Anda di halaman 1dari 11

Proses

Pembuatan Tali
Plastik/Rafia
Kelompok 5 :
1.Nurdiansyah
2.Hendri Susanto
3.Sutri lastra afzaizam
4.Cindy
5. Dede Permana Saputra
Plastik
Plastik adalah polimer, rantai-panjang
atom mengikat satu sama lain. Rantai ini
membentuk banyak unit molekul berulang,
atau “monomer”.
Karakteristik Plastik
Plastik memiliki karakteristik sebagai
berikut :
 Densitas
 Ketahanan
 Isolator Listik
 Isolator Panas
 Daya Benturan
Sifat – Sifat Plastik
Secara umum, plastic memiliki sifat – sifat
sebagai berikut :
 Termoplastik: adalah plastik yang bisa
berubah bentuk dengan mudah pada
pemanasan dan bisa ditekuk dengan
mudah.
 Termoset adalah plastik yang ketika
dibentuk sekali, tidak dapat dihaluskan
lagi (mengeras) dengan pemanasan.
Jenis – Jenis Plastik
 PETE (Polyethylene Terephthalate)
 HDPE (High-Density Polyethylene)
 PVC (Polyvinyl Chloride)
 LDPE (Low-Density Polyethylene)
 PP (Polypropylene)
 PS (Polystyrene)
 Bahan Plastik Lain (BPA, Polycarbonate,
dan LEXAN)
Proses Pembuatan Tali
Plastik/Rafia
1.Pemilahan dan Pencucian Sampah Plastik
Proses daur ulang sampah plastic menjadi tali raffia dan biji
atau pellet plastik, dimulai dari pemilahan sampah-sampah
plastic yang dilakukan secara manual olah pekerja.Untuk tahap
pemilahan ini, pada umumnya dilakukan terhadap sampah
plastic yang bersumber dari TPS (tempat pembuangan
sementar) maupun TPA (tempat pembuangan akhir) karena
sampah plastic ini masih bercampur dengan sampah-sampah
non plastic dan juga tidak semua jenis sampah plastik dapat
diolah oleh industry ini.Setelah dipilah-pilah, sampah plastik
tersebut kemudian dicuci dalam kolam pencucian agar kotoran-
kotoran yang melekat pada sampah plastik ini dapat
terlepas.Sedangkan untuk sampah plastik yang berasal dari toko
dan pabrik, tidak perlu dilakukan proses pemilahan dan
pencucian.Karena sampah plastik dari sumber ini telah bersih
dan telah dipilah-pilah berdasarkan jenisnya.
2.Pemotongan (pencincangan) Sampah Plastik
Sampah plastik yang telah bersih dan dipilah, kemudian
dimasukan kedalam mesin pencincang.Pencincangan
dilakukan dengan tujuan agar terbentuk potongan plastik yang
kecil-kecil.Karena nanti pada saat tahap pembuatan biji atau
pellet plastik, potongan tersebut tidak rusak.

3.Pencucian Tahap II
Pencucian tahap II ini, dilakukan agar tidak terdapat lagi
kotoran yang menempel pada potongan-potongan plastik
ini.Kebersihan pada potongan-potongan plastik ini sangat
penting karena apabila potongan sampah plastik tidak benar-
benar bersih maka dapat mengakibatkan perubahan warna
dan kualitas pada tahap pembuatan biji (pellet) plastik.
4.Pengeringan
Tahap selanjutnya adalah pengeringan.Untuk proses
pengeringan dilakukan dengan menggunakan alat Sentry yang
bertujuan untuk mengeringkan potongan-potongan plastik
tersebut setelah proses pencucian tahap II.Proses pengeringan
sangat penting karena apabila potongan-potongan plastik
tersebut masih basah, akan menyebabkan penurunan kualitas
biji (pellet) plastik.
5.Pembuatan Biji atau Pelet Plastik
Setelah dikeringkan, maka potongan-potongan plastik
tersebut akan ditarik oleh blower melewati pipa yang
menghubungkan dengan mesin pembuat biji (pellet)
plastik.Mesin ini akan menghancurkan dan melelehkan
potongan-potongan plastik tesebut dengan menggunakan suhu
mencapai 3000C.Sehingga akan terbentuk biji atau pellet plastik,
yang nanti akan dijadikan bahan baku pembuatan produk-
produk lainnya.Dari biji (pellet) plastik yang dihasilkan,
selanjutnya dipisahkan berdasarkan jenis biji (pellet) plastik dan
kepadatan grid (kualitasnya).
Untuk jenis biji (pellet) plastik HDPE, belum mampu didaur
ulang oleh CV.Intra Palangga Polyplast Gowa menjadi produk
baru karena keterbatasan peralatan.Oleh karena itu, jenis HDPE
ini dapat langsung dijual ke pabrik atau industry lain.Sedangkan
untuk jenis biji (pellet) plastik PP dan PE dapat diproduksi oleh
menjadi produk baru, yaitu tali raffia.
Untuk kepadatan grid nya, biji atau pellet plastik ini dipisahkan
berdasarkan warna yang terbentuk.Kepadatan grid nomor 1
dicirikan hampir menyerupai aslinya (putih).Kepadatan grid
nomor 2 dicirikan dengan warna yang agak
kekuningan.Sedangkan kepadatan grid nomor 3 dicirikan
dengan warna yang agak kecoklatan
6.Pewarnaan
Proses pewarnaan ini dilakukan tergantung oleh permintaan
supplier.Namun ada terdapat beberapa jenis pewarna yang
digunakan oleh CV.Intra Palangga Polyplast Gowa, yaitu
pewarna kuning dalam bentuk bubuk sedangkan warna biru
dan merah menggunakan pewarna dalam bentuk biji.Proses
pewarnaan dilakukan secara sederhana, yaitu pencampuran
dilakuan dalam sebuah wadah.
Untuk menghilangkan atau mengurangi kadar air pada
campuran biji (pellet) plastik dengan pewarna tesebut,
selanjutnya campuran ini harus di oven.
7.Pembuatan Tali raffia
Campuran biji (pellet) plastik dengan pewarna tersebut,
kemudian dimasukan ke dalam corong mesin pembuat tali
raffia.Mesin ini memiliki 3 (tiga) tabung yang diposisikan secara
horizontal dan saling menyambung, dengan setiap tabung
memiliki suhu yang berbeda-beda yaitu 1500C, 2000C dan
1500C.Pada proses pemanasan ini, suhu dijaga agar tidak terlalu
panas agar terbentuk lelehan yang baik.Melewati tabung ini,
akan terbentuk lelehan plastik yang selanjutnya lelehan ini ditarik
melewati kolam yang berisi air dingin, agar penarikan lelehan
tersebut tidak putus dan terbentuk tali yang bagus.Oleh karena
itu, suhu air dalam kolam harus selalu dijaga agar tetap
dingin.Untuk itu, selalu dilakukan pergantian air melalui pipa.
Penarikan lelehan plastik melewati kolam air dilakukan
dengan menggunakan mesin penggulung tali.Mesin ini akan
menggulung tali raffia tersebut dalam bentuk roll.Selanjutnya
ukuran tali raffia dalam bentuk roll tersebut dikemas dengan
berat yang berbeda-beda, yaitu 1 kg dan 0,5 kg (tergantung
permintaan supplier).

Anda mungkin juga menyukai