Kultur Jaringan
Kultur Jaringan
OLEH
Prof.Dr. Ir. Chanif Mahdi, MS.
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2010
PENDAHULUAN
lysosomes
cell membrane
mitochondria
nucleus
nucleolus
rEPR (ribosomes)
sEPR
centrosome
cytoplasm Golgi
2. JARINGAN
Adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Contoh jaringan otot, syaraf dan lain-
lainnya.
3.ORGAN
Adalah bagian dari organisme hidup yang
mempunyai fungsi tertentu. Contoh : Hati, Ginjal,
Jantung dll.
4. SISTIM ORGAN
Adalah kerjasama antara struktur dan fungsi
harmonis masing- masing organ tubuh
5. ORGANISME
Adalah suatu zat hidup, jasad hidup atau machluk
hidup
6. SEL PROKARIOT
Adalah sel yang tidak mempunyai inti sejati dan
komponen sifat menurunnya terdapat dalam molekul
DNA tunggal atau khromosom yang letaknya bebas
dalam sitoplasma. Contoh sel bakteri, Riketsia, gangang,
dll.
7. SEL EUKARIOT
Berasal dari kata eu yang berarti sejati, dan
kata karyo berati keseluruhan inti sel. Ini berarti bahwa
sel eukariot adalah sel yang mempunyai inti sel
(nukleus) sejati, yaitu strukturnya dikelilingi oleh
membran inti, dimana didalamnya terdapat khromosom
yang mengandung komponen pembawa sifat.
8. KHROMOSOM
Adalah pembawa sifat menurun. Khromosom
tersusun dari gene- gene. Gene bagian dari DNA , dan
DNA dapat menurunkan sifat.
9. SEL HEWAN DAN TANAMAN
Bisa dibedakan terutama pada bentuk struktur
dinding selnya. Pada sel tanaman terdiri dari selulosa
dan lignin, mengadung khloroplas dan khlorofil.
1. Metode In vivo
Adalah metode percobaan biologi dengan dengan
menggunakan hewan percobaan/ dalam tubuh hewan
langsung. Contoh percobaan daya cerna protein.
2. Metode In vitro
Adalah percobaan biologi dengan menggunakan
peralatan laboratorium (tabung reaksi, water bath,
senyawa kimia, yang kondisinya sama dengan tubuh
hewan.
Contoh : percobaan daya cerna di luar tubuh hewan
(laboratorium).
3. Metode In situ (In sacco)
Adalah cara memasukkan bahan yang akan
diselidiki dalam kantong- kantong/nylon, kemudian
dimasukkan dalam tubuh ternak (rumen/ retikulum).
KULTUR JARINGAN PADA TANAMAN
1. Kultur Kalus
Kalus biasanya terdiri dari dari kumpulan sel
parenchym atau parenkim yang lepas tidak
berbentuk dan berasal dari sel- sel yang sedang
aktif ditanaman induk.
Faktor pendorong yang berperan dalam
rpoduksi kalus adalah hormon auksin dan
sitokinin. Dengan menggunakan teknik kultur
jaringan, kalus dapat dibentuk oleh jaringan
tanaman yang biasanya tidak mampu
membentuk kalus.
Bahan tanaman yang dipakai dalam kultur kalus adalah
jaringan vaskuler kambium, parenkim,perikel dari akar,
kotilidon, mesophil dan jaringan provaskuler.
KOMPOSISI MEDIA
Kurang lebih terdapat 20 macam komposisi media
yang disusun oleh peneliti. Diantaranya ada 5 media
yang sering dipakai, masing- masing adalah : Murashige
dan Skoog (MS), White (W), Heller, Gembong (BSD),
Schenk dan Hildebradt (SH). Perbedaan satu dengan
lainnya terletak pada jenis dan dosis bahan yang
dipakai.
INOKULASI
1. KULTUR KALUS
Hampir semua jaringan dan organ yang
mengang sel- sel hidup dapat dirangsang untuk
membentuk kalus. Walaupun hasil dan
waktunya berbeda sebelum terjadi pertumbuhan
yang aktif.
Sebelum diinokulasi kedalam media, bahan
disterilkan dengan sodium hipoklorit,
dimasukkan ke dalam tabung yang berisi media.
Pekerjaan ini dilakukan dalam laminar Flow
Cabinet, atau Tranfer BOX yang sudah
disterilkan dengan alkohol, formalin atau lampu
UV.
2. KULTUR MERISTEM
Bahan yang digunakan adalah mata tunas
atau pucukbatang dengan panjang ± 1 cm.
Setelah disterilkan, permukaan bahan tersebut
diletakkan dibawah mikroskop stereo atau
bonokuler untuk diambil titik tumbuhnya atau titik
tumbuh bersama beberapa daun primordia atau
pucuk sepanjang 0,5 cm.