Anda di halaman 1dari 18

LINGKUNGAN

INTERNAL
BISNIS
OLEH KELOMPOK 4
Anggota
Kelompok 4
ARFA FACHRULLA B1C118128
ONI SETIAWAN B1C118129
WARNIYATIH NUR AQURAT B1C118130
ARIF SETIAWAN B1C118131
ASWIN B1C118132
LINDAH RAHMAWATI B1C118134
KHADIJAH PUTRI SAKINAH B1C118135
SITI MUAYYAH B1C118136
MUHAMMAD ABDUH B1C118158
ELFA AULIA AQILAH B1C118170
MUHAMMAD IKRAR B1C118173
RIZKA AMALIA B1C118174
AMASHA NUN SYAHWAB1C118181
WA ODE NURLYN B1C118188
SUPMA SARI B1C118190
ILDA WAHYUNINGSIH B1C118204
ASTRI APRILIA B1C118208
A. PENGERTIAN LINGKUNGAN INTERNAL
Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang
mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi
atau perusahaan. Faktor – factor yang mempengaruhi tersebut
tidak hanya dalam perusahaan (intern), namun juga dari luar
(ekstern).
Menurut Jauch dan Glueck (1997), lingkungan internal
adalah proses dimana  perencanaan strategi mengkaji faktor
internal untuk menentukan dimana perusahaan memiliki
kekuatan dan kelemahan yang berarti sehingga dapat
mengelola peluang secara efektif dan menghadapi ancaman
yang terdapat dalam lingkungan. Sedangkan menurut Pearce
dan Robinson Jr, dalam Kotler (2005),analisis lingkungan
internal adalah pengertian mengenai pencocokan kekuatan dan
kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal.
B. SUDUT PANDANG SUMBER DAYA (RBV)
RBV (Resource Based View) adalah
pendekatan untuk mencapai keunggulan
kompetitif yang berpendapat bahwa organisasi
harus melihat ke dalam perusahaan untuk
menemukan sumber keunggulan kompetitif
daripada melihat lingkungan yang kompetitif
untuk itu.Model berikut menjelaskan RBV dan
menekankan poin-poin kunci dari RBV.
- Ada dua jenis sumber daya: berwujud dan tidak
berwujud.
- Dua asumsi penting dari RBV adalah bahwa
sumber daya juga harus heterogen dan tidak
bergerak.
KERANGKA VRIO

Barney (1991) telah mengidentifikasi


kerangka VRIN yang memeriksa apakah suatu
sumber daya itu berharga, langka, mahal untuk
ditiru dan tidak dapat diganti. Sumber daya dan
kemampuan yang menjawab ya untuk semua
pertanyaan adalah keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Kerangka kerja ini kemudian
ditingkatkan dari VRIN ke VRIO.
Perbedaan Pandangan antara Organisasi
Berbasis Sumber Daya dan Industri

RBV berpendapat bahwa keunggulan


kompetitif berkelanjutan dapat dicapai lebih
mudah dengan mengeksploitasi faktor internal
daripada faktor eksternal dibandingkan dengan
pandangan organisasi industri (I / O).
C. INTEGRITAS DAN STRATEGI BUDAYA

Budaya organisasi meliputi


berbagai kekuatan yang tak kasat
mata,sukar dipahami, dan sebagian besar
tidak disadari yang menciptakan suasana
ditempat kerja. Karena biasanya sangat
resisten terhadap perubahan, budaya
bisamenjadi kekuatan atau kelemahan
utama perusahaan. Budaya
organisasiharus membangkitkan
antusiasme dalam diri individu agar
dapat melaksanakanstrategi.
D. STRATEGI PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN
Research & Development (R&D), berdasarkan
definisi dari Organizationor Economic Cooperation dan
Development (OECD) adalah “ pekerjaan kreatif yang
dilakukan secara sistematik dalam rangka meningkatkan
ilmu pengetahuan, termasuk pengetahuan manusia,
budaya dan masyarakat, serta menggunakan pengetahuan
ini inovasi baru”.
Terdapat beberapa elemen yang dibutuhkan dalam
menciptakan suatu strategi R&D yang baik, yaitu :
Spesifik, Selaras dengan Strategi Bisnis, R&D Termasuk
dalam Strategic Planning, Strategi R&D yang
Komprehensif, Strategi Cukup Sederhana dan Mudah
dimengerti.
E. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah
sekelompok atau sekumpulan proses dimana data
dapat diolah, dianalisis, dan ditampilkan supaya
data tersebut menjadi berguna untuk kebutuhan
pengambilan suatu keputusan.
Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur semua data dari
berbagai tingkat perusahaan, meringkas, kemudian
memfasilitasi dan meningkatkan kualitas dari
pengambilan keputusan untuk meningkatkan
produktivitas dan profitabilitas sebuah perusahaan. 
Fungsi Sistem Informasi Manajemen pada Bisnis

