Anda di halaman 1dari 70

Model Penerapan

Strategi

KELOMPOK 5
 Alfi Syahri
 Farida Habibah
 Imaduddin Syukra
 Mellysa Indriyani
 Nila Oska
 Ryan Hidayatullah
 Yongki Pebri
Pendahuluan

KELOMPOK 5 3
SECTION 1

Model Tekanan-Tekanan Kompetisi


S i s t e m i n f o r m a s i s t r a t e g i k d a p a t d i g u n a k a n s e b a g a i a l a t
k o m p e t i s i u n t u k m e m e n a n g k a n p e r s a i n g a n . M e n u r u t P o r t e r
( 1 9 8 5 ) , p e r s a i n g a n t e r d i r i d a r i 5 m a c a m a n c a m a n , y a i t u :

1 2 3 4 5

Persaingan dari Ancaman Ancaman produk Kekuatan Kekuatan


pesain yang pesaing baru atau jasa menawar dari menawar dari
sudah ada substitusi pelanggan pemasok

KELOMPOK 5 5
KELOMPOK 5 6
Keuntungan kompetitif dapat di
capai jika perusahaan mampu :
1. mengatasi hubungannya dengan
Penerapan Sistem pelanggan,
Te k n o l o g i I n f o r m a s i 2. pemasok,
d i M o d e l Te k a n a n - 3. produk dan jasa subsitusi,
tekanan Kompetisi
4. calon pesaing baru dan
5. pesaing lama yang sudah ada

7
SECTION 2

Model Rantai Nilai


Menurut Porter, kegiatan-kegiatan di organisasi
terdiri dari sembilan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-
aktivitas. Kesembilan aktivitas tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua aktivitas besar, yaitu empat
aktivitas pendukung dan lima aktivitas utama.

KELOMPOK 5 9
1. infrastruktur perusahaan (management and
administrative service)

2. manajemen sumber daya manusia (human


Empat aktivitas resource management),
pendukung 3. pengembangan teknologi (technology
development),

4. peningkatan kualitas produk dan proses dan


pengadaan barang (procurement).

10
1. penanganan dan penyimpanan bahan mentah
(inbound logistic),
2. operasi (produksi pembuatan barang,
perakitan),
Lima aktivitas utama 3. penanganan dan penyimpanan bahan jadi
(outbound logistic),
4. penjualan dan pemasaran (marketing and
sales), dan
5. pelayanan purna jual.

11
Sistem teknologi informasi dikatakan strategik jika dapat
menciptakan nilai-nilai di masing-masing kegiatan didalam rantai
nilai.
KELOMPOK 5 13
Kegiatan infrastruktur

Sistem Informasi Eksekutif (SIE) atau Sistem Informasi Akutansi (SIMAK) atau
Executive Information System (EIS) Accounting Information System (AIS)

Sistem Informasi Keuangan (SIMKEU) atau Sistem Penunjang Keputusan Grup (SPKG) atau
Financial Informastion System (FIS) Group Decision Support System (GDSS)

Sistem Kantor Otomatis (SKO)

KELOMPOK 5 14
Kegiatan sumber daya manusia

S i s t e m I n f o r m a s i S u m b e r D a y a M a n u s i a ( S I M S D M ) a t a u H u m a n R e s o u rc e
Information System (HRIS)

Sistem Penunjang Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)

Sistem Pakar (SP) atau Expert System (ES)

KELOMPOK 5 15
Kegiatan riset dan pengembangan (Technology
Development)

Computer Aided Design (CAD) Sistem Penunjang Keputusan (SPK)


atau Decision Support System (DSS)

Sistem Pakar (SP) atau Expert System Jaringan Neural Artifisial (JNA) atau
(ES) Artificial Neural Network (ANN)

KELOMPOK 5 16
Kegiatan pengadaan sumber-sumber daya (procurement)

Sistem Penunjang Keputusan (SPK) atau Sistem Pengendalian Sediaan (SPP) atau
Decision Support System (DSS) Inventory Control System

The Power of PowerPoint | thepopp.com 17


Kegiatan penyimpanan bahan mentah (Inbound Logistic), sistem-
sistem teknologi informasi yang dapat digunakan untuk menambah nilai
adalah
1. Automated warehousing,
2. EDI,
3. e-mail,
4. Inventory Control System.
Kegiatan produksi

Robot Material Requirement Planning (MRP)

Computer Assisted Manufacturing (CAM) Computer Integrated Manufacturing (CIM)

Sistem Informasi Produksi (SIMPRO) atau Production Information System (PIS)

KELOMPOK 5 19
Untuk kegiatan penyimpanan bahan jadi (Outbound
Logistic), sistem teknologi informasi yang dapat
digunakan untuk menambah nilai adalah sama dengan di
kegiatan penyimpanan bahan mentah yaitu Automated
Warehousing.

KELOMPOK 5 20
Kegiatan pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales)

Sistem Informasi Geografik (SIG) atau Geographic Information System (GIS)

Sistem Penunjang Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)

S i s t e m I n f o r m a s i P e m a s a r a n ( S I M P E M ) a t a u M a re k e t i n g I n f o r m a s t i o n S y s t e m ( M K T I S )

KELOMPOK 5 21
Kegiatan servis purna jual

Sistem Pakar (SP) atau


Expert System (ES) Komputer portable

The Power of PowerPoint | thepopp.com 22


R a n t a i N i l a i Pe m a s o k

Rantai nilai pemasok dapat dilakukan dengan menghubungkan perusahaan


ke pemasok menggunakan e-mail atau Electronic Data Intercahange atau Internet

KELOMPOK 5 23
Rantai Kanal Maju

Rantai nilai kanal maju atau rantai nilai pelanggan dibangun oleh perusahaan
untuk memberikan nilai lebih kepada pelanggan, sehingga pelanggan mendapatkan
nilai yang lebih dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pesaing-pesaingnya.
Rantai nilai pelanggan dilakukan dengan cara menghubungkan pelanggan langsung
dengan kegiatan pemasaran dan penjualan, sehingga akan memudahkan pelanggan
untuk melakukan order secara langsung.

KELOMPOK 5 26
SECTION 3

5 Tahapan Porter dan Millar


Porter dan Millar (1985) mengusulkan lima tahap yang dapat dilakukan
untuk menggali kesempatan-kesempatan strategik yang mungkin dapat
dilakukan. Tahapan ini adalah sebagai berikut:

KELOMPOK 5 29
Menilai intensitas informasi (assess information Menentukan peran TI di struktur industri (determine
intensity) the role of IT in the industry structure)
Kegiatan yang mengandung intensitas informasi
Peran sistem teknologi informasi untuk
yang tinggi akan semakin strategik dan
menambah nilai perlu diidentifikasi dan
mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
ditentukan
keunggulan strategik

Mengindentifikasi dan merangking cara-cara yang dapat Membuat suatu rencana untuk mengambil
dilakukan oleh TI untuk membuat keuntungan
keuntungan dari TI (develop a plan for taking
kompetitif (identify and rank the ways in which IT can
crate competitive advantage) advantage of IT).

Seperti kemampuan perusahaan untuk merespon Sistem teknologi informasi harus direncanakan
lebih cepat terhadap tren mode dibandingkan paralel dengan perancanaan bisnis untuk
perusahaan-perusahaan lain di dalam industri. mendapatkan keuntungan dari sistem teknologi
informasi

KELOMPOK 5 30
Menginvestigasi kemungkinan TI mengembangkan bisnis baru
(investigate how IT might spawn new business).

KELOMPOK 5 31
SECTION 4

Model Siklus Sumber Daya Konsumen


Ives dan Learmonth (1984) mengembangkan 13 tahapan siklus
sumber daya pelanggan atau customer resource life cycle (CRLC) model yang
berbasis pada model 4 tahap IBM.
Model ini berguna untuk mengelompokkan sistem informasi strategik
yang sudah ada dan menjelaskan sistem-sitem informasi strategik baru yang
mungkin diterapkan. Tahapan-tahapan dari model IBM dan CRLC dapat
dilihat di tabel berikut ini.
Tahapan IBM 13 Tahapan CRLC Keterangan
Kebutuhan 1. Menentukan kebutuhan (establish 1. Menentukan kebutuhan dari
(requirements) requirement) sumber-sumber daya
2. Menentukan spesifikasi (soecify) 2. Menentukan atribut dari sumber
daya
Akuisisi 1. Memilih sumber daya (select source) 1. Menentukan dimana pelanggan
(acquisition) 2. Pemesanan (order) akan membeli
3. Otorisasi dan pembayaran (authorize 2. Memesan dari pemasok
and pay for) 3. Membayar atau memperpanjang
4. Mendapatkan (acquire) kredit
5. Menguji dan menerima (test and 4. Mendapatkan kepemilikannya
accept) 5. Meyakinkan sesuai dengan
spesifikasi
Tahapan IBM 13 Tahapan CRLC Keterangan
1. Mengintegrasikan (integrate) 1. Menambahkan kesediaan yang sudah

Pertanggungjawaban 2. Mengawasi (monitor) ada


3. Memutakhirkan (upgrade) 2. Mengendalikan akses dan penggunaan
(stewardship)
4. Merawat (maintain) sumber daya
3. Memutakhirkan sumber-sumber daya
jika kondisi memungkinkan
4. Memperbaiki sumber daya jika
diperlukan

1. Memindahkan atau membuang (transfer or 1. Memindahkan, mengembalikan atau

Pengehentian dispoese) membuang sediaan jika diperlukan


2. Pertanggungjawaban (account for) 2. Mengawasi dimana dan berapa sudah
(retirement)
digunakan dari sumber daya
SECTION 5

Model Manfaat
Notowidigdo memperkenalkan
model yang memisahkan orientasi strategi
secara internal atau eksternal berdasarkan
manfaat yang akan diterima. Menurutnya,
penerapan sistem informasi strategik secara
internal akan mempunyai manfaat langsung
terhadap perusahaan, sedang penerapan sistem
informasi strategik secara eksternal akan
memberikan manfaat langsung kepada
pelanggan dan secara tidak langsung kepada
perusahaan. Model yang diberikan adalah
sebagai :

KELOMPOK 5 37
Manfaat-manfaat internal yang dapat diberikan oleh sistem informasi
strategik adalah sebagai berikut:

Menyampaikan intelijen informasi Menyampaikan organisasi. Contoh


(information inteligent delivery). sistem informasi strategik ini adalah
Notowidigdo memberi contoh yaitu untuk mengintegrasikan dan
sistem informasi integrasi pemasaran mengotomatisasikan fungsi-fungsi
internal dan eksternal. kantor.

Menyampaikan informasi biaya produk. Menyampaikan biaya jasa. Contoh


Contoh sistem informasi strategik ini sistem informasi strategik ini adalah
adalah untuk mengintegrasikan sistem untuk mengganti tenaga kerja dengan
distribusi dan pengendalian. modal.

KELOMPOK 5 38
Manfaat-manfaat eksternal yang dapat diberikan oleh sistem informasi
strategik adalah sebagai berikut ini:

Memberikan jasa. Contohnya adalah sistem informasi strategik digunakan untuk


menyediakan jasa pembelian secara elektronik dari rumah oleh pelanggan.

Mengirimkan produk. Contohnya adalah sistem informasi strategik digunakan untuk


mengirimkan produk asuransi portabel.

Menyediakan saluran distribusi. Contohnya adalah sistem informasi strategik yang


d i g u n a k a n u n t u k AT M .

KELOMPOK 5 39
SECTION 6
Model Kekuatan Menawar dan
Efisiensi Kompetisi
Bakos dan Treacy (1986)
berargumentasi bahwa dua sumber utama
dari model ancaman kompetisi dari Porter
adalah kekuatan menawar (bargaining
power) dan efisiensi kompratif
(comparative efficiency). Dua sumber
utama ini ditentukan oleh lima macam
faktor, yaitu:

KELOMPOK 5 41
Lima faktor ini dapat dikelompokkan berdasarkan strategi internal dan
eksrenal. Yang termasuk dalam strategi internal adalah sebagai berikut :

Sistem informasi strategik Sistem informasi strategik


diterapkan di dalam internal organisasi digunakan untuk menghasilkan produk
untuk menurunkan biaya internal atau baru yang unik. Factor ini berhubungan
meningkatkan produktifitas. Faktor ini dengan ancaman produk dan jasa
berhubungan dengan cost leadership substitusi di model ancaman kompetisi
strategy. oleh Porter.

KELOMPOK 5 42
Yang termasuk dalam strategi eksternal adalah sebagai berikut:

Sistem informasi strategik Sistem informasi strategik


digunakan untuk mengurangi biaya yang digunakan untuk menciptakan biaya
akan ditanggung oleh konsumen dan
berpindah yang harus ditanggung
akan meningkatkan biaya pencarian, jika
oleh konsumen karena berpindah
konsumen akan mencari penjual yang
lain.
untuk membeli ke pesaing lainnya.

KELOMPOK 5 43
Sistem informasi strategik Sistem informasi strategik
digunakan untuk meningkatkan efisiensi digunakan menghasilkan produk
antar organisasi dalam bentuk sinergi
baru yang unik. Faktor ini
kerja sama dua atau lebih organisasi.
merupakan faktor eksternal
Strategi ini berhubungan dengan strategi
aliansi (alliances strategy).
sekaligus juga termasuk faktor
internal.

KELOMPOK 5 44
SECTION 7

Model Rekayasa Bisnis


Jika persaingan tajam, untuk dapat bersifat strategik baik secara
internal maupun eksternal harus melakukan perubahan radikal. Proses
perubahan yang radikal disebut dengan reengineering.
Model berikut ini menunjukkan reengineering dapat dilakukan
diproses internal maupun eksternal.

KELOMPOK 5 46
Di proses eksternal (di kuadran
2), perubahan radikal diterapkan diproses
hubungan antara perusahaan dengan
perusahaan lainnya yang disebut dengan
Business Relationship Reengineering
(BRR). Di proses internal (di kuadran 4),
perubahan radikal diterapkan diproses
bisnis internalnya yang disebut dengan
Business Process Reengineering (BPR).

KELOMPOK 5 47
Model Rekayasa Bisnis

Business Relationship Reengineering atau BRR (kuadran 2),


dilakukan dengan melakukan perubahan radikal dengan cara melakukan
hubungan dengan pihak luar seperti pelanggan dan pemasok. Contoh
perubahan radikal ini adalah pemesanan barang secara elektronik.
Business Process Reengineering atau BPR (kuadran 4), dilakukan
dengan melakukan perubahan secara radikal dalam proses bisnis internal.
Contoh perubahan radikal ini adalah penggunaan robot.

KELOMPOK 5 48
SECTION 8

Model Kerjasama Morton


Bentuk dari sistem yang ditarik keluar organisasi ini tergantung dari
dua faktor, yaitu tata-kelola bisnis (business govermance) dan tata-kelola
teknologi informasi (information technology govermance).
Bentuk dari tata-kelola bisnis (business gevermance) dimulai dari
hubungan antara bisnis dengan pihak luar yang longgar (loosely coupled)
sampai ke hubungan yang ketat (hightly coupled).
Hubungan bisnis yang longgar (loosely coupled) merupakan
hubungan standard seperti transaksi-transaksi pasar-terbuka yang klasik
yang mudah dijangkau dengan biaya benpindah (switching cost) yang relatif
rendah untuk berpindah dari satu pihak ke pihak lainnya.

KELOMPOK 5 50
Bentuk dari tata-kelola teknologi informasi (information technology
govermance) berkisar dari peran yang umum (common rule) sampai ke peran
yang unik (unique rule). Peran TI yang umum akan memberikan posisi yang
diduduki oleh suatu pemain pasar merupakan posisi yang tidak berbeda yang
diduduki oleh pemain-pemain lain di jaringan yang tidak menimbulkan
keuntungan kompetitif.
Peran unik dari TI akan memberikan posisi yang diduduki oleh suatu
pemain akan berbeda dengan posisi yang diduduki oleh pemain-pemain lain.
perbedaan ini ditimbulkan karena pengunaan jaringan pribadi berdedikasi,
menyediakan jasa khusus yang menambah nilai dibandingkan dengan
jaringan komunikasi standar lainnya.

KELOMPOK 5 51
Kedua faktor ini akan menghasilkan 4 macam
bentuk pengelolaan seperti berikut :

Bentuk kerjasama teknologi


informasi ke luar organisasi

KELOMPOK 5 52
SECTION 9

Model Kerjasama Struktur Industri


Kerjasama (cooperation) atau kerja sama antara perusahaan
dengan pihak luar dapat berupa hubungan yang informal, situasional atau
jangka pendek berdasarkan pengertian kedua belah pihak. Kerjasama yang
bersifat formal disebut juga aliansi (alliance). Kerjasama dan aliansi bersifat
kompetitif dengan tujuan yang sama yakni mendapat keuntungan dari
hubungan tersebut.
Ekonomika biaya-biaya transaksi (transaction costs economics)
dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antar pihak. Diharapkan
kerjasama mampu mengurangi biaya-biaya transaksi, meningkatkan
pemanfaatan sumber daya yang masih menganggur, seperti kapasitas
produksi, kemampuan dan pengetahuan teknologi. Selanjutnya lingkup
ekonomi (economy of scope) dan skala ekonomi (economy of scale) dapat
ditingkatkan dan diharapkan biaya transaksi akan menurun.

KELOMPOK 5 54
Kerjasama yang menggunakan teknologi informasi dapat berbentuk sebagai
berikut ini:

I n t e g r a s i Ve r t i k a l ( v e r t i c a l i n t e g r a t i o n ) , y a i t u h u b u n g a n a n t a r a p e r u s a h a a n ,
pelanggan-pelanggan dan pemasoknya.

O u t s o u rc i n g , y ai t u k e r j a s a m a a n t a r a p e r u s a h a a n d a n p e r u s a h a a n p i h a k k e t i g a
dengan maksud mengurangi biaya transaksi dalam mengerjakan pekerjaan yang
dulunya dilakukan sendiri.

D i v e r s i f i k a s i ( d i v e r s i f i ca t i o n ) , y a i t u k e r j a s a m a a n t a r a p e r u s a h a a n l i n t a s p a s a r
atau lintas industri untuk meningkatkan lingkup dan skala dari sumber daya
yang ada..

KELOMPOK 5 55
Untuk dapat keuntungan bersama dari kooperasi, Morton (1991) mengusulkan
bahwa lingkup dari kooperasi dapat ditentukan oleh dua faktor, yaitu sebagai
berikut ini :

Tingkat keterkaitan antara Kemampuanmengeksploit


proses produksi perusahaan dengan asi (exploitability) yang
pelanggan dan pemasoknya. menunjukkan apakah keuntungan
akibat kerjasama dapat
berkesinambungan.

KELOMPOK 5 56
Potensi kerjasama atau kooperasi dari penggunaan sistem
teknologi informasi tergantung dari posisinya di struktur industri. Semakin
tinggi keterkaitan proses perusahaan dengan pelangan dan pemasoknya
serta makin tinggi kemampuan mengeksploitasi maka makin tinggi lingkup
dari kompetisi sistem informasi strategik. Begitu pula sebaliknya.

KELOMPOK 5 57
Dari dua fakor ini diperoleh empat macam
struktur industri yang berbeda seperti tampak
pada gambar berikut ini.

Klasifikasi struktur industri menurut


Morton (1991)

KELOMPOK 5 58
Keributan ruang –bar ( B a r- r o o m
Pertikaian penguasa (Clash of titans)
brawl).
Struktur industri ini menunjukkan tingkat keterkaitan Struktur industri ini menunjukkan tingkat keterkaitan
antara proses produksi perusahaan dengan pelangan antara proses produksi perusahaan dengan pelanggan
dan pemasok rendah dan kemampuan eksploitasi serta dan pemasok rendah, namun kemampuan
kerjasama berkesinambungan juga rendah. mengekploitasi dan kerjasama berkesinambungan
yang menguntungkan tinngi

Pelambungan kekacauan (Chaotic Penetrasi awal (Preemptive


proliferation) penetration)
Struktur industri ini menunjukkan tingkat keterkaitan Struktur industri ini menunjukkan tingkat keterkaitan
antara proses produksi perusahaan dengan pelanggan antara proses produksi perusahaan dengan pelangan
dan pemasok tinggi, namun kemampuan eksploitasi dan pemasok tinggi. Dan kemampuan eksploitasi dan
dan kerjasama berkesinambungan rendah. kerjasama berkesinambungan yang menguntungkan
juga tinggi.

59
SECTION 10

Penghasil Optik Strategik Wiseman


Wiseman (1988) menggabungkan beberapa tekanan strategi
Strategic Thrust) yang dapat digunakan oleh perusahaan dengan suatu
analisis target-target kompetitif untuk menghasilkan model penghasil opsi
strategik (strategic option generator).

KELOMPOK 5 61
Target-target kompetitif (competitive targets) dibagi menjadi dua
grup yaitu sebagai berikut ini:

• Target-target arena kompetitif (competitive arena targets). Target-target


kompetitif dipasar yang posisinya kompetitifnya dapat ditentukan oleh
perusahaan dengan menggunakan sistem teknologi informasi. Target ini
seperti pelanggan, pemasok, kanal distribusi dan pesaing.
• Target-target sistem atau pemakai (system or user targets). Target ini
adalah entitas yang menggunakan aplikasi sistem teknologi informasi.

KELOMPOK 5 62
Penghasil optik strategik menurut Wiseman
(1988)

KELOMPOK 5 63
Masing-masing sel matrik wiseman (1998) dapat diisi dengan
aplikasi sistem teknologi informasi untuk menerapkan strategi yang
tersedia.

KELOMPOK 5 64
S E C T I O N 11

Prosedur Penghasil Strategi Kompetitif


Earl (1987) mengembangkan model penghasil opsi strategik
(strategic option generator) yang sudah dibuat oleh Wiseman (1998)
menjadi suatu prosedur yang tampak pada gambar berikut ini.

KELOMPOK 5 66
Prosedur penghasil strategi-strategi kompetitif

KELOMPOK 5 67
Prosedur penghasil strategi-strategi kompetitif
FedEx

KELOMPOK 5 68
Untuk UPS, penghasil opsi strategik
adalah sebagai berikut ini.

Prosedur penghasil strategi-strategi


kompetitif UPS

KELOMPOK 5 69
T H A N K YO U !
Do You Have Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai