Anda di halaman 1dari 1

Nama : Arifin

NIM : 031041903

1. Pengertian lokasi dijabarkan oleh teori Von Thunen, menurut beliau bahwa lokasi sebagai
variabel terikat yang mempengaruhi variabel bebasnya seperti urban growth, perekonomian,
politik, bahkan budaya masyarakat (gaya hidup). Teori ini dilandasi oleh pengamatannya
terhadap daerah tempatnya tinggal yang merupakan lahan pertanian. Inti dari teori Von
Thunen adalah teori lokasi pertanian yang menitikberatkan pada 2 hal utama tentang pola
keruangan pertanian yaitu:

a. Jarak lokasi pertanian ke pasar


b. Sifat produk pertanian (keawetan, harga, beban angkut).

Dari teori tersebut disimpulkan bahwa harga sewa lahan pertanian nilainya tergantung tata
guna lahannya. Lahan yang berada di dekat pusat kota akan lebih mahal di bandingkan lahan
yang jauh dari pusat kota karena jarak yang makin jauh dari pusat kota/kegiatan, akan
meningkatkan biaya transportasi.

2. Von Thunen mengasumsikan isolated state dimana pusat pasar berada di sentral yang
dikelilingi oleh wilayah hutan atau pedalaman, dan hal tersebut sudah tampak secara nyata
tidak sesuai dengan kondisi Wilayah Indonesia, seperti Kabupaten Brebes. Di Kabupaten
Brebes, pasar terletak di pusat aktivitas yang mudah dijangkau oleh masyarakat, dan
dikarenakan faktor keragaman variasi, kebutuhan, kondisi, serta persaingan, muncul
beberapa pusat pasar sehingga aglomerasi menyebar, tidak seperti teori cincin yang
dikemukakan Von Thunen. Oleh karena itu, tidak ada istilah single market dan single
destination, karena distribusi merata dari beberapa pusat produksi dan pusat pasar.
Teori dimana variabel jarak dan kondisi transportasi mempengaruhi komoditas pertanian
sudah banyak tidak berlaku di Kabupaten Brebes. Hal ini dikarenakan akses jalan dan sarana
transportasi sudah membaik.
Keanekaragaman sumber daya alam dan hasil bumi Kabupaten Brebes yang melimpah
menyebabkan heterogenitas tersebar di segala penjuru, juga dalam pertanian. Von Thunen
berasumsi bahwa daerah pedalaman yang mengelilingi pusat pasar bersifat homogen, dan
hal tersebut tidak cocok dengan kondisi Kabupaten Brebes. Masing-masing daerah di
Kabupaten Brebes memiliki hasil pertanian yang rata-rata berbeda, sehingga memungkinkan
munculnya wilayah-wilayah pusat untuk jenis-jenis pertanian tertentu.
Ini merupakan implikasi negatif dari Von Thunen, yaitu dimana makin dekat dengan pusat
kota, sewa lahan semakin tinggi, sehingga masyarakat kurang mampu di perkotaan akan
semakin tersingkir karena tidak mampu menanggung biaya sewa tempat tinggal, serta makin
menghilangnya lahan pertanian dan dialihfungsikan menjadi banyak pusat perdagangan dan
perbelanjaan.

Anda mungkin juga menyukai