0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
213 tayangan17 halaman
Dokumen ini membahas tentang individu sosiopatik. Terdapat proses diferensiasi dan sosialisasi dimana seseorang lahir dengan perbedaan dan melalui proses sosialisasi untuk menyesuaikan diri dengan norma sosial. Terdapat deviasi primer yang dianggap wajar oleh individu tetapi menyimpang bagi masyarakat, dan deviasi sekunder yang menggunakan deviasi sebagai alat pertahanan diri. Masyarakat akan memberikan sanksi sos
Dokumen ini membahas tentang individu sosiopatik. Terdapat proses diferensiasi dan sosialisasi dimana seseorang lahir dengan perbedaan dan melalui proses sosialisasi untuk menyesuaikan diri dengan norma sosial. Terdapat deviasi primer yang dianggap wajar oleh individu tetapi menyimpang bagi masyarakat, dan deviasi sekunder yang menggunakan deviasi sebagai alat pertahanan diri. Masyarakat akan memberikan sanksi sos
Dokumen ini membahas tentang individu sosiopatik. Terdapat proses diferensiasi dan sosialisasi dimana seseorang lahir dengan perbedaan dan melalui proses sosialisasi untuk menyesuaikan diri dengan norma sosial. Terdapat deviasi primer yang dianggap wajar oleh individu tetapi menyimpang bagi masyarakat, dan deviasi sekunder yang menggunakan deviasi sebagai alat pertahanan diri. Masyarakat akan memberikan sanksi sos
Proses Diferensiasi dan Sosialisasi Proses diferensiasi: ada orang-orang yang secara individual memang berbeda dengan orang kebanyakan sejak lahirnya. Terjadilah proses sosialisasi pada diri anak dalam pengoperan pola tingkah laku yang ditolak secara sosial itu (yang menyimpang/ sosiopatik). Deviasi Primer dan Deviasi Sekunder LIMITASI INTERNAL DAN PERSONAL Deviasi primer peranan yang dianggap wajar oleh pribadi yang bersangkutan, namun dianggap menyimpang/ sosiopatik oleh sebagian besar anggota masyarakat lainnya. Deviasi sekunder menggunakan tingkah laku deviasi sebagai alat pembelaan diri atau alat menyerang atau alat penyesuaian diri terhadap segala kesulitan Penyebab terjadinya deviasi sekunder: 1. Dimulai dengan deviasi primer. 2. Muncul kemudian reaksi-reaksi sosial, hukuman dan sanksi-sanksi. 3. Pengembangan dari deviasi-deviasi primer. 4. Reaksi sosial dan penolakan yang lebih hebat dari masyaarakat. 5. Pengembangan deviasi lebih lanjut disertai pengorganisasian yang lebih rapi timbul sikap bermusuh serta dendam penuh kebencian terhadap masyarakat yang menghukum mereka. 6. Kesabaran masyarakat sudah sampai pada batas terakhir dibarengi stigma sosial. 7. Timbul reaksi kedongkolan dan kebencian di pihak si penyimpang disertai intensifikasi/ penghebatan tingkah laku yang sosiopatik. 8. Masyarakat menerima tingkah laku sosiopatik itu sebagai realitas konkret atau sebagai status sosial. Pribadi penyimpang merupakan agen yang dinamis, yang bertidak dan memilih sendiri pola tingkah laku, kebiasaan dan peranan sosial tertentu. Orang yang mengembangkan satu bentuk disorganisasi sosial, biasanya secara potensial mampu dan mudah mengembangkan bentuk penyimpangan tingkah laku abnormal lainnya. Sanksi Sosial dan Pembatasan Sosio- Kultural Sanksi sosial : Membatasi partisipasi sosialnya Tidak diperbolehkan memainkan peranan ekonomi atau sosial tertentu. Diberi hukuman Diusir/ dikucilkan dari masyarakat umum. Mobilitas pada Individu- individu Sosiopatik Individu sosiopatik sangat mobile sifatnya karena tidak mempunyai tempat dan tidak bisa menyesuaikan diri dengan anggota- anggota kelompoknya Penyesuaian Diri, Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri, Individu Marginal Individu akan merasa bahagia dan mudah menyesuaiakan diri dengan lingkungannya jika individu merasa puas dalam usaha pembenaran diri dan pedefinisian diri sendiri. Ketidakmampuan penyesuaian diri secara total berlangsung pada kasus-kasus yang ekstrem, adanya personal maladjustment dan kepatahan jiwa secara total/ complete breakdown. Individu yang menolak peranan-peranan yang disodorkan oleh masyarakat kepada dirinya atas dasar alasan-alasan subjektif Individu- individu marginal. Pribadi marginal adalah seorang yang dihadapkan pada pilihan peranan. Pribadi marginal disebabkan oleh keterbatasan internal atau eksternal tertentu. Pribadi marginal total adalah orang yang tidak menampilkan titik persinggungan sama sekali antara limitasi internal dengan limitasi eksternal. Pribadi sosiopatik yang setel (adjusted) adalah seorang yang dengan sadar dan iklas menerima statusnya, juga menerima peranan dan pendefinisian diri sendiiri. Reaksi Sosial Berbagai Reaksi dan sikap timbul dari penyimpangan-penyimpangan dalam kelompok, masyarakat atau lingkungan sosial. Reaksi sosial antara lain: kekaguman, pujian, hormat, pesona, simpatik, sikap acuh tak acuh, cemburu, iri hati, ketakutan, dll. Kusien- toleransi/ kompleks dari reaksi-reaksi sosial 1. Ekspresi subjektif dan kuantitatif terhadap penyimpangan (tingkah laku patologis). 2. Kesediaan masyarakat untuk menerima atau menolak penyimpangan tadi. Perbandingan di antara tingkah laku objektif yang nyata kelihatan sosiopatik dengan kesediaan lingkungan sosial/ masyarakat untuk mentolerisasinya. Reaksi sosial bisa dibagi dalam tiga fase, yaitu: Fase mengetahui dan menyadari adanya penyimpangan. Fase menentukan sikap dan kebijaksanaan. Fase mengambil tindakan, dalam bentuk: reaksi reformatif, reorganisasi, hukuman (memberikan hukuman), dan sanksi-sanksi. Organisasi Sosiopatik dan Kebudayaan Eksploitatif Iklim kebudayaan modern yang sangat eksploitatif setiap kelemahan dan penyimpangan pola tingkah laku bisa dijadikan objek pemerasan banyak pihak. SEKIAN DAN TERIMA KASIH
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu