Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 4

ETIKA KEPERAWATAN

NON
MALEFECIEN
DISUSUN OLEH :
CI DALAM  WILDAN NUR R
KEPERAWAT  AYU PUTRI
AN  RIZKY ARROHMAN
 OVI NURALIDA
 YULI NABILA
 ANAN CHOIRUL
Etika keperawatan
Etika keperawatan memberikan keputusan
tentang tindakan yang diharapkan benar-benar
tepat atau bermoral. Etika keperawatan sebagai
pedoman menumbuhkan tanggung jawab atau
kewajiban bagi anggotanya tentang hak-hak
yang diharapkan oleh orang lain. Anggota
profesi mempunyai pengetahuan atau
ketrampilan khusus yang dipergunakan untuk
membuat keputusan yang mempengaruhi orang
lain.
Tujuan Pokok Rumusan Etika
Tujuan pokok rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik
keperawatan, merupakan standar etika perawat, yaitu:
1. Menjelaskan dan menerapkan tanggung jawab kepada
pasien, lembaga dan masyarakat.
2. Membantu tenaga/perawat dalam menentukan apa yang
harus diperbuat dalam menghadapi dilema etik dalam
praktek keperawatan.
3. Memberikan kesempatan profesi keperawatan menjaga
reputasi atau nama dan fungsi profesi keperawatan.
4. Mencerminkan/membayangkan pengharapan moral dari
komunitas.
5. Merupakan dasar untuk menjaga prilaku dan integrasi.
Prinsip – prinsip etik

Prinsip etik salah satunya


yaitu :
Non Maleficienci
DEFINISI NON MALEFICIENCI
Non-maleficence adalah suatu prinsip
yang mana seorang dokter tidak
melakukan perbuatan yang
memperburuk pasien dan memilih
pengobatan yang paling kecil resikonya
bagi pasien yang dirawat atau diobati
olehnya. Pernyataan kuno Fist, do no
harm, tetap berlaku dan harus diikuti.
Ciri – ciri non malefecienci
 Menolong pasien emergensi
 Mengobati pasien yang luka
 Tidak membunuh pasien
 Tidak memandang pasien sebagai objek
 Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien
 Melindungi pasien dari serangan
 Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter
 Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
 Menghindari misrepresentasi
 Memberikan semangat hidup
 Tidak melakukan white collar crime
Kaidah Non - Maleficence dalam kasus dr.Bagus :

Ketika yang lain sibuk membaringkan pemuda yang


tidak sadarkan diri tersebut, salah satu orang
mengatakan bahwa pemuda tersebut telapak tangan
sebelah kanannya masuk kedalam mesin penggilingan
padi dan setelah 15 menit kemudian telapak tangan
pemuda tersebut baru dapat dikeluarkan dari mesin
penggilingan padi. Pada pemeriksaan, dokter Bagus
mendapatkan telapak tangan pemuda tersebut
hancur.
cont

Dokter Bagus bertanya kepada orang-orang yang


mengantar pemuda tadi apakah diantara mereka
ada keluarga dari pemuda tersebut. Dari
serombongan orang tadi keluar seorang
perempuan, ia mengatakan bahwa ia adalah istri
dari pemuda tersebut. Dokter Bagus menjelaskan
keadaan telapak tangan kanan suaminya dan
tindakan yang harus dilakukan adalah amputasi.
cont

Disini dokter Bagus menunjukkan usahanya


yaitu melakukan amputasi dalam hal untuk
meminimalisasi akibat buruk yang akan
merugikan pasien, seperti kehilangan
nyawa akibat pendarahan
Pembahasan
Dokter Bagus sudah menunjukkan usahanya
yaitu dengan melakukan amputasi dalam hal
untuk meminimalisasi akibat buruk yang akan
merugikan pasien, seperti kehilangan nyawa
akibat pendarahan dan menyelamatkan pemuda
yang lain yang sudah terkena musibah tersebut.
Tetapi untuk melakukan usaha tersebut Dr.
Bagus harus mendapat persetujuan dari pihak
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai