitasi

Tidak ada respon


2
1
5
MOTORIK
Dapat menggerakan seluruh ekstremitas sesuai dengan permintaan 6
Dapat menggerakkan ekstremitas secara terbatas karena nyeri (lokalisasi 5
nyeri)
Respons gerakan menjauhi rangsang nyeri (menarik karena nyeri)
Fleksi ekstremitas karena nyeri
4
3
6
Ekstensi ekstremitas karenanyeri 2
Tidak ada respons berupa gerak 1
TOTAL 15 15

Nilai 12 – 14: Gangguan Kesadaran Ringan


Nilai 9 – 11 : Gangguan Kesadaran Sedang
Nilai  8 : Coma
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
 Kesan Keadaan Sakit : Sakit sedang
 Sensorium : Kualitatif : Compos Mentis
Kuantitatif : GCS 15 (E:4 V:5 M:6)
 Nadi : 70 x/i
 Pernafasan : 22 x/i
 Temperatur : 38.5oC
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Data Antropometri
 Berat Badan : 27 kg
 Tinggi Badan : 127 cm
 Lingkar Lengan Atas : 22 cm
 Lingkar Kepala : 52 cm

Status Gizi
 BB / Umur : 27/41 = 0,66 X 100% = 66% (BB Kurang)
 TB / Umur : 127/149 : 0,85 X 100% = 85% (TB kurang)
 BB / TB : 27/25 + 1,08 X 100% = 108% (Gizi baik)
Pemeriksaan fisik
 Kulit
Sianosis : tidak ditemukan
Ikterus : tidak ditemukan
Pucat : tidak ditemukan
Turgor : kembali cepat
Edema : tidak ditemukan
Lainnya : -
 Rambut : hitam, lebat dan bersih
 Kepala : √ Normal Mikrosefali Makrosefali Lainnya:
Wajah Dismorfik: Ya √ Tidak Lainnya: ..
Mata
Palpebra
Edema : Ya √ Tidak Lainnya : -
Konjungtiva
Pucat : Ya √ Tidak
Hyperemis: Ya √ Tidak
Sekret : Ya √ Tidak Lainnya :-
Sklera
Ikterus : Ya √ Tidak Lainnya :-
Pupil
Isokor : √ Ya Tidak
Refleks Cahaya : +/+ Lainnya :-
 Hidung : Bentuk normal, Simetris,polip (-), sekret (-), mukosa
tidak hiperemis
 Mulut
Bibir : Bibir tampak kering
Gusi : Tidak ditemukan kelainan
Palatum : Tidak ditemukan kelainan
Lidah : putih pada bagian tengah dan merah dibagian pinggir
Tonsil :Tidak ditemukan kelainan
Faring : Hiperemis
Lainnya :-
 Telinga : Normal
 Leher
Kelenjar Getah Bening

Pembesaran : Ya Tidak
Jumlah : Tunggal Multipel
Ukuran : .... cm
Konsistensi : Lunak Keras
Kaku Kuduk : Positif √ Negatif Lainnya :-
 Thoraks
 Paru
Inspeksi : simetris ka=ki
Palpasi : simetris ka=ki / krepitasi (-)
Perkusi : sonor Kanan dan kiri
Auskultasi : vesikuler ka=ki
 Jantung
Auskultasi : BJ I = BJ II Normal Gallop Murmur
 Abdomen
Inspeksi : DBN
Palpasi
 Nyeri Tekan : Ya √ Tidak Lokasi :
 Turgor : kembali cepat
 Ascites : tidak ditemukan
 Hepar : tidak teraba pembesaran
 Lien : tidak teraba pembesaran
 Massa : tidak ditemukan
Perkusi : bunyi timpani
Auskultasi : peristaltik normal (+)
 Ekstremitas : Hangat, CRT <2”
 Genitalia : Tidak dilakukan Pemeriksaan
 Anus/Rectum : Tidak dilakukan Pemeriksaan
 Pemeriksaan Neurologis
R. Fisiologis :Tidak dilakukan pemeriksaan
R. Patologis :Tidak dilakukan pemeriksaan
R. Meningeal : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kekuatan Otot : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nervus Kranialis : Tidak dilakukan pemeriksaan
DIAGNOSIS BANDING  IVFD RL 25 gtt/i makro
 Demam Thypoid  Inj. Ceftriaxon 2gr/24 jam/iv
 Bronchitis  Inj.Ondancetron 5mg/12 jam
 Demam dengue  Inj. Paracetamol syr
350mg/8jam
 Muliavit syr 2x1 cth
DIAGNOSIS SEMENTARA
 Demam Thypoid PEMERIKSAAN
PENUNJANG
 Darah Rutin
TERAPI SEMENTARA
 Foto Thorak
 Tirah baring / Rawat Inap
Foto Thorak

Gambaran : Fibrosis dikedua


lapangan Paru, peningkatan
bronkovaskuler

Kesan : postTB paru dan bronkitis


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Haemoglobin 11,1 g/dl 11-12,5
Hitung eritrosit 4,5 10*6/uL 3,8- 5.7
Hitung leukosit 6,010 /Ul 5.000-15.000
Hematokrit 32.5 % 32- 42
Hitung trombosit 310,000 /uL 181.000-521.000
Index eritrosit
MCV 72.7 fL 69-93
MCH 24.9 Pg 26 – 34
MCHC 34.2 % 32 – 36
Hitung jenis leukosit
Eosinofil 3 % 1-3
Basofil 0 % 0-1
N.Stab 0 % 2-6
N.Seg 47 % 53-75
Limfosit 42 % 20-45
Monosit 8 % 4-8
Kimia klinik
Glukosa darah
Elektrolit
Natrium (Na)
Kalium (K)
DIAGNOSIS KERJA
Demam thypoid

TERAPI KERJA
Tanggal S O A P
• IVFD RL 25 gtt/I
23/6/201 • Demam (+) HR: 70x/i Susp.
makro
8 • Nyeri kepala (+) RR: 22x/i Demam • Inj. Ceftriaxon 2gr/24
jam
• Nafsu Makan Temp: 38,5oC Thypoid
• Inj. Paracetamol syr
berkurang (+) TD : 110/70 350mg/8jam
• Muliavit syr 2x1 cth
• Malaise (+) mmHg
• Batuk (+)
• IVFD RL 25 gtt/I
24/6/201 • Nyeri Kepala (+) HR : 69 x/i Thypoid
makro
8 • Batuk (+) RR : 22 x/i • Inj. Ceftriaxon 2gr/24
jam
• Nafsu makan T : 37ºc
• Inj. Paracetamol syr
berkurang (+) TD : 100/80 350mg/8jam
• Muliavit syr 2x1 cth
mmhg
25/6/2018  Sakit Kepala (+) HR :70 x/i Thypoid • IVFD Ka En 3b
15 gtt/I makro
 Batuk (+) RR : 27 x/i • Inj Ceftriaxon 2g
T : 36,7ºc /24 jam
TD : 100/70
• Ibuprofen 3 x 200
mg
mmhg • Muliavit syr 2x1
cth

26/6/2018 HR : 72 x/i Thypoid  IVFD Kaen 3b 15


RR : 23x/i gtt/I makro
T : 36,5ºc  Inj Ceftriaxon 2g
TD : 100/80 /24 jam
mmhg  Ibuprofen 3x200
mg
 Muliavit syr 2x1
cth
27/6/2018 HR : 77x/i Thypoid  IVFD Kaen 3b 15
RR : 24 x/i gtt/I makro
T : 37,4ºc  Inj Ceftriaxon 2g /
TD : 100/70 24 jam
mmhg  Muliavit syr 2x1
cth

28/6/2018 HR : 68 x/i Thypoid  Cefixim 2 x 130 mg


RR : 20 x/i  Muliavit syr 2x1
T : 37,5ºc cth 200 mg 3x1 cth
TD : 100/80
mmhg

29/6/2018 HR :90 x/i Thypoid  Cefixim 2 x 130 mg


RR : 28 x/i  Muliavit syr 2x1
T : 36,3ºc cth
TD : 110/70
 DIAGNOSIS AKHIR
Demam Thypoid
 RESUME
KASUS LITERATUR
Anamnesis
 Demam sejak 10 hari lalu, demam tidak  Demam naik secara bertahap tiap hari,
mendadak, muncul perlahan dan tidak terlalu tertinggi pada minggu pertama, minggu
tinggi, namun berangsur-angsur meningkat kedua demam terus menerus tinggi .¹
setiap harinya.  Gangguan Gastrointenstinal (mual,
 Sakit kepala muntah, obstipasi atau diare) . ²
 Muntah dengan frekuensi 1-2 kali sehari  Gangguan Kesadaran dan bisa sampai
 Batuk terjadi penurunan kesadaran.¹
 Nyeri Kepala.³
 Batuk Kering Anoreksia, nausea, myalgia ,
nyeri perut dan radang tenggorokan.²
Pemeriksaan Fisik

 Temperatur : 38,5ºc  Lidah Tifoid (IDAI)


 Pemeriksaan Fisik : ditemukan lidah tifoid.  Hepatomegali
 Spenomegali
 Bradikardia Relatif
 Nyeri Abdomen
 Lesi Makulopapular (diameter 2-4 mm). ²

Pemeriksaan Penunjang
 Darah rutin : Tidak ditemukan leukopeni,  Kultur : Baku emas diagnosis. ²
leukositosis, trombositopenia,  Pemeriksaan PCR. ²
 Foto Thorak : post tb Paru  Pemeriksaan Serologi : Widal, Typhidot, Tubex
( Untuk menyingkirkan kemungkinan tb relaps)  Pemeriksaan Hematologi, sering dijumpai :
leukopeni, leukositosis, trombositopenia.²

Tidak dilakukan pemeriksaan Penunjang,


seharusnya dilakukan Kultur tinja dan Urin, PCR,
Tubex, Widal
Terapi Demam Thypoid
 Tirah baring / Rawat Inap Tatalaksana Umum
 IVFD RL 25 gtt/i makro
 Rehidrasi Oral ataupun parenteral
IVFD Kaen 3b 15 gtt/i
Perhitungan cairan BB 27 Kg. ⁶
 Inj. Ceftriaxon 2gr/24 jam
Cairan maintenance = 1500 + 20 (27-20)
 Paracetamol syr 350mg/8 jam ( diberi
= 1640 cc/hari
sampai hari ke 2) Ibuprofen 3 x 200
Kenaikan suhu 1 oC + 10% dari cairan maintenance
mg
= 10% X 1640 = 164 CC
 Cefixim 2 x 130 mg oral
Total cairan = 1640cc + 164 cc = 1804 cc/hari
(Terapi setelah rawat inap)
Tetesan infus = 75 gtt/i micro
 Muliavit syr 2x1 cth
= 25 gtt/I macro

 Antipiretik : Paracetamol syrup 10-15 mg/Kgbb/kali minum


27 kg X 10 mg = 270 mg, 27 kg X 15 mg = 405mg
= 270 mg – 405 mg
Ibuprofen 5-10 mg/kg oral
27 kg x 5 mg = 135 mg
27 kg x 10 mg = 270 mg
= 135 mg- 270 mg
Terapi Demam Thypoid
 Tirah baring / Rawat Inap Pemberian Nutrisi yg adekuat
 IVFD RL 25 gtt/i makro Faktor stress = Demam 38,5 oC 1,5 oC
IVFD Kaen 3b 15 gtt/i Peningkatan 1 oC = 12%
 Inj. Ceftriaxon 2g/ 24 jam Peningkatan 1,5 oC = 18%
 Paracetamol syr 350mg/ 8 jam ( Total kalori = BEE X Faktor stress. ¹
diberi sampai hari ke 2) = 1139 + 18% X BEE
Ibuprofen 3 x 200 mg = 1139 + 18% X 1139
 Cefixim 2 x 130 mg oral = 1344 kkal
(Terapi setelah rawat inap) 50% karbohidrat : 672/4 = 168 gr
 Muliavit syr 2x1 cth 25% protein : 336/4 = 84 gr
25% lemak : 336/9 = 38 gr
Tatalaksana Antibiotik
i. Chloramphenicol 50-100 mg/kg/hari dibagi menjadi 4
dosis (drug of choice ).⁵
ii. Ampicillin dan Amoxicillin 100-200 mg/kg/hari
dibagi menjadi 4 dosis selama 2 minggu..¹
Terapi Demam Thypoid
III. Sefalosporin generasi ketiga (Ceftriaxone, Cefotaxim,
Cefixime),
 Seftriaxone 60-75 mg/kgbb/hari
27 kg X 50 mg = 16350 mg,,27 kg X 75 mg =2025 mg
= 1620 mg- 2025 mg
 Cefixim 15-20 mg/kgbb/hari
27 kg X 15 mg = 405 mg,27 kg x 20 mg = 540 mg
= 405 mg – 540 mg

IV. Sefotaksim : 150 mg/kgBB/hari, IV, setiap 12 jam,


selama 2 minggu ; dosis maks. 12 g/hari. ⁴

V. Ofloksasin : 15 mg/kgbb/hari, PO, selama 2 hari.⁴


DAFTAR PUSTAKA

 IDAI. 2009. Pedoman Pelayanan Medis.


 IDAI. 2016. Rekomendasi IDAI mengenai Pemeriksaan penunjang
Diagnosis DemamTifoid. No : 018/Rek/PP IDAI/VII/2016
 IDAI. 2008. Buku Ajar Infeksi & Pediatric Tropis. Ed : II
 IDAI SUMUT. 2017. Update on pediatric diagnosis and
management practices 2017. Sumatra Utara
 Departemen Ilmu Kesehatan Anak. 2012. Update Management
of Infektious Diseases and Gastrointestinal Disorder. Jakarta :UI
 Marcdante, Karen J, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Anak Ensensial. Ed : VI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai