Morfologi :
- ukuran : panjang 1-5 s/d 20-50 m ; lebar 1-10 m
- bentuk : bulat, oval, silinder, ogival, triangular, botol,
apikulat, pseudomiselium
- tidak memiliki alat gerak
1. Pertunasan (budding)
Saccharomycodes
SISTEM REPRODUKSI KHAMIR - ASEKSUAL
2. SPORA
Spora seksual :
1. Arthrospora :
Spora yang terbentuk dari lepasnya sekat-sekat
pada hifa yg terjadi pada khamir pembentuk hifa
2. Blastospora :
terbentuk dari proses pertunasan sederhana, tunas
tidak lepas dari induk tetapi membentuk kumpulan
tunas yang menempel pada sel yang memanjang
atau pseudomiselium
SISTEM REPRODUKSI KHAMIR - ASEKSUAL
2. SPORA (lanjutan …1)
Spora seksual :
3. Ballistospora :
spora tumbuh pada ujung sel yang meruncing
(sterigmata) satu per satu dan dilepaskan dengan
tekanan
4. Chlamydospora :
bentuk spora intirahat dengan dinding sel tebal
SISTEM REPRODUKSI KHAMIR - SEKSUAL
• Spora seksual :
1. Basidiospora
2. Askospora
• Pada reproduksi seksual, dua sel dari tipe mating
yang berbeda bergabung menjadi satu membentuk :
askus
GAMBAR BENTUK-BENTUK ASKOSPORA KHAMIR
2. Oksidatif (Respirasi)
C6H12O6 CO2 + H2O
Energi yang diperoleh dari respirasi lebih besar
dari pada dari fermentasi
Efek Pasteur :
Khamir aerobik
- oksidatif kuat
- tidak melakukan fermentasi
- Contoh : Rhodotorula, beberapa Candida dan
Torulopsis