• Memiliki struktur tubuh yang bersilia. Silia ini berfungsi sebagai alat gerak.
• Sistem pencernakan terdiri atas mulut, faring, dan rongga gastrovaskuler yang
disebut enteron (usus).
• Sistem ekskresi berupa protonefridia, berbentuk saluran bercabang–
cabang yang berakhir pada flame bulb atau flame cell (sel api).
Hidup ektoparasit pada ikan air laut, ikan air tawar, amfibi dan
reptilia.
Memakan lendir dan sel-sel permukaan tubuh inang.
Cacing dewasa berukuran 0,2 – 0,5 mm.
Bersifat hermafrodit dan mengalami pembuahan sendiri.
Memiliki alat penempel pada bagian anterior yang disebut
prohaptor dan opistaptor dibagian posterior.
Opistaptor dilengkapi dengan duri, kait, jangkar, atau alat penghisap.
Biasanya lebih sering digunakan untuk menempel pada tubuh inang.
Contoh: Gyrodactylus salaris.
c. Trematoda (cacing hisap)
• Disebut juga flukes.
• Tubuhnya berbentuk lonjong hingga panjang yang dilapisi kutikula yang befungsi
melindungi Trematoda dari enzim penghancur yang dikeluarkan oleh organisme
inang.
• Hidup endoparasit pada ikan, amfibi, reptilia, burung, mamalia, termasuk juga
manusia. Namun ada juga yang ektoparasit.
• Memiliki satu atau dua alat penghisap (sucker) dibagian anterior (mulut) dan
posterior (ventral tubuh. Sucker berfungsi sebagai pengisap cairan tubuh inangnya.