LOGBOOK GADAR COMPLETE-dikonversi
LOGBOOK GADAR COMPLETE-dikonversi
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Disusun Oleh:
Ns. Satrio Kusumo Lelono, S.Kep., M.Kep.,Sp.Kep.J.
Ns. Agung Prasetyo, S.Kep.
Ns. Adi Firnando, S.Kep.
JUMLAH SOAL DI UJI
KOMPETENSI NASIONAL 3-9%
ATAU SEKITAR 5 – 16 SOAL
YANG AKAN MUNCUL
SOAL UKOM DEPARTEMEN GAWAT DARURAT
SMART HEALTH EDUCATION
Deskripsi
Modul Mata Ajar Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana merupakan salah satu modul
untuk mencapai kompetensi utama perawat sebagai pemberi palayanan kesehatan (care giver),
khususnya pelayanan keperawatan yang terkait dengan kegawat- daruratan dan bencana. Dengan
demikian, mahasiswa akan memperoleh suatu bentuk keilmuan dan keterampilan yang kompre-
hensif dalam asuhan keperawatan gawat darurat dan bencana, yang akan dapat di- gunakan dalam
pekerjaannya nanti sebagai ners dengan kualifikasi KKNI level 7.
c. Disaster Triage
No Sub Topik Elemen Referensi
a. RJP Dewasa
1 Bantuan Hidup b. RJP Anak
d. Krisis Adrenal
Kegawat-daru-
7 ratan oph- Glaucoma
thal-mologi
Toxycology & a. Keracunan
8 b. Keracunan bisa & sengatan
Enveno-mation
binatang
No Sub Topik Elemen Referensi
a. Trauma kepala
Kegawat-daru-
b. Trauma spinal
1 ratan trauma c. Manajemen peningkatan
kepala & spinal TIK
Kegawat-daru- a. Pneumo-thoraks
2 ratan trauma b. flail chest
dada c. tamponade jantung 1.Curtis, K., Ramsden, C., &
Friendship, J., (Eds). (2007).
Emergency and Trauma
Kegawat-daru-
trauma abdomen Nursing. Philadelphia: Mosby.
3 ratan trauma a.
2. Penanganan trauma
a. Danger
Aman diri = APD
Aman lingkungan
Aman pasien
b. Respon
Alert
Verbal
Pain
Unrespon
3. Primary survey
A.Airway
a) Suction = Gargling, lama tindakan 10 – 15 detik.
Soft tip
Untuk penghisapan caian
Rigid tip
Untuk darah yang mengumpal
b) Snoring = pangkal lidah jatuh kebelakang
punggung/vertebrae)
a. Masalah oksigenasi
a) Nasal kanul
Aliran oksigen 1 – 6 liter/menit
b) RM
Saturasi oksigen 85 %
Ada katub
c) Flail chest
Perkembangan dada tidak simetris
Fraktur iga 2 – 3
d) Hematothorax massif
Adanya darah dalam rongga pleura
Pekak
Penanganannya WSD
e)Tamponade jantung
Jvp melemah
Bunyi jantung melemah
Penanganannya Perikardiosintesis
C. Circulation
D.Disability
Pupil
GCS
EYE
4 : buka mata spontan
3 : buka mata mengikuti perintah
2 : buka mata dengan rangsangan nyeri
1 : tidak ada respon
MOTORIK
6 : mengikuti perintah
5 : melokalisir nyeri
4 : menghindari nyeri
3 : fleksi abnormal
2 : extensi abnormal
1 : tidak ada respon
VERBAL
5 : orientasi bagus
4 : disorientasi
3 : hanya bisa mengucapkan kata – kata
2 : mengerang
1 : tidak ada respon
CKR GCS 15 – 14
CKS GCS 9-13
CKB GSC 3 – 8
E. Exposure
Gunting baju
Hipotermi, selimuti
F. Folley catheter
• Alergi
• Medication
• Post illness
• Last meal
• Event
Pemeriksaan fisik
Head to toe
vital sign
CONTOH SOAL:
1. Tn.A., 50 tahun dibawa ke UGD RSUD X akibat kecelakaan lalulintas. Hasil pengkajian
primer klien tidak sadarkan diri dan tampak luka laserasi serta terdapat perdarahan pada
area hidung, dan mulut. Klien saat di rangsang nyeri tidak berespon terhadap nyeri yang
diberikan, tidak ada napas serta nadi karotis tidak teraba.
Apakah tindakan prioritas pada kasus diatas?
a. tidak melakukan BHD
b. melakukan BHD tanpa pemberian Ventilasi
c. menunggu bantuan tim code blue
d. membersihkan area mulut dan hidung lalu memberikan ventilasi
e. menggunakan faceshield untuk menghindari kontak dengan pasen
jawaban:
B. Melanjutkan BHD Tanpa pemberian Ventilasi
Rasional:
Dilakukan jika terdapat darah atau sekresi yang berlebihan, untuk mencegah penolong
resiko terinfeksi oleh sekresi korban. (AHA,2015)
2. Seorang Perawat prehospital mendapatkan korban dengan keadaan trauma multiple.
Korban tampak tidak sadar, tampak rhinorea dan masih ada pergerakan pada dinding
dada serta usaha untuk bernapas.
Apa tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. melakukan suction
b. memanggil bantuan
c. memasang semi rigid cervical collar
d. memasang long spin board
e. memasang OPA
jawaban:
C. Memasang semi rigid cervical collar
5. seorang klien usia 57 tahun, di ruangan ICU terpasang bedside monitor, tiba tiba pasien
mengalami penurunan kesadaran dan gambaran pada monitor EKG atrial takikardia.
Apakah tindakan prioritas yang harus di lakukan?
A. memberikan injeksi IV Amiodarone 300 mg
b. RJP 5 siklus
c. melakukan flat line protocol
d. memeriksa nadi karotis
e. melakukan DC Shock
Jawaban: D. Memeriksa nadi karotis
Rasional:
Pemeriksaan nadi karotis dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi henti jantung
dan kebutuhan tindakan kompresi
6. Seorang wanita usia 42 tahun diantar ke UGD Setelah mengalami kebakaran rumah
dan mengalami luka bakar serius derajat II B di daerah dada sampai perut, dan kedua
tangan 50 menit yang lalu. Diketahui pasien memiliki BB 50 Kg, TB 163 cm.
Berapakah kebutuhan resusitasi cairan dalam 8 jam pertama berdasarkan rumus Baxter
?
a. 1800 ml
b. 2700 ml
c. 3600 ml
d. 5400 ml
e. 7200 ml
= 4 X 36% X 50 = 7200 ml
Pada 8 Jam pertama maka dibagi ½ dan didapatkan jumlah 7200/ ½ = 3600 ml
7. Seorang perawat sedang berjalan di area bisnis perkotaan, melihat seorang pekerja
jatuh dari tangga. Perawat bergegas menghampiri korban yang tidak berespon, hasil
observasi trdapat jejas pada leher. bagaimana seharusnya perawat membuka jalan napas
korban?
rasional:
apabila ada dugaan terjadi cidera leher maka manuver jaw thrust dapat di gunakan dalam
BLS Untuk membuka jalan napas. sedangkan Head tilt chin lift menyebabkan
hyperekstensi leher dan dapat menimbulkan komplikasi, jika dilakukan pada klien cidera
leher.
a. Nyeri
b. Gangguan integritas kulit
c. Penurunan curah jantung
d. Resiko Defisit volume cairan
e. Resiko Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Pembahasan :
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas merupakan masalah utama pada pasien luka
bakar dengan cedera inhalasi yang ditandai dengan luka bakar pada daerah wajah, bulu
hidung dan alis terbakar, sputum berwarna jelaga serta suara parau. Karena data diatas
belum dijelaskan, berdasarkan dari klinis awal dan riwayat kejadian, masalah masih
resiko.
9. Departemen GADAR
Ny. A. 23 th, di bawa ke UGD RS X , dg kondisi luka bakar seluruh bagian punggung, dan
kedua kaki bagian belakang 45 Menit yg lalu. dengan luas luka bakar 36%, pasien
mendapatkan terapi cairan intravena sebanyak 4320 cc dalam 8 jam pertama. Infus yg
digunakan adalah set Makro.
Berapa tetes permenit infus harus diberikan??
A. 40 tetes/mnt
B. 60 tetes/mnt
C. 122 tetes/mnt
D. 180 tetes/mnt
E. 200 tetes/mnt
jawaban :
C. 3600 ml
*Rasional :*
Luas luka bakar: 9 + 9 (Dada+perut) DAN 9+9 (Kedua tangan) Total = 36%
RUMUS Bexter : 4 X % Luka bakar x BB
= 4 X 36% X 50 = 7200 ml
Pada 8 Jam pertama maka dibagi ½ sehingga didapatkan jumlah 7200/ ½ = 3600 ml
10. Seorang laki – laki 70 tahun diantar ke ugd karena tidak sadarkan diri, hasil pengkajian
: riwayat jatuh dikamar mandi, GCS E2M3V3, tampak jejas area frontal, tampak lemah,
terdengar bunyi nafas gurgling. TD 150/100 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit,
frekuensi nafas 2x/menit , akral dingin. Hasil CT scan : Stroke infark hemisfer sinistra.
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Melakukan penghisapan lender
b. Mengatur posisi fowler
c. Memasang oksigen
d. Memasang ETT
e. Memasang OPA
Jawaban : A.
Rasional : Pasien mengalami penurunan kesadaran, namun GCS masih diatas 8, bisa
diasumsikan jalan napas ( air way ) pasien masih paten, untuk itu pendekatan
penanganan kegawatdaruratan pada kasus diatas adalah pada gangguan fungsi
pernapasan ( airway dan breathing ) karena adanya penumpukan secret ( terdengar suara
gurgling ) yang berpotensi mengakibatkan kematian. Tindakan yang dilakukan untuk
menjaga fungsi jalan napas tetap adekuat adalah dengan melakukan penghisapan
lender.
11. Seorang laki – laki berusia 25 tahun diantar ke UGD karena kecelakaan. Hasil
pengkajian terdapat fraktur terbuka pada femur sisnistra, perdarahan masif, tekanan
darah 90/60 mmHg, Frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Berikan o2
B. Balut tekan
C. Pasang bidai
Jawaban : E.
Rasional : Gejala klinis yang ada seperti adanya perdarahan masif, tekanan darah 90/60
mmHg, frekuensi nafas nadi 110x/menit, frekuensi napas 24x/menit menunjukkan
berada pada kondisi pre shock. Maka tindakan utama yang tepat pada pasien tersebut
adalah dengan memberikan rehidrasi cairan sesuai deficit yang terjadi.
12. Pasien perempuan usia 35 tahun diantar keluarga di ruang UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran dialami sejak 15 menit lalu. Keluarga mengatakan pasien riwayat
stroke. Hasil anamnesis, terdengar suara nafas & gelisah. Pemeriksaan TD 150/100
mmHg, frekuensi nadi 120x/ menit, RR 28x/Menit, suhu 37,9 C. Perawat yang sedang
shift melakukan head tilt chin lift. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Melakukan Suction
b. Memasang orofaringeal airway
c. Memasang endotracheal tube
d. Melakukan jaw trust
e. Melakukan pemasangan infus
Jawaban : B
Rasional : Pada kasus diatas pasien mengalami penurunan kesadaran yang
mengakibatkan resiko lidah jatuh ke belakang yang mengakibatkan obstruksi jalan
nafas sehingga muncul suara tambahan snoring. Bunya snoring muncul akibat
sumbatan benda padat pada jalan nafas atau lidah jatuh kebelakang. Jadi tindakan awal
adalah buka jalan nafas dengan head tilt chin lift kemudian pasang OPA untuk
mempertahankan jalan nafas.
13. Seorang laki – laki berusia 40 tahun mengalami kecelakaan. Hasil pengkajian :
Membuka mata ketika diberikan rangsang nyeri, melakukan gerakan menarik dari
sumber rangsang nyeri dan mengucapkan suara yang tidak jelas dan tanpa mengandung
arti. Berapakah nilai pemeriksaan GCS yang tepat pada kasus tersebut?
A. E2V3M4
B. E2V2M2
C. E3V3M4
D. E3V3M3
E. E3V3M2
Jawaban : A
Rasional E : Membuka dengan rangsang nyeri ( 2 ), V : Suara tidak jelas dan tanpa
mengandung arti ( 3 ), Gerakan menarik dari sumber rangang nyeri ( 4 )
Jawaban : D
Rasional : Pedoman tatalaksana regulasi cepat gula darah jika terdapat kadar gula darah
antara 30 – 60 mg/dl adalah dengan pemberian infus D 40 % sebanyak 2 flakton
15. Seorang laki – laki berusia 30 tahun mengalami kecelakaan. Hasil pengkajian :
Membuka mata ketika diberikan rangsang suara yang keras, melakukan gerakan
melokalisir nyeri dan bicara kacau/ disorientasi. Berapakah nilai pemeriksaan GCS
yang tepat pada kasus tersebut?
F. E2V3M4
G. E2V2M2
H. E2V4M4
I. E3V3M5
J. E3V4M5
Jawaban : E
Rasional E : Membuka dengan perintah ( 3 ), V : bicara kacau ( 4 ), Gerakan melokalisir
nyeri ( 5 )
16. Lima pasien diantar bersamaan ke UGD dengan kondisi :
A. Seorang perempuan berusia 60 tahun terdapat luka dibagian dahi dan paha
B. Seorang laki – laki berusia 40 tahun mengalami fraktur tertutup didaerah tibia
C. Seorang perempuan berusia 18 tahun mengalami serangan asma
D. Seorang laki – laki berusia 50 tahun, riwayat penyakit jantung dan saat ini mengeluh
nyeri dibagian dada
E. Seorang perempuan berusia 35 tahun tidak sadarkan diri, dan tidak berespon
terhadap rangsangan nyeri
A. Memasang IV line
B. Lakukan pemasangan ETT
C. Kolaborasi pemberian analgetik
D. Monitor tanda-tanda vital
E. Memasang kateter urin
Jawaban : B. Lakukan pemasangan ETT
Rasional : Trauma inhalasi merupakan sering ditemui pada pasien luka bakar dengan
riwayat terkurung dalam api, berikut indikasi klinis adanya trauma inhalasi: luka bakar
pada wajah dan leher, alis dan buku hidung hangus, suara serak, adanya timbunan
karbon dan peradangan akut orofaring.
Tindakan yang utama adalah dengan pembebasan jalan napas, terapi definitif
menggunakan ETT.
18. Seorang laki-laki berusia 35 tahun diantar ke UGD setalah mengalami kecelakaan.
Hasil pengkajian: pasien tampak sesak, ekspansi dada tidak simetris, tampak adanya
luka terbuka pada dada sebelah kanan, terdengar suara sucking chest wound pada luka
terbuka. TTV: TD 90/60 mmHg, Nadi 108 x/menit, RR 27 x/menit, Suhu 370C. Saat
ini pasien sudah terpasang oksigen. Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang
harus dilakukan perawat pada pasien tersebut?
A. Pasang kateter
B. Berikan oksigen
C. Pasang bidai
D. Lakukan balut tekan
E. Pasang IV line
Jawaban : D
Rasional : Pada pasien dengan fraktur femur sangat rentan mengalami perdarahan dan
terjadinya syok. Syok terjadi akibat gangguan perfusi jaringan terhadap oksigen,
dengan gejala: pucat, penurunan kesadaran hingga tidak sadar, takikardia dan lemah,
akral dingin, takipnea, dan penurunan tekanan darah. Pada femur terdapat pembuluh
darah yang besar sehingga rawan terjadi perdarahan sehingga tindakan pertama pada
fraktur femur dengan perdarahan masif adalah Balut tekan, imobilisasi, kemudian
resusitasi cairan.
20. Seorang perempuan berusia 30 tahun mengalami fraktur femur dextra 1/3 proksimal
dengan luka terbuka derajat IIIB, pasien meringis kesakitan. Hasil pengkajian: TD
90/70 mmHg, Nadi 120 x/menit, RR 24 x/menit, Suhu 38,0C. Pasien tampak pucat,
akral dingin, konjungtiva anemis. Nilai Hb 8,6 gr/dL. Apakah masalah keperawatan
prioritas pada kasus di atas?
A. Nyeri akut
B. Ansietas
C. Risiko infeksi
D. Risiko syok
22. Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa ke RS karena mengalami kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS E1V2M1, TD 150/90
mmHg, Nadi 110 x/menit, RR 27 x/menit, Suhu 370C. Tampak adanya luka terbuka
pada pelipis kiri, keluar darah pada telinga, dan tampak adanya papil edema. Pasien
didiagnosis mengalami cedera kepala. Apakah masalah keperawatan yang utama pada
kasus di atas?
A. Risiko perdarahan
B. Gangguan hambatan fisik
C. Risiko penurunan perfusi jaringan serebral
A. Pasien A
B. Pasien B
C. Pasien C
D. Pasien D
E. Pasien B dan D
Jawaban : D
(SMART TEAM)