ACTION (CEA)
KATARSIS
Katarsis adalah suatu metode terapeutik
dimana pasien diminta untuk mengingat
kembali dan melepaskan emosi yang tidak
menyenangkan, mengalami kembali
ketegangan dan ketidakbahagiaannya
dengan tujuan untuk melepaskan dari
penderitaan emosional/gangguan mental.
Terapi katarsis ini dikenalkan oleh Josef
Breuer dan kemudian dikembangkan oleh
Sigmund Freud.
Katarsis adalah pelepasan emosi-emosi
yang terpendam. Proses katarisis ini sangat
penting bagi orang-orang yang sedang
menghadapi masalah-masalah emosional.
pada umumnya, orang yang sedang
menghadapi masalah-masalah emosional.
mereka menghadapi situasi yang
menyedihkan, mengecewakan,
menjengkelkan, seringkali tidak mau
mengungkapkannya kepada orang lain.
Mereka lebih suka memendam dalam
qalbunya atau berusaha untuk
melupakannya. Dalam kenyataannya, suatu
masalah makin dipendam dan diusahakan
untuk dilupakan, maka akan muncul
berbagai macam ganguan fisik dan
psikologis seperti depresi, kecemasan dan
berbagai bentuk penyakit psikologis.
MEDIA KATARSIS
TERSIRAT: NAIK GUNUNG, BEPERGIAN
TERSURAT: CURHAT, MENULIS
I. IVERBAL
COMMUNICATION
0 1 2 3
A. MEMBINA SAMBUNG
RASA
1. Memberikan salam “Assalamu’alaikum, silakan
dan membuat pasien duduk…..”
merasa nyaman Silakan nanti menceritakan
keluhannya / keluh kesahnya /
uneg-unegnya
B. CATHARSIS Pengeluaran emosi/perasaan
pasien atas keadaan sakit
yang dialaminya, dapat
mengidentifikasi adanya
kesalahpahaman pasien
tentang keadaan sakitnya
yang menyebabkan
kecemasan (emotional
critical misperception=ECM)
Empat langkah dasar
No. Aspek yang dinilai Parameter Nilai
Catatan :
0 = Tidak Dilakukan Penilaian : jumlah seluruh skor x 100%
Skor maksimal
1 = Dilakukan, dengan kesalahan >50%
2 = Dilakukan dengan kesalahan ≤ 50%
3 = Dilakukan dengan sempurna
KONSELING KELUARGA
Salah satu prinsip utama dari spesialisasi
kedokteran keluarga adalah bahwa perawatan
pasien idealnya terjadi dalam konteks keluarga.
Pendekatan berorientasi keluarga akan sangat
berharga dalam pengelolaan penyakit kronis
seperti hipertensi dan diabetes. Intervensi
keluarga lebih efektif daripada pendekatan
individu. Namun sangat sedikit upaya untuk
memasukkan intervensi keluarga dalam praktek
kedokteran keluarga, karena sibuk.
TINGKAT KETERLIBATAN DOKTER DENGAN
KELUARGA