Anda di halaman 1dari 17

Pengkajian Awal Medis Rawat Inap

Penyakit Anak

Nama : Belvania Gibta Mikaila BR Lumban Tobing


No. RM/Ruang : 341270
Tanggal masuk : 23-11-2019
Tanggal keluar : 27-11-2019
Dokter : dr. Nurdiani, Sp.A

ANAMNESIS

I. Identitas Pribadi
Nama pasien : Belvania Gibta Mikaila BR Lumban Tobing
Umur : 2 Tahun 5 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Identitas Orang Tua
Identitas Ayah Ibu
Nama Sitorus Rosita
Umur 37 Tahun 30 Tahun
Agama Kristen Kristem
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Karyawan Swasta Karyawan Swasta
Penyakit - -
Alamat Jl. Kruntung GG Jala no 20

II. Riwayat Penyakit Saat Ini


Keluhan Utama : Kejang
Keluhan Tambahan : Demam
Telaah :
Pasien perempuan usia 2 tahun 5 bulan dibawa ibunya ke RSU Haji
Medan dengan keluhan kejang. Kejang yang dialami pasien 1 kali dalam 24
jam dengan durasi 5 menit dan kejang umum.. Kejang terjadi pada pasien
didahului demam sebelumnya, Demam dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Selain
itu pasien juga mengeluhkan mencret sudah 2 hari dengan frekuensi 4 kali
sehari.
Riwayat Penyakit Dahulu :-
Riwayat Penyakit Keluarga :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
Riwayat AlergiObat :-
√ Riwayat Kelahiran : Normal Vacum Forceps
Sectio Caesaria
√ a. Ditolong oleh : Dokter Bidan Lainnya :…
√ b. Keadaan Saat Lahir: Segera Menangis Tidak Segera Menangis
c. BBL: 2.900 gram PBL: 48 cm LK : - cm

√ Riwayat Imunisasi : BCG 1 kali Polio 2 kali Hepatitis B 2 kali
DPT 1 kali Campak 1 kali HiB kali
Meningitis _ kali Rotavirus kali Lainnya

√ Riwayat Perkembangan: Menegakkan kepala 3 bulan Duduk 6 bulan
√ Membalikkan Badan 6 bulan Berdiri 8 bulan
√ Berbicara 12 bulan Merangkak 10 bulan
Berjalan 14 bulan
lainnya : -

RIWAYAT NUTRISI
0-6 bulan
ASI : 9 kali/hari atau setiap menangis
Lainnya :

6-8 bulan
ASI : 9 kali/hari atau setiap menangis
Makan Pagi/Siang/Malam : 3 kali/hari (Tim)
Makanan Selingan (Snacks) : 3 kali/hari
Lainnya :

8-12 bulan
ASI : 9 kali/hari atau setiap menangis
Makan Pagi/Siang/Malam : 3 kali/hari (Tim + Sayur)
Makanan Selingan (Snacks) : 3 kali/hari
Lainnya :

12-23 bulan
Formula (SGM) : 9 kali/hari atau setiap menangis
Makan Pagi/Siang/Malam : 3 kali/hari (Tim + Sayur)
Makanan Selingan (Snacks) : 3 kali/hari
Lainnya :

GLASGOW COMA SCALE


RESPONSE SCORE
EYE
Membuka mata spontan (normal) 4 4
Dengan kata-kata akan membuka mata bila diminta 3
Membuka mata bila diberikan rangsangann nyeri 2
Tidak membuka mata walaupun dirangsang nyeri 1
VERBAL
Memiliki orientasi baik karena dapat memberikan jawaban dengan 5
baik dan benar pada pertanyaan yang diajukan (nama, umur, dll)
Memberikan jawaban pada pertanyaan tetapi jawabannya seperti 4
bingung
Memberikan jawaban pada pertanyaan tetapi jawabannya hanya 3 5
berupa kata-kata tidak jelas
Memberikan jawaban berupa suara yang tidak jelas bukan 2
merupakan kata
Tidak memberikan jawaban berupa suara apapun 1
MOTORIK
Dapat menggerakan seluruh ekstremitas sesuai dengan permintaan 6
Dapat menggerakkan ekstremitas secara terbatas karena nyeri 5
(lokalisasi nyeri)
Respons gerakan menjauhi rangsang nyeri (menarik karena nyeri) 4 6
Fleksi ekstremitas karena nyeri 3
Ekstensi ekstremitas karenanyeri 2
Tidak ada respons berupa gerak 1
TOTAL 15 15

