Oleh :
MULYONO
NIM: 202173015
NamaMahasiswa : Mulyono
NIM : 202173015
TanggalPengkajian : 19 Mei 2022
TanggalMRS : 15 Mei 2022
I. DATA BAYI
Nama bayi : By. Ny. R
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir / usia: 15 Mei 2022 / 4 hari
APGARScore :
Aspek yang 0 1 2 1 min 5 min
dinilai
Detik jantung Tidak ada < 100 < 100 2 2
Pernapasan Tidak ada Pelan/lemah Menangis 2 2
Kekuatan otot Lemah Sedang Kuat 1 1
Reflek Tidak ada Sedang Kuat 1 1
Warna kulit Pucat Biru/pink Pink 1 1
Total 7 8
III. KELUHANUTAMA
Ibu bayi mengatakan bayinya tampak kuning di seluruh tubuh mulai dari 24 jam
setelah dilahirkan
IV. RIWAYAT PENYAKITSEKARANG
Bayi Ny. R lahir pada tanggal 15 Mei 2022 di Ruang Neonatus RSUD bangil pada
pukul 21.00 WIB dengan berjenis kelamin perempuan. Berat badan bayi 2400 gr
dan panjang badan 50 cm dengan apgar score setelah 1 menit 7 dan setelah 5 menit
8. Bayi masih berada di incubator, pada hari ke 4 bayi Ny.R tampak kuning di
seluruh tubuh. Ibu klien mengatakan klien suka tidur dan malas untuk menyusu.
Ibu klien datang ke Ruang Neonatus pada jam tertentu untuk memberikan ASI
secara langsung atau untuk menyiapkan ASI yang sudah di pompa. Untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi, dipasang selang NGT, bayi juga terpasang
Threeway untuk pemberian obat injeksi berupa antibiotik. RR : 58x/I, S : 38°C,
HR :127x/menit
V. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
Pada riwayat kehamilan dan kelahiran didapatkan data bayi lahir kurang bulan
(34-35 minggu), berat badan lahir 2800 gr, panjang badan lahir 50 cm, lahir
dengan operasi Sectio Caesarea (SC), langsung menangis, bayi lahir diruang OK
RSUD BANGIL dibantu oleh dokter obgyn. Setelah di observasi di ruang rawat
neonatus bayi tampak kuning dan dilakukan pemeriksaan darah lengkap dengan
hasil labor, Bilirubin total 14,5 mg/dl (normal 0,3- 1), bilirubin direk 0,5 mg/dl
(normal <0,20), bilirubin indirek
14 mg/dl (normal <0,80).
VI. RIWAYAT KESEHATANKELUARGA
Ibu klien mempunyai penyakit DM Gestasional, dan saat kehamilan ibu
mengalami PEB, mual dan muntah sampai hari persalinan.
4. Mata
5. Telinga HidungTenggorokan
a. Telinga :Normal √ Abnormal
b. Hidung :Normal √ Abnormal
c. Tenggorokan :Normal √ Abnormal
6. Toraks
a. Simetris√ Asimetris
b. Klavicuka:Normal√ Abnormal
7. Paru-paru
a. SuaraNafasKanan-Kiri : Sama√ TidakSama
d. Respirasi Spontan√
e. Lingkar Dada : 32 cm
8. Jantung
b. Murmur
9. Abdomen
a. Tali pusat belum kering, bentuk abdomen normal, bising usus terdengar
16x/menit, tidak teraba pembesaranhepar
10. Extremitas
Pemeriksaan pada ekstremitas ditemukan ekstremitas atas lengkap, reflek
genggam ada dan kuat. Pada kulit tampak lanugo, turgor kulit buruk. tampak
kuning pada wajah, dada, dan paha, turgor kulit kurang elastis dan kering.
Pemeriksaan Ikterus (Kreamer) : ikterus grade II dan III.
11. Genital
Laki-lakiNormal PerempuanNormal √ Abnormal
X. PEMERIKSAANDIAGNOSTIC
Hasil labor pada 13 Agustus 2020
XI. RIWAYATKELAHIRAN
Riwayat Kelahiran: Pervaginam Forcep SC√
Obat-obatan :-
XII. RIWAYATPOSTNATAL
APGARScore 8
XIII. RIWAYATSOSIAL
= Perempuan =Meninggal
= Tinggal serumah
Data Tambahan
XIV. PENGOBATAN
PROGRAM TERAPI
• Terapi sinar / fototerapi :24-36jam
Sementara dihentikan karena bayi berkeringat. Suhu tubuh 380C
• Terapi obat:
Ampicilline 2x165 mg (iv)
Gentamicin 1x16 mg (iv)
ANALISA DATA
penguapan menurun
hipertemia
DS: tidak dapat dikaji Hiperbilirubinemia Resiko kekurangan
DO: cairan
• Fototerapi Fototerapi
saraf aferen
hipotalamus
vasokontriksi
penguapan menurun
Tanggal Paraf
No Diagnosa Keperawatan
Ditemukan Teratasi
1 Ikterik Neonatus 19/05/2022
berhubungan dengan
hiperbilirubinemia
dibuktikan dengan Mulyono
peningkatan bilirubin
(D.0024)
Diagnosa Perencanaan
No.
Keperawatan Kriteria hasil Tindakan Keperawatan Rasionalisasi
1 Ikterik Neonatus Integritas Kulit dan Fototerapi Neonatus (I.03091) 1. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
berhubungan Jaringan (L.14125) Observasi: untuk mengetahui atau menilai
dengan 1. Monitor ikterik dan sklera dan derajat ikterus sesuai dengan
Setelah dilakukan tindakan
hiperbilirubinemia kulitbayi rumusKramer.
keperawatan 4x7 jam
dibuktikan dengan 2. Monitor suhu dan tanda vital setiap 2. Untuk mengetahui adanya
diharapkan integritas kulit
peningkatan 4 jamsekali peningkatan atau penurunan
dan jaringan meningkat.
bilirubin 3. Monitor efek samping fototerapi suhu tubuh.
(D.0024) Kriteria hasil: (mis. Hipertermi, diare, rush 3. Untuk mengetahui efek samping
padakulit, penurunan beratbadan) fototerapi.
1. Kerusakan jaringan
Terapeutik 4. Mempersiapkan kesiapan alat
menurun
4. Siapkan lampu fototerapi dan fototerapi
2. Kerusakan lapisan kulit
inkubator atau kotakbayi 5. Untuk memaksimalkan proses
menurun
5. Lepaskan pakaian bayi kecuali fototerapi agar langsung kekulit
popok 6. Mencegah sinar fototerapi
6. Berikan penutup mata padabayi menganaimata
7. Biarkan tubuh bayi terpaparsinar 7. Untuk mencegah resikobayi
fototerapi secara berkelanjutan terlalu panas
8. Ganti segera alas dan popok 8. Untuk mencegah euam popok
bayijikaBAB/BAK padabayi
Edukasi 9. Untuk mencegah bayidehidrasi
9. Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-
30 menit
2 Hipertemi Termoregulasi (L.14134) Manajemen Hipertermia (I.5506) 1. Mengetahui penyebab
berhubungan Setelah dilakukan asuhan Observasi hipertermia agar bisa
dengan terpapar keperawatan selama 4 x 7 menentukan tatalaksana untuk
1. Identifikasi penyebabhipertermia
lingkungan panas jam diharapkan hipotermia
2. Monitor suhu tubuh
dibuktikan dengan termoregulasi membaik 2. Mengetahui suhu tubuhklien
3. Monitor keluaranurine
suhu tubuh 1. Kulit merahmenurun 3. Produksi urine berkurang tanda
4. Monitor komplikasi akibathipertermi
meningkat 2. Takikardimenurun darihipertermia
Terapeutik
3. Suhu tubuhmembaik 4. Untuk mengetahui komplikasi
(D.0130)
4. Suhu kulitmembaik 5. Sediakan lingkungan yangdingin akibathipertermi.
6. Longgarkan atau lepaskan pakaian 5. Memberikan lingkungan yang
7. Basahi dan kipasi permukaan tubuh nyaman
(kopres) 6. Untuk memaksimalkan
8. Lakukan pendinginan eksternal penguapan pada kulitklien
(selimut hipotermia atau kompres 7. Kompres bertujuan untuk
dingin pada dahi, leher, dada, menurunkan suhu tubuh
abdomen, aksila) 8. Untuk menurunkan suhu tubuh
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Kamis 19 mei DX 1
2022
1 Intervensi utama: fototerapi
08.10 1. Memonitor ikterik dan sklera dan
kulit bayi dengan cara menekan
bagian kulit bayi seperti wajah,
dada, lengan, paha, dan tungkai
lalu di lepaskan, dan didapatkan
yaitu kuning masih terdapat di
wajah hinggapusar.
2. Memonitor suhu dan tanda
08.15
vitalsetiap 4 jamsekali
S = 38ºC
3. Memonitor efek samping
08.20
fototerapi (mis. Hipertermi, diare,
rush pada kulit, penurunan berat
badan)
Klien mengalami hipertermia
08.25 4. Menyiapkan lampu fototerapi dan
inkubator atau kotakbayi
Lampu fototerapi dan ikubator di
siapkan, Klien kooperatif
Jumat 20 DX 1
Mei 2022
1 Intervensi utama: fototerapi
1. Memonitor ikterik dan sklera dan
08.10 kulitbayi
kuning sudah berkurang, daerah
yg masi kuning di sekitarpipi
2. Memonitor suhu dan tanda
vitalsetiap 4 jamsekali
S = 37,8ºC
08.30 3. Menyiapkan lampu fototerapidan
inkubator atau kotakbayi
Lampu fototerapi dan ikubator di
siapkan, Klienkooperatif
4. Melepaskan pakaian bayi kecuali
popok
08.35
Klienkooperatif
5. Memberikan penutup mata pada
bayi
Penutup mata dipasangpada mata
klien, klien kooperatif
6. Membiarkan tubuh bayi terpapar
sinar fototerapi secara
berkelanjutan
Klien mendapatkan fototerapi 30
jam
2 Jumat 20mei DX 2
2022
1. Memonitor suhu tubuh
09.00 Suhu 37,8ºC
2. Memonitor komplikasi akibat
hipertermi
Tidak terjadi komplikasi akibat
hipertermi
3. Menyediakan lingkungan yang
09.05 dingin
Klien kooperatif, suhu ruangan
neonatusdingin
4. Melonggarkan atau lepaskan
pakaian
09.10
Klien kooperatif
5. Melakukan pendinginan eksternal
(selimut hipotermia atau kompres
dingin pada dahi, leher, dada,
09.15 abdomen,aksila)
Melakukan kompres pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila
09.20 6. Menganjurkan tirahbaring
Klien kooperatif
2 Sabtu 21 mei DX 2
2022
1. Memonitor suhu tubuh
09.00
Suhu 37,5ºC
2. Memonitor komplikasi akibat
hipertermi
Tidak terjadi komplikasi akibat
hipertermi
3. Menyediakan lingkungan yang
dingin
09.05 Klien kooperatif, suhu ruangan
neonatus dingin
4. Melonggarkan atau lepaskan
pakaian
Klien kooperatif
5. Melakukan pendinginan eksternal
(selimut hipotermia atau kompres
dingin pada dahi, leher, dada,
09.30
abdomen,aksila)
Melakukan kompres pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila
6. Menganjurkan tirah baring
Klienkooperatif
EVALUASI KEPERAWATAN
DX 1 S:-
Senin, 23 O:
Mei 2022
• Klien tampak kuning didaerah kepala
hinggapusar
• Fototerapi masihdilanjutkan
• Kulit masihkering
• Hasil laborat:
- Bilirubin total 14,5mg/dl
Jam 13.00
- Bilirubin direk 0,5mg/dl
- Bilirubin indirek 14mg/dl
A : Masalah ikterus neonatus belum teratasi
P : Intervensi dipertahankan
Senin, 23 DX 2 S:-
Mei 2022
O:
• Suhu 38ºC
• Fototerapidilanjutkan
• Bayi masihberkeringat
A : masalah hipertermi belum teratasi
Jam 13.30
P : Intervensi dipertahankan
EVALUASI KEPERAWATAN
DX 1 S:-
Senin, 23 mei O:
2022
• Kuning berkurang sampaileher
• Fototerapi masihdilanjutkan
• Kulit masihkering
• Hasillaborat
Bilirubin total 1,8 mg/dl
Jam 13.00 Bilirubin direk 0,4 mg/dl
Bilirubin indirek 8 mg/dl
A : Masalah ikterus neonatus belum
teratasi
P : Intervensi dipertahankan
• Suhu 38ºC
• Fototerapidilanjutkan
• Bayi masihberkeringat
A : masalah hipertermi belum teratasi
Jam 13.30
P : Intervensi dipertahankan
P : Intervensi dipertahankan
• Suhu 37,8ºC
• Fototerapidilanjutkan
• Bayi masihberkeringat
A : masalah hipertermi belum teratasi
Jam 13.30
P : Intervensi dipertahankan
P : Intervensi diihentikan
• Suhu 37,5ºC
• Fototerapidihentikan
• Keringat sudah berkurang
A : masalah hipertermiteratasi
Jam 13.30
P : Intervensi dihentikan