Anda di halaman 1dari 11

DEMAM

DEFINISI
Demam adalah keadaan suhu tubuh di atas
suhu normal, yaitu suhu tubuh di atas 38º celsius.
Demam adalah kenaikan suhu tubuh yang ditandai
oleh kenaikan titik ambang regulasi panas
hipotalamus. Pusat regulasi/pengatur panas
hipotalamus mengendalikan suhu tubuh dengan
menyeimbangkan sinyal dari reseptor neuronal
perifer dingin dan panas. Demam terjadi bila
berbagai proses infeksi dan non-infeksi berintraksi
dengan mekanisme pertahanan hospes.
H Widyastuti. 2016. Demam. Yogyakarta : FK UMY.8-12
Ada pun kisaran normal suhu tubuh adalah:
• Suhu oral, antara 35,5˚-37,5˚C
• Suhu aksila, antara 34,7˚-37,3˚C
• Suhu rektal antara 36,6˚-37,9˚C
• Suhu infrared tympanic, antara 35,7˚-37,5˚C
Baitil Atiq. 2009. Gambaran Pengetahuan. Demam. Jakarta : FK UI. 7.

Demam terbagi atas beberapa tingkatan :


• 1. Demam ringan  suhu badan berkisar antara
37-38 C
• 2. Demam sedang  suhu badan berkisar antara
38 -39 C
• 3. Demam suhu badan berkisar antara 39 -40 C
• 4. Demam tinggi  suhu badan di atas 40C
Sri Agung Fitri Kusuma. 2008. Penyuluhan Pengenalan Dan Pemahaman Tipe Demam Serta Pertolongan Pertamanya Melalui Pemanfaatan
Potensi Tumbuhan Obat Di Desa Pasir Jambu Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung. Padjadjaran : Kesmas UNPAD. 5.
Muri Mahmudin. 2012. Hipertermia. Purwakerto : FIK UMP. 2
ETIOLOGI DEMAM
Etiologi Demam Suhu tubuh dikontrol
oleh hipotalamus melalui peredaran darah,
keringat dan kegiatan –kegiatan otot.
Dalam keadaan sakit, pusat tersebut
mengalami gangguan dari zat-zat pirogen
yang berasal dari kuman luar (eksogen)
atau dari jaringan tubuh sendiri (endogen).
Sri Agung Fitri Kusuma. 2008. Penyuluhan Pengenalan Dan Pemahaman Tipe Demam Serta Pertolongan Pertamanya Melalui
Pemanfaatan Potensi Tumbuhan Obat Di Desa Pasir Jambu Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung. Padjadjaran : Kesmas
UNPAD. 6.
Menurut Febry dan Marendra (2010)
penyebab demam dibagi menjadi 3
• Demam infeksi, antara lain infeksi virus (cacar,
campak dan demam berdarah) dan infeksi
bakteri (demam tifoid dan pharingitis).
• Demam non infeksi, antara lain karena kanker,
tumor, atau adanya penyakit autoimun
(penyakit yang disebabkan sistem imun tubuh
itu sendiri).
• Demam fisiologis, bisa karena kekurangan
cairan (dehidrasi), suhu udara terlalu panas
dan kelelahan setelah bermain disiang hari.
H Widyastuti. 2016. Demam. Yogyakarta : FK UMY. 12.
EMPAT JENIS DEMAM MENURUT
KOZIER, ERB, BERMAN DAN SNYDER
TAHUN 2010:
1. Demam Intermiten
Suhu tubuh berubah-ubah dalam interval yang teratur, antara
periode demam dan periode normal secara abnormal.
2. Demam Remiten
Terjadi fluktasi suhu dalam rentang yang luas (lebih dari 2°C) dan
suhu tubuh berada diatas normal selama 24 jam.
3. Demam Kambuhan
Masa febril yang pendek selama beberapa hari diselingi dengan
periode suhu normal selama 1-2 hari.
4. Demam Konstan
Suhu tubuh akan sedikit berfluktuasi, tetapi berada diatas suhu
normal.
H Widyastuti. 2016. Demam. Yogyakarta : FK UMY. 10.
POLA DEMAM
1. Demam kontinyu atau sustainer fever
2. Demam remitten
3. Demam intermitten
4. Dampak septik atau heptik
5. Demam undulan
6. Demam lama (prolonged fever)
7. Demam rekurent
8. Demam bifasik
9. Demam periodeik
Rosinta. 2015. Demam. Bandung : FK UNISBA. 2-4
Muri Mahmudin. 2012. Hipertermia. Purwakerto : FIK UMP. 5.
KLASIFIKASI BERDASARKAN LAMA
DEMAM PADA ANAK
• 1. Demam kurang 7 hari (demam pendek)
• 2. Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda lokal
• 3. Demam yang tidak diketahui penyebabnya,
sebagian terbesar adalah sindrom virus.

Ismoedijanto. 2000. Demam Pada Anak. Sari Pediatri. Vol. 2. No. 2. Surabaya : FK UNAIR. 105
Tipe-tipe demam bergantung pada suhu tubuh
penderita yang berubah-ubah setiap hari. Penyakit-
penyakit tertentu yang diawali dari demam, dapat
dikarakteristikkan dengan kurva temperatur yang spesifik.
Berdasarkan hal di atas demam dibagi atas delapan tipe:
• 1. Continued fever (febris continua)
• 2. Remittent fever ( febris remittens )
• 3. Intermittent fever ( febris intermittens)
• 4. Hectic fever ( febris hectica)
• 5. Recurrent fever (febris recurrens)
• 6. Undulant fever ( febris undulans )
• 7. Irreguler fever (febris irregularis)
• 8. Inverted fever ( febris inversa)
Sri Agung Fitri Kusuma. 2008. Penyuluhan Pengenalan Dan Pemahaman Tipe Demam Serta Pertolongan Pertamanya Melalui Pemanfaatan
Potensi Tumbuhan Obat Di Desa Pasir Jambu Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung. Padjadjaran : Kesmas UNPAD. 5-6

Anda mungkin juga menyukai