Nilai 12 – 14: Gangguan Kesadaran Ringan


Nilai 9 – 11 : Gangguan Kesadaran Sedang
Nilai  8 : Coma
PEMERIKSAAN FISIK
I. Keadaan Umum
Kesan Sakit : Sakit sedang
Sensorium :
Kualitatif : Compos Mentis Kuantitatif : GCS 15 (E4V5M6)
√ Vital Sign
Nadi : 120 x/i (Normal 70-100 x/i) Reguler Irreguler
Pernafasan : 30 x/i (Normal 20-30 x/i)
Temperatur : 40 oC (Normal 37,5 oC )
TekananDarah : 100/70 mmHg (Normal 90-105/55-70 mmHg)

Data Antropometri
Berat Badan : 11,5 kg
Tinggi Badan : 86 cm
Lingkar Lengan Atas : 17 cm
Lingkar Kepala : 45 cm

Status Gizi
BB / Umur : 0 SD s/d +2 SD = BB Baik
TB / Umur : -2 SD s/d 0 SD = TB Normal
BB / TB : +1 SD s/d +2 SD = Gizi Baik
Lingkar Lengan Atas : 17 (Normal ≥13,5) = Gizi Baik
Lingkar Kepala : Mean (50%) = Normosefali

II. PemeriksaanFisik
 Kulit
a. Sianosis : Tidak ditemukan
b. Ikterus : Tidak ditemukan
c. Pucat : (+)
d. Turgor : Kembali lambat
e. Edema : Tidak ditemukan
f. Lainnya : (-)
√  Kepala : Normal Mikrosefali Makrosefali Lainnya:
a. Rambut : Hitam, lebat dan bersih
b. Wajah :
 Dismorfik :

Ya Tidak Lainnya: -
c. Mata
√  Palpebra
- Edema : Ya Tidak
- Lainnya : -
 Konjungtiva

- Pucat : Ya Tidak

- Hiperemis: Ya Tidak

- Sekret : Ya Tidak
- Lainnya : -
 Sklera

- Ikterus : Ya Tidak
- Lainnya :-
 Pupil

- Isokor : Ya Tidak
- Refleks Cahaya : +/+
- Lainnya :-
d. Hidung : Bentuk normal, Simetris,polip (-), sekret (-),
mukosa
tidak hiperemis
e.Mulut
 Bibir : Tidak ditemukan kelainan
 Gusi : Tidak ditemukan kelainan
 Palatum : Tidak ditemukan kelainan
 Lidah : Tidak ditemukan kelainan
 Tonsil : Tidak ditemukan kelainan
 Faring : Tidak ditemukan kelainan
 Lainnya : -
f. Telinga : Normal

 Leher
a. Kelenjar Getah Bening

 Pembesaran : Ya Tidak
 Jumlah : Tunggal Multipel
 Ukuran : - cm
 Konsistensi : Lunak Keras
b. Lainnya : -
 Thoraks
a. Paru
 Inspeksi : Simetris ka=ki

 Palpasi : Simetris ka=ki / krepitasi (-)

 Perkusi : Sonor Kanan dan kiri

 Auskultasi : Vesikuler ka=ki

b. Jantung
 Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak

 Auskultasi : BJ I = BJ II Normal

- Gallop Murmur

 Abdomen
a. Inspeksi : Dalam batas normal
√ b. Palpasi
- Nyeri Tekan : Ya Tidak Lokasi: -
- Turgor : Kembali cepat
- Ascites : Tidak ditemukan
- Hepar : Tidak teraba pembesaran
- Lien : Tidak teraba pembesaran
- Massa : Tidak ditemukan
c. Perkusi : Bunyi timpani
√ d. Auskultasi : Peristaltik normal (+)
√-  Ekstremitas : Hangat Oedem CRT = < 2”
 Genitalia : Tidak dilakukan Pemeriksaan
 Anus/ Rectum : Tidak dilakukan Pemeriksaan
 P. Neurologis
a. R. Fisiologis : Tidak dilakukan Pemeriksaan
b. R. Patologis : Tidak dilakukan Pemeriksaan
c. R. Meningeal : Tidak ditemukan kelainan (-)
d. Kekuatan Otot : Tidak dilakukan Pemeriksaan
e. Nervus Kranialis : Tidak dilakukan Pemeriksaan

DIAGNOSIS BANDING
1. Kejang Demam Sederhana + GE
2. Kejang Demam Kompleks + GE
3. Epilepsi + GE

DIAGNOSIS SEMENTARA
Kejang Demam Sederhana + GE
TERAPI SEMENTARA
 IVFD RL ½ FLS selanjutnya 12gtt
 Diazepam rectal 2 x 2.5 ml
 Paracetamol Syr 4x 1 cth / oral

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah Rutin
 EEG

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Darah Rutin
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Haemoglobin 11,8 g/dl 10,5-12,9
Hitung eritrosit 10*6/uL 3,6- 5.2
Hitung leukosit 10.100 /Ul 6.000-20.000
Hematokrit % 35- 43
Hitung trombosit 219.000 /uL 217.000-
497.000
Index eritrosit
MCV fL 73-101
MCH Pg 23 – 31
MCHC % 26 – 34
Hitung jenis leukosit
Eosinofil 1 % 1-3
Basofil 0 % 0-1
N.Stab 0 % 2-6
N.Seg 66 % 53-75
Limfosit 27 % 20-45
Monosit 6 % 4-8
Laju Endap Darah Mm/jam 0-20
Kimia klinik
Glukosa darah sewaktu Mg/dl <140
Elektrolit
Natrium (Na) mEq/L 135-155

Kalium (K) mEq/L 3,5-5,5

Clorida (Cl) mEq/L 98-108

IMUNOSEROLOGI

DIAGNOSA KERJA
Kejang Demam Sederhana + GE

TERAPI KERJA
 IVFD RL COR ½ Fls, selanjutnya 12 gtt/i
 PCT 4 x 1 cth
 Zinc 1 x 20 mg
 Lacto B 2x 1 sacet
 Diazepam 3 x 2mg
 Ceftriaxone IV 1,5 gr / hari

FOLLOW UP
Tanggal S O A P
23/11/2019  Demam (+) HR: 100x/I Kejang Demam  Diazepam
 Kejang (+) RR: 26x/i Sederhana + Rectal 2x2.5 ml
 Diare (+) T : 39,8oC GE  Diazepam
TD: 110/70mmHg Syrup 2x10 cc
BB: 11,5 Kg  IVFD RL COR
½ Fls,
selanjutnya 12
gtt/i
 PCT 4x1 cth
 Zink 1x 20mg
 Lacto B 2x1
sacet
 Ceftriaxone IV
1,5 gr
 Diet M II
24/11/2019  Demam (+) HR: 128x/I Kejang  IVFD RL 12
 Kejang (-) RR: 28x/i Demam gtt/i
 Diare (+) Temp: 37,4oC Sederhana +  PCT 4 x 1 cth
TD : 110/70 mmHg GE  Zinc 1 x 20 mg
BB: 11,5 Kg  Lacto B 2x 1
sacet
 Diazepam 3 x
2mg
 Ceftriaxone IV
1,5 gr / hari
 Diet M II
25/11/2019  Demam (+) HR :120 x/i Kejang  IVFD RL 12
 Kejang (-) RR : 27 x/i Demam gtt/i
 Diare (+) T : 37,3ºc Sederhana +  PCT 4 x 1 cth
TD : 100/70 mmhg GE  Zinc 1 x 20 mg
BB: 11,5 Kg  Lacto B 2x 1
sacet
 Ceftriaxone IV
1,5 gr / hari
 Diet M II

26/11/2019  Demam (+) HR : 126 x/i Kejang  IVFD RL 12


 Kejang (-) RR : 26 x/i Demam gtt/i
 Diare (+) T : 37ºc Sederhana +  PCT 4 x 1 cth
TD : 100/80 mmhg GE  Zinc 1 x 20 mg
BB: 11,5 Kg  Lacto B 2x 1
sacet
 Ceftriaxone IV
1,5 gr / hari
 Diet M II

27/11/2019  Demam (-) HR : 126 x/i Kejang  Ceftriaxone IV


 Kejang (-) RR : 26 x/i Demam 1,5 gr / hari
 Diare (-) T : 37ºc Sederhana +  PBJ
TD : 100/80 mmhg GE
BB: 11,5 Kg

DIAGNOSA AKHIR
Kejang Demam Sederhana + GE

RESUME
RESUME
KASUS LITERATUR
Anamnesis
Pada pasien ditemukan:  Kejang demam
Pasien perempuan usia 2 tahun 5 Kejang demam adalah bangkitan kejang
yang terjadi pada anak berumur 6 bulan
bulan datang dengan kejang umum
sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan
dan berulang selama 5 menit. Kami suhu tubuh (Suhu diatas 38 ºc dengan
mendiagnosa Kejang Demam metode pengukuran suhu apa pun).
 Kejang demam Sederhana memiliki ciri-
Sederhana
ciri sebagai berikut:
- Kejang demam sederhanamerupakan 80
% diantara seluruh kejang
- Sebagian besar kejang demam sederhana
berlangsung kurang dari 5 menit dan
berhenti sendiri (IDAI,2016)

Pemeriksaan Fisik
Pada pasien ditemukan: Pada literatur ditemukan:
Tidak ditemukan kelainan pada - Kejang demam adalah bangkitan kejang
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan yang terjadi pada anak berumur 6 bulan
neurologis sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan
suhu tubuh (Suhu diatas 38 ºc dengan
metode pengukuran suhu apa pun).
(IDAI,2016)

Pemeriksaan Penunjang

Pada Pasien ditemukan: Kriteria Diagnosis


 Pemeriksaan laboratorium  Pemeriksaan Laboratorium
Tidak didapatkan kelainan pada Pemeriksaan laboratorium yang dapat
darah perifer, gangguan elektrolit, dikerjakan yaitu darah perifer, elektrolit,
dan hipoglikemi. dan gula darah. Dikerjakan untuk
 Elektroensefalografi (EEG): tidak mengevaluasi sumber infeksi penyebab
dilakukan pada pasien demam.
 Pungsi lumbal dan Pencitraan tidak  Elektroensefalografi (EEG)
dilakukan pada pasien Pemeriksaan EEG tidak diperlukan untuk
kejang demam, kecuali apabila bangkitan
bersifat fokal.
 Pungsi Lumbal
Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan
untuk menegakkan atau menyingkirkan
kemungkinan meningitis. Indikasi pungsi
lumbal:
- Terdapat tanda dan gejala rangsangan
meningeal
- Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP
- Dipertimbangkan pada anak dengan
kejang disertai demam yang
sebelumnya telah mendapat antibiotik
dan pemberian antibiotik.
 Pencitraan
- Pemeriksaan neuroimaging (CT scan dan
MRI kepala) dilakukan bila terdapat
indikasi, seperti kelainan neurologis fokal
yang menetap, misalnya hemiparesis atau
paresis nervus kranialis. (IDAI,2016)

Terapi Kejang Demam


Terapi yang diberikan pada pasien Terapi yang diberikan menurut literature yaitu:
yaitu : Terapi Kejang Demam Sederhana
 Diazepam Rectal 2x2.5 ml  Tatalaksana pada saat kejang
 Diazepam 3 x 2mg Prehospital
 IVFD RL COR ½ Fls, - Dosis diazepam rektal adalah 0,5-0,75
selanjutnya 12 gtt/i mg/kgBB atau diazepam rektal 5 mg
 PCT 4x1 cth untuk anak dengan berat badan kurang
 Diet M II dari 12 kg, dan 10 mg untuk berat badan
lebih dari 12 kg.
- Bila setelah pemberian diazepam rektal
kejang demam belum berhenti, dapat
diulangi lagi dengan cara dan dosis yang
sama dengan interval waktu 5’.
- Bila setelah 2 kali pemberian diazepam
rektal masih tetap kejang, dianjurkan ke
rumah sakit.
RS
Dirumah sakit dapat diberikan diazepam
intravena dengan dosis 0,2-0,5 mg/kgBB
perlahan-lahan dengan kecepatan 2 mg/i
atau dalam waktu 3-5 menit dengan dosis
maksimal 10 mg.
 Tatalaksana saat demam
Antipiretik
Dosis Paracetamol 10-15 mg/kgBB/kali
diberikan tiap 4-6 jam. Dosis ibuprofen 5-
10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali sehari.
Antikonvulsan
Obat yang digunakan adalah diazepam
rektal 0,3 mg/kgBB/kali peroral atau rektal
0,5 mg/kgBB/kali sebanyak 3 kali sehari
dengan dosis maksimum diazepam adalah
7,5 mg/kali
 Pemberian obat antikonvulsan rumatan
Indikasi pengobatan rumat:
- Kejang fokal
- Kejang lama ≥ 15 menit
- Terdapat kelainan neurologis seperti
serebral palsy, hidrosefalus, dan
hemiparesis.
Obat-obatan
- Fenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dalam
1-2 dosis
- Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 2 dosis
Lama Pengobatan
Pengobatan selam 1 tahun, penghentian
pengobatan rumat untuk kejang demam
tidak membutuhkan tapering off namun
dilakukan pada saat anak tidak sedang
demam.
Terapi DIET
Kalori = Maintenance
1000 + (BB – 10)
1000 + 50 (11,5-10)
1075 Kal
50% KH = 1075/2 = 537,5/ 4 gr = 134,3 gr
25% Pro = 1075/4 = 268,7/4 gr = 67,1 gr
25% Lmk= 1075/4 = 268,7/9gr= 29.8 gr

DAFTAR PUSTAKA

Buku Konsensus Kejang Demam, IDAI 2016

Anda mungkin juga menyukai