→ kebutuhan akan zat gizi meningkat Pengaruh bedah terhadap metabolisme pasca bedah tergantung : - berat ringannya pembedahan - keadaan gizi pasien pra bedah - pengaruh pembedahan terhadap kemampuan pasien mencerna & mengabsorbsi zat-zat gizi.
Keadaan gizi yang baik :
- mengurangi komplikasi - mempercepat penyembuhan luka - Mengurangi resiko kesakitan & kematian DIET PRABEDAH → pengaturan makan yg diberikan kepada pasien yg akan menjalani pembedahan. Tujuan diet prabedah : 1. Memperbaiki keadaan gizi 2. Mempertahankan keadaan gizi 3. Menghindari kerugian akibat salah makan 4. Mempersiapkan zat-zat gizi yg akan hilang krn tindakan bedah (cairan, elektrolit, protein) 5. Meningkatkan daya tahan tubuh 6. Memenuhi kebutuhan zat gizi u/ mempercepat penyembuhan 7. Mengusahakan agar pasien dlm keadaan terkontrol (DM, Anemia dsb). Faktor yg pengaruhi Pemberian Diet Prabedah : 1. Keadaan umum pasien. Apakah normal at/ tidak dlm hal: status gizi, gula darah, tekanan darah, ritme jantung, denyut nadi, fungsi ginjal dan suhu tubuh. 2. Macam pembedahan : a. Bedah minor (kecil) → insisi, ekstirpasi, sirkumsisi. b. Bedah mayor (besar): - bedah sal. cerna (lambung, usus halus, usus besar) - bedah diluar sal. cerna (jantung, ginjal, paru, sal. kemih, tulang dsb). 3. Sifat operasi : a. Segera (cito)→pasien tdk sempat diberi diet Prabedah b. Berencana (elektif) → pasien disiapkan dg pemberian diet Prabedah sesuai status gizi & macam pembedahan. 4. Macam penyakit : a. Penyakit utama yg membutuhkan pembedahan ad/ peny. sal. cerna, jantung, ginjal, sal. pernapasan & tulang b. Penyakit penyerta yg dialami spt. DM, jantung & hipertensi. Syarat diet 1. Energi - bagi pasien dg status gizi kurang → 40 – 45 kal/kgBB - bagi pasien dg status gizi lebih → 10 – 25% dibawah kebutuhan E. normal - bagi pasien dg status gizi baik → sesuai kebutuhan E. normal + faktor stres 15% dari AMB - pasien dg peny. tertentu → E sesuai dg penyakitnya. 2. Protein a. Bagi pasien dg status gizi kurang, anemia, albumin rendah → protein tinggi 1,5 – 2,0 g/kg BB b. Bagi pasien dg status gizi baik at/kegemukan → protein normal yi. 0,8 – 1 g/kg BB. c. bagi pasien dg peny. tertentu → sesuai dg penyakitnya 3. Lemak cukup, 15 - 25% E. total → disesuaikan penyakit. 4. KH. cukup → disesuaikan dg penyakitnya 5. Vitamin cukup (B, C dan K). Bila perlu +kan suplemen. 6. Mineral cukup. Bila perlu +kan suplemen. 7. Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan sal. cerna atau klisma, shg tdk mengganggu proses pembedahan (tdk BAB at/ BAK di meja operasi). 2. Jenis, indikasi dan lama pemberian diet A. Prabedah darurat (cito) → tdk diberikan diet sebelum pembedahan B. Prabedah berencana (elektif) a. Minor → tonsilektomi tdk membutuhkan diet khusus. Pasien dipuasakan 4-5 jam sebelum pembedahan. Apendiktomi, herniatomi, hemoroidektomi → diet sisa rendah sehari sebelum bedah. b. Mayor b1. Pra bedah besar sal. cerna → diet sisa rendah selama 4 - 5 hari dg tahapan : - hari ke-4 sblm pembedahan → makanan lunak - hari ke-3 sblm pembedahan → makanan saring - hari ke-2 dan 1 sblm pembedahan → formula enteral sisa rendah. b2. Prabedah besar diluar sal. cerna → formula enteral sisa rendah 2 - 3 hari. Pemberian makanan terakhir pada pra bedah besar 12 - 18 jam sebelum pembedahan, sedangkan minum terakhir 8 jam sebelumnya.
- Bahan makanan sehari dan nilai gizi .
- Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan - Contoh menu sehari → Lihat makanan lunak, makanan saring, makanan cair pada Penuntun Diet. Cara memesan makanan : Diet Pra-Bedah Makanan Lunak/Saring/Cair Oral/Formula Enteral (DPB ML/MS/MCO/MFE)