Anda di halaman 1dari 17

OLEH :

Fitri Anggraeni Kastella

Pembimbing :
Dr.donald Aronggear, Sp.B(K)Trauma.FINACS.FICS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. J M
• No. DM : 37 03 86
• Umur : 30 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Kristen Katolik
• Alamat : Lapas AB
• Pekerjaan : Petani
• Pendidikan : Tidak Sekolah
• Tanggal MRS : 17 September 2013
• Tanggal KRS : 20 September 2013
ANAMNESA

Keluhan Luka bekas operasi yang terbuka disertai


Utama Nyeri pada luka operasi sekitar anus
Pasien datang dgn keluhan Luka bekas operasi yang terbuka
disertai nyeri disekitar anus ± 6 bulan lalu. Nyeri terutama saat
BAB.

Awalnya keluar nanah di daerah anus ±1 minggu  berobat ke RS


Abepura & menjalani operasi fistelektomi pd bulan Febuari 2013.
Sehari setelah KRS  BAB keluar darah dari luka bekas operasi
R kembali ke RS Abepura disarankan dioperasi kembali 
kendala fasilitas OK  dirujuk ke RSUD Dok II  pasien
P menolak  perawatan sendiri di rmh.

S ± 6 bulan menggunakan cairan NaCl untuk membersihkan luka


bekas operasi tersebut.

Keluhan mual/muntah (-). BAK lancar warna kuning. BAB biasa,


warna kuning tidak disertai darah.
Diabetes mellitus (-)
Riw. Tuberkulosis (-)
Penyakit
Dahulu Hipertensi (-)

Riwayat merokok & alkohol (+)

Riw. Dalam keluarga tidak ada yang


Keluarga sakit seperti pasien
PEMERIKSAAN FISIK
TD : 120/80 mmHg
Vital Nadi : 84 x/m
Keadaaan
umum Tampak sakit sedang RR : 24 x/m
sign
Suhu badan : 36,7 o
C

Kepala /
• Dalam batas normal
leher
Status lokalis
Thorax • Dalam batas normal

• regio perianal : tampak


Abdomen • Dalam batas normal luka terbuka, bekas
jahitan(+), darah (-),
Ekstremitas • Dalam batas normal pus(-), nyeri (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap 28/06 03/09
Kimia Lengkap 28/06
Kadar hemoglobin (gr%) : 14,2 13,4

Jumlah sel lekosit


: 7260 7030 Albumin 4,4 g/dL
(sel/mm3)
Jumlah trombosit ( ribu
: 211 271
sel/mm3) Immunologi 28/06
CT : 4’30’’ 10’00”
Non
02’30’ HbsAg :
BT : 2’30” Reaktif

Resume
• Pasien ♂ 30 thn dgn keluhan Luka bekas operasi yg terbuka
disertai nyeri disekitar anus ±6 bulan. Febuari 2013 operasi
fistelektomy di RSAB  pulang  luka bekas operasi terbuka
 menolak operasi. Nyeri pada luka bekas operasi (+), demam
(-). Mual/muntah (-). BAK dbn, BAB dbn. ± 6 bulan
perawatan luka sendiri.

• Riwayat diabetes mellitus (-), HT (-)


Pemeriksaan fisik

• keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran: CM,


TTV: TD:120/70 mmHg, N: 84x/m, RR: 22x/m,
SB:36,70
status generalis : dbn, status lokalis : regio perianal
tampak luka terbuka bekas jahitan(+), darah (-) pus (+)
nyeri (+).
• Pemeriksaan lab: Hb: 13,4 gr%, WBC: 7030 sel/mm3,
PLT: 271.000 sel/mm3, CT : 10’00”, BT : 2’30”.
Daftar Luka bekas operasi yang terbuka disertai
masalah nyeri disekitar anus

Diagnosa
FISTEL PERIANAL
kerja

Perencanaan
• IVFD RL : D5 (2: 1) per 8 jam
• Inj. Cefoperazone 2x1 gr vial (i.v)
• Inj. Metronidazole 3x500mg drip)
• Inj. Ketorolac tromethamine 3x10 mg Pro :
• Inj. Pantoprazole 1x40 mg (i.v) fistulotomy
• Inj. Cernevit 1x1 (drips)
• Rendam duduk dengan bubuk PK 1xsehari
• Cuci dengan semprot betadin NaCl
OPERATIF
KONSERVATIF
PROGNOSIS

DUBIA AD BONAM
PEMBAHASAN
• disebabkan oleh perforasi /penyaliran abses anorektum
kebanyakan fistel mempunyai satu muara di kripta di
perbatasan anus dan rektum dan lobang lain di perineum
FISTEL
PERIANAL di kulit perianal

dapat terletak di subkutis, submukosa, antara sfingter atau


menembus sfingter.

Tanda & gejala :


nyeri pada saat bergerak, defekasi dan
Pada pasien ditemukan :
batuk, ulkus, keluar cairan purulen,
Nyeri saat bergerak dan
benjolan (massa fluktuasi), pruritus ani,
keluar cairan purulen
demam, kemerahan dan iritasi kulit di
sekitar anus dan malaise
Pemeriksaan
fisik bisul (bila abses belum
pecah) / tampak sebagai
saluran yang dikelilingi oleh
jaringan granulasi
Rectal toucher

daerah indurasi/ nodul di


1 atau lebih eksternal dinding anus setinggi
opening fistula / teraba adanya garis dentata
fistula di bawah permukaan kulit

pada pasien ini tidak dilakukan


selalu hanya satu internal
pemeriksaan digital/rectal
opening toucher
Pada kasus ini, pasien kembali mengalami fistula perianal. Pada
beberapa kasus, fistula dapat kembali terjadi setelah pembedahan.
Setelah menjalani fistulotomi, tingkat kejadian ulang mencapai 21%.

Terapi Konservatif
pemberian analgetik,
• IVFD RL : D5 (2: 1) / 8 jam antipiretik serta
• Inj. Cefoperazone 2x1 gr vial (i.v) profilaksis antibiotik
• Inj. Metronidazole 3x500mg drip) jangka panjang
• Inj. Ketorolac tromethamine 3x10 mg
• Inj. Pantoprazole 1x40 mg (i.v) mencegah fistula
• Inj. Cernevit 1x1 (drips) rekuren
• Cefoperazone adalah kelompok obat yang disebut cephalosporin
antibiotics. Cefoperazone bekerja dengan cara mematikan bakteri
dalam tubuh.

• Ketorolac tromethamine anti inflamasi nonsteroid (NSAID). untuk


inflamasi akut dalam jangka waktu penggunaan maksimal selama 5
hari.

• Pantoprazole diberikan pada kondisi yang berhubungan dengan


hiperaciditas

• Kalium Permanganat (KMnO4) digunakan sebagai disinfektan luka,


Menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri

• Nacl Sebagai desinfektan dan anti septik lokal yang juga dapat
membunuh jamur, virus, Protozoa dan spora. 8
Terapi operatif

membuka saluran yang


menghubungkan anal kanal dan
fistulotomi
kulit kemudian mengalirkan pus
keluar

Fistulotomy dikerjakan
Fistula diseksi ke luar atau
bila saluran fistula dibiarkan terbuka, dan insisi
melewati spingter ani, lubang rektalnya mengarah
dan bila tidak melewati keluar

spingter ani maka


dilakukan Fistulectomy.

Anda mungkin juga menyukai