Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

UJI COBA ILMIAH KIMIA ORGANIK LIPIDA,


KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

Abstrak. Digesti adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh
saluran pencernaan. Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak
menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok. Dalam praktikum ini digunakan uji molisch dan benedict
untuk menguji kandungan karbohidrat. Uji biuret untuk menguji kandungan protein dan uji
kulaitatif lemak untuk menguji lemak. Pada uji molisch, pertama-tama disiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan, dimasukkan isi tembolok dan jejenum ke dalam gelas beker masing-
masing. Diambil masing-masing bahan (tembolok, glukosa, dan jejenum) sebanyak 2 ml.
setelah itu ditambahkan 3 tetes alpha-naphtol. Lalu dihomogenkan. Ditambahkan 2 ml
larutan H2SO4 pekat dari dinding tabung. Diamati perubahannya. Pada uji benedict, Diambil
masing-masing bahan (tembolok, glukosa, dan jejenum) sebanyak 1 ml. setelah itu,
ditambahkan 2,5 ml reagen benedict lalu dihomogenkan. Setelah itu dipanaskan dalam
waterbath dan di timer. Lalu diamati perubahannya. Pada uji biuret, Diambil masing-masing
bahan (tembolok, glukosa, dan jejenum) sebanyak 2 ml. setelah itu ditambahkan 2 ml NaOH.
Lalu ditambahkan 2 tetes larutan CuSO4, lalu diamati perubahannya. Pada uji kualitatif
lemak, masing-masing sampel bahan (tembolok, glukosa, dan jejenum) sebanyak 3 tetes.
Diteteskan pada kertas saring. Setelah itu ditunggu hingga kering.diamati perubahannya.
Hasil positive uji molisch adalah jejenum, tembolok dan glukosa, pada uji benedict hasil
positivnya adalah glukosa. Sedangkan pada uji biuret hasil positivnya adalah ileum,
ventrikulus, albumin, kloaka, dan larutan kontrol.pada uji kulitatif lemak, hasil positivnya
adalah minyak goreng karena terlihat transparan. Namun ada beberapa bahan stock yang
sedikit transparan seperti ileum dan proventikulus. Hal ini menunjukkan pada organ tersebut
mengandung sedikit lemak.

Kata Kunci: Digesti, Karbohidrat, Lipid, Protein


Digesti (pencernaan) adalah proses
PENDAHULUAN pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat
Latar Belakang diabsorpsi oleh saluran pencernaan.[1]
Bahan makanan yang kita makan Proses digesti meliputi: (1) pengambilan
belum dapat dimanfaatkan oleh sel-sel makanan (prehensi), (2)
tubuh manakala makanan tersebut belum memamah
mengalami proses pencernaan (digesti),
(mastikasi), (3) penelanan (deglutisi), (4)
kecuali: air, vitamin, dan mineral. Bahan
pencernaan (digesti), dan (5) pengeluaran
makanan mengandung unsur-unsur yang
sisa-sisa pencernaan (egesti). Berdasarkan
diperlukan oleh tubuh kita antara lain:
proses pencernaannya dapat dibedakan
karbohidrat, protein dan lemak.[7]
menjadi digesti makanan secara mekanis,

1
enzimatis, dan mikrobiotis. Hasil akhir Pencernaan karbohidrat terjadi
proses pencernaan adalah terbentuknya ketika polisakarida, senyawa karbohidrat
molekul-molekul atau partikel-partikel kompleks yang mengandung lebih dari
makanan yakni: glukosa, asam lemak, dan 60.000 molekul monosakarida yang
asam amino yang siap diserap (absorpsi) tersusun membentuk rantai lurus ataupun
oleh mukosa saluran pencernaan. bercabang diuraikan menjadi
Selanjutnya, partikel-partikel makanan monosakarida. Polisakarida rasanya tawar
tersebut dibawa melalui sistem sirkulasi (tidak manis), tidak seperti monosakarida
(tranportasi) untuk diedarkan dan dan disakarida. Enzim ptialin didalam air
digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai liur akan menghidrolisis pati menjadi
bahan untuk proses metabolism.[7] maltosa dan gugus glukosa (3-9 tiga
Karbohidrat atau Hidrat Arang molekul glukosa), selanjutnya makanan
adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya akan dibawa menuju lambung dan masuk
sebagai penghasil energi, dimana setiap ke dalam deudenum. Hasil akhir proses ini
gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun berupa glukosa, galaktosa, fruktosa, dan
lemak menghasilkan energi lebih besar, manosa. Senyawa tersebut kemudian
namun karbohidrat lebih banyak di diabsorbsii oleh dinding usus dan akan
konsumsi sehari-hari sebagai bahan dibawa ke hati oleh darah.[4]
makanan pokok, terutama pada negara Protein merupakan molekul
sedang berkembang. Di negara sedang organik yang terbanyak di dalam sel.
berkembang karbohidrat dikonsumsi Protein adalah biomolekul yang
sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan sesungguhnya karena senyawa ini
pada daerah-daerah miskin bisa mencapai menjalankan berbagai fungsi dasar
90%. Sedangkan pada negara maju kehidupan, antara lain protein berkontraksi
karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar melakukan gerak dan menjalankan
4060%. Hal ini disebabkan sumber bahan berbagai proses metabolisme dalam bentuk
makanan yang mengandung karbohidrat enzim[6]
lebih murah harganya dibandingkan Beberapa ciri utama molekul
sumber bahan makanan kaya lemak protein yaitu :[3]
maupun protein. Karbohidrat banyak a. Berat molekulnya besar, ribuan sampai

ditemukan pada serealia (beras, gandum, jutaan, sehingga merupakan suatu

jagung, kentang dan sebagainya), serta makro molekul.

pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. b. Protein terdiri dari 20 macam asam
[2] amino.

2
c. Protein seperti ikatan kimia lain METODE PRAKTIKUM Waktu dan
misalnya ikatan hidrogen, ikatan ion Tempat

atau elektrostatik. Praktikum Fisiologi Hewan tentang

d.Strukturnya tidak stabil terhadap gerak Termoregulasi, Respirasi

beberapa faktor seperti pH, radiasi, dan Osmoregulasi ini dilaksanakan pada

temperatur dan medium pelarut hari senin, 25 Maret 2019, pukul 10.20-

organik. 12.00 WIB bertempat di Laboratorium

e. Protein umumnya reaktif dan sangat Biokimia.

spesifik Alat dan Bahan

Pencernaan protein dimulai dari lambung Pada praktikum ini digunakan alat yaitu

dengan bantuan enzim pepsin. Enzim tabung reaksi, Bunsen, pipet tetes, labu

pepsin akan memecah protein menjadi ukur, gelas ukur, gelas pengaduk, kertas

polopeptida dan proses pencernaan akan saring, dan neraca digital.

berlanjut di usus deudenom. Enzim Bahan yang digunakan adalah Usus

enterokinasecakan mengubah tripsinogen Ayam, alpha napthol, H2SO4, Reagen

menjadi tripsin, yang akan mengubah benedict, Glukosa 1%, NaOH 0,1 M,

enzim lain menjadi aktif. Enzim-enzim CuSO4 0,1 M, Albumin 20%, Aquades

tersebut akan mengubabah polipeptida Na2CO3, Etanhol 70%, minyak goreng

menjadi peptida. Peptida akan dipecah Prosedur Kerja Uji Karbohidrat 1. Uji
Molisch
menjadi asam amino dengan bantuan
Pertama-tama disiapkan alat dan
enzim brush border (karbopiptidase,
bahan yang dibutuhkan,
aminopeptidase, dan dipoptidase).[5]
dimasukkan isi tembolok dan
jejenum ke dalam gelas beker
Tujuan Praktikum
masing-masing. Diambil
Mengetahui kandungan karbohidrat dari
masingmasing bahan (tembolok,
organ pencernaan hewan dengan uji
glukosa, dan jejenum) sebanyak 2
Molish dan uji Benedict
ml. setelah itu ditambahkan 3 tetes
Mengetahui kandungan protein dari organ
alphanaphtol. Lalu dihomogenkan.
pencernaan hewan dengan uji biuret
Ditambahkan 2 ml larutan H2SO4
Mengethaui kandungan lemak dari organ
pekat dari dinding tabung. Diamati
pencernaan hewan dan sifat-sifat kimia
perubahannya.
lemak
2. Uji Benedict Pertama-tama
disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan,

3
Diambil masing-masing bahan (tembolok,
glukosa, dan jejenum) sebanyak 1 ml. Uji Kualitatif Lemak
setelah itu, ditambahkan 2,5 ml reagen Pertama-tama disiapkan alat dan bahan
benedict lalu dihomogenkan. Setelah itu yang dibutuhkan, Diambil masing-masing
dipanaskan dalam waterbath dan di timer. sampel bahan (tembolok, glukosa, dan
Lalau diamati perubahannya. Uji jejenum) sebanyak 3 tetes. Diteteskan pada
Protein/Uji Biuret kertas saring. Setelah itu ditunggu hingga
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan kering.diamati perubahannya.
yang dibutuhkan, Diambil masing-masing HASIL DAN PEMBAHASAN Dari
bahan (tembolok, glukosa, dan jejenum) pengamatan yang telah dilakukan,
sebanyak 2 ml. setelah itu ditambahkan 2 maka diperoleh hasil sebagai berikut:
ml NaOH. Lalu ditambahkan 2 tetes
larutan CuSO4, lalu diamati perubahannya.
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Uji Benedict
Warna Sebelum Warna Sesudah
No Bahan Uji Keterangan Kelompok
Dipanaskan Dipanaskan
1. Tembolok Coklat Biru Endapan 1
Jejenum Kuning biru kecoklatan Hijau Tua Menggumpal
2.
3. Glukosa Biru Merah Bata 3m +++
Ileum Biru kekuningan Biru laut Menggumpal 2
diatas lumayan
4. banyak pada
waktu 15.4
menit
Proventikulus Biru kekuningan Biru toska Menggumpal
sedikit pada
5.
waktu 15,4
menit
Glukosa Biru muda kekuningan Atas merah bata Keruh waktu
kuning, bawah 2.13 menit
6.
merah bata keruh

Duodenum + Hijau kebiruan berbusa Hijau + 4


7.
Duodenum Hijau kebiruan Hijau kebiruan ++++
8.
uji (gumpalan)
Usus besar + Hijau kebiruan Hijau muda +++
9.
pekat
Usus besar uji Hijau kebiruan pekat Hijau tua ++
10.
11. Ventrikulus Toska keruh Tidak berubah - 3
(keruh)

4
Kontrol Toska bening Hijau kecoklatan ++++
12. endapan merah
bata

Kloaka Toska keruh hijau Tidak berubah -


13.
menggumpal
14. kontrol Toska bening Hijau +++

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Uji Molisch


No. Nama Bahan +α-napthol +H₂SO₄ Keterangan Kelompok
1. Tembolok Coklat Terdapat cincin ungu Panas+ 1
2. Jejenum Kuning Cincin ungu Panas +
3. Glukosa Orange Terdapat cincin ungu Panas ++
Ileum Kuning Orange kemerahan H₂SO₄ tidak 2
4.
kunyit dapat
5. Glukosa Coklat tua Coklat bereaksi
Proventikulus Kuning Orange dengan
6. semestinya
kunyit dan
menggumpal
besar
Duodenum+glukosa Kuning Atas kuning, bawah 4
7.
kehijauan putih
Duodenum Kuning Atas kuning, tengah
8. pekat gumpalan kuning,
bawah bening
Usus besar+ Coklat Atas kuning, bawah
9.
Glukosa+ kehijauan bening
Usus besar uji Coklat hijau Atas kuning bening,
10. kekuningan tengah kuning pekat,
bawah bening
Ventrikulus Orange Atas orange, bawah + 3
11.
keruh putih
Glukosa Orange Atas merah, bawah +++
12.
bening bening
Kloaka Orange Atas orange, bawah ++
13.
keruh putih
Kontrol/glukosa Orange atas merah, bawah ++++
14.
bening bening

Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Uji Biuret


No. Bahan Uji + NaOH +CuSO Keterangan Kelompok
1. Tembolok Hijau/endapan halus Endapan halus 1
2. Jejenum Hijau/endapan kasar Endapan kasar
3. Glukosa Biru muda Biru lebih tua
Ileum 2 ml 2 ml 2 tetes Gumpalan 2
banyak di
4, bawah
(dibawah

5
bening), diatas
agak keruh
keunguan
Proventikulus 2 ml 2 tetes Keruhnya
2 ml merata,
5. gumpalan
dibawah
(sedikit)
Duodenum Kuning bening Cincin coklat 4
6.
(+)
Duodenum Kuning agak pekat Cincin coklat
7.
uji banyak
Usus besar+ Kuning bening Cincin
8.
albumin (+) kecoklatan
Usus besar Kuning kecoklatan Cincin biru
9.
uji banyak
10. Ventrikulus Hijau muda kuning Cincin ungu - 3
11. Albumin Bening Cincin ungu ++
Kloaka Atas kuning terjadi Cincin ungu ++++
12.
gumpalan
13. Kontrol Bening Cincin ungu +++

