Anda di halaman 1dari 21

PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PEKERJA

SABLON

Oleh :
Ahmad Abqari (2012730115)
Bhismo Prasetyo Wibowo (2012730119)
Yudha Daud Pratama (2011730168)
Karel Respati (2011730144)
Mahardika Johansyah (2011730153)

KEPANITERAAN KLINIK STASE IKAKOM-II


PUSKESMAS JURANG MANGU TANGSEL PROVINSI BANTEN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
1
anamnesis
• II.1. Identifikasi
o Nama : Tn. Y
o Usia : 31 tahun
o Jenis Kelamin : Laki-laki
o Pendidikan : SMK
o Pekerjaan : Penyablonan
o Perusahaan : Penyablonan
Spanduk Iklan
o Status Perkawinan : Belum Menikah
o Tanggal Kunjungan : Jakarta, 24
September 2018
2
± 1 bulan yang lalu, pasien
Bintik kecil • mengeluh
Belumyang
gatal di sela-sela jari
pernah
Keluhan bernanah tangan,mengalami
sertai dengan perih dan
Utama 1bln • rasa terbakar,
Tidak ada keluhan
keluhandirasakan
RPD
RPK
RPS gejala serupa
SMPKM semakin serupa berat, dan menjadi lebih
berat terutama setelah terkena
thinner M4 pada saat membersihkan
screen sewaktu setelah selesai proses
penyablonan, keluhan berkurang
saat di rumah.

3
RIWAYAT PEKERJAAN
Jenis Bahan yang Tempat
Lama Kerja
pekerjaan digunakan Kerja
Bagian - Meja sablon Penyabl  Bekerja hari senin-
penyablonan - Screen sablon onan jumat dari jam : 08.00
dan - Rakel Spanduk – 17.00 WIB
pembersihan - Penggaris pendek Iklan
screen - Hairdryer
- Penjepit screen
- Kain perca
- Thinner m4
- Plastik

4
Bahaya potensial dari
pekerjaan
• Terlalu lama terpapar zat iritan thinner dan emulsi afdruk
• APD yang tidak standar
• Fisik : Terpleset karena menggunakan cat PVC.
• Kimia : Iritasi pada mata karena terpapar cat PVC
atau tangan yang terpapar Thinner m4.
• Biologis : Tanpa menggunaan masker dapat
terpapar inhalasi bahan kimia pada saat kegiatan
menyablon dan bakteri.
• Ergonomi :Posisi menyablon dengan cara jongkok,dan
sering membungkuk pada saat menyablon.
• Psikososial :Keadaan bosan dan gaji yang kecil

5
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : composmentis
• TTV :
o Tekanan Darah : 120/80 mmhg
o Frekuensi Nadi : 78 x/m
o Frekuensi Nafas : 16 x/m
o Suhu : 37,0 C

• Status Gizi :
o Berat Badan : 60 Kg
o Tinggi Badan : 170 cm
o BMI : 20,8
o Kesan : Normoweight

6
a). Kepala
• Bentuk : Normocephal, simetris
• Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
• Mata : Konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-
,pupil isokor kanan = kiri, refleks cahaya (+/+)
• Telinga : Bentuk normal, simetris kiri dan kanan,
liang lapang,membran timpani intak, serumen (-)
• Hidung : Bentuk normal, septum di tengah, tidak
deviasi, Pernafasan cuping hidung tidak ada, sekret
tidak ada.
• Mulut : Mukosa bibir basah, lidah tidak kotor,
faring dan tonsil tidak hiperemis, tonsil T1/T1

7
b). Leher
• Inspeksi : Bentuk normal, deviasi trakea (-)
• Palpasi : Pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
getah bening (-),JVP tidak meningkat
c).Thoraks
• Inspeksi : Bentuk dada kanan = kiri, pergerakan
nafas kanan = kiri, Iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : Simetris
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : Pernafasan vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-), Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)

8
d). Abdomen
• Inspeksi : Supel, perut tampak datar, dan tidak
ada jaringan parut
• Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan
lien tidak teraba
• Perkusi : Seluruh lapang abdomen timpani
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
e). Ekstremitas
• Superior : Akral hangat, Sianosis (-/-), edema (-/-)
• Inferior : Akral hangat, Sianosis (-/-), edema (-/-)

9
Status Lokalis

Pada regio dorsum manus dextra et sisnistra


terdapat papula diatas permukaan eritematous.

10
Resume
• Tn. Y, 31 tahun, datang dengan keluhan gatal di
sela-sela jari tangan, yang sertai dengan perih
dan rasa terbakar. Pasien merupakan pekerja di
tempat penyablonan. Alat APD minim dengan
tingkat stress di tempat kerja tinggi.Pada pemfis
didapatkan :
o Tekanan Darah : 120/80 mmHg
o Frekuensi Nadi : 78x/menit
o Frekuensi Nafas : 16x/menit
o Suhu : 37.0ºC
• Status Lokalis : Pada regio dorsum manus
dextra et sisnistra terdapat papula diatas
permukaan eritematous.

11
Diagnosis
Diagnosis banding Diagnosis kerja
• Dermatitis Kontak Alergi • Dermatitis Kontak Iritan

• Dermatitis contact
Diagnosis Okupasi
irritant due to
chemical(L24.5)

12
TATALAKSANA
Medikamentosa Non-medikamentosa
• Hydrocortisone 3x1 • Apabila gatal, jangan
• Cetirizine 1x1 digaruk.
• Bactiracin 3x1 • Jangan terlalu sering
terpapar benda iritan
• Menggunakan APD
seperti sarung tangan,
baju lengan panjang,
sepatu boot, gugel
• Mencuci dengan
bersih setelah kontak
dengan bahan iritan
13
Prognosis
• Ad Vitam : Ad Bonam
• Ad Sanasionam : Ad Bonam
• Ad Fungsionam : Ad Bonam
Prognosis Okupasi : Bonam

14
Target Waktu & Evaluasi
Jenis Permasalahan Rencana Tindakan

APD yang tidak sesuai Menggunakan APD yang Prosedur monitor & pemeriksaan
sesuai standart yang lingkungan kerja :
direkomendasikan.  Evaluasi pajanan saat kerja (12 jam
Dengan : kerja)selama seminggu ,
 sarung tangan,
 apron,
 sepatu bot,
Posisi bekerja yang tidak ergonomic Jika bisa, agar tidak tidak
jongkok pada saat menyablon,
tetapi menggunakan kursi.
Mengurangi Penggunaan Thinner m4 Mengurangi penggunaan Thinner m4
sebagai pembersih screen sebagai pembersih screen

Dampak stress Terlalu sering ditempat kerja


dapat membuat stress, maka
dari itu harus bisa memanage
waktu, dan lakukan rekreasi
ringan. Lembur

15
Dermatitis Kontak Iritan
• merupakan reaksi perandangan kulit non-
imunologis yaitu kerusakan kulit terjadi langsung
tanpa didahului oleh proses pengenalan /
sensitisasi. Dermatitis kontak ialah dermatitis yang di
sebabkan oleh bahan/ substabsi yang menempel
pada kulit.
• dapat diderita oleh semua orang dari berbagai
golongan umur, ras, dan jenis kelamin

16
Mekanisme terjadinya
DKI
• Hilangnya substansi daya ikat air dan lemak
permukaan
• Jejas pada membran sel
• Denaturasi keratin epidermis
• Efek sitotoksik langsung

17
Diagnosis
• Anamnesis (Pajanan iritan, onset gatal dan UKK,
Lama terpajan iritan, gejala penyerta pada kulit)
• Pemeriksaan fisik : Makula eritema, hiperkeratosis,
atau fisura predominan setelah terbentuk
vesikel,Tampakan kulit berlapis, kering, atau
melepuh, bentuk sirkumskrip tajam pada kulit, rasa
tebal di kulit yang terkena pajanan
• Pem. Penunjang : Patch Test.

18
Dermatitis kontak
Gambaran klinis Dermatitis kontak iritan
alergi
Reaksi T cell–
Patogenesis Efek sitotoksik langsung
mediated immune
Setiap orang Golongan minoritas

Onset sedang (chemical burns)

12–48 jam sebelum tersensitisasi. 12-48 jam sebelum


Onset
tersensitisasi
Setelah terpapar bahan iritan
lemah yang berulang

Ekzema subakut atau kronik Ekzema akut


Tanda dengan deskuamasi dan fisura. sampai subakut
dengan vesikel

Gejala Nyeri dan sensasi terbakar Pruritus


Konsentrasi kontaktan Tinggi Rendah
Pemeriksaan Tidak ada Patch or prick tests

19
Tatalaksana
• Hindari pajanan
• Dapat diberikan kortikosteroid topikal, misalnya
hydrocortisone, atau untuk kelainan yang kronis
dapat diawali dengan kortikosteroid dengan
potensi kuat

20
21

Anda mungkin juga menyukai