1. Uji organoleptis
Bahan
: Sampel Gel Piroksikam
Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu sediaan sudah
seseuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan uji ini merupakan uji awal
sediaan yang telah dibuat. Uji organoleptis meliputi bentuk sediaan, warna dan
bau. (Muharni.2008).
Organoleptis sediaan gel yang diharapkan :
- Bentuk sediaan : gel
- Warna
: bening, jernih, dan tembus cahaya
- Bau
: aroma yang acceptable
2. Pengukuran viskositas Sediaan
Bahan
Alat
: Wadah, Viskotester
Cara Kerja :
1
Cara Kerja :
1 0,5 gram sampel gel
2 Diletakkan hati-hati diatas kaca transparan
3 Biarkan melebar pada diameter tertentu
4 Tutup dengan kaca transparan tunggu 1 menit
5 Catat hasil diameter yang ditunjukkan
6 Beri beban sebesar 1 gram, 2 gram, 5 gram berturut-turut
7 Setiap pemberian beban ditunggu selama 1 menit
8
Amati
kulit.
sama dapat dilakukan dengan menmabahkan sodium lauril sulfat pada kulit lengan
(Paye et al).
8. Uji stabilitas sediaan
Tujuan
Car kerja : uji stabilitas sediaan dapat dilihat berdasarkan ada atau tidaknya
flokulasi, creaming dan coalescent. Pengujian proses ini dilakukan selama 1
minggu dengan menyimpan sediaan krim pada wadahnya, lalu amati setelah 1
minggu apakah terdapat perubahan pada sediaan, misalnya terpisahnya fase
minyak dengan air, mengendapnya bahan-bahan pada bagian bawah (Paye et al).
9. Uji penetapan kadar
Uji ini dilakukan untuk menetapkan kadar bhan aktif dalam sediaan.
Alat
: spektrofotmeter uv-vis
Cara kerja :
1) Larutkan sebanyak 100 gram sediaan dalam 100ml buffer fosfat (pH 6,8)
2) Kocok labu yang telah berisikan larutan sediaan diatas tersebut selama 2 jam
menggunakan alat mechanical shaker.
3) Saring larutan, hitung kadar dengan alat spektrofotmetri pada panjang
gelombang 276nm menggunakan blanko buffer fosfat (pH 6,8)
10. Uji Konsistensi
Tujuan
: Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui stabilitas sediaan gel
yang dibuat dengan cara mengamati perubahan konsistensi sediaan setelah
disentrifugasi
Cara kerja : Uji konsistensi dilakukan dengan cara mekanik menggunakan
sentrifugator dengan cara sediaan disentrifugasi pada kecepatan 3800 rpm selama
5 jam. Perubahan fisik diamati apakah terjadi pemisahan atau bleeding antara
bahan pembentuk gel dan pembawanya yaitu air dan pengujian hanya dilakukan
pada awal evaluasi (Djajadisastra, 2009).
11. Uji mikrobiologi
Tujuan
sampel dengan berat 100 mg masukan ke dalam sumuran petri yang berisi agar
multer hilter yang telah ditumbuh bakteri laalu diinkubasi pada suhu 37 0C
selama 24 jam.
dengan cara yang sama dilakukan penanaman basis tanpa obat sebagai
blanko.untuk pembandingan dilakukan penanaman sediaan baku yaitu larutah
hidrokortison 2% dalam larutan dapar phosphat. atau dapat ditambahkan
dengan tryptic soy agar (TSA) untuk menganalisa bakteri dan yeast dan jamur.
Untuk bakteri diinkubasi pada suhu 30C 35C selama 5 hari, dan untuk yeast
dan jamur diinkubasi pada suhu 20C -25C selama 5-7 hari (Paye et al).