Tabel 1.4 Hasil Pengamatan Uji Kualitatif Lemak


No. Nama Bahan +/- Lemak Kelompok
1. Jejenum (-) tidak transparan 1
2. Tembolok (-) tidak transparan
Minyak (+) transparan
3.
goreng
4. Ileum (+)agak transparan 2
5. Proventikulus (+)sedikit transparan
Minyak (+)transparan
6.
goreng
Duodenum (-) tidak mengandung 4
7.
lemak
Usus besar (-) tidak mengandung
8.
lemak
Minyak (+) mengandung
9.
Goreng lemak
10. Ventrikulus + 3
11. Kontrol +++
12. Kloaka +
PEMBAHASAN Uji Molisch ditambah asam sulfat pekat dengan
Pada Uji Molisch, Larutan stock hatihati. Warna violet yang terbentuk
dicampur dengan pereaksi Molisch, yaitu menunjukkan adanya karbohidrat.
larutan α-naftol dalam alkohol, kemudian Berdasarkan hasil pengamatan, dalam

6
sisten digesti pada Ayam yang ada ikatan protein dengan biuret yang
mengandung karbohidrat adalah tembolok, menghasilkan dasar reaksi sebagai berikut :
jejenum dan glukosa. Pada kelompok lain, Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan
tidak terlalu jelas terlihat warna ungunya, gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam
karena larutan H2SO4 yang dipakai sudah larutan alkalis, akan membentuk warna
lama tidak digunakan, sehingga tidak lembayung.
beraksi. Bisa dilihat perbandingannya Pada uji biuret kita menggunakan
dengan kelompok 1 yang warna ungunya 13 bahan yaitu, tembolok, jejenum,
terlihat jelas, karena larutan H2SO4 yang glukosa, ileum, proventikulus, duodenum
digunakan masih baru, sehingga dapat yang diberi perlakuan, duodenum , usus
bereaksi. besar+albumin, usus besar, ventrikulus,
Menurut Sumardjo (2008), dasar albumin, kloaka dan kontrol. Pertama,
uji ini adalah heksosa atau pentosa ketiga belas bahan tersebut diberi larutan
mengalami dehidrasi oleh pengaruh asam NaOH, kemudian diberi larutan CuSO4
sulfat pekat menjadi hidroksimetilfurfural dan diamati perubahan warnanya. Dari
atau furfural dan kondensasi aldehida yang ketiga belas bahan tersebut yang positif
terbentuk ini dengan α-naftol membentuk mengandung protein yaitu, ileum,
senyawa yang berwarna khusus untuk ventrikulus, albumin, kloaka, dan larutan
polisakarida dan disakarida. Reaksi ini kontrol. Pada ileum terdapat gumpalan
terdiri atas tiga tahapan, yaitu hidrolisis berwarna keunguan. Pada ventrikulus,
polisakarida dan disakarida menjadi albumin, kloaka dan larutan kontrol
heksosa atau pentose, dan diikuti oleh terdapat cincin ungu dengan warna yang
proses dehidrasi dan proses kondensasi. paling pekat yaitu pada kloaka, kemudian
Uji Biuret pada larutan kontrol, albumin dan yang
Biuret adalah reagen yang terakhir pada ventrikulus.
digunakan untuk menguji Uji Benedict
kandungan protein. Hal ini didasarkan pada Benedict adalah reagen yang
pereaksi biuret, larutan biru yang digunakan untuk menguji
mengubah violet pada kontak dengan kandungan glokusa pada bahan makanan
protein, atau zat-zat dengan ikatan peptida. jika hasil reaksi tersebut menghasilkan
Bila bahan makanan itu mengandung warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika
protein maka setelah bereaksi dengan reagen benedict dicampurkan dan
biuret akan menghasilkan warna ungu/ dipanaskan dengan glukosa, di mana
warna lembayung. Hal itu terjadi karena glukosa memiliki elektron untuk diberikan,
7
tembaga(salah satu kandungan di reagen Uji Kualitatif Lemak
benedict) akan menerima elektron tersebut Uji Kualitatif lemak dilakukan
dan mengalami reduksi sehingga terjadilah dengan melihat sampel kering dari bahan
perubahan warna. Selama proses ini Cu2+ stock. Berdasarkan hasil pengamatan,
tereduksi menjadi Cu+. Ketika Cu bahan yang positive mengandung lemak
mengalami reduksi, glukosa memberikan yaitu minyak goreng karena terlihat
salah satu elektronnya dan dioksidasi. transparan. Namun ada beberapa bahan
Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada stock yang sedikit transparan seperti ileum
benedict, maka glukosa disebut sebagai dan proventikulus. Hal ini menunjukkan
gula pereduksi. Dan menghasilkan warna pada organ tersebut mengandung sedikit
merah bata. lemak.
Pada uji benedict, ada dua belas KESIMPULAN
bahan yang digunakan yaitu, tembolok, Berdasarkan hasil praktikum dapat
jejenum, glukosa, ileum, proventikulus, disimpulkan bahwa dengan uji benedict
duodenum yang diberi perlakuan, dan uji molist, kita dapat mengetahui
duodenum uji, usus besar yang diberi bagian organ mana yang mengandung
perlakuan, usus besar uji, ventrikulus, glukosa. Berdasarkan hasil pengamatan,
kloaka dan larutan kontrol. Kemudian dalam uji benedict yang positive
kedua belas bahan tersebut diberi larutan mengandung karbohidrat adalah glukosa
benedict dan dipanaskan. Dari kedua belas sebagai larutan kontrol. Karena dari semua
larutan tersebut yang positif mengandung bahan yang digunakan tidak menunjukkan
glukosa yaitu, hanya larutan glukosa dan hasil akhir berupa warna merah bata.
larutan kontrol. Pada larutan glukosa, yang Sedangkan dalam uji molisch, uji positive
telah diberi reagen benedict sebelum ditandai dengan adanya cincin ungu.
dipanaskan berwarna biru dan setelah Berdasarkan hasil pengamatan, uji positive
dipanaskan warnanya berubah menjadi diperoleh dari bahan jejenum, tembolok
merah bata. Sedangkan pada larutan dan glukosa.
kontrol yang telah diberi reagen benedict, Dalam uji biuret, bahan yang
sebelum dipanaskan berwarna toska positive mengandung protein adalah ileum,
bening dan setelah dipanaskan berubah ventrikulus, albumin, kloaka, dan larutan
menjadi hijau kecoklatan dan terdapat kontrol. Uji posistiv ini ditunjukkan
endapan merah bata. dengan berubahnya warna bahan menjadi
warna ungu setelah ditetesi reagen NaOH
dan CuSO4. Sedangkan dalam uji kualitatif

8
lemak ditandai dengan warna kertas [3] Apriyana, Ika. 2013. Pengaruh
menjadi transparan. Berdassarkan hasil Penambahan Tepung Kepala Ikan Lele
pengamatan uji positive diperoleh oleh (Clarias Sp) Dalam Pembuatan Cilok
minyak goreng karena terlihat transparan. Terhadap Kadar Protein Dan Sifat
Namun ada beberapa bahan stock yang Organoleptiknya. Diss. Universitas Negeri
sedikit transparan seperti ileum dan Semarang.
proventikulus. Hal ini menunjukkan pada [4] Sartika, Ratu Ayu Dewi.2008.
organ tersebut mengandung sedikit lemak. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak
Jenuh Dan Asam Lemak Trans Terhadap
UCAPAN TERIMA KASIH Kesehatan. Kesmas: National Public
Saya ucapkan banyak terimakasih Health Journal 2.4 154-160.
kepada Laboratorium Biokimia yang telah [5] Campbell, N. A., Reece, J. B.
memberikan fasilitas untuk melakukan 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
praktikum, serta terima kasih pada asisten [6] Harimurti, Sri, And Endang
pembimbing praktikum yang telah Sutriswati Rahayu. 2009. Morfologi Usus
membimbing saya sehingga dapat berjalan Ayam Broiler Yang Disuplementasi
dengan lancar. Dengan Probiotik Strain Tunggal Dan
Campuran. Agritech vol 3: 179-183.
DAFTAR PUSTAKA [7] Nurcahyo, Heru. 2005. Sistem
[1] Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Pencernaan Makanan (Digesti). Program
Hewan. Yogyakarta: PT Kanisius Pembimbingan Olimpiade Biologi.
[2] Aslam, Muhammad, Et Al. 2019. Yogyakarta.
Uji Homogenitas Dan Stabilitas Serum [8] Sumardjo, Damin. 2008.
Sapi Dengan Penggunaan Pengawet Nan3 Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah
2% Yang Disimpan Pada Suhu-20° C Mahasiwa Kedokteran dan Program
Sebagai Alternatif Serum Kontrol Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta:
Terhadap Kadar Total Protein. Diss. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai