Anda di halaman 1dari 13

HADIS TENTANG ETOS KERJA

Disusun Oleh

Alin Setiowati
Nim: 1704110170

Muhammad Bayu Sugoro


Nim: 1704110181
Pekerjaan Atau Usaha yang Paling Baik
• Riwayat Hadis
ُّ َ ‫ أ‬: ‫س ِئ َل‬
‫ي‬ ُ ‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ َّ ‫عةَ ب ِْن َرا ِف ٍع قَا َل أ َ َّن النَّ ِب‬َ ‫عن ِرفَا‬ َ
ِ‫(روا‬. ‫ور‬ ٍ ‫الر ُج ِل ِبيَ ِِ ِِ َو ُك ُّل بَي ٍْع َم ْب ُر‬
َّ ‫ع َم ُل‬ َ : ‫ب ؟ قَا َل‬ ْ َ‫ب أ‬
ُ َ‫طي‬ ِ ‫ْال َك ْس‬
)‫البزار وصححه الحاكم‬
Artinya :
Dari Rifa’at bin Rafi (diriwayatkan) bahwa Nabi
saw., (pernah) ditanya tentang apa pekerjaan
yang paling baik? Nabi menjawab: (pekerjaan
yang paling baik adalah) usaha seseorang yang
diperoleh dari hasil tangan-nya sendiri dan setiap
jual beli yang jujur. (HR. Al-Bazar dan dishahihkan
oleh Hakim).
•Makna Kata Dalam Hadis (Mufrodat)

ِ ‫ْال َك ْس‬
‫ب‬ = Pekerjaan
ِ‫بَيْعِ َمب ُْرور‬ = jual beli mabrur yaitu jual beli yang tidak mengandung
unsur spekulasi atau penipuan.

•Penjelasan :
Dalam masalah pekerjaan, Rasulullah saw, memberikan isyarat
bahwa pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang tertumpu pada
hasil kreatifitas pribadi atau hasil usaha sendiri hal ini tercemin
dalam ungkapan Rasulullah saw, yaitu kalimat ِ‫الر ُجلِ بيَده‬
َّ ‫ل‬ُِ ‫ع َم‬
َ . Ini
artinya, setiap orang dituntut untuk melakukan suatu pekerjaan
dengan mengarahkan segala kemampuan yang dimiliki tanpa
ketergantungan kepada orang lain
•Intisari Hadis
1. Anjuran untuk bekerja.
2. Pekerjaan yang paling baik adalah usaha
yang dilakukan dari jerih payah sendiri.
3. Anjuran untuk berdagang dengan jujur
tanpa adanya kebohongan dan penipuan.
4. Boleh bertanya tentang sesuatu yang tidak
diketahui.
• Larangan Meminta-Minta
• Riwayat Hadis

ِ‫سَّلَّ ََََِا َل‬ َ ‫ِو‬ َ ُِ‫صَّلَّ ِهللا‬


َ ‫عَّلَيْه‬ َِ ِ‫س ْو َلِهللا‬ ُ ‫ِر‬َ ‫ع ْنهُِأ َ َّن‬
َ ُِ‫يِهللا‬َ ‫ِرض‬ ُ ِ‫ َحد ْيِث ُابْن‬:ِ َ‫عَّل‬
َ ‫ع َم َر‬ َ ِ‫َو ُه َو‬
َ‫ِو ْال َم ْسئََِّلَ ِة‬
َ ‫ف‬َ ُّ‫ِوالتَّعَف‬َ َ‫صدَََة‬ َّ ‫ِوذَ َك َرِال‬ َ ‫ ْالم ْنبَر‬:ُِّ‫ فَ ْاليَد‬.ِ ‫س ْفَّل‬
ُّ ‫اْليَدُِّاْلعُ َّْليَاِ َخي ٌْرِمنَ ِاْليَدِ ال‬
ُ‫سائَِّلَ ِة‬
َّ ‫يِال‬ َ ‫س ْفَّل ِه‬ َ ُ‫يِاْل ُم ْنفقَة‬
ُّ ‫ِوِاْليَدُِّال‬ َ ‫)كتابِالزكاة أخرجهِالبخارىِف ( اْلعُ َّْليَاِه‬
Artinya:
Hadits dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah saw.,
bersabda pada saat beliau di atas mimbar dan
menerangkan tentang shadaqah. ‘iffah (menjaga diri)
dan minta-minta; “Tangan yang di atas lebih baik
daripada tangan yang di bawah. Tangan yang di atas
(tangan) orang yang berinfak, dan tangan yang di
bawah adalah (tangan orang) yang meminta”. (Ditakhirij
oleh al-Bukhari dalam kitab zakat).
Makna Kata Dalam Hadits (Mufrodat)

•‫ = ﺍﻟﺼﺪﻘﺔ‬Kata al-shadaqah menurut asalnya berasal dari


kata shadaqa yashduqu shidqan watashdiqan artinya benar,
nyata, berkata benar lawan dari bohong. Adapun arti
shadaqah dalam istilah fiqih adalah pemberian dari
seseorang kepada orang lain dengan ukuran tidak dibatasi
dan bukan merupakan wajib.
•‫ = ﺍﻟﺗﻌﻔﻒ‬Kata ta’affuf merupakan bentuk fi’il madhinya
yaitu ‘affa ya’iffu ‘affan wa ‘iffatan wa’afafan artinya
menjauhkan diri dari segala hal yang tidak halal dan tidak
baik.
•‫ = ﺍﻟﻤﺴﺄﺔ‬Berasal dari kata sa’ala yas’alu sualan wamasalatan.
Artinya meminta-minta, minta pemberian/hadiah.
•‫ = ﺍﻟﻧﻔﻘﺔ‬Orang yang mengeluarkan infaq.
• Penjelasan (Syarah) Hadits
Ajaran Islam sangat mencela setiap orang
yang bermata pencaharian meminta-minta.
Rasulullah mengingatkan kepada ummatnya agar
menghindari pekerjaan meminta-minta. Karena,
orang yang meminta-minta itu ibarat orang yang
tidak memiliki muka, tidak ada rasa malu. Bahkan
pada hari kiamat nanti, orang yang pekerjaanya
meminta-minta akan datang tanpa memiliki wajah.
•Intisari Hadits
•Setiap manusia dianjurkan untuk berusaha
sehingga ia akan mampu untuk berinfak.
•Meminta-minta merupakan suatu
perbuatan yang tercela sehingga harus
dihindari
Mukmin yang Kuat Lebih Baik Dan Mendapat Ujian
• Riwayat Hadits
ٌِ ‫خـي‬
‫ْر‬ َِ ‫ي‬ ُِّ ‫ن ْالقَـو‬ ُِ ‫ اَ ْلـ ُمؤْ م‬: ََِ َّ‫سَّل‬
َ ‫عَّلَيْهِ َو‬ ِ َّ‫صَّل‬
َ ُ‫هللا‬ َ ِ‫ل هللا‬ ُِ ‫س ْو‬
ُ ‫ل َر‬ َِ ‫ ََا‬:‫ل‬ َِ ‫ع ْن ِهُ ََا‬
َ ُ‫هللا‬
ِ ‫ي‬ ِْ ‫ن أَب‬
َِ ‫ي ُه َري َْر ِةَ َرض‬ ِْ ‫ع‬
َ
ِ َ ‫ن باللِ َِو‬
‫ل‬ ِْ ‫ َوا ْستَع‬،‫ـك‬ َ ُ‫عـَّلَـ َما يَـ ْنـفَـع‬ َ ‫ص‬ ٌِ ‫ي ُكـلِ خَـي‬
ِْ ِ‫ ا ْحـر‬، ‫ْـر‬ ِْ ‫ َوفـ‬،‫ب إلَـ هللاِ منَِ ْالـ ُمؤْ منِ الضَّعيْف‬ ُِّ ‫َوأَ َح‬
،‫هللاُ فَِ َع َل‬
ِ ‫هللاُ َو َما شَا َء‬ ِ ‫ل ََـدَ ُر‬ ِْ ‫ َولَـك‬، ‫ل لَ ِْو أَنـي فَعَ َّْلتُِ َكانَِ َك ِذَا َو َكـذَا‬
ِْ َُ ‫ن‬ ِْ ُ‫ـل تَق‬
ِ َ َ‫ك شَـ ْي ٌِء ف‬ َ َ‫ن أ‬
َِ َ‫صاب‬ ِْ ‫ َوإ‬، ‫ـز‬ِْ ‫تَـ ْع َج‬
ِ‫طان‬ َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ل ال‬ َِ ‫ع َم‬
َ ‫ح‬ َِّ ‫) أَ ْخ َر َج ِهُ ُم ْسَّل ٌَِ (فَإ‬
ُِ ‫ن لَ ِْو تَـ ْفـتَـ‬
Artinya:
Dari abi Hurairah r.a ia berkata; Rasulullah saw., bersabda:
“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan (lebih) disukai Allah
daripada seorang mukmin yang lemah, dan segala sesuatu ada
kebaikan. Jagalah/periharalah segala sesuatu yang bermanfaat
atasmu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah engkau
lemah. Apabila engkau mendapatkan sesuatu, janganlah engkau
katakana “kalau aku melakukan yang demikian tentu (akibatnya) begini
dan begitu, tetapi katakanlah, Allah telah menentukan melakukannya.
Sesungguhnya kalau kamu (lemah) maka terbukalah pintu bagi
syetan”. (Dikeluarkan oleh Imam Muslim).
•Makna Kata Dalam Hadits (Mufrodat)
‫ = ﺍﻟﻘﻮﻱ‬Kekuatan
‫ = ﺍﻟﺿﱠﻌﻳﻒ‬Kelemahan
‫ = ﺍﺤﺮﺺ‬Jagalah
‫ = ﻮﻻﺘﻌﺠﺯ‬Dan janganlah engkau (menjadi)
orang lemah.
•Penjelasan (Syarah) Hadits
Melalui hadits di atas, Rasulullah saw. menganjurkan
setiap orang beriman untuk memiliki sikap sebagai
berikut:
•Memiliki kekuatan;
•Kekuatan iman
•Kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi
•Kekuatan ekonomi
•Kekuatan fisik
•Melakukan setiap yang bermanfaat;
•Memohon pertolongn Allah;
•Selain itu Rasulullah melarang untuk memiliki sifat
lemah;
Intisari dan Kandungan Hadits
•Anjuran untuk kuat iman, menjaga sesuatu yang bermanfaat,
dan selalu mohon pertolongan kepada Allah.
•Larangan untuk bersifat lamh dan tidak menerima ketentuan
Allah.
•Iman merupakan inti yang mendasari kebahagiaan di dunia
dan di akhirat.
•Syetan menyukai mukmin yang lemah imannya dan
menyukai orang yang tidak bisa sabar dalam menerima
cobaan Tuhan.
•Larangan untuk berputus asa dalam menggapai cita-cita.
•Anjuran untuk berkata yang lebih baik dan bermanfaat.
•Orang yang selalu memohon kepada Allah akan
mendapatkan petunjuk dan kemudahan.
•Iman akan menjadi kuat apabila ditopang oleh pendidikan
ekonomi serta diaplikasikan dengan beramal shalih.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai