1
M Andhika Permana
(121170022)
(121170033)
(121170024)
1 Metabolisme
2 Fermentasi
5 Tahapan Produksi
6 Penutup
3
Metabolisme
Metabolisme merupakan
seluruh peristiwa
reaksi-reaksi kimia
yang berlangsung dalam
sel makhluk hidup.
Metabolisme terdiri
atas dua proses, yaitu
anabolisme dan
katabolisme
4
Anabolisme
Anabolisme adalah penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul komplek (Prawirohartono dan
Hadisumarto, 1997). Pada peristiwa ini diperlukan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya
ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks
Katabolisme
Fotosintesis Kemosintesis
Katabolisme adalah reaksi pemecahan/pembongkaran senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan
menghasilkan energi yang dapat digunakan organisme untuk melakukan aktivitasnya. Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk
menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolisme
PRODUKSI ENERGI OLEH
MIKROBA
(RESPIRASI, FERMENTASI DAN
FOTOSINTESIS)
Sel-sel Mikroba seperti halnya sel semua organisme hidup, umumnya
melakukan aktivitas kehidupan untuk kelangsungan hidupnya. Semua
sel membutuhkan suatu sumber energi. Walaupun sangat beraneka
ragam jenis substansi yang berperan sebagai sumber energi bagi
mikroorganisme, namun terdapat pola dasar metabolisme yang sangat
sederhana yaitu terjadi perubahan dari satu bentuk energi yang
kompleks menjadi bentuk energi yang lebih sederhana, sehingga dapat
masuk ke dalam rangkaian metabolik.
7
Respirasi Fotosintesis Fermentasi
Respirasi merupakan proses disimilasi, yaitu proses suatu proses biokimia pembentukan zat Fermentasi adalah proses yang memanfaatkan
penguraian zat yang membebaskan energi kimia makanan seperti karbohidrat yang dilakukan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit
yang tersimpan dalam suatu senyawa organik. oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang primer dan metabolit sekunder dalam suatu
Dalam proses ini, terjadi pembongkaran suatu zat mengandung zat hijau daun atau klorofil. lingkungan yang dikendalikan. Fermentasi
makanan sehingga menghasilkan energi yang Selain tumbuhan berkalori tinggi, makhluk merupakan bentuk penerapan atau aplikasi tertua
diperlukan oleh organisme tersebut hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis dari bidang bioteknologi. Pada mulanya istilah
adalah alga dan beberapa jenis bakteri. fermentasi digunakan untuk menunjukkan proses
Organisme ini berfotosintesis dengan pengubahan glukosa menjadi alkohol yang
menggunakan zat hara, karbon dioksida, berlangsung secara anaerob
dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
8
Fermentasi adalah proses pembebasan energi tanpa oksigen.
Ciri-ciri dari fermentasi adalah:
1. Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen
bebas.
2. Tidak terjadi penyaluran elektron ke siklus krebs dan transpor
FERMENTASI
elektron.
3. Energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan
dengan respirasi aerob yaitu 2 molekul ATP setiap mol
glukosa.
4. Jalur yang ditempuh ialah glikolisis dan pembentukan alkohol
(fermentasi alkohol) dan pembentukan asam laktat.
5. Menghasilkan produk berupa asam-asam organik, alkohol dan
gas.
6. Organisme anaerobik juga menghasilkan energi, yaitu melalui
reaksi-reaksi yang disebut fermentasi yang menggunakan bahan
organik sebagai donor dan akseptor elektron.
9
Metabolisme Ragi Roti
Fermentasi Glukosa
Berlaku terutama apabila konsentrasi glukosa adalah tinggi atau apabila oksigen tidak terdapat di sekitarnya. Sel-sel mencapai kadar
pertumbuhan spesifik maksimum atau lebih kurang 0,45 j-1 dengan hasil biomassa 0,15 gram berat kering sel per gram glukosa yang
digunakan dan ‘respiratory quotient’ yang tinggi (nisbah antara kadar hasil CO2 terhadap rata-rata penggunaan O2) dan menghasilkan
energy yang rendah dengan lebih kurang 2 ATP dari 1 mol glukosa yang dimetabolisme.
Oksidasi Glukosa
Berlaku apabila kepekatan glukosa rendah daripada 50 mg/L dalam kultur aerobik. Sel-sel tersebut mencapai kadar pertumbuhan
maksimum pada lebih kurang 0,25 j-1 dengan hasil biomassa lebih kurang 0,5 gram kering sel per glukosa yang digunakan, RQ kurang
lebih 1 dan penghasilan tenaga yang tinggi (16-28 ATP per mol glukosa yang dimetabolisme).
Oksidasi Etanol
Berlaku apabila substrat yang difermentasi misalnya glukosa tidak terdapat dalam kultur. Sel-sel tersebut mencapai kadar pertumbuhan
maksimum lebih kurang 0,2 j-1 dengan hasil biomassa kurang lebih 0,6-0,7 gram berat kering sel/g etanol yang digunakan, RQ yang
rendah (0,7) dan menghasilkan tenaga kurang lebih 6-11 ATP/mol etanol yang dimetabolisme.
10
Jenis Jenis Ragi Roti
01 02 03 04
Ragi cair Ragi basah Ragi kering Ragi kering
diproduksi dari yeast cream yang
yeast cream yang dikeringkan
aktif instan
berlangsung pada tahap proses Dibuat dari ragi yang dipanaskan
terbuat dari yeast cream yang
industri (mengandung 15– 20% dan dipadatkan sehingga dan lalu dikeringkan hingga
dipanaskan dan dikeringkan
materi kering) mengandung 28-35% materi mengandung 94% – 95% materi
hingga didapatkan 92-93%
kering, berbentuk blok-blok kering dengan jumlah sel ragi
bahan kering. Ragi ini berbentuk
persegi, dan harus disimpan 105-107 pergram ragi, berbentuk
butiran kering (granular form)
pada suhu 2-6 oC vermicelli (seperti potongan
pasta yang sangat pendek),
mendekati butiran kecil yang
halus
11
PROSES PRODUKSI Ragi Roti
Saccharomyses Cerivisae
12
• Bahan baku
• Jenis mikroba
1. Saccharomyces cerevisiae
Bahan 2.Separator
3.Pipet Tetes
6.Tabung Reaksi
7.Jarum Ose
13
Komposisi Medium
2 images, captions and descriptions
Peptone 6.0gm
Dextrose 20.0gm
Agar 15.0gm
Agar 15.0gm
Malt Extract Agar
Pada pH 5.5 +/- 0.3 dan Suhu 25ºC.
Pada Malt Extract Agar , bisa ditambahkan bahan
pendukung seperti contains 0.1gm of
chloramphenicol / Liter , 5.0g Tween and 0.7g
Lecithin per liter.
14
Air 89,23%
Glukosa 11,18%
Karbohidrat
Fruktosa 3,61%
Protein 0,28%
Lemak Kasar 0,01%
Kalsium 0,06%
Abu Nira Aren Posfor 0,07%
Vitamin C Nira Aren 0,01%
Nira Aren
15
Tahap Produksi
Simple timeline
2 4
Penyediaan Media Pemisahan dan pemungutan
hasil
16
Tahap Produksi
Penyegaran mikroba
Media Malt Extract Agar dibuat dengan melarutkan 33,6 gram dalam labu takar 1000 ml
dengan menggunakan aquadest. Kemudian disterilkan dan didinginkan sebelum
dituangkan ke dalam cawan petri sebanyak 15 ml. Untuk media miring sebanyak 6 ml Malt
Extract Agar. Kultur Saccharomyces cerevisiae diamblil dari Ekstrak Ragi yang dibiakkan
pada media Malt Extract Agar (MEA). Sebanyak 1 gram Ekstrak Ragi dilarutkan dan
dihomogenisasikan dalam 9 ml aquadest steril. Dipipet 1 ml untuk diencerkan hingga
pengenceran 104. Dari pengenceran dipipet 0,1 ml untuk dibiakkan ke dalam cawan petri
dengan metode tuang dalam media Malt Extract Agar. Selanjutnya diinkubasi selama 48
jam dan diamati kultur Saccharomyces cerevisiae. Kemudian diambil satu koloni spesifik
dan dibiakkan pada media agar miring Potato Dextrosa Agar dan diinkubasi selama 48
jam.
17
Tahap Produksi
Penyediaan Media
18
Tahap Produksi
20
Tahap Produksi
21
DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI
22
Thank You for
Watching!
Any Questions?