Kelompok 5
Ardita Putri Usandy I0612005
Ekko Cahya Gumelar I0612015
Isandi Nurul Hasanah I0612025
Nurul Handayani I0612035
Yulvia Dwitya Putri I0612045
mempertimbangkan membutuhkan
Teori
Lokasi Kedekatan
Aksesibilitas
Pertanian dengan Pasar
menyebabkan perbedaan
Biaya Produksi
dan Distribusi Harga Sewa Tanah
Tingkat Kesejahteraan
Petani mempengaruhi
Keterangan:
P = Pasar
1. Paling mendekati kota/pasar,diusahakan
tanaman yang mudah rusak (highly perishable)
seperti sayuran dan kentang(free cash
cropping)
2. Zona hutan dengan hasil kayu (foresting)
3. Zona yang menghasilkan biji-biji seperti
gandum, dg hasil yang relatif tahan lama dan
ongkos transportasi murah
4. Zona lahan garapan dan rerumputan, yang
ditekankan pada hasil perahan seperti susu,
mentega dan keju
5. Zona untuk pertanian yang berubah-ubah, dua
sampai tiga jenis tanaman
6. Zona lahan yang paling jauh dari pusat,
digunakan untuk rerumputan dan peternakan
domba dan sapi.
Teori Von Thunen masih bisa dilakukan pada daerah-daerah terpencil, pemasaran hanya
pada daerah-daerah yang memungkinkan dilakukan pemasaran. Semakin jauh dari pusat
kota, maka akan semakin mahal juga sewa lahannya, dalam artian biaya transportasi yang
ditanggung semakin besar, sedangkan balik modal kecil. Hal tersebut yang menyebabkan
interaksi antara Sebatik – Tawau lebih intens dibanding Sebatik – Nunukan/Tarakan
dikarenakan aksesibilitas Sebatik – Nunukan/Tarakan rendah. Sebatik sebagai daerah
penyedia bahan baku bagi Tawau, Malaysia, sedangkan Tawau sebagai penyedia bahan
jadi bagi Sebatik.
Karakteristik yang ada pada pasar hutan rakyat berbeda dengan asumsi yang
dikemukakan oleh Von Thunen. Hal ini dapat dilihat dari sistem pasar yang membetuk
yaitu monopsoni, karakteristik petani hutan rakyat yang tidak profit oriented, angkutan
dan biaya transportasi yang ditanggung pihak pembeli, pasar yang banyak dan
angkutan yang memadai. Dengan demikian, Teori Von Thunen tidak sesuai dengan
keadaan di Hutan Rakyat Gunung Kidul.
Secara umum, teori Von Thunen sudah tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini.
Karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, wilayah terpencil mulai mengalami
perkembangan dari segi sdm dan infrastruktur wilayahnya. Namun di beberapa
wilayah terpencil seperti di wilayah tapal batas, model penggunaan lahan von thunen
masih dapat ditemukan karena perkembangan wilayahnya yang lambat akibat
minimnya infrastruktur serta topografi yang menyebabkan wilayah tersebut sulit
dijangkau.