BAHAN KULIAH:

AKHLAK TASAWUF
SMT VI
Program Studi Pendidikan Fisika/ Kimia
FAK. TARBIYAH DAN KEGURUAN

(Februari – Mei 2018)

DOSEN:
YAYA SURYANA
BAHAN KULIAH KE 1:
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL):
1. sikap umum dan tata nilai: Berakhlak islami, baik pendekatan tasawuf maupun non
tasawuf;
2. sikap khusus : memiliki sikap sebagai calon pendidik professional yang berakhlak
islami
3. pengetahuan umum: Memahami hakikat akhlak dan metode peningakatan akhlak;
4. pengetahuan khusus/prodi: Memahami akhlak baik dan buruk bagi seorang pendidik
pada lembaga pendidikan Islam
5. pengetahuan tambahan: manguasai dalil naqli akhlak baik dan akhlak buruk
6. keterampilan umum: Terampil melatih diri dalam pembiasaan akhlak baik
7. keterampilan khusus: Terampil mendemonstrasikan indikator akhlak baik bagi dirinya
8. keterampilan tambahan: Terampil menulis dan membaca alquran/ hadits tentang
akhlak
BAHAN KULIAH KE 2 (Klp.1)

1. DEFINIS AKHLAK
2. AKHLAK., ETIKA DAN MORAL: PERSAMAAN DAN PERBEDAAN;
3. AKHLAK DAN PERBUATAN: PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
‫‪DEFINISI AKHLAK‬‬

‫ألخلق‪ :‬حال للنفس داعية لها الى أفعالها من غير فكر وال روية‬
‫)‪(Ibn Maskawaih‬‬

‫ألخلق‪ :‬عبارة عن هيئة فى النفس را سخة عنها تصدر األفعال‬

‫بسهولة و يسر من غير حاجة الى فكر وروية‬
‫)‪(Al-Ghazaly‬‬

‫الخلق‪ :‬عادة اإلرادة‬

‫)‪(Ahmad Amin‬‬
Ibn Miskawaih:
AKHLAK: KEADAAN JIWA YANG MENYURUH/ MENDORONG PERILAKU TANPA
PEMIKIRAN DAN PERTIMBANGAN

Imam Al Ghazaly:
AKHLAK adalah GAMBARAN SIKAP YANG TERTANAM DALAM JIWA; yang dari sikap
itu MUNCUL PERILAKU secara mudah dan spontan, tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan

Ahmad Amin:
AKHLAK adalah KEHENDAK YANG MENGADAT

SIMPULAN:
Akhlak adalah Suatu Jenis Motif dalam jiwa yang mengadat pada seseorang yang
menjadi pendorong utama perilaku tertentu
(yaya suryana: 2007)
BEBERAPA KATA KUNCI TERKAIT AKHLAK:
DA’IYAH : PENDORONG/ MOTIV : ‫داعية‬
SHODIR : SESUATU YANG MENERBITKAN/ MEMIMPIN/
MENGARAHKAN
IRODAH : KEHENDAK
NIYAT : SESUATU YANG MENJADI TUJUAN PERBUATAN
MAQSHUD : SESUATU YANG MENJADI TUJUAN PERBUATAN

SELAIN DARI ISTILAH ARAB/ ISLAM TERSEBUT,

TERDAPAT ISTILAH LAIN YANG POPULER DAN
MEMBAHAS MASALAH YANG RELATIF SAMA;
YAITU: “ETIKA” DAN “MORAL” (dalam dunia Filsafat);
DALAM BAHASA INDONESIA DIKENAL PULA ISTILAH
BUDI PEKERTI
 PENGERTIAN ETIKA:
ETIKA BERASAL DARI BAHASA YUNANI “ETHOS” YANG BERARTI
ADAT KEBIASAAN

MENURUT ISTILAH TERDAPAT BEBERAPA MAKNA DIANTARANYA:

1) PRINSIP2 YANG DISISTIMATISIR TENTANG TINDAKAN MORAL

(Webster Dict.)
2) HUJJAH, MAKNA, TUJUAN TINDAKAN (Encyclopaedy Of Winkler Prins)
3) FILSAFAT MORAL: NILAI DAN IDE TINDAKAN (New American Ency.)
4) ILMU TENTANG KAIDAH DAN PRINSIP MORAL ( Hornby Dictionary)

SIMPULAN:
ETIKA MEMBICARAKAN IDE SUATU TINDAKAN, TERKAIT DENGAN NILAI
BAIK DAN BURUK SERTA MENGADAT
IDE DAPAT DIARTIKAN SESUATU YANG MENDORONG LAHIRNYA SUATU
TINDAKAN
 PENGERTIAN MORAL:
MORAL BERASAL DARI BAHASA LATIN “MORES” JAMAK DARI “MOS”
YANG BERARTI ADAT KEBIASAAN (Yaqub; 1983:14)

MENURUT ISTILAH BERARTI IDE TINDAKAN MANUSIA YANG DAPAT

DITERIMA SESUAI DENGAN NILAI NILAI YANG UMUM DIANGGAP BAIK
DAN WAJAR (Yaqub; 1983: 14)

SIMPULAN:

MORAL: IDE TINDAKAN TERKAIT DENGAN NILAI BAIK DAN BURUK

SERTA ADAT KEBIASAAN ( IDE TINDAKAN YANG MENGADAT)
IDE TINDAKAN DAPAT DIMAKNAI SEBAGAI SESUATU YANG
MENDORONG LAHIRNYA TINDAKAN
PERSAMAAN

 SAMA SAMA SESUATU YANG “MENGADAT”

 SAMA-SAMA TENTANG NILAI PERILAKU BAIK
DAN BURUK
 SAMA-SAMA TENTANG IDE/ TUJUAN/ ALASAN/
HUJJAH/ MOTIF PERILAKU
 SAMA-SAMA MERUPAKAN ILMU YANG
NORMATIF
PERBEDAAN:

 DARI SEGI ASAL BAHASA;

 DARI SEGI SUMBER NORMA;
 DARI SEGI KONOTASI YANG DIPAHAMI
PUBLIK PADA UMUMNYA;
 DARI SEGI WILAYAH KAJIAN UTAMA;
 DLL.
 PERBUATAN/ PERILAKU

 PERBUATAN ATAU ‘AMAL ADALAH ASFEK DLOHIR

YANG DIGERAKKAN FISIK MANUSIA YANG
PENGATURAN HUKUMNYA DIATUR DALAM
SYARI’AT/ FIQIH
 CONTOH PERBUATAN/ AMAL: SHALAT;
MEMBUNUH; BERKATA; MEMBUAT SESUATU
 HUBUNGAN AKHLAK DENGAN AMAL/
PERBUATAN/ PERILAKU:
 AKHLAK ADALAH PENDORONG LAHIRNYA PERILAKU;
 DORONGAN SATU JENIS AKHLAK DAPAT BERBENTUK PERILAKU
YANG BANYAK MACAMNYA (SELURUH PERILAKU);
 CONTOH: IKHLAS; PERBUATANNYA BISA SELURUH PERBUATAN
YANG DILAKUKAN ORANG
 NILAI BAIK BURUKNYA AKHLAK DAN PERILAKU TERGANTUNG
KEPADA:
A. MOTIF/ NIYAT YANG JADI PENDORONG;
B. KONSISTENSINYA DENGAN PERILAKU YANG SESUAI SYARIAT
 ALLOH

BENDA/ MANUSIA
DUNIAWI

An-nafs/ jiwa:

AMARAH AKHLAK LAWAMAH

SIKAP

SESAMA
ALAM LAIN PERILAKU MANUSIA

ALLOH
BAHAN KULIAH: KE 3 (klp.2)

UKURAN NILAI

BAIK DAN BURUK

DALAM AKHLAK ISLAMI
 a. MAKNA “NILAI”:
NILAI adalah istilah filsafat (dalam jenis filsafat nilai) yang membahas
mengenai SIFAT UKURAN KUALITAS BENDA, KEADAAN, atau PERBUATAN
(bathin/ dhohir).
DALAM ILMU FILSAFAT:
Filsafat Logika : membahas Benar dan Salah
Fislsafat Etika : membahas Baik dan Buruk
Filsafat Estetika : membahas Indah dan Jelek

DALAM ILMU KEISLAMAN, terdapat perbedaan wilayah ilmu mengenai

pembahasan benar-salah, baik-buruk, terkait dengan wilayah DLOHIR dan
BATHIN;
Wilayah hal-hal DLOHIR dibahas oleh Ilmu FIQIH
Wilayah hal hal BATHINI dibahas oleh ilmu AQIDAH dan ilmu AKHLAK

Bandingkan dengan pembagian bidang kajian ilmu berikut ini:

IMAN : AQIDAH : ILMU TAUHID : aliran KALAM

ISLAM : SYARI’AH : ILMU FIQIH : madzhab FIQIH
IHSAN : AKHLAK : ILMU AKHLAK/TASAWUF : aliran TARIQAT
b. APA YANG DINILAI?
1. POKOK YANG DINILAI: MOTIF/ NIYAT

2. KONSISTENSI MOTIF DENGAN

NORMA YANG DIANUT
CONTOH:1
NIYAT/ MOTIF : BAIK (LILLAH)
NORMA TINDAKANNYA : SUKA-SUKA
NILAI AKHIR : BURUK

CONTOH: 2
NIYAT/ MOTIF : RIYA
NORMA TINDAKAN : SESUAI SYARA
NILAI AKHIR : BURUK
C. NILAI APA YANG DIPAKAI MENGUKUR
BAIK DAN BURUK DALAM ILMU AKHLAK?

Menurut ajaran Islam:

Ukuran benar-salah, baik-buruk, indah-jelek, ukuran
utamanya adalah Wahyu (Alquran, al-Hadits) dan aqal;
serta derivasinya (adat, kesepakatan atau lainnya) selama
selaras dan tidak bertentangan dengan sumber utama
D. APA KRITERIA SUATU AKHLAK DISEBUT BAIK ATAU BURUK?

A. JIKA: NIYAT/ MOTIV UTAMANYA

KARENA ALLAH = AKHLAK BAIK
JIKA MOTIVNYA SELAIN ALLAH= BURUK
1. MOTIV (INGIN DIPUJI) MANUSIA= RIYA;
2. MOTIV EGOIS/ KEPUASAN DIRI= ANANIYAH
3. MOTIV (INGIN) HARTA= HUBBUDDUNYA; (matre)

B. JIKA ADA DORONGAN UNTUK MENGGUNAKAN CARA

BERDASARKAN SYARI’AT ALLAH
 (KARENA YANG DINILAI MOTIVNYA);

AKHLAK SIAPA YANG MUDAH

DIUKUR?

• AKHLAK DIRI SENDIRI

• AKHLAK ORANG LAIN TIDAK MUDAH DIUKUR, HANYA
“ZHANNIY” , DIDUGA, BELUM PASTI.
• MUNGKIN BUTUH KEAHLIAN KHUSUS UNTUK MENDUGA
DG LEBIH TEPAT, DIDASARKAN KEPADA:
• a) MOTIV UMUM (YANG MENGADAT), DAN
b) UKURAN LAZIM YANG MENONJOL/ BERLEBIHAN DARI
BIASA
 KLASIFIKASI NILAI
DARI PERSPEKTIF FILSAFAT DAN AGAMA
( PERSAMAAN DAN PERBEDAAN)

PERSPEKTIF NILAI BIDANG SASARAN KAJIAN SUMBER NILAI

KAJIAN PENGETAHUAN

BENAR - SALAH FIL.LOGIKA/I.HUKUM PERBUATAN DOHIR LOGIKA

HUKUM/TRADISI
BAIK – BURUK FIL. ETIKA/ ATURAN PERBUATAN/ BENDA TRADISI/ RASA
FILSAFAT (Subjektif)
INDAH – JELEK FIL. ESTETIKA/ SENI BENDA/ KARYA RASA/ TRADISI
(subjektif)

BENAR – SALAH SYARIAH/ I. FIQIH PERILAKU DOHIR WAHYU &

DERIIVASINYA

IMAN – SYIRIK AQIDAH/ I. TAUHID KEYAKINAN/ BATHIN WAHYU

AGAMA
(ISLAM)
BAIK – BURUK AKHLAK/ TASAWUF MOTIF/ NIYAT WAHYU &
(AGUNG-RENDAH) DERIVASINYA
BAHAN KULIAH 4: (KLP 3)

NAMA-NAMA AKHLAK

BAIK & BURUK

BERIKUT DALIL NAQLINYA
ISTILAH atau NAMA UNTUK AKHLAK (baik/
buruk)
1. AKHLAK BAIK:

MAHMUDAH : TERPUJI
KARIMAH : MULIA
MUNJIYAT : MEMENANGKAN/
UNGGUL
‘ADLIMAH ; AGUNG

2. AKHLAK BURUK:

MADZMUMAH : TERCELA
SAYYIAH : HINA
MUHLIKAT :MENJATUHKAN/
PECUNDANG
AKHLAK BAIK: (contoh akhlak-akhlak pokok)
AKLAHK TERHADAP ALLOH:
RIDLO
IKHLASH

MAHABBAH KHOUF SYUKUR

ROJA TAWAKKAL THO’AT TADLORRU’

-ADIL;
-SHABAR;
-HUSNU ZHON
AKHLAK TERHADAP DIRI DAN AKHLAK TERHADAP ALAM LAIN:
SESAMA MANUSIA:

IFAFAH IKROMAN
IHSAN ISHLAH ZUHUD

HAYA’ TAWADLU RAHMAH IKHTIYAT WARO / QONAAH

TASAMUH
AKHLAK BURUK: (contoh akhlak-akhlak pokok)
AKLAHK TERHADAP ALLOH:

SYIRIK

KUFUR

MA’SIYAT TAKABBUR

-DLOLIM;
-’AJULA;
-SU’U ZHON
AKHLAK TERHADAP DIRI DAN AKHLAK TERHADAP ALAM LAIN:
SESAMA MANUSIA:

FAHSYA RIYA ANANIYAH FASAD BAGYU HUBBUDUNYA

ITSMAN TAKABBUR HIQDU ISYROF THOGO TOMA

‘UDWAN MUNAFIQ HASAD

PADA PRINSIPNYA, AKHLAK BAIK HANYALAH RIDLO DAN IKHLASH:

RIDLO : PUAS (dan rela) menerima alloh sebagai yang berhak diimani sebagai Tuhan, dan
dituruti kehendaknya; dan diri kita MENYATUKAN kehendak (motiv atau irodah)
pada kehendakNya

IKHLASH: berbuat ihsan, yang terbaik, semata mata karena dan untuk Alloh.
Baik sasaran perbuatan itu ibadah mahdloh (ibadat kpd Alloh, seperti
shalat); maupun sasaran perbuatannya kepada sesama manusia maupun
alam; (Contoh Ekstrim: membunuh manusia karena Alloh pada perang)

SEBALIKNYA,
PADA PRINSIPNYA AKHLAK BURUK ITU BERAKAR DARI SYIRIK DAN KUFUR

SYIRIK : MENDUAKAN TUHAN, ada yang dipertuhan , diikuti perintahnya selain

dari Alloh, manusia, syaithan, atau hawa nafsu diri sendiri. (ada sekutu
selain Alloh: benda, manusia, atau hawa nafsu)

KUFUR : Ingkar, menolak, atau membangkag pada kehendak (perintah/ larangan)

Alloh, lebih menuruti kehendak diri atau manusia lainnya

TETAP NIYAT/ AKHLAK BURUK, WALAU PERBUATAN DLOHIRNYA BAIK, DAN

SASARAN PERBUATANNYA KEPADA ALLOH (IBADAH)
 ALLOH

KARENA
ALLOH

AMARAH
MANUSIA
An-nafs/ jiwa: SIKAP = PERILAKU
/DIRI
AKHLAK TERHADAP
SENDIRI
LAWAMAH

ALAM LAIN
KARENA

BENDA/
MANUSIA
DUNIAWI
BAHAN KULIAH KE 5: (klp 4)

1. HAK
2. KEWAJIBAN
3. KEBEBASAN
4. TANGGUNG JAWAB
5. KEUTAMAAN
AKHLAK BAIK DAN BURUK
TERKAIT STATUS INDIVIDU
 HAK
HAK ADALAH:
MILIK SESEORANG UNTUK DITUNTUT ATAU
DIPILIH (DILAKUKAN ATAU TIDAK/ DIPAKAI
ATAU TIDAK), DAN YANG MENJADI KEWAJIBAN
UNTUK DIPENUHI/ DIHARGAI PIHAK LAIN
 CONTOH AKHLAK (YANG MERUPAKAN HAK):
MEMA’AFKAN; ANAK DISAYANGI ORTU;
WALIDAIN DIPERLAKUKAN IHSAN; DIRI
DIPELIHARA.
 DALIL:
1) HADITS HAK MUSLIM DARI MUSLIM ;
2) AYAT IHSAN LIL WALIDAIN: Q.S. 46: 15
3) AT TAHRIM; 6: DIRI BERHAK DIPELIHARA
KEWAJIBAN
 SESUATU YANG DITUNTUT DARI SESEORANG
UNTUK DILAKUKAN; DAN MENJADI HAK
PIHAK LAIN UNTUK MENERIMANYA
(KEBALIKAN DARI HAK)
 CONTOH AKHLAK: IKHLAS (TIDAK MUSYRIK/
TIDAK RIYA); SHABAR; IHSAN LILWALIDAIN
 Dalil Naqli: Q.S. 107: 2-6; 18: 110; 46: 15
 KEBEBASAN
 HAK SESEORANG UNTUK MENGEXPRESIKAN
PILIHAN JIWANYA SECARA LELUASA DALAM
SUATU SISTEM BERIKUT KESIAPAN MEMIKUL
RESIKONYA
 CONTOH: IMAN ATAU KAFIR
 DALIL NAQLI: 18 (Al kahfi): 29
 BATAS KEBEBASAN:
1) TAQDIR (BATAS UKURAN) ALAMIAH
(KAUNIY);
2) BATAS UKURAN NORMA; TERKAIT STATUS
3) NURANI
4) RESIKO
5) HAK ORANG LAIN
 TANGGUNG JAWAB

 TANGGUNG-JAWAB:
KESEDIAAN DAN KONSEKWEN MEMIKUL
RESIKO DARI HAK, KEWAJIBAN, KEBEBASAN
DAN KEUTAMAAN YANG DIPILIHNYA
 CONTOH AKHLAK: MENEPATI JANJI (x INGKAR
JANJI)
 DALIL: HADITS TENTANG TANDA MUNAFIQ;
DAN Q.S. 23; 8
KEUTAMAAN

 SESUATU PILIHAN YANG LEBIH DARI

KEWAJIBAN, ATAU HAK YANG TIDAK
DITUNTUT
 CONTOH: SHABAR DAN MEMAAFKAN
KETIKA BOLEH MEMBALAS
 DALIL: Q.S. 42: 39-43
AKHLAK DASAR INDIVIDU:
ANTARA MOTIV EGO ATAU ALTER

 MOTIF EGOISTIK/ ANANIYAH:

(BURUK)
LEBIH MENUNTUT HAK DAN
KEBEBASAN
 MOTIF ALTRUISTIK: (BAIK)
LEBIH MENDAHULUKAN KEWAJIBAN
TANGGUNG JAWAB DAN BAHKAN
KEUTAMAAN
BAHAN KULIAH Klp 5:

ASPEK YANG MEMPENGARUHI

DAN
METODA PENINGKATAN AKHLAK
 A. ASPEK YANG MEMPENGARUHI PROSES BAIK BURUKNYA AKHLAK:

1. TAQDIR DAN ILHAM: KADAR BAIK BURUK: (melekat

pada instrumen)

a. INSTING; b. NAFSU (AMARAH- LAWAMAH);

c. SYAHWAT; d. OTAK

2. USAHA INDIVIDU (DAN ORANG TUA):

a. Du’a; b. Pembiasaan; c; Pendidikan khusus (agama);
d. Memilih lingkungan pergaulan

3. PENGARUH LINGKUNGAN:
a. Alam/ Dunia; b. Syaithon; c. Pergaulan dengan
manusia lain
B. PROSES TERBENTUKNYA AKHLAK
PADA JIWA MANUSIA:
1. NILAI TAUHID ADA DALAM QOLBU
2. NILAI-NILAI LAIN (ISLAMI ATAU TIDAK) MASUK
MELALUI INDRA LEWAT OTAK, LALU SEBAGIAN
DIARSIPKAN DI MEMORI;
3. DUNIA, ORANG (LAIN)/ NAFSU DIRINYA, SYAITHAN:
MENDORONG SYAHWAT INGIN/ MENOLAK TERHADAP
SESUATU;
4. PERTARUNGAN ANTAR “INGIN”/ IRODAH YANG
BERMACAM-MACAM DENGAN NILAI YANG DIANUT;
5. IRODAH YANG MENANG TERUS-MENERUS/ MAPAN/
OTOMATIS= AKHLAK
C. METODA PENINGKATAN AKHLAK
MENURUT AL GHAZALY:

1. MENGHARAP KERAHMANAN ILAHI DENGAN

CARA BERDU’A;
2. MUJAHADAH DAN RIYADLOH;
3. BERGAUL DENGAN ORANG SHALIH;
4. BERCERMIN DARI ORANG YANG
BERAKHLAK BURUK
D. METODA PENINGKATAN AKHLAK
MENURUT TASAWUF:
 POLA UMUM TASAWUF:
1) TAKHOLLY: MENGOSONGKAN DIRI DARI AKHLAK
BURUK;
2) TAHALLY: MENGISI DENGAN AKHLAK BAIK
3) TAJALLY : TERSINGKAP TABIR, TERLIHAT HANYA
ALLAH YANG JADI MOTIF UTAMA
 POLA KHUSUS:
MELALUI MAQOMAT/ TAHAPAN TERTENTU:
MULAI DENGAN TAUBAT s/d RIDHA ALLAH
BAHAN KULIAH: KE 7

HUBUNGAN AQIDAH-SYARIAH
DALAM PROSES BERAKHLAK
A. DALIL NAQLI:
CONTOH DALIL NAQLI HUBUNGAN AQIDAH-
SYARIAH- AKHLAK:
 AL BAQOROH 177: (LAISAL BIRRO)
 AL BAQOROH 189: (CARA MASUK RUMAH)
 AL BAQOROH 264: (HILANGNYA PAHALA SHODAQOH)
 AL MAIDAH 2: TA’AWUN
 AL MAIDAH 3: HURRIMAT
 ALMA’UN: PAWAILUN
 HADITS TENTANG cari NAFKAH (terj. Ihya al- Ghazaly: jld 3: 205)
 HADITS MEMULIAKAN TAMU.
 HADITS TTG: IMAN, ISLAM, IHSAN. DLL (CARI CONTOH LAIN!)
 B. HUBUNGAN FUNGSIONAL
AQIDAH – SYARIAH TERHADAP AKHLAQ:

• AQIDAH (TRHDP) AKHLAK:

SEBAGAI DASAR KEYAKINAN UNTUK JADI MOTIV IBADAH
(BAHWA MOTIF UTAMA BERBUAT ADALAH ALLAH SEBAGAI TUHAN YANG DIBERI PERSEMBAHAN) ;

• AQIDAH (TERHADAP) SYARI’AH:

SEBAGAI DASAR KEYAKINAN BAHWA SYARI’AT YANG DIPAKAI MEWUJUDKAN MOTIF
MENGABDI ITU HANYA SYARIAT DARI ALLAH
• SYARIAT (BAGI) AKHLAK :
SEBAGAI PEDOMAN MEWUJUDKAN MOTIF DALAM BENTUK PERILAKU
 TAQWA

IMAN: ISLAM: IHSAN:

AQIDAH SYARI’AH AKHLAK

= YAQIN =PERBUATAN =MOTIV

PERILAKU PERILAKU PERILAKU

BATHINI DLOHIR BATHINI
 TERIKAT BERDASAR
AQIDAH = IMAN SYARIAT:
KARENA ……….
MENDORONG
SECARA
TERUS MENERUS
(=AKHLAK) AMAL ALLOH
UNTUK …

(BAHWA ALLOH
MENYURUH/
MELARANG)
C. HUBUNGAN FUNGSIONAL AKHLAK TERHADAP
AQIDAH DAN SYARI’AH

 AKHLAK (TERHADAP AQIDAH):

SEBAGAI KUNCI PENYIMPUL AQIDAH UNTUK
DIWUJUDKAN JADI KEINGINAN YANG MANIFEST
(REAL JADI PERILAKU);
 AKHLAK (TERHADAP SYARIAT):
SEBAGAI PENENTU NILAI,
APAKAH SUATU PERBUATAN SYARI’AT ITU BERNILAI
IBADAH ATAU TIDAK
TENGAH SEMESTER
 ّّ ّ ‫الت‬
‫صوف‬

TENGAH SEMESTER KE 2
SEMESTER GANJIL 2017
BAHAN KULIAH KE 9:

PENGERTIAN TASAWUF
DAN DASAR-DASAR QURANI
A. AYAT AL QURAN/ HADITS
TENTANG ISYARAT BERTASAWUF

 AL- BAQOROH 186; TUHAN DEKAT

 AL- BAQOROH: 115; TUHAN DI MANA2
 QOF: 16: TUHAN LEBIH DEKAT DARI URAT
NADI LEHER
 AL- ANFAL: 17; ALLAH MENYATU DENGAN
MANUSIA;
 HADITS TENTANG MENGENAL DIRINYA =
MENGENAL TUHANNYA
 dll.
 ‫‪ ‬وإذا سألك عبادى عنّي فإنّى قريب اجيب دعوة الداع إذا دعان‬
‫فليستجيبو لى وليؤ منوا بى لعلّهم يرشدون [ البقرة ‪]186 :‬‬
‫‪ ‬وهلل المشرق والمغرب فأينما تولّوا فث ّم وجه هللا إن هللا واسع عليم‬
‫[ البقرة‪]115 :‬‬
‫@ ونحن أقرب اليه من حبل الوريد [ ق‪]16 :‬‬
‫ّ‬
‫ولكن هللا رمى‬ ‫ولكن هللا قتلهم وما رميت إذ رميت‬‫ّ‬ ‫@ فلم تقتلوهم‬
‫( األنفال‪]17 :‬‬
‫@ من عرف نفسه فقد عرف ربّه [ الحديث ]‬
 AL-QURAN DAN ISYARAT
MENEMPUH MAQOMAT
 AL ANKABUT: 69; AN NAJI’AT: 37-41: TENTANG
MUJAHADATUNNAFS
 AL-HUJURAT: 13: TAQWA;
 AN-NISA: 77; AL HADID: 20: ZUHUD;
 ATH THOLAQ: 2-3: TAQWA DAN TAWAKKAL
 IBROHIM: 7: SYUKUR
 AN NAHL: 127: SHABAR;
 AL FAJR: 28: RIDLO;
 ALI IMRON: 31: MAHABBAH
 AL KAHFI: 65: MA’RIFAT (MIN LADUNNA)
 DLL.
 ‫‪AYAT QURAN BERKAITAN DENGAN‬‬
‫‪MAQOMAT‬‬
‫‪ MUJAHADATUN NAFS:‬‬
‫والّذين جاهدوا فينا لنهدينّهم سبلنا [ العنكبوت‪]69 :‬‬ ‫‪‬‬
‫وا ّما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى فإ ّ‬
‫ن‬ ‫‪‬‬
‫الجنّة هي المأوى [ النازعات‪]41-40 :‬‬
‫‪ TAQWA:‬‬
‫إن اكرمكم عند هللا أتقاكم [ الحجرات‪]13 :‬‬ ‫‪‬‬
‫‪ ZUHUD:‬‬
‫دنيا اال ّ متاع الغرور [ الحديد‪]20 :‬‬
‫وماالحيوة ال ّ‬ ‫‪‬‬
B. PENGERTIAN TASAWUF
MENURUT ASAL KATANYA
 ] ‫ [ اهل الصفة‬: BERHATI BAIK, TIDAK MEMENTINGKAN
KEDUNIAAN
 ‫) صف‬SHAF(: SHALAT DI SHAF PERTAMA (RAJIN IBADAH);
MENDEKATKAN DIRI DENGAN ALLAH
 ‫ صافى؛ صفى‬: SUCI; ORANG YANG MENSUCIKAN DIRINYA
DG LATIHAN BERAT DAN LAMA AGAR DEKAT DENGAN
TUHANNYA
 ‫( صوف‬SUF); KAIN WOL (KASAR, BULU DOMBA): SIMBOL
KESEDERHANAAN, KEMISKINAN: MENJAUHI DUNIA UTK
DEKAT DENGAN ALLAH (AL THUSI & IBN KHALDUN)
 KESIMPULANNYA: DARI ASAL KATANYA SUFI ADALAH
ORANG YANG MEMILIKI SIFAT: RAJIN IBADAH,
BERHATIMULIA, MENSUCIKAN JIWANYA; MISKIN/
SEDERHANA , TDK MEMENTINGKAN KEDUNIAAN,
SEBAGAI USAHA MENDEKATKAN DIRI DENGAN ALLAH
C. (1) PENGERTIAN TASAWUF
MENURUT PARA SUFI (PELAKU TASAWUF)
 BASYR BIN AL HARITS AL HAFI:
‫الصوف من صافى قلبه هلل‬
 ABU MUHAMMAD AL JURAIRI:
TASAWUF IALAH MASUK KEDALAM AKHLAK RASUL DAN KELUAR
DARI AKHLAK RENDAH
 MA’RUF AL KARKHI:
TASAWUF IALAH MENGAMBIL HAKIKAT, DAN PUTUS ASA DARI APA
YANG ADA PADA TANGAN SESAMA MAKHLUK
 AL JUNAID: TASAWUF IALAH MEMBERSIHKAN HATI DARI APA YANG
MENGGANGGU PERASAAN KEBANYAKAN MAKHLK, BERJUANG
MENINGGALKAN BUDI YANG ASAL (INSTINK) KITA, MEMADAMKAN
SIFAT-SIFAT KELEMAHAN KITA SEBAGAI MANUSIA, MENJAUHI
SEGALA SERUAN DARI HAWA NAFSU, MENDEKATI SIFAT SIFAT SUCI
KEROHANIAN, DAN BERGANTUNG KEPADA ILMU HAKIKAT, MEMAKAI
BARANG YANG PENTING DAN TERLEBIH KEKAL, MENABURKAN NASIHAT
KEPADA SESAMA UMAT MANUSIA, MEMEGANG TEGUH JANJI DENGAN ALLAH
DALAM HALHAKIKAT, DAN MENGIKUT CONTOH RASULULLAH DALAM HAL
SYARI’AT
C. (2) MENURUT SUFI & AHLI ILMU
TASAWUF
 AL GHAZALY:
‫ التصف خلق؛ فمن زاد عليك بالخلق زاد عليك بالتصوف‬
TASAWUF ADALAH AKHLAK, BARANG SIAPA
YANG MENAMBAH PADAMU AKHLAQ MAKA
DIA MENAMBAH TASAWUF BAGIMU
 AL SUHROWARDI:
TASAWUF ADALAH MENCARI HAKIKAT DAN
MENINGGALKAN SESUATU YANG ADA DI
TANGAN MAKHLUK (KESENANGAN DUNIAWI)
D. PENGERTIAN TASAWUF MENURUT
AHLI ILMU TASAWUF
TAFTAZANI, ABU AL WAFA ALGHONIMI: (6 &10)
 TASAWUF ADALAH MORALITAS-MORALITAS
YANG BERDASARKAN ISLAM;
 TASAWUF ADALAH FALSAFAH HIDUP, UNTUK
MENINGKATKAN MORAL, LEWAT LATIHAN
PRAKTIS; KADANG UNTUK PEMENUHAN
FANA DG ALLAH; PENGETAHUANNYA
BERSIFAT INTUITIF; BUAHNYA KEBAHAGIAAN
RUHANIAH; YANG HAKEKATNYA SULIT
DIUNGKAP KATA KECUALI SIMBOLIK
BAHAN KULIAH KE 10:

KARAKTERISTIK
DAN
TUJUAN TASAWUF
KARAKATERISTIK TASAWUF
MENURUT WILIAM JAMES:

 TASAWUF SEBAGAI KONDISI YANG

DIALAMI SEORANG SUFI
 KARAKTERISTIKNYA:
1) KONDISI PEMAHAMAN;
2) KONDISI RASA;
3) KONDISI YG CEPAT SIRNA;
4) KONDISI YANG TIBA-TIBA
KARAKTERISTIK TASAWUF
MENURUT TAFTAZANI:

 JENIS PENGETAHUAN INTUITIF (3)

 USAHA PENINGKATAN MORAL (1);
 (BERGUNA UNTUK) KEBAHAGIAN JIWA (4);
 (TERKADANG) UNTUK PEMENUHAN FANA DG REALITAS
MUTLAK ( ALLAH) (2);
 (TERKADANG SULIT DIJELASKAN), KECUALI DENGAN
PENGGUNAAN SIMBOL (5)
TUJUAN TASAWUF
MENURUT KARAKTERISTIKNYA
 (DARI SEGI PROSES): UNTUK MENINGKATKAN MORAL
(AKHLAK)
 (JANGKA PENDEK DAN PRIBADI): UNTUK
KEBAHAGIAAN JIWA;
 (ESKATOLOGIS/ UKHROWI): MENDEKATKAN DIRI
KEPADA ALLAH, BAHKAN (BAGI ORANG TERTENTU SECARA FILOSOFIS)
UNTUK MEMENUHI FANA DG ALLAH
 (Secara teknis, dan defensif): menghilangkan HIJAB/
penghalang dengan ALLAH, agar ma’rifat dan atau FANA
PENGERTIAN TASAWUF
DARI SEGI KARAKTERISTIKNYA
 JENIS PENGETAHUAN INTUITIF AGAMA (ISLAM)
UNTUK KEBAHAGIAAN BATHIN, UNTUK
MENINGKATKAN MORAL
DAN MENDEKATKAN DIRI SEDEKAT-DEKATNYA
DENGAN ALLAH (YANG KARENA BERSIFAT GABUNGAN
RASA DAN PEMAHAMAN PRIBADI, MAKA UNGKAPAN
ISTILAHNYA SERING SIMBOLIS)
RESUME:
PENGERTIAN TASAWUF

 DARI ASAL KATANYA: TASAWUF

DIGAMBARKAN DENGAN PERILAKU
KEBERSIHAN JIWA; KETINGGIAN MORAL/
AKHLAK PELAKUNYA (SUFI) YANG RAJIN
IBADAH, MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH,
DAN MENJAUHI KESENANGAN DUNIAWI

 MENURUT PARA PELAKU (SUFI):

TASAWUF ADALAH PROSES BERAKHLAK
DENGAN AKHLAK RASULULLAH, BERUSAHA
MENDEKATI ALLAH, MENJAUHI KESENANGAN
HAWA NAFSU DUNIAWI
BAHAN KULIAH KE 11:
PENJENISAN TASAWUF: AKHLAKY; FALSAFI, DAN AMALY

 PENGERTIAN TASAWUF AKHLAQI DAN

CONTOHNYA;
 PENGERTIAN TASAWUF AMALY DAN
CONTOHNYA;
 PENGERTIAN TASAWUF FILOSOFIS DAN
CONTOHNYA
 PENJENISAN TASAWUF:
 DARI SEGI PERIODE SEJARAH:
1. ABAD I- II H.: PRA TASAWUF; TASAWUF
AKHLAQI ; SESUAI CONTOH RASUL;
2. ABAD II – III H.: ADA ISTILAH “TASAWUF”;
ADA KONSEP “HUB”, “ROJA” DLL.
3. ABAD V-VI DST.: ADA KELOMPOK TASAWUF
AMALY (TAREKAT; ZAWIYAH.)
 DARI SEGI TINGKATAN PROSES YANG DICAPAI
SEORANG SUFI:
1) MUBTADI; 2) MUTAWASITH; 3) MUNTAHY
 DARI SEGI TITIK TEKAN PENDEKATAN PROSES
usaha peningkatan akhlak:
1) Pendekatan RANAH BINA:
a) pemahaman/ rasio: TASAWUF FILOSOFIS;
b) amaliyah/ fisik: TASAWUF AMALY
c) Sikap jiwa/ akhlak: TASAWUF AKHLAKY;
2) Pendekatan BIDANG ILMU:
a) I.Kalam/ Filsafat Islam: Tasawuf FILOSOFIS;
b) I. Fiqih kelompok/ Mazhab: Tasawuf AMALY;
c) I. Akhlak: Tasawuf AKHLAQY
TASAWUF AKHLAKY

 JENIS TASAWUF YANG RANAH BINA

UTAMANYA SIKAP JIWA DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMU
(LEBIH MENITIK BERATKAN PADA) ILMU
AKHLAK
 CONTOHNYA: TASAWUF AL GHAZALY
TASAWUF AMALY:

 JENIS TASAWUF YANG LEBIH

MENEKANKAN PADA RANAH BINA
AMALIYAH IBADAH/ FISIK, DAN
PENDEKATAN ILMUNYA (LEBIH MENITIK
BERATKAN PADA) FIQIH MAZHAB
 CONTOHNYA: TAREKAT/ TASAWUF ABDUL
QODIR ZAILANI
 TASAWUF FILOSOFIS
 JENIS TASAWUF YANG LEBIH MENEKANKAN RANAH
BINA UTAMANYA PEMAHAMAN (RASIO & ZAWK)
TENTANG HAKIKAT ALLAH; DAN PENDEKATAN
ILMUNYA (LEBIH MENITIK BERATKAN PADA) I. TAUHID/
FILSAFAT ISLAM/ ILMU KALAM.
 CONTOH TASAWUF FILOSOFIS:
1. Filsafat “HUB”: dari ROBI’AH ADAWIYAH;
2. “ITTIHAD”: dari ABU YAZID ALBUSTAMI;
3. “HULLUL”: dari AL HALLAJ;
4. “WIHDATUL WUJUD”: MUHYIDDIN IBN A’RABY
BAHAN KULIAH KE 12:
TASAWUF AKHLAQI

 MAQOMAT DAN AHWAL

 TINGKATAN MAQOMAT
 TAKHOLLY; TAHALLY; TAJALLY
 MAQOMAT DAN AHWAL

 MAQOMAT (STATION) ADALAH NAMA TINGKATAN

DALAM TASAWUF AKHLAQ SEBAGAI TAHAPAN
YANG HARUS DITEMPUH SEORANG SUFI UNTUK
“DEKAT” BAHKAN “FANA”/ MENYATU DG ALLAH
 HAL/ AHWAL: KEADAAN (BATHIN) YANG
DIRASAKAN SEORANG SUFI (SECARA SUBYEKTIF)
PADA SAAT BERADA PADA SUATU MAQOM/
STATION
JENIS MAQOMAT

 MENURUT AL GHAZALY:
1) TAUBAT;
2) SHABAR;
3) FAQIR;
4) ZUHUD;
5) TAWAKKAL;
6) CINTA;
7) MA’RIFAT;
8) RIDLO
 MAQOMAT YANG BIASA DISEBUT KEBANYAKAN
SUFI (NASUTION; 1973: 63):

 1) TAUBAT; 2) ZUHUD; 3) SHOBAR;

4) TAWAKKAL; 5) RIDLO;

 SELAIN MAQOMAT ITU ADA/ BANYAK YANG

MENAMBAHKAN:
6) MAHABBAH; 7) MA’RIFAH; 8) FANA & BAQO; 9)
ITTIHAD
 TAKHOLLY; TAHALLY; TAJALLY:

 TAKHOLLY: PROSES MENGOSONGKAN JIWA DARI

AKHLAQ BURUK:
MAQOM PADA UMUMNYA DENGAN TAUBAT (
BIASANYA DENGAN ZUHUD)
 TAHALLY: PROSES MENGISI JIWA DENGAN AKHLAK
BAIK;
MAQOMAT YANG DITEMPUHNYA DARI ZUHUD
SAMPAI RIDHA
 TAJALLY: KEADAAN TERBUKANYA JIWA “MELIHAT”
NUR ILAHI;
MAQOMATNYA ADALAH SETELAH RIDHA, SEPERTI
MAHABBAH, MARIFAH, FANA-BAQO; ITTIHAD
 TAJALLY
TAKHOLLY TAHALLY FANA

MA’RIFAH 89
RIDLO

MAHABBAH
8
8

TAWAKAL 77
WARO
6
SHOBAR
4 5
ZUHUD

TAUBAT
3
1 2
 BAHAN KULIAH KE 13: TAREKAT

 PENGERTIAN TARIKAT:
1) ASAL KATANYA; 2) DEFINISINYA;
 KOMPONEN TARIKAT;
 POKOK AJARAN TAREKAT;
 TAREKAT MU’TABAROH DI INDONESIA
PETA KONSEP TARIKAT DALAM ILMU AKHLAK:

NON
METODA
TASAWUF
PENINGKATAN

AKHLAK FALSAFI

(Pendekatan)
TASAWUF AKHLAKI

NON
TARIKAT
AMALI
TARIKAT
 PENGERTIAN TARIKAT

 ASAL KATA “THORIQOH”= JALAN, ATAU CARA;

 DARI SUDUT KELEMBAGAAN:

SEJENIS LEMBAGA gerakan TASAWUF yang
mengajarkan CARA BERTASAWUF dari GURU TASAWUF
TERTENTU kepada SEKELOMPOK MURID TERTENTU

• DARI SUDUT ISI AJARAN:

TARIKAT ADALAH AJARAN tentang CARA BERTASAWUF
dari GURU TERTENTU, yang dipelajari MURID-MURIDnya
dan DILEMBAGAKAN
KOMPONEN TARIKAT:

1) AJARAN CARA BERTASAWUF/ CARA

MENDEKATKAN DIRI kepada ALLAH dari
GURU TASAWUF TERTENTU ;
2) GURU/ MURSYID/ SYEH: yang memandu cara
bertasawuf;
3) MURID: yang belajar mengikuti ajaran cara
bertasawuf;
4) LEMBAGA / ORGANISASI TARIKAT
POKOK-POKOK AJARAN TARIKAT
(SECARA UMUM):
 MENUNTUT ILMU UNTUK DILAKSANAKAN
SEBAGAI PERINTAH TUHAN;
 MENDAMPINGI GURU DAN TEMAN SE TARIKAT
UNTUK MENELADANI;
 MENINGGALKAN RUKHSOH DAN TA’WIL UNTUK
KESUNGGUHAN;
 MENGISI SEMUA WAKTU DENGAN DO’A DAN
WIRID
 MENGEKANG HAWA NAFSU DARI NIAT SALAH
DAN UNTUK KESELAMATAN;
(Abu Bakar Atjeh;1986:72)
CONTOH TARIKAT MU’TABAROH DI INDONESIA:

 TARIKAT QODIRIYAH
 TARIKAT NAQSABANDIYAH;
 TARIKAT RIFA’IYAH;
 TARIKAT SAMANNIYAH;
 SADZILLIYAH;
 SYATARIYAH;
 KHALWATIYAH;
 TIJANIYAH
 IDRISIYAH
Contoh:POKOK AJARAN TARIKAT
NAQSYABANDIYAH:
 DASAR: 1) MEMEGANG TEGUH I’TIQAD AHLUS
SUNNAH; 2) MENINGGALKAN RUKHSHOH,
MEMBIASAKAN KESUNGGUHAN; 3) SENANTIASA
MUROQOBAH; 4) MENINGGALKAN
KEBIMBANGAN DUNIA DARI SELAIN ALLAH; 5)
HUDUR TERHADAP TUHAN; 6) MENGISI DIRI
(TAHALLY) DG SIFAT YANG BAIK DAN ILMU
AGAMA; 7) MENGIKHLASKAN DZIKIR; 8)
MENGHINDARKAN ALPA TERHADAP ALLAH; 9)
BERAKHLAK NABI MUHAMMAD;
 SYARAT-SYARAT:
 SYARAT-SYARAT:
 I’TIQAD YANG SYAH;
 TAUBAT YANG BENAR;
 MENUNAIKAN HAK ORANG LAIN;
 MEMPERBAIKI KEZALIMAN;
 MENGALAH DALAM PERSELISIHAN;
 TELITI DALAM ADAB DAN SUNNAH;
 MEMILIH AMAL MENURUT SYARI’AT YANG SAH;
 MENJAUHKAN DIRI DARI: SEGALA YANG MUNKAR
DAN BID’AH; PENGARUH HAWA NAFSU; DAN
PERBUATAN TERCELA.
 BAHAN KULIAH KE 15:

A. HUBUNGAN TASAWUF DENGAN AQIDAH, AKHLAK

DAN SYARIAH
1. FUNGSI AQIDAH DALAM BERTASAWUF
2. FUNGSI SYARI’AH DALAM BERTASAWUF
3. FUNGSI TASAWUF BAGI AKHLAK
4. HUBUNGAN SISTEMIK AQIDAH, SYARIAH, AKHLAK
B. FUNGSI AKHLAK BAGI KEHIDUPAN
C. AKHLAK PROFESI GURU DAN MANAJER
1. FUNGSI AQIDAH DALAM BERTASAWUF

 AQIDAH ADALAH IKATAN YANG KUAT DALAM HATI,

YANG DIIMANI (DIYAKINI): BAHWA HANYA ALLAH
TUHAN YANG WAJIB DISEMBAH; DIPERCAYA
INFORMASINYA; DAN DITA’ATI ATURANNYA.

 AQIDAH MERUPAKAN DASAR KEYAKINAN UNTUK

BERAKHLAK DAN PROSES BERTASAWUF: BAHWA
BERTASAWUF UNTUK MENINGKATKAN AKHLAK
(MOTIF) PERBUATAN HANYA UNTUK ALLAH,
MENDEKAT DAN (BAHKAN) MENYATUKAN (MOTIF)
DIRI DENGAN (KEHENDAK) ALLAH
 A. 1. LANJUTAN….

JIKA AQIDAHNYA MASIH LEMAH ATAU SALAH; MAKA

BERTASAWUF BISA JADI:

 TUJUANNNYA SALAH:
 YANG DIDEKATI, DISEMBAH, ATAU YANG DILAKUKAN
BUKAN UNTUK ALLAH, TETAPI IKUT2AN ATAU KARENA
HAL LAIN (KEBAHAGIAAN HAWA NAFSU SEMATA,
UMPAMANYA)

 BISA JADI
 SYARI’ATNYA SALAH:
TIDAK MENGGUNAKAN SYARI’AT/ ATURAN DARI ALLAH
2. FUNGSI SYARI’AT DALAM BERTASAWUF:

SYARI’AT ADALAH (POKOK-POKOK) ATURAN YANG

DICIPTAKAN ALLAH; YANG RINCIANNYA DICONTOHKAN
RASULULLAH; DAN PEMAHAMAN (FIQIH)NYA DISEPAKATI
(KEBENARANNYA) OLEH PARA ULAMA.

SYARI’AT BERFUNGSI SEBAGAI PANDUAN UTAMA DALAM

PROSES BERTASAWUF; ATAS DASAR KEYAKINAN BAHWA
ALLAH YANG WAJIB DISEMBAH DAN DIDEKATI, MAKA
CARANYA HARUS MENURUT KEHENDAK YANG
DISYARI’ATKAN ALLAH DAN DICONTOHKAN ROSULULLOH
 A. 2 . LANJUTAN…

 SYARIA’AT BERFUNGSI SEBAGAI LABEL, APAKAH TASAWUF

ITU BENAR ISLAMI ATAU SALAH (MENYIMPANG);

 TASAWUF BERFUNGSI SEBAGAI PROSES MEMANDU

TUJUAN SYARIAT YANG DIPERBUAT, AGAR PERBUATAN
TETAP BERNILAI IBADAH KEPADA ALLAH (MENJAGA MOTIF)

 JIKA BERTASAWUF TIDAK MENGGUNAKAN ATAU

MENYIMPANG DARI SYARI’AT ISLAM, MAKA TASAWUFNYA
HANYA SEKEDAR TRADISI, MODE, ATAU LAINNYA; DAN
MENYIMPANG DARI TUJUAN AQIDAH, SYARIAT DAN TUJUAN
TASAWUF SENDIRI
 3. FUNGSI TASAWUF BAGI AKHLAK:

 TUJUAN UTAMA BERTASAWUF ADALAH

MENDEKATKAN DIRI (DAN MENYATUKAN KEHENDAK)
KEPADA ALLAH; YAITU MENINGKATKAN AKHLAK/
MORAL (MOTIF) BERBUAT HANYA UNTUK ALLAH.
 TASAWUF BERFUNGSI SEBAGAI (SALAH SATU)
PROSES USAHA (ALAT/ JALAN) UNTUK
MENINGKATKAN AKHLAK
 AKHLAK ADALAH ISI DAN TUJUAN UTAMA
BERTASAWUF
 4. HUBUNGAN SISTEMIK antara:
AQIDAH, SYARIAT, AKHLAK , TASAWUF

 TASAWUF ADALAH BAGIAN PEMAHAMAN (ORANG/ SUFI/ULAMA)

TENTANG AQIDAH, SYARIAH, DAN AKHLAK, SERTA USAHA
PENYEMPURNAAN PENGAMALANNYA.

 TASAWUF SEBAGAI ILMU ADALAH BAGIAN DARI ILMU AKHLAK YANG

TERKAIT DENGAN METODA PENINGKATANNYA

 TASAWUF SECARA SISTEMIK ADALAH:

 BAGIAN DARI ILMU KEISLAMAN
 YANG KHUSUS MENINGKATKAN AKHLAK, TETAPI TERKAIT DENGAN
PENYEMPURNAAN AQIDAH DAN SYARIAT
 BAGAN HUBUNGAN SISTEMIK:
HUBUNGAN KOMPLEMENTER (SUPLEMENTER?)
TASAWUF DALAM POKOK ILMU KEISLAMAN:
AQIDAH/ AKHLAK/ MOTIV:
IMAN AMAL/
(IHSAN)
PERBUATAN
(HANYA UNTUK ALLAH)
SYARIAT/
ISLAM

TASAWUF; ALAT PENYEMPURNA AQIDAH, SYARIAT, AKHLAK

TASAWUF: ILMU PEMAHAMAN ULAMA TENTANG AQIDAH,

SYARIAT, AKHLAK; BERFUNGSI UNTUK MENINGKATKAN
AKHLAK, AGAR SELURUH KEYAKINAN DAN PERBUATAN
SYARIAT MENYATU DENGAN (KEHENDAK) ALLAH

(Q.S: ALKAHFI:107-108; AN NAHL 97; AL ASHR:1-3; AL AHQOF 13-15; )

B. FUNGSI AKHLAK BAGI KEHIDUPAN:

1. FUNGSI ESKATOLOGIS: (UKHROWI- THEOLOGIS)

PERANGKAT IBADAH, AGAR SELURUH GERAK JIWA, FIKIR, HATI, NAFSU, KATA-KATA,
FISIK AGAR JADI BEKAL KEHIDUPAN UKHROWI.
CONTOH AKHLAK:
IKHLASH MENGIKUTI PERINTAH ALLOH., UNTUK BEKAL AKHIRAT KELAK.
HASILNYA: BERSIH HATI UNTUK AKHIRAT : MUNJIYAT/ JUARA

2. FUNGSI SOSIAL EKOLOGIS: (KEMASYARAKATAN DAN LINGKUNGAN)

SEBAGAI NILAI SOSIAL, PENGABDIAN, PENGHARGAAN, MELAYANI, MEMELIHARA,
MENGHORMATI, MENJAGA PERASAAN ORANG LAIN/ MAKHLUK LAIN:
CONTOH AKHLAK:
IKROMAN (MEMULIAKAN ORANG LAIN); IHSANAN (MEMPERBAIKI); MEMPERSEMBAHKAN
YANG TERBAIK)
HASILNYA: JUARA, TERPUJI (MUNJIYAT; MAHMUDAH)

3. FUNGSI PSIKOLOGIS: (KEBAHAGIAAN JIWA)

SEBAGAI ALAT UNTUK PENCAPAIAN KEBAHAGIAAN; KETETANANGAN, KEDAMAIAN,
KENYAMANAN, PERCAYA DIRI, OPTIMIS, DLL.
CONTOH: MENGHARGAI, MENJAGA DIRI (IFAFAH), SHABAR DLL
HASIL: BERHATI MULIA (KARIMAH)
C. AKHLAQ PROFESI GURU DAN MANAJER:

1. IKHSANA:
Mempersembahkan yang terbaik (karena Alloh), baik SIKAP, PERKATAAN,
maupun PERBUATAN
Karena: menjadi ROLE MODEL, contoh dan TELADAN bagi para muridnya.

2. SHABAR:
sebagai PEMBANTU, yang membantu pertumbuhan, perkembangan dan
proses “menjadi” dari peserta didik agar menjadi muslim muttaqin

3. IKHLASH:
Mendidik dengan ikhlash (karena Alloh) agar bernilai ibadah

(dan sejumlah akhlak Rosulullah lainnya yang secara bertahap perlu diteladani)
TAMMAT

 UNTUK SEMENTARA…..