Anda di halaman 1dari 35

ANATOMI REPRODUKSI

WANITA
Yosefa Rosari Violetta (I 4061162039)
Pembimbing : dr. Desmy, Sp.OG
PEMBAHASAN
 Dinding Abdomen Anterior
 Anatomi Pelvis
 Genitalia Eksterna
 Genitalia Interna
DINDING ABDOMEN ANTERIOR

1. Kulit
2. Jaringan subkutan (camper fascia dan scarpa fascia)
3. M. External oblique
4. M. Internal oblique
5. M. Transversus abdominis
6. Fascia transversalis
7. Preperitoneal fat
8. Perineum
DINDING ABDOMEN ANTERIOR
 Membatasi dengan visera abdomen.
 Dapat meregang (stretches) untuk
mengakomodasi perbesaran uterus.

Langer’s line atau disebut juga


clevage line, merujuk kepada garis
arah serat pada dermis. Umumnya
tindakan pembedahan mengikuti
arah Langer’s line dan insisi yang
dibuat mengikuti garis tersebut
umumnya memiliki penyembuhan
yang baik.
JARINGAN SUBKUTAN

 Superfisial
 Predominantly fatty layer (Camper ‘s Fascia) :
berlanjut ke perineum membentuk substansi lemak
pada mons pubis dan labia mayora kemudian
bergabung dengan lemak di fosaa ischioanal.
 Deeper membranous layer (Scarpa’s Fascia) :
berlanjut secara inferior ke perineum sebagai Colles
Fascia.
PEREDARAN DARAH
PEREDARAN DARAH
INERVASI
 Dinding abdomen anterior diinervasi oleh nervus
intercostal (T7-T11), nervus sucostal (T12) dan
nervus iliohipogastrik atau ilioinguinal (L1).
PELVIS
 Memuat, menyokong dan melindungi visera pelvis
serta menyediakan tempat perlekatan otot-otot
batang tubuh dan ekstremitas inferior.
 Terdiri atas 4 tulang :
 Dua ossa coxae : dinding lateral dan anterior
 Os sacrum dan os coccygis : bagian columna vertebralis
membentuk dinding belakang kedua ossa coxae bersendi
dengan yang lain di sebelah anterior mementuk
symphysis pubis dan posterior dengan os sacrum
membentuk articulatio sacroiliaca.
PELVIS
 Secara fungsional pelvis terbagi menjadi 2 :
 Pelvis mayor (spurium) : terletak di atas apertura
pelvis superior membentuk sebagian cavitas
abdomenalis.
 Pelvis minor (verum) : terleak dibawah apertura
pelvis superior. Bentuk pelvis minor menyerupai
sumbu melengkung ke depan, merupakan garis
yang menghubungkan titik pertemuan diameter
transversa-konjugata vera pada PAP (Pintu Atas
Panggul)
PELVIS
 Pintu Atas Panggul = Apertura Pelvis Superior
Bidang yang dibentuk oleh promotorium-linea
terminata dengan pinggir atas simfisis pubis.
PELVIS
 Beberapahal yang harus diketahui
mengenai PAP :
 Konjugata vera (11 cm) ialah jarak antara
pinggir atas simfisis ke promontorium.
 Diameter transversa (12,5-13 cm) ialah jarak
terjauh melintang pada PAP.
 Diameter oblique (13 cm) ialah titik temu
konjugata vera dan diameter transversa
kemudian ditarik ke arah linea innominata.
 Konjugata diagonalis merupakan jarak bagian
bawah simfisis-promontorium.
 Konjugata obstetrika ialah jarak dari bagian
dalam tengah simfisis ke promontorium.
PELVIS
PELVIS
PELVIS
 Pintu Bawah Panggul
 Tersusun atas 2 bidang datar,
masing-masing berbentuk segitiga.
 Dibentuk oleh garis antara kedua
buah tubera ossis iskii dengan ujung
os sakrum dan segitiga lain
merupakan garis antara kedua
tubera ossis iskii dengan bagian
bawah simfisis pubis.
 Dua bidang datar : anterior
(Trigonum urogenitale) dan posterior
(Anale)
 Perbedaan bentuk panggul dikelompokkan oleh
Caldwell dan Molloy (1933) :
 Gynecoid : berbentuk bulat. Diameter
transversa = / > 1 cm dibandingkan diameter
antero-posterior
 Anthropoid : bentuk memanjang ke arah
antero-posterior. Diameter antero-posterior >
transversa.
 Android : Diameter transversa lebih panjang
1,1-2,9 cm dibandingkan diameter antero-
posterior.
 Platypelloid : bentuk datar ke arah
transversal. Diameter transversal lebih
panjang 3 cm atau lebih dibanding antero-
posterior.
 Perineum : Daerah berbentuk belah ketupat yg
terletak di inferior dari dasar pelvis, dibagi
menjadi : trigonum urogenital (anterior) dan
trigonum anale (posterior)
EPISIOTOMI  Batas untuk memotong
yaitu Centrum Tendinium
Perinei (perkiraan posisi
corpus perinealis).
 Episiotomi Medio-
lateroposterior,
memotong: vagina, fossa
ischiorectalis, M.
bulbospongiosus, M.
transversus perinei
superficialis, M.
transversus perinei
profundus, (M.
pubococcygeus)
 Episiotomi Mediana,
memotong: centrum
tendineum perinei
GENITALIA EKSTERNA
GENITALIA EKSTERNA
 Mons Pubis : bantalan jaringan lemak dan kulit
diatas simfisis pubis.
 Labia Mayora : dua lipatan kulit longitudinal yg
merentang ke bawah dari mons pubis dan menyatu ke
posterior perineum. Labia mayus ke depan bersatu
membentuk komisura anterior ke belakang bersatu
membentuk komisura posterior.
 Labia Minora : lipatan kulit tidak berambut, lebih
kecil terletak diantara labia mayora.
 Preputium klitoris, glans klitoris dan frenulum :
klitoris terletak pada apex anterior vestibulum
vagina. Sebagian glans klitoris tertutup oleh
preputium klitoris. Dibawahnya berhubungan
langsung dengan labia minora oleh frenulum klitoris.
 Vestibula : Area yg dikelilingi labia minora ; menutupi
orificium urethra, introitus vagina,& duktus kelenjar
bartholin. Pada vestibulum, terdapat ostium urethrae
externum (lubang bagian luar dari uretra. Di
vestibulum, ini kita juga dapat melihat ostium bulbus
vestibuli, introitus vaginalis dan fossa navikulare.
 Glandulae vestibulares majores (Bartholini) :
Sepasang kelenjar mukosa kecil yang letaknya tertutup
oleh bagian posterior bulbus vestibuli dan labium majus
pudendi. Setiap kelenjar mengalirkan sekretnya ke
dalam vestibulum melalui saluran kecil yang bermuara
pada alur antara hymen dan bagian posterior labium
minus pudendi. Glandulae vestibulares majores
menghasilkan cairan pelumas selama hubungan
seksual.
GENITALIA INTERNA
 Ovarium :
 Melekat pada aspek posterosuperior lig. Latum uteri.
 Extremitas uterina: lig. Ovarii proprium.
 Extremitas tubaria lig. Suspensorium ovarii.
 Ovarium terbagi dari dua bagian, korteks dan medulla.
Korteks atau lapisan luar, bervariasi ketebalannya sesuai
dengan usia dan menjadi semakin tipis dengan
bertambahnya usia. Dalam lapisan inilah terletak ovum
dan folikel de Graaf.
 Ovarium merupakan organ yang berbentuk seperti buah
almond, berfungsi untuk perkembangan dan pelepasan
ovum, serta sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid.
 Selama masa reproduksi, panjang ovarium sekitar 2,5-5
cm, lebarnya sekitar 1,5-3 cm, dan tebalnya 0,6- 1,5 cm.
Setelah menopause, ukuran ovarium sangat mengecil.
 Ovarium terletak di kiri dan kanan dekat dinding pelvis di
fossa ovarika, dan berhubungan dengan uterus oleh
ligamentum ovarii propium.
 Tuba Uterina
 Di tepi atas lig. Latum uteri.
 Saluran ovum atau tuba falloppii memiliki rata-rata panjang
sekitar 11- 14 cm, ditutupi oleh peritoneum viserale yang
merupakan bagian dari ligamentum latum, dan lumennya
dilapisi oleh membran mukosa.
 Masing-masing tuba terbagi menjadi menjadi pars interstisial,
pars ismika (ismus), pars ampularis (ampula), dan infundibulum.
 Bagian pars interstisial tertanam di dalam dinding otot uterus.
 Ismus, atau bagian sempit dari tuba yang menempel dengan
uterus, sedikit demi sedikit semakin melebar ke bagian lateral
membentuk ampula.
 Infundibulum, atau ujung yang yang memiliki fimbriae, adalah
lubang berbentuk corong pada ujung distal tuba falloppii.
 Tebal tuba falloppii cukup bervariasi. Bagian ersempit dari
ismus mempunyai diameter 2-3 mm, dan bagian terlebar ampula
antara 5-8 mm.
 Uterus
 Antara vesica urinaria dan colon sigmoideum +
rectum.
 Merupakan organ berongga yang berbentuk seperti
buah pir dan berdinding tebal.
 Memiliki panjang 6-8 cm, lebar >5,25 cm, rata-rata
beratnya 60 gr.
 Uterus terdiri dari beberapa bagian antara lain : a.
Fundus uteri, yaitu tempat masuknya kedua tuba
fallopi , b. Corpus uteri, merupakan bagian besar
tempat janin berkembang, adapun rongga di
dalamnya disebut cavum uteri, c. Istmus, terletak
antara serviks sampai korpus uteri d. Cervix uteri,
yang terdiri atas pars/portio vaginalis cervicis uteri,
pars/portio supravaginalis cervicis uteri, dan pintu
sebelah dalam (ostium uteri internum), serta pintu
saluran di vagina (osteum uteri eksternum).
 Dinding uterus terdiri atas : 1. Endometrium, merupakan
tunica mucosa yang membatasi corpus uteri 2. Otot
polos/tunica muscularis/myometrium : Otot yang
terletak di luar berbentuk longitudinal ; Otot yang terletak di
tengah disebut otot oblik, yang berupa anyaman ; Sedangkan
otot bagian dalam berbentuk sirkular.
 Uterus diperdarahi oleh a. Uterina dan a. Ovarika.
 Dipersarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis yang
berasal dari plexus hypogastricus inferior.
LIGAMENTUM YANG MEMFIKSASI UTERUS
 Lig. Cardinale/ Lig. Tranversum cervicis
Berjalan dari cervix dan ujung atas/puncak vagina
dari dinding pelvis lateral. Berfungsi untuk
mencegah agar uterus tidak turun.
 Lig. Sakro-uterinum/ Lig. Sacrocervicale
Berjalan menuju cervix belakang (kanan dan kiri)
dan ujung atas vagina dari ujung bawah os sacrum.
Fungsinya untuk menahan agar uterus tidak banyak
bergerak.
 Lig. rotundum / teres uteri
Terbentang dari sudut fundus kanan dan kiri (sudut
superolateral uterus) dan melewati inguinal kanan
dan kiri. Fungsinya untuk menahan uterus tetap
antefleksio (melengkung ke depan) dan anteversi
(miring ke depan)
 Lig. Latum
Bagian dari peritoneum viserale yang meliputi uterus
dan tuba. Bagian dorsal ligamentum ini ditemukan di
ovarium.
 Lig. infundibulo-pelvikum/ suspensorium ovarii

Fungsinya untuk menahan tuba. Berjalan dari


infundibulum menuju ke dinding pelvis. Mengandung
saraf, saluran limfe, arteri atau vena ovarika.
 Lig. Ovarii proprium

Menahan ovarium. Berjalan dari ovarium ke uterus di


bagian sudut kanan dan kiri belakang fundus uteri
EXCAVATIO  Excavatio vesicouterina
merupakan kantung peritoneal
di antara uterus dan vesika
urinaria. Makna klinisnya,
kantong tersebut dapat
mengumpulkan jika ada
pendarahan sehingga tidak
langsung masuk ke
peritoneum.
 Excavation retrouterina
atau kantung DOUGLAS di
belakang uterus adalah
ekstensi kavitas peritonial
paling kaudal pada perempuan.
Makna klinisnya, kantong
tersebut dapat mengumpulkan
cairan dan pus pada proses
peradangan di abdomen bagian
bawah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai