Anda di halaman 1dari 31

TEKNIK EKSTRAKSI

TANAMAN OBAT & Ulasan tentang Ekstraksi


dan Isolasi metabolit Sekunder Tanaman
( Ringkasan Jurnal )
Ruby Brianda ( 16.44238.1009)
EKSTRAKSI

“Adalah pemisahan bagian yang aktif berkhasiat obat dari jaringan tanaman ( atau
hewan) dengan bagian bagian yangtidak berkhasiat obat dengan menggunakan
pelarut tertentu sesuai dengan prosedur standar.”
Jika hasil ekstraksi difraksinasi
dekokta
menjadi isolat , maka akan menjadi
obat modern yang signifikan berefek
teurapeutik
Hasil seperti :
Ekstraksi Vinkristin ( obat kanker ) , ajmalisin (
infusa
ekstrak antihipertensi) , hyoscine (
cair
antispasmodik)
Metode Konvensional

Dekokta

infundasi

Teknik
Konvensional

Destilasi Soxletasi

maserasi
Maserasi

– Merupakan metode lama yang Kelebihan :


digunakan untuk pembuatan
– Metode sederhana dengan
ekstrak tanaman obat
peralatan sederhana
– Cara yang murah untuk
mendapatkan metabolit sekunder Kekurangan :
tanaman – Waktu yang lama
– Prinsipnya dalah perendaman
bagian tanaman dalam pelarut
tertentu selama jangka waktu
tertentu
Maserasi

Bagian tanaman / rajangan / serbuk


simplisia direndam dalam maserator (
wadah dg tutup) debgan pelarut .
Didiamkan pada suhu ruang selama 3
hari dengan pengadukan berkala
sampai zat yang larut dalam
menstruum terlarut semuanya
Dekokta

– Bagian tanaman obat dididihkan


pada temperatur terentu ( FI IV
90°C) ,dalam sejumlah volume air
tertentu , dalam jangka waktu
tertentu ( FI IV : selama 30 menit
terhitung sejak panci bawah
mendidih) , didinginkan dan disaring
– cocok untuk ektraksi zat yang
termostabil dan larut air
Dekokta

Keuntungan Kerugian
– Tidak memerlukan Alat yang – Tidak sesuai untuk ekstraksi bahan
mahal yang rusak akibat pemanasan
– Mudah untuk dipraktekan
Infundasi

→Bagian tanaman / tanaman utuh


dimaserasi ( dengan pelarut air )
dalam waktu yang singkat , dengan
atau tanpa pendidihan
Ekstraksi digesti

→ Maserasi dengan pemanasan rendah , digunakan saat peningkatan suhu


yang agak tinggi tidak dikehendaki dan meeningkatkan efisiesi pelarut
Perkolasi

– Paling umum digunakan untuk pembuatan tingtur dan


ekstrak
– bagian tanaman direndam dalam pelarut tertentu kira kira
selama 4 jam dalam wadah tertutup
– lalu dipindahkan kedalam perkolator , sejumlah pelarut
ditambahkan sampai massa terendam , lalu bagian atas
perkolator ditutup , dibiarkan selama 24 jam
– keran bawah perkolator dibuka dan cairan didalamnya
dibiarkan menetes perlahan
– pelarut tambahan diberikan hingga perkolat berjumlah 3/4
dari volume yang diinginkan
– massa didalam perkolator ditekan dampai semua cairan
terperas , pelarut ditambahkan kembali hingga volume yang
diinginkan
Soxletasi

– Pertama kali digunakan untu – Untuk pemisahan Ekstrak dari


ekstraksi lipid oleh Frans Ritter van pelarut digunakan Alat Rotavapor
Soxlet ( 2003) – Labu pengumpul dipasang di
– Merupakan ekstraksi secara terus- Rotavapor , labu diputar dan
menerus dan berulang oleh menciptakan pertukaran tekanan
pelarut baru , hingga pelarut jenuh dan mempercepat penguapan .
oleh metabolit sekunder
Soxletasi

– Bagian tanaman diletajkan pada kantong berpori


yang dibuat dari kertas saring yang kuat yang
ditempatkan di bagian ”thimble” alat soxlet
– Pelarut pada labu bagian bawah dididihkan , dan
uap diembunkan di kondensor , menetes ke
bagian thimble dan mengekstraksi bahan
didalamnya
– ketika cairan di ruang thimble sejajar dengan
baguan atas tabunh siphon , cairan di ruag
thimble dimasukan kedalam labu di bawah dan
proses diulang kembali hingga tetesan pelarut dari
tabung siphon tidak meniggalkan residu saat
menguap
– kerugian : waktu lama , tenaga banyak
Soxletasi

Keuntungan Kerugian
– Sampel cepat bersentuhan dengan – Waktu yang lama
pelarut , mempermudah
– Jumlah pelarut banyak
pergeseran kesetimbangan dengan
pelarut ( mempercepat – Relatif mahal
perpindahan metabolit simplisia -
– Beresiko mencemari lingkungan
pelarut )
– Tidak cocok digunakan untuk
– Tidak memerlukan filtrasi setelah
proses ektraksi bahan yang termolabil
Ekstraksi dengan fermentasi

– bagian tanaman / sebuk simplisia direndam dalam pelarut selama


jangka waktu tertentu hingga terjadi fermentasi dan menghasilkan
alkohol , hal ini terkadi akibat zat yang terkandung dalam simplisia
– alkohol yang terbentuk dapat bertindak sebagai pengawet
Distilasi

– Tidak menggunakan pelarut


organic
– Simplisia diletakan pada suatu
kompartemen , lalu ditambahkan
sejumlah air dan dididihkan
– Uap dari campuran mengalir ke
kondensor –separator , dimana
minyak dan bahan aktif secara
otomatis terpisah dari air ( Silva
dkk, 2005)
Ekstraksi Counter - Current (
arus berlawanan)
– simplisia basah dihaluskan dengan keuntungan
piringan bergerigi untuk 1. jumlah simplisia yang
menghasilkan massa seperti bubur digunakan memiliki volume
lebih kecil dibandingkan
– massa ini dialirkan secara searah
dengan maserasi , dekokta ,
pada ekstraktor berbentuk tabung
dan perkolasi
dimana pelarut dialirkan dengan
2. umumnya dilakuan pada suhu
arah sebaliknya
ruang , yang mencegah
– lama kelamaan ekstrak terbentuk terpaparnya bahan termolabil
– ekstraksi sempurna terjadi jika oleh panas berlebih
komposisi pelarut dan simplisia 3. saat dihasiluskan ( jadi bubur )
tepat panas yang dihasilkan
dinetralisir oleh penambahan
air
4. ekstraksi lebih efektid dan
efisien daripada soxletasi
Ekstraksi Green extraction : pengurangan
dengan konsumsi energy , mengkombinasikan
microwave penggunaan pelarut dengan bahan
Metode alam yang dapat diperbaharui guma
Ekstraksi menjamin hasil ekstrak yang aman dan
Baru berualitas tinggi
Ekstraksi
Superkritis

Sonikasi
Ekstraksi Ultrasonik

– cepat , sederhana , membutuhkan


sedikit tenaga dan efisien
– Melibatkan gelombang ultrasonic
dengan frekuensi 20 – 20.000 kHz
– Meningkatkan permeabilitas
dinding sel , dan menyebabkan
peronggaan akibat peneyerapan
gelombang
– Menyebabkan penetrasi pelarut
yang lebih besar terhadap jaringan
Ekstraksi Ultrasonik

Kelebihan Kekurangan
– Energi ultrasonic diatas 20 kHz
– Pengurangan waktu , tenaga , pada metabolit sekunder dapat
dan penggunaan pelarut menyebabkan pembentukan
– Pencampuran lebih efektif radikal bebas

– Mengurangi gradient panas – Biaya lebih mahal


dan temperature ekstraksi
– Alat berukuran relative kecil
Ekstraksi Superkritis CO2

– Bertujuan untuk mengurangi penggunaan


pelarut organic dan meningkan jumlah
sampel yang dihasilkan Sisten SFE :

– Dipengaruhi oleh : temperature , tekanan – Sebuah tanki ( fasegerak)


, volume sampel ,kosolven – Biasanya CO2 ( Pelarut)
– Digunakan pelarut CO2 , Karena – Pompa untuk meberi tekanan pada gas ,
mendekati suhu rang dan mempunyai bejana kosolven
tekanan kritis rendah ( 100- 450 bar) ,
– Oven yang didalamnya terdapa bejana
dapat juag menggunakan hexan
ekstraksi
,pentane, Butana , S2F6 dan hidrokarbon
terflorinasi – Controler ntuk mengatur tekanan
– Gas meter
Kromatografi Superkriris

Keuntungan
1. Dillakukan pada temperature – Biaya mahal ( pengaturan tekanan
rendah , mengidarkan kerusakan dam temperature selama estraksi ,
metabolit akibat panas dan pelarut
pemisahan dan penggunaakn
organic
kembali pelarut)
2. Tidak ada residu pelarut
3. Penetrasi lebih pada matrix sampel
→ perpindahan massa meningkat
4. Ramah lingkungan
Ekstraksi dengan Microwave

– Digunakan untuk ekstraksi komponen yang


larut menjadi cairan dari berbagaimacam
tananaman
– Menggunakan gelombang elektromagnetin
tidak mengion dengan rentang frekuensi
300Mhz -300 GHz
– Gelombang elektromagnetik diubah
menjadi panas sesiai konduksi ionic
mekanisme rotasi dipol
– Microwave mempenetrasi biomaterial
dengan berinteraksi dg moleku polar
– Dipengaruhi konstanta dielektik ,
kelembaban , tempertatur , dan frekuensu
medan listrik
Prosedur Fitonik

– Menggunakan pelarut baru yang berasal dari 134a –Hidrofluorocarbon


– Biasa digunakan untuk ektstraksi miyak esensial bermutu tinggi dan ekstrak
biologis lain
– 134a –Hidrofluorocarbon memiliki spesifisitas tiggi mengektraksi zat –zat
tertentu contohnya ,tidak bercampur dengan minyak mineral , sehingga tidak
melarutkan zat pengotor
– Tidak merusak ozon , tidak mudah terbakar
GC

Teknik
Skrining identifikasi
Fitokimia KCKT
dan
karakterisasi

KLT
KROMATOGFARI

– Teknik untu pemisahan dan atau identifikasi dari komponen pada suatu
campuran
– Prinsip dasarnya adalah : komponen dalam campuran MEMPUNYAI
kecenderungan yang berbeda untuk terserap pada suatu permukaan atau
terlarut pada suatu pelarut
GC ( Gas Chromatography)

– Digunakan untuk menganalisa komponen Kelemahan :


terekstrak yang jumlahnya kecil , non polar ,
komponen mudah menguap dan sangat mudah – Kurang tepat pada analisa komponen yang sangat
menguap polar akibat ketermolabilan dan kesulitan
menguap
– Fase bergerak berupa gas
– Campuran yang akan dianalisa diupkan pada
kolom
– Fase stasioner pada kolkam dapat berupa padatan
atau cairan
– Memiliki stabilitas , spesifitas , sensitifitas yang
tinggi
– Selektifitas kolom kapiler dapat memisahkan
berbagaijeniskoponen menguap dalam waktu
bersamaan dalam waktu sigkat
HPLC / KCKT
(High performance liquid chromatography)

– Digunakan untuk memisahkan,


mendidentifikasi ,menghitung kadar
dan memurnikan component dari
sebuah campuran
– Cocok untk memproses sampel
dengan multikomponen didalamnya
– Prinsipnya adalah komponen
tertentu mempunyai rentang migrasi
Yang berbeda ketika brada di kolom
partisi dan fase gerak
– Tingkat pemisahan ditentukan oleh
pemilihan fase diam dan fase gerak
KLT ( Kromatografi Lapis Tipis)

– Metode paling umum digunakan


karena cepat , sederhana dan murah
– Kelebihan utama : meberikan
gambaran cahaya dan fluorosensi
yang merupakan parameter yg lebih
terlihat daripada kromatogram
– Memberikan tingkatan pada data
dan mengkorespondensi data
dengan pemindaian dan proses
digital
– Kekurangan : resolusi dan sensifitas
rendah
Skrining Fiokimia

– Metabolit sekunder dalam – Contoh : uji karbohidrat


tanaman dapat dengan berbagai – Uji FLAVONOID
uji kimia berbeda
– Sederhana , cepat , tidak mahal

Anda mungkin juga menyukai