Anda di halaman 1dari 15

Creep Resistense

1. Axel Joshua Bagaskara (D1121161011)


2. Fifi Ariyani (D1121161017)
3. Jesicha dewi Riana (D1121161022)
 CREEP merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami
deformasi yang besarnya berubah sesuai dengan fungsi waktu, pada
saat bahan atau komponen tersebut memberi beban yang besarnya
relative konstan.

Contohnya seperti bahan yang sering ditempatkan pada suhu tinggi dan
mengalami tekanan mekanis statis : rotor turbin di mesin jet dan
generator uap yang mengalami tekanan sentrifugal, dan jalur uap
bertekanan tinggi.
Creep biasanya merupakan fenomena yang tidak diinginkan dan sering
menjadi faktor pembatas dalam suatu bagian. Ini diamati dalam semua
jenis bahan
 Logam dengan suhu yang lebih besar dari 0.4Tm (Tm suhu leleh
mutlak).
 Polimer amorf, yang termasuk plastik dan karet, sangat sensitif
terhadap deformasi creep
Polimer amorf

Logam
Sifat Creep secara Umum

Jenis kurva creep


regangan terhadap waktu pada
beban konstan dan peningkatan suhu konstan
.
Creep pada Metalic Material

Untuk material metalik, kebanyakan tes creep dilakukan dalam


tegangan uniaxial menggunakan spesimen yang memiliki
geometri yang sama seperti untuk uji tarik
uji kompresi uniaxial lebih tepat untuk material rapuh,
memberikan ukuran yang lebih baik karena tidak ada perluasan
tegangan dan perambatan retak, seperti halnya beban tarik.
Pengaruh Tegangan Dan Temperatur
Strain pada temperatur dibawah 0,4Tm
setelah initial deformation akan
berlangsung tanpa tergantung waktu,
artinya material tidak akan rusak
karena creep.

Dengan meningkatnya tegangan dan


temperatur maka:
1) Terjadi peningkatan strain pada saat
diberi tegangan
2) Steady state creep rate meningkat
3) Rupture lifetime berkurang
Curve Log of Stress vs Log of Rupture Lifetime

Pada tahap secondary creep hubungan


antara tegangan dan regangan adalah
sebagai berikut :

=
n l
an ria
D te
K1 a
: m
a a
an ant
m t
Di ons
K
Bila pengaruh temperatur dimasukan :

Dimana : K2 dan n = konstanta


material
Qc = energi aktivasi untuk creep
Metode Perhitungan Data

Pengambilan data dari hasil pengujian creep membutuhkan waktu


yang lama sehingga hal ini tidak praktis untuk pengambilan datanya.
Solusi dari kondisi ini adalah seperti yang dilakukan oleh Lanson –
Miller yaitu dengan data extrapolation methods.
Lanson Miller parameter adalah sebagai berikut :

Dimana : C = Konstanta
(biasanya 20)
T = Temperatur (Kelvin)
Tr = Rupture lifetime
(hour)
Rufture Lifetime Prediction
Dengan menggunakan Larson Miller Data untuk S-590 Besi. Tunjukkan waktu
patah komponen yang menerima tegangan 140 Mpa (20000 psi). Pada 800 C
(1073 K).

Solusi
Berdasarkan pada σ = 140 Mpa (20000 psi)nilai dari Larson Miller parameter
adalah 24.0 x 10³ , untuk Temp dalam Kelvin dan tr dalam jam (hour), sehingga
24.0 x 10³ = T ( 20 + Log tr )

24.0 x 10³ = 1073 ( 20 + Lo tr )

Maka tr = 233 hr ( 9.7 hari )


DAFTAR PUSTAKA
 William D. Callister Jr, and David G Rethwisch. “Material Science and
Engineering An Introduction Eight edition”
 Http://karyatulisilmiah.com/pengujian-mulur-creep/
Pertanyaan
1. Jelakan tentang “Kecenderungan suatu logam untuk mengalami
deformasi”!
2. Alat untuk mengukur metode uji creep
3. Cara memperlambat terjadinya creep
4. Apa yang dimaksud dengan “kebanyakan tes creep dilakukan dalam
tegangan uniaxial menggunakan spesimen yang memiliki geometri yang
sama seperti untuk uji Tarik”?
5. Aplikasinya dibidang industry
6. Apakah ada pengujian lain selain Uji mulus Mayer model Mark 2
Jawaban
1. Suatu logam dikatakan mengalami deformasi jika logam menerima beban
dan suhu tinggi dalam waktu yang lama sehinggs suatu benda mengalami
perubahan bentuk
2. Mesin Uji mulur Mayes Mdel mark II
3. Cara memperlambat terjadinya creep:
 Suhu yang diberikan tidak terlalu tinggi sehingg titik leburnya rendah
 Bahan yang digunakan tahan terhadap beban dan suhu tinggi
4. kebanyakan tes creep dilakukan dalam tegangan uniaxial, yaitu tegangan
yang bekerja pada suatu benda dimana gaya yang berkerja hanya terjadi
dalam satu arah. Tes creep ini juga menggunakan specimen (bahan coba)
yang geometrinya sama pada uji Tarik.
5. Sebagai contoh, bahan logam SA213 T12 adalah jenis baja feritik yang
digunakan untuk bahan pipa boiler (bagian sekunder superheater).
Berdasarkan data, 23,4% kegagalan boiler disebabkan karena terjadinya
proses creep dan 44,8% lokasi kegagalan terjad pada pipa superheter. Pada
umumnya pipa boiler bekerja pada beban dan atau suhu tingg, oleh Karena itu
perlu dilakukan pengujian mulur.

6. Mesin uji yang lain adalah creep testing machine tipe JE Machine 1060
dengan temperature 0-500 derajat Fahrenheit, kapasitas beban mencapai
20.000 puond dan rasio lever arm 10:1.

Anda mungkin juga menyukai