Membantu dalam Membantu dalam Membantu dalam Membantu dalam


proses menemukan suatu hal hal koordinasi
pengambilan masalah membandingkan antar departemen
keputusan kinerja bisnis

Tahapan Proses Manajemen

Perencanaan Pengendalian Pengambilan


Keputusan
Komponen Sistem Informasi Manajemen

Manusia

Informasi

Sistem

Organisasi Manajemen

Pengambilan Keputusan
Jenis Laporan yang Dihasilkan

Real Time

Ad-Hoc

Dijadwalkan
Kategori Sistem Informasi Manajemen (SIM)

1. Business Interlligence System 6. Knowledge Management


(BIS) System (KMS)
2. Executive Information System 7. Marketing Information
(EIS) System (MkIS)
3. Costumer Relationship 8. Supply Chain Management
Management (CRM) System (SCM)
4. Sales Force Automation 9. Transaction Processing
System (SFA) System (TPS)
5. Financial Accounting System 10. Human Resource
(FAS) Management System (HRMS)
Contoh Sistem Informasi Manajemen (SIM)

6. Knowledge Work System


1. Enterprise Resource Planning (KWS)
(ERP)
7. Group Decision Support System
2. Supply Chain Management (GDSS) dan Computer – Support
(SCM) Collaborative Work System
(CSCWS)
3. Transaction Processing System
(TPS) 8. Expert System (ES) dan
4. Office Automation System Artificial Intelligent (AI)
(OAS) 9. Executive Support System
5. Informatic Management System (ESS)
(IMS) 10. Decision Support System
(DSS)
Manfaat Sistem Informasi Manajemen

1. Manajer dapat membandingkan hasil kinerja yang telah direncanakan serta dapat
menganalisis kelemahan dan kekuatan dalam kinerja dan rencana bisnis.
2. Seorang manajer juga dapat memiliki kemampuan untuk menerima umpan balik dari kinerja
dari bisnis yang dijalankan.
3. Manajemen mendapatkan gambaran umum dari setiap operasi yang dilaksanakan.
4. Banyak keputusan yang dialihtugaskan dari manajemen atas menuju ke level organisasi yang
lebih efisien, dengan memperhatikan faktor pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
5. Organisasi dapat memaksimalkan manfaat dari investasi dengan cara melihat dan
mengidentifikasi apakah sistem dan informasi berfungsi dengan semestinya atau tidak.
6. Perusahaan dapat mendorong proses peningkatan alur kerja, sehingga menghasilkan
penyelarasan terhadap proses bisnis yang lebih baik dengan kebutuhan setiap pelanggan. 
7. Meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia sehingga dalam sistem unit kerja dapat
lebih sistematis dan terorganisir.
F. ANALISIS RANTAI NILAI

Analisis rantai nilai (value chain


analysis VCA) mengacu pada proses dimana
suatu perusahaan menentukan biaya yang
terkait dengan aktivitas organisasional dari
pembelian bahan mentah sampai produksi
dan pemasaran tersebut. VCA bertujuan untuk
mengidentifikasi di mana advantage atau
disadvantage biaya rendah yang ada di
sepanjang rantai nilai.
Terlepas dari kompleksitas VCAA, prosedur analisis ini dapat
dilakukandengan menerapkan prosedur sebagai berikut :

Proses operasi suatu perusahaan


dibagi ke dalam berbagai aktivitas
atau proses bisnis yang spesifik.
Analisis berusaha untuk mengenakan
biaya pada setiap aktivitas dan biaya
tersebut bisa dalam bentu waktu dan
uang.

Analis mengubah data biaya itu


menjadi informasi yang mungkin
menghasilkan keunggulan atau
kelemahan kompetitif.
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai