Anda di halaman 1dari 24

Komunikasi Berdasarkan Tingkat

Usia

Khrisna Wisnusakti, S.Kep., Ns., M.Kep.


PENGERTIA
N
Anak merupakan individu yg unik, bukan
miniatur orang dewasa, pribadi dengan haknya
sendiri dan kapasitas untuk menjadi orang
dewasa yang unik.
Kemampuan komunikasi pd anak dipengaruhi
oleh keluarga, tingkat perkembangan dan
intelektual.
Komunikasi Terapeutik pada Anak
Sesuai TUKEM
1. Bayi (0-1) tahun
2. Toddler (1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th
3. Anak usia 5-8 tahun
4. Anak usia 8-12 tahun
BAYI (0-1) TAHUN

Bahasa yang digunakan non verbal :


Mengerakan tangan, kaki,dan badan ( usia <6
bln )
Stranger anxiety atw cemas dgn org asing yg
tdk dikenalnya adlh ciri pada dirinya &
ibunya ( > 6 bulan )
TODDLER (1-3 th) dan PRA SEKOLAH (3-5
th)

Anak belum mampu bicara secara pasih,


sangat egosentris
Kata-kata sederhana, singkat, istilah familiar
Memberitahu apa yang terjadi pada dirinya.
Pandangan sejajar
Reinforcement positif
Memberi kesempatan untuk bereksplorasi
Bicara pelan
Bergambar atau bercerita.
ANAK USIA 5-8
TAHUN

Anak sangat peka terhadap stimulus


Anak sering bertanya dan ingin penjelasan
Jelaskan arti, fungsi dan prosedur tindakan
Gunakan kata sederhana yang spesifik sesuai
dengan kemampuan kognitifnya.
Gunakan bahasa yang dapat dimengerti anak
dan berikan contoh yang jelas sesuai dengan
kemampuan kognitifnya.
ANAK USIA 8-12 TAHUN

Sudah lebih mampu berkomunikasi dengan


orang dewasa.
Mampu berkomunikasi dengan orang dewasa,
pembedaharaan kata >3000 kata dikuasai dan
mampu berpikir konkret
Apabila akan melakukan tindakan, perawat
dapat menjelaskannya dengan
mendemonstrasikan pada mainan anak.
Teknik komunikasi kreatif pd
anak
Menurut whaley & Wong’s(1995) :
1. Teknik verbal
a. pesan “saya”
b. teknik org ketiga (biasa digunakan pd px.
Infant/toddler)
c. fasilitative responding (libatkan teknik
mendengar dg perhatian & cerminkn kmbli
pd px perasaan & maksud mreka)
Lanjut
d. Storrytelling (bercerita)
gunakan bhs anak utk masuk ke area berpikir
mrk.
e. Saling bercerita
tunjukan pikiran anak dan upayakan utk
mengubah persepsi anak atau rasa takutnyua
dgn menceritakan kembali suatu cerita yg
berbeda dgn situasi yg sama.
lanjut
f. Biblioterapi
digunakan dlm proses terapeutik dan suportif.
pedoman umum utk menggunakan biblioterapi adlh
sbg berikut:
1. kaji perkembangan emosi dan kognitif anak utk
memahami kesiapan memahami pesan dr buku
2. kenali isi buku (pesan yg disampaikan atw
tujuannya) dan usia yg sesuai utk buku itu.
3. bacakan buku tsbt bila si anak tdk dpt membaca.
Lanjut
4. Gali makna buku itu dgn cara :
menceritakan kembali cerita buku itu
membaca bgn khusus dgn perawat atw orngtua
melukiskan gambar yg berhubungan dgn
cerita tsb
membicarakan ttg karakter
meringkas moral atw arti dr cerita
Lanjut
g. Dreams (mimpi)
h. What if (pertanyaan”bagaimana jika)
i. Three wishes
j. Permainan peringkat
k. Permainan asosiasi kata
l. Melengkapi kalimat
m. Pros and cons (pro dan kontra/baik buruknya)
2. Teknik non verbal
a. Writing (menulis)
b. Menggambar
c. Magis
d. Play (bermain)
CARA KOMUNIKASI DENGAN
ANAK

1. Melalui org ketiga : tdk lgs bertanya pd anak.


2. Bercerita : pergunakan bahasa yg mudah
dimengerti,perlihatkan gambar
3. Bilioterapi: melalui pemberian buku/majalah
anak mengekpresikan perasaan dan aktivitas
sesuai cerita dlm buku.
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan :
mengetahui apa keinginan / keluhan anak.
5. Pro / kontra :mengetahui perasaan anak dan
pikiran anak (mengajukan pertanyaaan hal positif
dan negatif )
6. Menulis : bila anak tidak dpt mengungkapkan
perasaan secara verbal.
7. Menggambar : anak akan mengungkapkannya
apabila gbr yg ditulisnya ditanya ttg maksudnya.
8. Bermain : sangat efektif dalam membantu
berkomunikasi, dapat menjalin hub. interpersonal
dgn teman dan perawat.
CARA KOMUNIKASI
DENGAN ORTU
ANAK
1. Anjurkan ortu untuk berbicara
2. Arahkan ke fokus
3. Mendengarkan
4. Diam
5. Empati
6. Menyakinkan kembali
7. Merumuskan kembali
8. Memberi petunjuk kemungkinan apa yg terjadi
9. Menghindari hambatan dalam komunikasi.
Faktor-Faktor Yg mempengaruhi Komunikasi Dengan
Anak

1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Usia Tukem
5. Status kes anak
6. Sistem sosial
7. Saluran
8. Lingkungan.
Komunikasi Pada Remaja
• Pada usia ini pola pikir sudah mulai
menunjukkan ke arah yang lebih positif, terjadi
konseptualisasi mengingat masa ini adalah
masa peralihan anak menjadi dewasa.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini
adalah berdiskusi atau curah pendapat pada
teman sebaya
• hindari beberapa pertanyaan yang dapat
menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan
dalam komunikasi mengingat awal
terwujudnya kepercayaan anak dan
merupakan masa transisi dalam bersikap
dewasa.
Komunikasi pada Dewasa
• Tekhnik komunikasi yang dikembangkan pada
masa dewasa dengan mengembangkan
komunikasi sebagai media transfer informasi
komunikasi pada dewasa mengalami
puncaknya karena kematangan fisik, mental,
dan kemampuan sosial mencapai optimal
peran dan tanggung jawab serta tuntutan
sosial telah membentuk orang dewasa
melakukan komunikasi dengan orang lain.
Teknik komuniksi
• Tekhnik komunikasi yang di kembangkan pada
masa dewasa telah mencapai tahap optimal,
baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
Komunikasi pada lansia
• Komunikasi pada lansia berbeda dengan
komunikasi dengan individu lain karena lansia
itu pada dasarnya unik .
• Kemampuan komunikasi pada lansia (lanjut
usia) dapat mengalami penurunan akibat
penurunan fungsi berbagai sistem organ,
seperti penglihatan, pendengaran, wicara, dan
persepsi.
Tips Berkomunikasi Dengan Lansia
1. Menyedikan waktu ekstra
2. Mengurangi kebisingan
3. Duduk berhadapan
4. Menjaga kontak mata
5. Mendengar aktif
6. Berbicara pelan, jelas, dan keras
7. Gunakan kata- kata atau kalimat yang sederhana dan pendek
8. Menetapkan satu topic dalam satu waktu
9. Awali percakapan dengan topic sederhana
10. Bicarakan tentang topic yang familiar dan menarik bagi lansia
11. Beri kesempatan pada lansia untuk menegenang masa lalu
12. Menyampaikan instruksi secara tertulis dan sederhana.

Anda mungkin juga menyukai