Anda di halaman 1dari 35

METODA KERJA MAYA

KULIAH 6
ANALISA STRUKTUR 1
KURIKULUM 2012
Metoda Kerja Maya
Untuk menjelaskan metoda kerja maya, Pada
baiknya kita me-refresh kembali materi sebelumnya
yaitu Teorema Castiglisno Dua (Second
Castigliano’s Theorem) yang mengatakan bahwa
defleksi pada struktur merupakan turunan parsial
dari energi regangan terhadap P atau M pada titik
dan arah yang kita kehendaki.

U U
 
P M
Metoda Kerja Maya
Sedangkan energi regangan untuk batang akibat
gaya aksial dan energi regangan untuk balok akibat
momen dapat ditulis sebagai berikut:
N 2L M2
U U  dx
2 EA L
2 EI
Dengan demikian maka defleksi pada batang
 F  FL
 
 P  EA

Defleksi dan rotasi dan pada balok


 M M  M M
    dx     dx
 P  EI  M  EI
Kita tijau struktur sebelumnya yaitu struktur
rangka batang seperti terlihat pada gambar,
selanjutnya kita cari penurunan di B. Untuk
mencari penurunan di B struktur kita berikan gaya
P fiktif di B yang berarah vertikal. Selanjutnya
dihitung gaya-gaya dalam (gaya batang) nya akibat
beban P fiktif tersebut tentu dalam satuan P.
1
0

0 4 P2 5 0 6 7
0
P
2 3
-P B 0 A
Batang E (MPa) A L (mm) F akibat F akibat
(mm2) beban 10 beban P F  F  FL
kN (N) vertikal di B  
P  P  AE
1 2×105 1000 4000 10000 0 0 0
2 2×105 1000 4000 -20000 -P -1 0.4
3 2×105 1000 4000 -10000 0 0 0
4 2×105 1000 4000 0 0 0 0
5 2×105 1000 40002 100002 P2 2 0.565685
6 2×105 1000 4000 -10000 0 0 0
7 2×105 1000 40002 100002 0 0 0
0.965685

Jika kita perhatikan, maka hasil turunan gaya batang ke P


menjadi konstanta. Itu artinya sama dengan kita berikan
gaya satuan pada titik yang sama yaitu B. Hal yang sama
juga akan terjadi pada struktur Balok
Perhatikan jika struktur yang sama kita berikan
gaya satuan.
1
0

0 4 2 5 0 6 7
0
1
2 3
-1 B 0 A

Maka gaya-gaya batangnya sama dengan gaya


batang pada struktur yang kita kenakan gaya
sebesar P di B ke bawah, lalu kita turunkan ke P.
Hal yang sama juga terjadi pada balok
Kerja Maya (Virtual Work)
Untuk menjelaskan metoda kerja maya, maka P kita
tinjau struktur balok dengan beban-beban seperti
terlihat pada gambar a. Anggap kita akan mencari
defleksi  di titik C pada balok tersebut. Untuk
menghitung defleksi di C, kita buat virtual system
yang mengandung beban satu satuan di C (pada
titik dan arah yang kita kehendaki) seperti terlihat
pada gambar b
P1 P2
q

(a) A C B
C dx

(b) A C B
x C dx

x 1
(c) A C B
x C dx
C
L

Demikian pula jika kita mencari rotasi di titik C,


maka kita berikan momen satu satuan di C seperti
terliha pada gambar c
Jika balok kita kenakan dengan beban maya satu
satual seperti gambar b, untuk deformasi-deformasi
akibat beban-beban nyata, Kerja luar maya (virtual
external work) yang dilakukan oleh beban satu
satuan maya adalah
Wve  1  

Karena balok dengan beban maya dikenakan


terhadap deformasi akibat beban nyata, kerja dalam
maya (virtual internak work) momen Mv yang
bekerja pada elemen sepanjang dx dapat
dinyatakan

dWvi  M v  d 
Dimana

M
d  dx
EI
Dengan demikian karena kerja maya luar harus
sama dngan kerja maya dalam pada pias sepanjang
dx, maka
M 
dM vi  M v   dx
 EI 
Kerja maya dalam (virtual internal work) yang
bekerja untuk seluruh/sepanjang elemen adalah
Mv  M
L
M vi   dx
0
EI
Untuk kasus defleksi/lendutan, maka
Mv  M
L
1    dx
0
EI
Dimana
Mv : Momen akibat gaya maya satu satuan
M : Momen akibat beban luar
Untuk kasus rotasimaka
Mv  M
L
1   dx
0
EI
Dimana
Mv : Momen akibat momen maya satu satuan
M : Momen akibat beban luar
Defleksi pada struktur rangka batang secara analogi
dapat dihitung sebagai berikut

Fv  F  L
1   
EA
Dimana
Fv : Gaya batang akibat gaya maya satu
satuan
F : Gaya batang akibat beban luar
Prosedur Analisis
Prosedur perhitungan defleksi dengan
menggunakan metoda kerja maya adalah sebagai
berikut :
1. Real system. Hitung dan gambar diagram gaya-
gaya dalam yang menunjukkan semua beban-
beban yang bekerja pada struktur
2. Virtual system. Hitung dan gambar diagram
gaya-gaya dalam tanpa beban-beban luar
(beban-beban real) dan hanya akibat beban
maya satu satuan. Jika yang akan kita cari
adalah defleksi/lendutan maka beban satu
satuannya merupakan beban titik satu satuan
pada titik dan arah yang kita kehendaki.
Jika yang akan kita cari adalah rotasi maka
beban satu satuannya merupakan momen satu
satuan pada titik dan arah yang kita kehendaki.
3. Lihatlah diagram gaya-gaya dalam pada real dan
virtual system serta variasi kekakuan EI pada
setiap segmen. Bagilah balok kedalam segmen-
segmen tertentu sehingga diagram gaya-gaya
dalam dan kekakuan EI adalah kontinyu untuk
setiap masing-masing panjang segmen.
4. Untuk masing-masing segmen. Hitung masing-
masing persamaan momen akibat beban luar
(M) sepanjang segmen dalam fungsi x
5. Untuk masing-masing segmen. Hitung masing-
masing persamaan momen akibat beban maya
(Mv) sepanjang segmen dalam fungsi x dengan
menggunakan sistem koordinat yang sama
sesuai dengan yang digunakan pada poin 4.
6. Hitung defleksi atau rotassi yang kita kehendaki
pada balok dengan menggunakan persamaan

Mv  M
L
Mv  M
L
1    dx 1   dx
0
EI EI
0
Contoh : Hitung penurunan di A, pada struktur balok
kantilever berikut ini jika kekakuannya adalah EI dan
panjangnya L

A
A

L
Untuk mencari defleksi (penurunan) di A, maka pada
struktur balok kantilever diberikan gaya satu satuan.
Hitung momen akibat beban q dan akibat beban gaya
satu satuan
1
q

A A
L L

1 2
M  qx Mv  x
2

x x

Bidang M Bidang Mv
Segmen Momen Mv
akibat L
M
beban luar  Mv EI
 dx
(q) 0

1 2
0≤x≤L 1 2 x
Mv  x L  qx 
M  2   dx
0 EI
qx x
2

1 2
L  qx 
x   dx
2
0
EI
L
1
   dx
3
qx
2 EI 0
qL4

8EI
Contoh : Hitung rotasi di A, pada struktur balok
kantilever berikut ini jika kekakuannya adalah EI dan
panjangnya L

A
A

L
Untuk mencari rotasi (sudut) di A, maka pada struktur
balok kantilever diberikan momen satu satuan.
Hitung momen akibat beban q dan akibat momen
satuan
q
A
A
L L 1

1 2
M  qx Mv  1
2

x x

Bidang M Bidang Mv
Segmen Momen Mv L
M
akibat  Mv EI
 dx
beban luar 0

(q)

1 2
L  qx 
0≤x≤L 1 2   dx
1
M  qx 2
2
0 EI
1 

1 2
L  qx 
 A   1    dx
2
0
EI
L
1
 
2 EI 0
qx 2  dx

qL3

6 EI
Contoh: Hitung penurunan di A, penurunan di B dan
perpindahan horisontal di B pada struktur berikut

A = 1000 mm2 (semua btg)


1 E = 2 × 105 MPa

4 5 6 7 4.00
10 kN

2 3
B A

4.00 4.00
Hitung gaya-gaya batang akibat beban luar 10 kN

1
10 kN

-10 kN
4 5 6 7
0

10 kN

2 3
-20 kN B -10 kN A
Untuk mencari penurunan di A, maka struktur
kita berikan gaya satu satuan di A yang berarah
vertikal (misalkan ke bawah). Selanjutnya dihitung
gaya dalam (gaya batang) nya akibat beban gaya
satu satuan tersebut

1
1

0 4 2 5 -1 6 7
2
1
2 3
-2 B -1 A
Penurunan di A adalah

Batang E (MPa) A L (mm) F akibat Fv


(mm2) beban 10
Fv  F  L
kN (N) EA
1 2×105 1000 4000 10000 1 0.2
2 2×105 1000 4000 -20000 -2 0.8
3 2×105 1000 4000 -10000 -1 0.2
4 2×105 1000 4000 0 0 0
5 2×105 1000 40002 100002 2 0.565685
6 2×105 1000 4000 -10000 -1 0.2
7 2×105 1000 40002 100002 2 0.565685
2.531371

Karena nilainya + maka penurunan di A =2.531371 mm


ke bawah (sesuai dengan arah yang di misalkan)
Untuk mencari penurunan di B, maka struktur kita
berikan gaya satu satuan di B yang berarah
vertikal (misalkan ke bawah). Selanjutnya dihitung
gaya dalam (gaya batang) nya akibat beban gaya
satu satuan tersebut

1
0

0 4 2 5 0 6 7
0
1
2 3
-1 B 0 A
Penurunan di B adalah

Batang E (MPa) A L (mm) F akibat Fv Fv  F  L


(mm2) beban 10
kN (N) EA
1 2×105 1000 4000 10000 0 0
2 2×105 1000 4000 -20000 -1 0.4
3 2×105 1000 4000 -10000 0 0
4 2×105 1000 4000 0 0 0
5 2×105 1000 40002 100002 2 0.565685
6 2×105 1000 4000 -10000 0 0
7 2×105 1000 40002 100002 0 0
0.965685

Karena nilainya + maka penurunan di B =0.965685 mm


ke bawah (sesuai dengan arah yang di misalkan)
Untuk mencari perpindahan horisontal di B, maka
struktur kita berikan gaya satu satuan di B yang
berarah horisontal (misalkan ke kanan).
Selanjutnya dihitung gaya dalam (gaya batang)
nya akibat beban gaya satu satuan tersebut tentu
dalam satuan P.

1
0

0 4 0 5 06 7
0

2 1 3
1 B 0 A
Perpindahan horisontal di B adalah

Batang E (MPa) A L (mm) F akibat Fv Fv  F  L


(mm2) beban 10
kN (N) EA
1 2×105 1000 4000 10000 0 0
2 2×105 1000 4000 -20000 1 -0.4
3 2×105 1000 4000 -10000 0 0
4 2×105 1000 4000 0 0 0
5 2×105 1000 40002 100002 0 0
6 2×105 1000 4000 -10000 0 0
7 2×105 1000 40002 100002 0 0
-0.4

Karena nilainya – (negatif) maka penurunan di B =0.4


mm ke kiri (berlawanan dengan arah yang di misalkan)
Hitung rotasi di C, pada struktur rangka kaku
(portal/frame) jika kekakuannya adalah EI untuk
seluruh elemennya L

q=1.5 t/m

C
D
12 m

40T
B

12 m

30m
Cari reaksi perletakan pada struktur
M A 0
40 12  1.5  30 15  30 RDV
480  675
RDV   38.5
30

H  0
RAH  40

M D 0
24 RAH  30 RAV  12  40  15  1.5  30   0
24  40  30 RAV  12  40  15  1.5  30   0
195
RAV   6. 5
30
Bidang Momen x
480
480
480 1
M  38.5 x  1.5 x 2
2 38.5
480  38.5 x  0.75 x 2

38.5
x
M  480

40
M  40x
x
40
6.5

6.5
Di titik C diberi beban m searah jarum jam

1 M A 0
D
 0
1  30 RDV
C
1
 
RDV
30
1
24 m
 
RDV
B
30
H  0
RAH  0

A
M D 0
30m 30 RAV  1  0
1
1 RAV  
RAV  30
30
Bidang Momen akibat beban Mv

D
C
1
1 Mv  x
30
1
24 m
 
RDV
B
30

30m

1
RAV  
30
Cari reaksi perletakan pada struktur
Segmen Koordinat M akibat beban Mv akibat
luar momen satu
satuan
Mulai Batas
A-B A 0-12 M  40x 0
C-B C 0-12 M  480 0
D-C D 0-30 M  38.5 x  0.75 x 2 x
M 30
    M v   dx
EI
x  38.5 x  0.75 x 2 
30
    dx
0
30  EI 
6487.5

EI

Anda mungkin juga menyukai