Anda di halaman 1dari 9

Tujuan Ekonomi Syariah

Oleh :
Reza pahlevi
Luluk ernawati
Hilda Diana safitri
Jika tujuan utama ekonomi konvensional adalah keuntungan secara pribadi, namun
dalam ekonomi syariah memiliki beberapa tujuan yang sangat mulia.

“Ekonomi syariah memiliki tujuan selaras dengan tujuan dari syariat islam itu sendiri
yaitu memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia dan akhirat”
Kesejahteraan dan norma-norma moral islam

Dasar Pemikiran kesejahteraan dalam berpegang norma-norma moral islam dalam tujuan ekonomi
syariah diatur dalam QS. Al-Baqarah ayat 2 dan 168, Al-maidah ayat 87-88, Al-Jumu’ah ayat 10)
“Wahai manusia, makanlah (dari makanan) yang halal lagi baik yang terdapat di bumi. Dan janganlah
kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-
Baqarah : 168)

Islam menghendaki agar setiap manusia mencari rahmat (karunia) Allah, dengan tidak menghalangi
orang lain untuk medapatkan kemajuan dan kesejahteraan. Bahkan setiap manusia hendaknya bisa
melakukan tindakan ekonomi dalam konteks membagi kemaslahatan untuk kesejahteraan bersama.
Ukhwah islamiyah

Ukhuwah yang biasa diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil dari akar kata yang pada mulanya
berarti “memperhatikan”. Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya
perhatian semua pihak yang merasa bersaudara

Masyarakat Muslim tidak akan diperhitungkan keberadaannya jika tidak memelihara dan membangun
jaringan silaturahim.[1] Dalam pasar kapitalis tidak mementingkan perasaan dan pertimbangan moral
kedalamnya, yang dituju adalah bagaimana mendapatkan nilai yang besar dan keuntungan semata.
Maka dari itu Islam mementingkan prinsip ukhuwah ini untuk kelancaran transaksi secara sosialisme
bukan kapitalisme. [2]
Keadilan

Dalam islam sangat tegas dijelaskan bahwa kita sebagai umat islam harus menegakkan
keadilan dan menghapus kedzaliman sebagai mana telah di jelaskan dalam al-qur’an
surat al-hadid : 25. Bahkan Allah menempatkan keadilan paling dekat dengan takwa
karena ketakwaan termasuk prinsip utama dalam islam sebagai pondasi berbuat keadilan.
Distribusi pendapatan

Distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil dan merata diatur dalam (QS.Al-An’am ayat
165, An-Nahl ayat 71, Az-Zukhruf ayat 32). Tanpa adanya kesetaraan distribusi pendpatan,
maka rasa persaudaraan dan keadilan akan sulit dicapai. Selain itu, (dalam
tauhid/kepercayaan islam) karena segala sesuatunya yang kita miliki dan yang ada di dunia
ini, entah itu harta benda kita, bumi, alam, bahkan pekerjaan dan kecerdasan yang ada pada
setiap individu pada hakekatnya adalah milik Allah yang dititipkan kepada manusia, maka
tidak satu alasan pun bagi kita untuk menahan sumber daya Allah hanya pada sebagian
orang saja.
Kebebasan

Menciptakan kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan social diatur dalam (Qs.Ar-Ra’du ayat
36,dan Al-Luqman ayat 22). Kepercayaan dalam syariat islam mengajarkan bahwa manusia diciptakan
oleh Tuhan dan mengabdi hanya kepada-Nya saja.
“katakanlah! Aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya. Hanya
kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali.” (QS Ar-Ra’du :36)
“Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka
sesungguhn ya dia telah berpegang pada buhul (tali) yang kokoh. Hanya kepada Allah kesudahan
segala urusan.” QS Al-Luqman:22)

Ayat di atas memberikan isyarat agar kita melepaskan segala ikatan kecuali ikatan kepada Allah saja.
Maslahah
Maslahah dalam ekonomi islam yaitu keberarti kesejahteraan umum yang dapat diartikan
segala sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat untuk kepentingan bersama dan menolak
kemudhorotan.

Maslahah merupakan konsep terpenting dalam perkembangan ekonomi islam. Para ulama
sepanjang sejarah senantiasa menempatkan maslahah sebagai prinsip utama dalam syariah.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai