Anda di halaman 1dari 41

UJI STABILITAS PADA OBAT

TRADISIONAL

Dra. Barokah Sri Utami, MM, Apt


PT. Phapros Tbk
OUTLINE
• Pendahuluan
• Penggolongan OT dan Regulasi OT
• Karakteristik OT
• Uji Stabilitas OT
• Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas
• Penerapan Uji Stabilitas di Industri
• Tantangan Uji Stabilitas OT
• Kesimpulan dan Rekomendasi
Pendahuluan
Uji stabilitas merupakan salah satu jaminan mutu obat tradisional untuk
menjamin khasiat, mutu dan keamanan bagi pasien.

Sebagai salah satu aspek persyaratan regulasi pendaftaran obat


tradisional  PerKaBPOM No.12/2014 Persyaratan Mutu Obat
Tradisional
Definisi Stabilitas Produk : kemampuan suatu produk untuk
mempertahankan sifat dan karakteristiknya agar sama dengan yang
dimilikinya pada saat dibuat (identitas, kekuatan, kualitas, kemurnian)
dalam batasan yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan
penggunaan (shelf-life).

Pentingnya dilakukan uji stabilitas :


Menentukan waktu simpan produk jadi di dalam sistem wadah tertutup
pada kondisi penyimpanan yang direkomendasikan, dimana produk jadi
masih mempertahankan spesifikasi fisik, mikrobiologi dan/atau kimia.
Penggolongan OT
Berdasarkan keputusan Ka BPOM RI No.HK.00.05.4.2411/2004
tentang Ketentuan Pokok Pengelompokkan dan Penandaan Obat
Bahan Alam Indonesia
Regulasi OT
• Obat tradisional yang akan diedarkan di wilayah Indonesia wajib
memiliki izin edar.
• Untuk mendapatkan izin edar, produk obat tradisional harus
didaftarkan ke Badan POM
• Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Makanan, dan
Kosmetik melakukan evaluasi mutu, keamanan, dan khasiat produk
sesuai dengan kategori produk yang didaftarkan.
Regulasi Keterangan
PERMENKES No. 381 tahun 2007 Kebijakan Nasional Obat Tradisional (KOTRANAS)
PERMENKES No. 006 tahun 2012 Usaha dan Industri Obat Tradisional
PERMENKES No. 007 tahun 2012 Registrasi Obat Tradisional
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional,
Makanan RI No. HK. 00.05.41.1384 tahun 2005 Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Ketentuan Pokok Pengelompokan Dan Penandaan Obat
Makanan RI No. HK.00.05.4.2411 tahun 2004 Bahan Alam Indonesia
Peraturan Kepala Badan POM No. 12 tahun 2014 Persyaratan Mutu Obat Tradisional
OT Tidak Wajib Daftar
OT yang dibuat oleh usaha jamu racikan dan usaha
jamu gendong.

Simplisa dan sediaan galenik untuk keperluan industri


dan keperluan layanan pengobatan tradisional.

OT untuk penelitian, sample untuk registrasi dan


pameran dalam jumlah terbatas dan tidak
diperjualbelikan.
 Meskipun OT pada poin 1 dan 2 tidak wajib daftar,
namun hendaknya dilakukan pengontrolan stabilitas
untuk mengetahui kondisi penyimpanan yang
direkomendasikan dan waktu kadaluwarsa.
Aspek Persyaratan Registrasi
Peraturan Kepala Badan POM No. 12 Tahun 2014 : Persyaratan Mutu Obat Tradisional

• Indikasi 1. BB yang dilarang digunakan


• Aturan pakai (negative list)
• 2. Tidak boleh mengandung BKO
Ukuran kemasan
3. Pemeriksaan toksisitas atau data
• Komposisi ilmiah lain jika dibutuhkan
• Kadaluarsa
• Cara penyimpanan
• Logo OT
1. Kadar bahan
• Nomor Izin Edar
berkhasiat
• Nama dan alamat 2. Evaluasi berbasis:
produsen empiris, uji pra
• Peringatan klinik, uji klinik
perhatian, jika ada untuk menentukan
klaim umum,
medium, tinggi
1. Formulasi
2. Cara pembuatan
3. Sertifikat analisis BB
4. Sertifikat analisis OJ Stabilitas sebagai bagian dari
5. Stabilitas zona IV B min. 6 bulan, 2 batch aspek teknis terkait mutu
Jenis Industri OT
Permenkes No. 006 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional

Industri OT diklasifikasikan berdasarkan kemampuan produksi dan tingkat resiko.

Sediaan Kritis yang tidak boleh dibuat :


Intravaginal, Tetes mata, Parenteral, Suppositoria kecuali untuk wasir
Larangan OT

OT tidak diperbolehkan untuk pemakaian resiko tinggi 


sulit untuk menjamin mutu, stabilitas produk sulit dicapai.
Informasi Minimal Pada
Label/Desain Kemasan OT
• Logo jamu / OHT / Fitofarmaka di sisi KIRI atas
• Nama produk
• Bentuk sediaan dan besar kemasan
• Komposisi/ formula
• Nama dan alamat pendaftar (minimal nama kota)
• Nomor izin edar
• Nomor bets/ kode produksi
• Batas kedaluwarsa  didapat dari studi/pemeriksaan
stabilitas
• Cara penyimpanan  didapat dari studi/pemeriksaan
stabilitas
• Klaim penggunaan dan aturan pakai
• Kontraindikasi/ Efek samping, Interaksi obat (jika ada)
Permasalahan Registrasi OT
• Mengandung pengawet Propil Para-
Hidroksibenzoat.
• Produk yang telah eksis diberikan grace period
hingga 19 Juli 2018 untuk melakukan reformulasi.

Produk existing di Phapros tidak menggunakan pengawet Propil Para-Hidroksibenzoat.


Produk OT menggunakan sodium benzoate sebagai pengawet (Glucogard dan Xgra),
produk OT lainnya tidak mengandung pengawet.
Karakteristik Obat Tradisional
• Obat Tradisional adalah sedian obat bahan alam yang berasal dari
berupa tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik, atau campuran dari
bahan tersebut.
• Berbeda dengan obat kimia, obat tradisional memiliki kandungan lebih
dari 1 senyawa (multikomponen), dimana senyawa-senyawa tersebut
dapat berefek sinergis maupun sebaliknya.
• Besarnya kandungan senyawa dalam tanaman dipengaruhi kondisi
tempat tumbuh tanaman: faktor tanah (ketinggian tempat, topografi,
drainase, jenis tanah, sifat fisik tanah, dan sifat kimia tanah) dan faktor
iklim (curah hujan dan suhu).
• Stabilitas kandungan senyawa dalam tanaman dipengaruhi oleh enzim
amilase, protease, dan enzim lainnya yang dapat menyebabkan
pembusukan dalam tanaman.
• Kandungan air juga berpengaruh dalam pertumbuhan mikroorganisma
dalam tanaman, dimana mikroorganisme berperan penting dalam
stabilitas tanamaan.
Faktor yang mempengaruhi stabilitas
Materials
Measurement

Man

Pengemas
permeable Kandungan
User tidak terhadap enzim
menjaga udara pembusuk
hygiene
Bukan bibit
unggul
pupuk yang
Sanitasi
kurang baik
buruk

Stabilitas
Penyebab Busuk
Pemetikan tanaman
Pada Buahrendah
dan
melukai hama
permukaan
Sayur yg Terlalu
Tempat Cepat
penyimpanan /kulit tanaman Pemetikan
tidak terkondisi terlalu muda
penyimpanan atau lambat
tidak tepat
Pencucian Mikro-
Machine terlalu dini organisme

Method /
Process Milleu
Faktor yang mempengaruhi stabilitas
Materials
Measurement
Man

Pengemas
impermeable
udara / plastic Penggunaan
User
hampa udara pupuk terbaik
menjaga
hygiene

Pemilihan
bibit unggul
Penerapan
sanitasi

Cara
Proses panen Mempertahankan
tidak melukai Pestisida Stabilitas
permukaan / alami
Penyimpanan di
kulit
kulkas Proses
Metode penyimpanan yg panen di
menghindari kerusakan usia tepat
(jarak antar buah/sayar,
hindari penumpukan, Hindari mencuci Memperhatikan
hindari goncangan saat jika tidak langsung kesehatan tanaman
distribusi) dimakan
Machine dari kuman

Method /
Milleu
Process
Uji Stabilitas OT
• Regulasi terkait Stabilitas : Guideline ASEAN Annex V 
BPOM belum mengeluarkan guideline stabilitas OT.
Namun sudah ada draft yang mengacu pada ASEAN
Guideline Annex V
• Jenis Uji Stabilitas
• Kondisi Penyimpanan Uji Stabilitas
• Frekuensi Pengujian
• Spesifikasi/Parameter Pengujian
Annex V.
Asean Guideline On Stability
Study And Shelf-life Of Traditional
Medicines 2016
KONDISI
JENIS UJI FREKUENSI PENGUJIAN
PENYIMPANAN

Uji Stabilitas 30ᵒC ± 2ᵒC / 75% RH ± - setiap 3 bulan pada tahun pertama (bulan ke-0, 3, 6, 9,
Jangka Panjang 5% RH 12)
(Long term) - setiap 6 bulan pada tahun kedua (bulan ke-18 dan 24)
- satu kali tiap tahun hingga waktu simpan yang ditentukan

Uji Dipercepat 40ᵒC ± 2ᵒC / 75% RH ± min. 3 waktu pengujian, termasuk awal dan akhir, misalnya
(accelerated) 5% RH bulan ke-0, 3 dan 6 untuk lama pengujian 6 bulan

Climatic Zona untuk kondisi Penyimpanan

Acuan kondisi penyimpanan di


Indonesia termasuk dalam
Climatic Zone IVB : Hot and very
humid climate
Contoh Climatic Chamber Stabilitas
Chamber Stabilita Chamber Stabilita
Kondisi Penyimpanan 30ᵒC / RH 75% Kondisi Penyimpanan
40ᵒC / RH 75%
Spesifikasi/parameter pengujian stabilitas
Bentuk sediaan Parameter Pengujian Dalam beberapa kasus,
• > 1 BA atau penanda pengganti yg
Kapsul Karakteristik organoleptik
• diketahui rentan terhadap
Kadar
perubahan selama penyimpanan dan
• Disolusi/disintegrasi
• mungkin mempengaruhi kualitas
Kandungan air
produk kombinasi.
• Kandungan mikrobiologi
Tablet dan • Karakteristik organoleptik
• Produk dengan > 1 bahan aktif,
tablet salut Kadar
• pengujian kadar tidak dibutuhkan
selaput Kekerasan
• untuk semua bahan aktif, cukup
Disolusi/disintegrasi
• dilakukan untuk satu bahan aktif
Kandungan air
• Kandungan mikrobiologi
Sirup • Karakteristik organoleptik Berdasarkan annex V ASEAN guideline
• Kadar  Pengujian stabilitas OT meliputi
• Viskositas parameter fisika, kimia dan
• pH mikrobiologi  sehingga dapat
• Kandungan mikrobiologi dikatakan mirip obat kadar ada
pengujian kadar
UJI STABILITAS OT MULTIKOMPONEN
• If a herbal medicinal product contains combinations of several herbal
substances or herbal preparations, and if it is not possible to determine the
stability of each active substance, the stability of the medicinal product
should be determined by appropriate fingerprint chromatograms,
appropriate overall methods of assay and physical and sensory tests or
other appropriate tests.
• In the case of a herbal medicinal product containing a herbal substance or
herbal preparation with constituents of known therapeutic activity, the
variation in content during the proposed shelf-life should not exceed ±
5% of the declared assay value, unless justified.
• In the case of a herbal medicinal product containing a herbal substance or
herbal preparation where constituents with known therapeutic activity are
unknown, a variation in marker content during the proposed shelf-life
of ±10% of the initial assay value can be accepted if justified by the
applicant.
(GUIDELINE ON QUALITY OF HERBAL MEDICINAL
PRODUCTS1/TRADITIONAL HERBAL MEDICINAL PRODUCTS; 2006)
Contoh Uji Stabilitas OT di PT Phapros
Jamu
Hemorogard Hepagard Antimo herbal Ardios Kolesgad (Lolipid)
Parameter Stabilitas          
Appearance √ √ √ √ √
Disintegration Time Tidak diuji karena Tidak diuji karena
√ √ bukan sediaan √ bentuk sediaan sirup
tablet/kapsul (bukan tablet/kapsul)
Berat Jenis Tidak diuji karena
Tidak diuji karena
bentuk sediaan
bentuk sediaan √ Tidak krusial √
kapsul (bukan
kapsul (bukan tablet)
tablet)
Uji Kebocoran Tidak krusial Tidak krusial √ Tidak krusial Tidak krusial
Kekerasan Tidak diuji karena
Tidak diuji karena Tidak diuji karena Tidak diuji karena
bentuk sediaan
bentuk sediaan bentuk sediaan √ bentuk sediaan sirup
kapsul (bukan
kapsul (bukan tablet) bukan tablet (bukan kapsul)
tablet) Accelerated
pH Tidak diuji karena Tidak diuji karena Tidak diuji karena
bentuk sediaan bentuk sediaan n/a  bentuk sediaan √ tidak
kapsul (bukan sirup) kapsul (bukan sirup) tablet (bukan sirup) dipersyaratk
Moisture Content Tidak diuji karena an. Namun
√ √  n/a √ bentuk sediaan sirup
(bukan tablet/kapsul) perlu
Kadar √ √   √ √ dilakukan
Microbial  organoleptis organoleptis organoleptis  organoleptis √ utk studi
Jenis Pengujian
Stabilitas
          stabilitas
Long term √ √ √ √ √
Accelerated  n/a n/a  √ n/a  √
Ongoing √ √ n/a n/a n/a 
ED 3 tahun 3 tahun  2 tahun 2 tahun 2 tahun
Contoh Uji Stabilitas OT di PT Phapros
OHT Fitofarmaka
Glucogard Tensigard Xgra
Parameter Stabilitas      
Appearance √ √ √
Disintegration Time √ √ √
Berat Jenis Tidak krusial Tidak krusial Tidak krusial
Uji Kebocoran Tidak krusial Tidak krusial Tidak krusial
Kekerasan Tidak diuji karena Tidak diuji karena Tidak diuji karena Accelerated
bentuk sediaan kapsul bentuk sediaan kapsul bentuk sediaan kapsul
(bukan tablet) (bukan tablet) (bukan tablet)
tidak
pH
dipersyaratk
Tidak diuji karena Tidak diuji karena Tidak diuji karena
bentuk sediaan kapsul bentuk sediaan kapsul bentuk sediaan kapsul an. Namun
(bukan sirup) (bukan sirup) (bukan sirup) perlu
Moisture Content √ √ √ dilakukan
Kadar √ √ √ utk studi
Microbial  organoleptis  organoleptis organoleptis 
stabilitas
Jenis Pengujian Stabilitas      
Long term √ √ √
Accelerated n/a  √ √
Ongoing √ √ √
ED 3 tahun 4 tahun 3 tahun
Contoh Stabilitas Kolesgad
Parameter
Persyaratan
Stabilitas
Pemerian Cairan kenta, warna kuning kecoklatan,
rasa sedikit manis, bau khas.
ph 4,5 - 6,5
Berat jenis 1,1 – 1,3 g/mL
Kandungan mikroba AKK : maks 10.000 koloni/g
ALT : maks 1.000 koloni/g
Bakteri patogen : negatif
Kandungan zat aktif Flavonoid total : Larutan baku dan
larutan uji menunjukkan puncak
absorbansi pada panjang gelombang
yang hampir sama (± 430 nm)
Curcuminoid : positif
HASIL PEMERIKSAAN KANDUNGAN FLAVONOID TOTAL
Metode : Spektrofotometri
Baku : Quercetin
Pelarut : Organik
Panjang gelombang : 430 – 445
nm

Standard Quercetin
Sampel Kolesgad

Kesimpulan :
MS
Sampel menunj. Puncak
absorbansi
yang sama
dengan
standard
HASIL PEMERIKSAAN KANDUNGAN CURCUMINOID
Metode : KLT
Fase gerak : Organik
Panjang gelombang : 254 nm

Rf pembanding : 0. 96
Rf Sampel Kolesgad : 0.94

Kesimpulan:
Memenuhi Syarat (Kromatogram
sampel menunjukan Rf yg
hampir sama dengan
pembanding)
Contoh Stabilitas Tensigard
Parameter
Persyaratan
Stabilitas
Pemerian Granul warna hijau di dalam kapsul
vagetable No.2 Lt. Green Op B/C print
"PHAPROS" hitam
Waktu hancur Maksimal 10 menit
Kadar air Maksimal 10 %
Kandungan AKK : maks 10.000 koloni/g
mikroba ALT : maks 1.000 koloni/g
Bakteri patogen : negatif
Kadar Ekstrak Apii herba 92 mg :
80,0 – 120,0 %
Ekstrak Orthosiphonis Folium 28 mg :
80,0 – 120,0 %
HASIL PEMERIKSAN KADAR APII HERBA
Metode : KLT-Densitometri
Fase gerak : Organik
Panjang gelombang : 366 nm

Pembanding apigenin : Track 1 – 11


Sampel : Track 12 - 16

Kesimpulan:
Hasil : Memenuhi Syarat
Kadar Ekstrak Apii Herba =
89.99%
(Persyaratan = 80,0 – 120,0 %)
HASIL PEMERIKSAAN KADAR
ORTHOSIPHONIS FOLIUM
Metode : KLT-Densitometri
Fase gerak : Organik
Panjang gelombang : 341 nm

Kesimpulan:
Memenuhi Syarat
Kadar Ekstrak Orthosiphonis
Folium = 106.80%
(Persyaratan = 80,0 – 120,0 %)
® ®
Tebokan (EGb761 )
Quality Assurance on Herbal Medicines
What Makes EGb 761® Unique?
CULTIVATION
Why EGb 761® is always EGb 761®:

DRYING
From Cultivation of the Drug …

MULTIPLE EXTRACTION
STEPS
… to the Finished Product …
COATING
• GAP
… all is in Schwabe's
• GLP BLISTERING
hand!
• GMP
FINISHED PRODUCT
• GCP
This is unique in the world!
Production process
• Patented 27-step special extraction procedure
resulting in EGb 761®
• Active Ingredients are concentrated while
harmful compounds such as toxic ginkgolic
acids are eliminated
• EGb 761® is standardized to contain 24 % Ginkgo
flavone glycosides, 6 % terpene lactones and less
than 5 ppm Ginkgolic acids
• Rigorous quality control from cultivation of Ginkgo
trees to the finished product

®
Tebokan
Fingerprint examination of the sample of ginkgo
flavone glycosides and other content substances

• Menguji ada tidaknya perubahan pola kromatogram terhadap hasil


pengujian awal.
• Syarat : Tidak perubahan signifikan terhadap pola kromatogram
selama waktu pengujian
• Metode pengujian : HPLC detektor UV
Sampel : tablet salut selaput dihaluskan, dilarutkan metanol
Retention time : ± 31 menit untuk quercetion,
± 42 menit untuk kaempferol
Content Active Substance
Content in terpene lactones
Dry extract from Content test for Ginkgo
(sum bilobalide and
Ginkgo biloba leaves flavone glycosides
ginkgolide A, B, & C)
Syarat 80 mg dry extract from Ginkgo 19.2 mg/film coated 4.8 mg/film coated tablet
biloba leaves/film coated tablet tablet

Tolerance 90 – 105% 17.28 – 21.12 19.2 mg/ 4.32 – 5.28 mg/film coated
Range fct (90 –110%) tablet (90 – 110%)

Reference Standard Ginkgo extract

Metode HPLC

Retention Bilobalide ± 9 min; Ginkgolide A ± 11 min; Ginkgolide B ± 12 min; Ginkgolide C ± 18 min


time

Ekstrak standard yang digunakan dilakukan pengujian kadar selama interval waktu yang ditetapkan
(bilobalide, ginkgolides A, B, dan C) dan kadar air (titrasi Farl-Fischer)
Contoh Uji Stabilitas : Fingerprint Extract Ginko Biloba
Uji Stabilitas

Panjang
Jangka
Uji Stabilitas
Dipercepat
Contoh Uji Stabilitas : Fingerprint Extract Ginko
Biloba pada initial dan bulan ke-60

Uji Stabilitas  Fingerprint

Fingerprint Bulan ke-0


 Memenuhi syarat .
Tidak perubahan signifikan
terhadap pola kromatogram
selama waktu pengujian

Fingerprint Bulan ke-60


Matriks Analisa Resiko Uji Stabilitas Obat Tradisional

Keterangan :
Prm : Parem
Tpl : Tapel
Pi : Pilis
COL : Cairan Obat Luar
Rjng : Rajangan
COD : Cairan Obat Dalam

Matrix Analisa Resiko Uji Stabilitas Obat Tradisional


Contoh Spesifikasi
Contoh COA BB Ekstrak
BB Ekstrak
Contoh Spek Produk Jadi Contoh Farmakope
Herbal Indonesia
Temulawak
Tantangan Pengembangan dan Uji
Stabilitas Obat Tradisional
• Penentuan senyawa aktif yang memberikan khasiat terapeutik
: senyawa tunggal atau multikomponen?
• Kendala penetapan kadar senyawa aktif dalam OT karena
kandungan senyawa dalam tanaman relatif kecil sehingga
diperlukan instrumen analisa dengan akurasi dan presisi yang
tinggi untuk mendeteksi senyawa tersebut  pengembangan
metode analisa cukup sulit.
• Pengujian stabilitas OT memerlukan lab pengujian yang sama
dengan obat (lab analisa, lab mikrobiologi)
• Kendala untuk mendapatkan bahan baku herbal yang
terstandard dan pasokan bahan baku yang konsisten dalam
segi kualitatif dan kuantitatif.
Kesimpulan
• Uji stabilitas untuk aspek safety patient harus dilakukan sesuai regulasi
• Pengembangan OT memiliki tantangan tersendiri : dibutuhkan kompetensi yang
sama kuatnya seperti pengembangan Obat kimia.
• Dimungkinkan OT setara dengan obat kimia (mengingat parameter pengujian
stabilitas obat tradisional hamnpir sama dengan obat). Namun diperlukan
penelitian terpadu untuk memastikan safety, quality and efficacy untuk pasien.
• Sebagai anggota ASEAN, Indonesia harus mengadopsi dan mengadaptasi
annex V ASEAN Guideline On Stability Study And Shelf-life Of Traditional
Medicines 2016 mengingat jenis obat tradisional di Indonesia tdd jamu, OHT dan
fitofarmaka.

Rekomendasi
• Peranan Apoteker dalam Pengujian Stabilitas OT?
• Potensi pengembangan Bahan Baku herbal.
• Potensi dibentuknya laboratorium pengujian stabilitas Obat Tradisional.
• Pengujian berdasarkan tingkat resiko organoleptik, mikrobiologi menjadi keharusan
cerminan sanitasi dan higienis.
• Dilakukan tidak hanya di finished produk, tetapi produk ruahan untuk mengetahui
sedini mungkin perubahan.
• Monitoring mutu mulai dari pembibitan sampai dengan produk jadi.
Terima Kasih
Daftar Pustaka
• Peraturan Kepala Badan POM No. 12 tahun 2014 tentang Persyaratan
Mutu Obat Tradisional
• PerKa BPOM No. HK. 00.05.41.1384 tentang Kriteria dan Tata Laksana
Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandard, dan Fitofarmaka
• Annex V. Asean Guideline On Stability Study And Shelf-life Of
Traditional Medicines 2016
• PerKa BPOM No.HK 03.1.23.06.11.5629 Tahun 2011 tentang Persyaratan
Teknis CPOTB
• EMEA,Guideline on Quality of Herbal Medicinal Product 2006
• FARMAKOPE HERBAL INDONESIA EDISI I 2008
• PERMENKES No. 381 tahun 2007 Kebijakan Nasional Obat Tradisional
(KOTRANAS)
• PERMENKES No. 006 tahun 2012 Usaha dan Industri Obat Tradisional
• PERMENKES No. 007 tahun 2012 Registrasi Obat Tradisional

Anda mungkin juga menyukai