Anda di halaman 1dari 9

Prinsip Biopsi Insisi

dan Eksisi
By cimut imutz
secara umum biopsi adalah pengangkatan
sejumlah jaringan tubuh yang kemudian akan
dikirim ke laboratorium untuk di periksa.
Biopsi dgn tujuan diagnostik biasanya dilakukan
untuk mengkonfirmasikan suatu diagnosa klinis
dan untuk membuat suatu diagnose definitif
BIOPSI sedini mungkin atau untuk mengesampingkan
kemungkinan suatu dugaan adanya keganasan
sehingga dapat dilakukan suatu terapi kuratif
Biopsi adalah pengambilan sejumlah kecil sedini.
jaringan dari tubuh manusia untuk pemeriksaan
patologis mikroskopik.
Dari bahasa latin bios:hidup dan opsi: tampilan.
Your Logo or Name Here 2
Insisi vs Eksisi

Insisi Eksisi

• Hanya sebagian kecil dari • Seluruh tumor di eksisi


tumor diambil dengan untuk pemeriksaan. Untuk
menggunakan pisau tumor jinak tindakan ini
untuk pemeriksaan sekaligus sudah merupakan
• Penting memilih sampel terapi.
tumor yang representatif.
• Kesalahan sampling akan
menimbulkan hasil yang
tidak sesuai dengan
gambaran klinik.
Your Logo or Name Here 3
Biopsi Insisi
• Tempat pemilihan area biopsi harus
meliputi jaringan yang mengalami
perubahan dengan perluasan ke
jaringan normal pada dasarnya atau
pada bagian tepinya
A. Pengambilanspesimen dengan biopsi insisi lebih baik sempit
• Jaringan nekrotik harus dihindari dan dalam daripada lebar
karena akan tidak berguna dalam dan dangkal.
mendiagnosa
• Pengambilan jaringan lebih baik dalam
dan sempit daripada lebar tetapi
dangkal, karena perubahan sel pada
superfisial akan berbeda dengan bagian
jaringan yang lebih dalam

Yourjaringan
B. Tepi spesimen biopsi insisi melibatkan Logo or Name Here
yang 4

normal di bawahnya.
Biopsi Eksisi
• Biopsi eksisi adalah pengambilan seluruh lesi pada saat
prosedur diagnosa bedah dilakukan
• Jaringan normal dikelilingi lesi juga harus dieksisi untuk
pengambilan secara total
• Tidak hanya jaringan lesi yang berharga untuk dilakukan
pemeriksaan patologis, namun eksisi yang lengkap
merupakan bagian dari terapi definitif.
• Indikasi  bila pada pemeriksaan klinis terlihat lesi tersebut
adalah jinak, lesi terlihat lesi vaskular atau berpigmentasi.
• Prinsip biopsi eksisi adalah keseluruhan lesi dengan 2 mm
sampai 3 mm jaringan normal disekelilingnya dieksisi

Your Logo or Name Here 5


Dilihat dari permukaan, insisi
berbentuk elips di sekitar lesi
sekurang-kurangnya 3 mm menjauhi
lesi.

Dilihat dari samping, insisi dibuat


dengan kedalaman yang cukup untuk
mengangkat lesi secara keseluruhan.

Dilihat dari arah belakang, insisi di


buat konvergen ke arah kedalaman
lesi untuk mendapatkan penutupan
luka yang baik.

Your Logo or Name Here 6


• Tindakan biopsi dilakukan untuk mendapatkan
diagnosa definitif suatu lesi serta
mengkonfirmasikan diagnosa klinis sehingga
dapat dilakukan terapi kuratif sedini mungkin.
• Teknik dan macam biopsi yang biasa dilakukan di
dalam rongga mulut adalah biopsi insisi dan
biopsi eksisi.
• Pemilihan teknik biopsi dilakukan berdasarkan
ukuran lesi, letak lesi, perkiraan sifat dan jenis
lesi. Pengiriman spesimen biopsi harus dilakukan
dengan cara yang baik disertai dengan data-data
pasien lengkap, riwayat penyakit, gambaran
klinis, gambaran radiologis serta deskripsi lokasi
Summary spesimen yang diambil selengkapnya dan serinci
mengkin. Hasil akhir biopsi harus sudah dapat
diperkirakan terlebih dahlu oleh klinis
• Bila hasil tidak sesuai dengan gambaran klinis,
biopsi dapat diulang dan dikirim pada seorang
ahli patologis yang menguasai bidang patologi
rongga mulut.
Your Logo or Name Here 7
Thank You
+1 23 987 6554
kalle@email.com
www.fabrikam.com
Daftar Pustaka
1. Pedersen. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Dalam: Biopsi dan PerawatanPatologi
Mulut. Alih bahasa: Purwanto dan Basoeseno. EGC.Jakarta.1996:148-53
2. Ellis dan Edward. Contemporary Oral And Maxillofacial Surgery. Dalam :Principles Of
Defferential Diagnosis And Biopsy. Edisi ke-3 . Mosby. StLouis.1998: 512-532.
3. Reichart PA dan Philipsen. Color Atlas of Dental Medicine. OralPathology.
Theme Stuttgart. New York., 2000:9-19
4. King, R.C dan Mc. Guff. Biopsy : A Life Saving
Measurehttp://www.doep.org/ODU3.0.pdf
5. Lukito. P. Beberapa Petunjuk Onkologi dalam Ilmu Bedah, Sub. Bag/UPFOnkologi.,
Kepala dan Leher., Lab./UPF Ilmu Bedah FKUP/RSHS.1982
6. Sukardja. IDG. Onkologi Klinis., Edisi Ke-2., Universitas AirlanggaPress.2000: 204

Your Logo or Name Here 9

Anda mungkin juga menyukai