A. IDENTITAS KLIEN
Insial : AN. M.P (MR. )
Tempat/tanggal lahir : 11 Mei 2005
Alamat : JL.Diponegoro no.22
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa
Diagnosa Medis : Anemia Aplastik
Genogram :
Ket.symbol genogram
:Pria : Wanita : Pasien
F. RIWAYAT SOSIAL
Yang mengasuh : ibu kandung
Hub.dengan anggota keluarga : baik
Hub.dengan teman sebaya : baik
Pembawaan secara umum : pendiam
Lingkungan rumah : baik, bersih, dan jauh dari keramaian
G. RIWAYAT PERKEMBANGAN
Perkembangan sesuai usia : tidak dikaji………………………………………………………………………………
H. KEBIASAAN SEHARI-HARI
SEBELUM SAKIT
1. POLA NUTRISI
Frekuensi makan : 3 x/hari
Nafsu makan : ( √ ) Baik ( ) Kurang
( ) Mual ( ) Muntah
Alasan :
Jenis makanan di rumah : sayur, daging, ayam, ikan, telor
Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan : tidak semua sayur dimakan
( √ ) Ada ( ) Tidak
Berat Badan (BB) : 40 Kg
Tinggi Badan (TB) : 148 Cm
2. POLA ELIMINASI
Buang Air Besar (BAB)
- Frekuensi :1 x/hari
- Warna: coklat dan kuning
- Waktu : pagi
- Bau :-
- Konsistensi : padat terkadang cair
- Keluhan : tidak ada
I. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum :
Tingkat Kesadaran : Composmentis/ Apatis/ Samnolen / Supor / Delirium / Koma
Integument :
- Warna : …………………………………………………
- Ikterik : …………………………………………………
- Turgor : …………………………………………………
- Rash : …………………………………………………
- Petekie : …………………………………………………
- Tanda Lahir : tidak ada
Kepala :
- Inspeksi : kepala terlihat bersih tidak ada ketombe dan rambut tidak berminyak
- Palpasi : kepala tidak teraba adanya benjolan, klien tidak merasakan sakit saat ditekan
Mata :
- Ukuran / Bentuk : normal
- Kelopak mata : tidak dikaji
- Bola mata : normal
- Pupil : tidak dikaji
- Gerakan Bola mata : mengikuti arahan
- Alis Mata : simetris
Telinga :
- Ukuran : normal simetris
- Jumlah Kartilago: tidak dikaji
- Kanal Auditori : tidak dikaji
Hidung :
- Bentuk : simetris
- Letak : normal
- Kepatenan : tidak dikaji
- Konfigurasi Tulang Hidung : tidak dikaji
Mulut :
- Letak : normal dan simetris
- Bibir : pucat dan kering
- Gerakan Lidah : normal
- Palatum : tidak dikaji
- Dagu : tidak dikaji
- Saliva : tidak banyak mengeluarkan saliva
Leher :
- Inspeksi : leher terlihat simetris dan terlihat tidak ada pembengkakan
- Palpasi : tidak teraba pembengkakan ataupun tidak ada kelenjar tiraoid
- Kelenjar Tiroid : tidak ada kelenjar tiroid
Dada
Paru :
- Inspeksi : ……………………………………………………
- Palpasi : …………………………………………….........
- Perkusi : …………………………………………………..
- Aukultasi : …………………………………………………..
- Suara tambahan : ronkhi basah / ronkhi basah halus / ronkhi basah kasar / ronkhi kering / krepitasi/ pleura friction rub
Jantung
- Inspeksi : tidak dikaji
- Palpasi : tidak dikaji
- Auskultasi : …………………………………………………...
- Bunyi jantung : s1/s2 tidak ada bunyi jantung tambahan
Abdomen : …………………………………………………..
- Inspeksi : abdomen klien tampak kurus
- Palpasi : lembek, lingkar peur 60,1 cm
- Bising Usus : ada frekuensi 30x/menit
System reproduksi :
- Inspeksi : tidak dikaji
- Palpasi : tidak dikaji
Punggung :
- Inspeksi : tidak dikaji
- Palpasi : tidak dikaji
Ekstremitas :
- Inspeksi : normal dan tampak simeyris tidak adanya kebiruan
- Palpasi : tidak ada adanya
- Jumlah Jari : normal
- Pergerakan sendi: bebas
Pemeriksaan Refleks (untuk bayi) :
- Menghisap / Sucking & rooting refleks : ……………………………….
- Menelan / Swallowing refleks : …………………………………………
- Menjulurkan Lidah / Extrusion refleks : ………………………………..
- Glabelar / Myerson’s Refleks : ………………………………………….
- Tonic neck/ fencing : ……………………………………………………..
- Menggenggam / Grasp refleks : ………………………………………..
- Moro : …………………………………………………………………....
- Tarik ke duduk / traction reflex : ……………………………………….
- Terkejut / Startle refleks: ………………………………………………..
- Merangkak / Crawling refleks : …………………………………………
- Trunk incurvation / Galant Refleks: ……………………………………
- Melangkah / Walking Refleks : …………………………………………
- Tendon Dalam / Deep Tendon refleks: ……………………………….
- Ekstensi Menyilang/ Crossed extension refleks: ……………………
- Magnet Refleks: …………………………………………………………
- Babinski Refleks…………………………………………………………
J. INFORMASI PENUNJANG
Diagnosa Medik : anemia aplastik
Pemeriksaan Diagnostik :
K. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 DS: klien mengatakan ketidak efektifan penurunan
perfusi jaringan konsentrasi
pusing dan perifer hemoglobin
lemasseluruh dalam darah
tubuhnya
DS: pasien
mengatakan bahwa tidak
ada nafsu makan, mual
muntah.
3. kelemahan fisik.
intoleransi aktivitas
DO: pasien nampak
lemah, hanya
menghabiskan
(1/2) porsi makan, ada
penurunan berat badan 2
kg, Hb
2,4 g/dl.
DS: pasien
mengatakan bahwa ia
sulit
beraktivitas karena
lemas.
DO: nampak lemas,
hanyaterbaring,makan,
minum,
BAK dan BAB di bantu.
Ketidakseimbangan nutrisi 08.45 - memberikan makanan yang hangat sesuai S: pasien mengatakan masih tidak ada nafsu makan.
kurang dari kebutuhan kesukaan pasien hasilnya pasien menyukai O: menghabiskan ½ porsi makan, nampak mual dan
tubuh b.d intake tidak makanan yang diberikan. muntah, BB 32 kg.
adekuat. 09.00 - memberi makanan dalam porsi kecil tapi sering A: masalah belum teratasi.
hasilnya pasien makan sesuai porsi yang P: lanjutkan intervensi 1-7 pada hari kedua.
09.15 diberikan
- menimbang BB hasilnya BB 32 kg
09.30
- melakukan kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan dengan rasional
suplemen makanan dapat meningkatkan nafsu
makan sehingga intake adekuat hasilnya dokter
menyetujui makan yg diberikan.
- memberikan makanan pada pasien sambil
09.45
bercerita. Hasilnya pasien mau makan dan
menghabiskan ½ porsi saja.
Intoleransi aktivitas 10.15 - mengkaji faktor yang menyebabkan kelelahan S: pasien mengatakan masih lemah dan sulit
b.d kelemahan fisik dengan hasilnya faktor penyebab kelelahan beraktivitas.
adalah lemas seluruh badan. O: pasien nampak lemah, kekuatan otot 4/4,
10.30 - memonitor kardiovaskuler terhadap aktivitas kebutuhan dasar masih dibantu.
dengan hasilnya kardiovaskuler pasien nampak A: masalah belum teratasi .
baik P: lanjutkan intervensi 1-3 pada hari kedua.
10.45 - membantu pasien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan dengan
hasilnya pasien mengatakan bisa bercerita,
duduk dan membaca buku.
Ketidakseimbangan nutrisi 08.45 - memberikan makanan yang hangat sesuai S: pasien mengatakan masih tidak ada nafsu makan.
kurang dari kebutuhan kesukaan pasien hasilnya pasien menyukai O: menghabiskan ½ porsi makan, nampak mual dan
tubuh b.d intake tidak makanan yang diberikan. muntah, BB 32 kg.
adekuat. 09.00 - memberi makanan dalam porsi kecil tapi sering A: masalah belum teratasi.
hasilnya pasien makan sesuai porsi yang P: lanjutkan intervensi 1-7 pada hari kedua.
diberikan
09.15 - menimbang BB hasilnya BB 33 kg
- memberikan obat omeprazole 1 x 60 mg secara
09.30
09.45 intra vena
- Memberikan makan pada pasien : diet TKTP
Intoleransi aktivitas 10.15 - mengkaji faktor yang menyebabkan kelelahan S: pasien mengatakan sudah bisa melakukan
b.d kelemahan fisik dengan hasilnya faktor penyebab kelelahan aktivitas ringan seperti makan dan membaca buku.
adalah lemas seluruh badan. O: pasien Nampak makan sendiri, kekuatan otot 5/4,
10.30 - memonitor kardiovaskuler terhadap aktivitas tidak lemah.
dengan hasilnya kardiovaskuler pasien nampak A: masalah teratasi sebagian.
baik P: intervensi 1-3 dilanjutkan
10.45 - membantu pasien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan dengan
hasilnya pasien mengatakan bisa bercerita,
duduk dan membaca buku.
Ketidakseimbangan nutrisi 08.00 - memberikan makanan yang hangat sesuai S: pasien mengatakan masih tidak ada nafsu makan.
kurang dari kebutuhan kesukaan pasien hasilnya pasien menyukai O: menghabiskan ½ porsi makan, nampak mual dan
tubuh b.d intake tidak makanan yang diberikan. muntah, BB 32 kg.
adekuat. 08.20 - memberikan makanan dalam porsi kecil tapi A: masalah belum teratasi.
sering hasilnya pasien makan sesuai porsi yang P: lanjutkan intervensi 1-7 pada hari kedua.
diberikan
09.00 - memberikan obat omeprazole 1 x 60 mg secara
intra vena
09.30
- menimbang BB hasilnya BB 33 kg.
09.45 - Memberikan makan pada pasien : diet TKTP
Intoleransi aktivitas 10.30 - memonitor kardiovaskuler terhadap aktivitas S: pasien mengatakan sudah bisa melakukan
b.d kelemahan fisik dengan hasilnya kardiovaskuler pasien nampak aktivitas ringan seperti makan dan membaca buku.
baik O: pasien Nampak makan sendiri, kekuatan otot 5/4,
10.45 - membantu pasien untuk mengidentifikasi tidak lemah.
aktivitas yang mampu dilakukan dengan A: masalah teratasi sebagian.
hasilnya pasien mengatakan bisa bercerita, P: intervensi 1-3 dilanjutkan.
duduk dan membaca buku.