Anda di halaman 1dari 39

TOKSIKOLOGI

Kelompok 2 :
1. Ronaldo Yunus Lado
(KM. 1500485)
2. Dinayati Sangga Kulla
(KM. 1500471)
3. Fitriyani Ida Y. Yunus
(KM.P. 1700066 )
Radionuklida adalah nuklida yang
tidak stabil yang secara spontan
memancarkan radiasi hingga
dihasilkan nuklida stabil.

ADD A FOOTER 2
• Radionuklida Alam Primer : nuklida radio aktif yang dapat
ditemukan di alam
• Radionuklida Alam Sekunder : nuklida aktif yang dapat
ditemukan di alam sebagai hasil dari penurunan dari
radionuklida alam primer
• Radionuklida Alam Tereduksi : radionuklida yang terbentuk dari
hasil interaksi radiasi dengan materi (nuklida yang lain)
• Radionuklida Buatan : radionuklida aktif yang dihasilkan dari
reaksi transmutasi inti buatan di reactor nuklir
3
• Bidang Kedokteran : mendeteksi adanya gangguan peredaran
darah dan mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid
• Bidang Industri : industri makanan, sinar gama untuk
mengawetkan makanan, membunuh mikroorganisme yang
menyebabkan pembusukan pada sayur dan buah-buahan
• Bidang Pertanian : mengetahui tempat pemupukan yang tepat
• Bidang Biologi : menemukan kecepatan pembentukan
senyawa pada proses fotosintesis
• Bidang Peternakan : pengukuran jumlah dan laju sintesis
protein di dalam usus besar 4
• Pusing-pusing
• Nafsu makan berkurang atau hilang
• Terjadi diare
• Badan panas atau demam
• Turunnya berat badan
• Kanker darah atau leukemia
• Meningkatnya denyut jantung atau nadi
• Daya tahan tubuh berkurang sehingga terserang penyakit
akibat sel darah putih jumlahnya berkurang 5
Apabila ada makhluk hidup yang
terkena radiasi atom nuklir yang
berbahaya biasanya akan terjadi
mutasi gen karena terjadi
perubahan struktur zat serta pola
reaksi kimia yang merusak sel-sel
tubuh makhluk hidup baik
tumbuh-tumbuhan maupun hewan
atau binatang termasuk manusia.
ADD A FOOTER 6
ADD A FOOTER 7
ADD A FOOTER 8
ADD A FOOTER 9
Buku Keselamatan Kerja Terhadap
Radiasi, dengan Surat Keputusan Dirjen
Batan No. PN 03/160/DJ/89 diperkuat
dengan Surat Keputusan Kepala Bapeten
No. 08 tahun 2013 tentang Keselamatan
Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat
Sinar-x dan Intervensional

ADD A FOOTER 10
• Dosis efektif sebesar 20 mSv pertahun rata-
rata selama 5 (lima) tahun berturut-turut.
• Dosis efektif sebesar 50 mSv dalam 1 tahun
tertentu.
• Dosis ekivalen untuk lensa mata sebesar 20
mSv per tahun dalam periode 5 tahun dan
50 mSv dalam 1 tahun tertentu .
• Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 500 mSv
(limaratus milisievert) per tahun.
• Dosis ekivalen untuk tangan dan kaki, atau
kulit sebesar 500 mSv dalam 1 tahun.
11
• Dosis Efektif sebesar 6 mSv (milisievert)
per tahun;
• Dosis Ekivalen untuk lensa mata sebesar
50 mSv (milisievert) pertahun;
• Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 150
mSv (milisievert) pertahun;
• Dosis Ekivalen untuk tangan atau kaki
sebesar 150 mSv (milisievert) pertahun.

ADD A FOOTER 12
• Dosis efektif sebesar 1 mSv per
tahun.
• Dosis ekivalen untuk lensa mata
sebesar 15 mSv per tahun.
• Dosis ekivalen untuk kulit sebesar
50 mSv per tahun.

ADD A FOOTER 13
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA
NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG
PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT
RENDAH DAN TINGKAT SEDANG
zat radioaktif terbungkus yang tidak digunakan dan
zat radioaktif terbuka yang tidak digunakan dan bahan
serta peralatan terkontaminasi dan/atau teraktivasi yang
tidak digunakan.
14
PENGOLAHAN
ZAT RADIOAKTIF TERBUNGKUS
YANG TIDAK DIGUNAKAN

ADD A FOOTER 15
• Penghasil Limbah Radioaktif dan BATAN wajib
melakukan kegiatan prapengolahan zat radioaktif
terbungkus yang tidak digunakan.
• Kegiatan pengumpulan dan pengelompokan yang
dilakukan dengan menempatkan zat radioaktif
terbungkus yang tidak digunakan ke dalam wadah atau
kontainer.

16
• Terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak;
• Kompatibel dengan sifat dan karakteristik zat
radioaktif;
• Memberikan pengungkungan yang memadai;
dan
• Memberi proteksi yang memadai dari bahaya
radiasi dan nonradiasi.

ADD A FOOTER 17
• Nomor identifikasi tiap wadah atau
kontainer;
• Jenis radionuklida;
• Aktivitas dan tanggal pengukuran;
• Asal zat radioaktif;
• Laju dosis pada permukaan dan pada jarak
1 (satu) meter dari permukaan;
• Kuantitas; dan
• Massa atau volume.
ADD A FOOTER 18
• Jenis radionuklida;
• Dimensi dan bentuk;
• Waktu paruh dan aktivitas; dan
• Menyatu atau tidak zat
radioaktif dengan peralatan

ADD A FOOTER 19
• Pemeriksaan kondisi fisik zat radioaktif;
• Pengujian kebocoran zat radioaktif; dan
• Pengukuran laju dosis pada permukaan dan
pada jarak 1 (satu) meter dari permukaan
wadah atau kontainer.

ADD A FOOTER 20
• Pemisahan zat radioaktif yang rusak atau bocor;
• Pembungkusan tambahan untuk zat radioaktif
yang rusak atau bocor; dan
• Penempatan zat radioaktif yang rusak atau bocor
yang sudah diberi pembungkus tambahan
dimasukan ke dalam wadah atau kontainer
khusus yang dilapisi penahan radiasi.

ADD A FOOTER 21
• Pengiriman kembali zat radioaktif
terbungkus yang tidak digunakan
ke negara asal; atau
• Penyerahan zat radioaktif
terbungkus yang tidak digunakan
kepada BATAN.

ADD A FOOTER 22
• Penghasil Limbah Radioaktif harus mempertimbangkan
jangka waktu penyimpanan sampai dilakukan
pengiriman atau penyerahan
• Jangka waktu penyimpanan harus sesingkat mungkin
sesuai dengan prinsip justifikasi.
• Prinsip justifikasi harus diterapkan dengan
mempertimbangkan aspek:
• proteksi dan keselamatan radiasi;
• sosial;
• ekonomi; 23

• keamanan sumber radioaktif


• Metode peluruhan aktivitas; dilakukan dengan
menyimpan zat radioaktif terbungkus yang tidak
digunakan dalam wadah atau kontainer
• Metode pengondisian; harus disesuaikan dengan
kebutuhan pengangkutan, penyimpanan, dan/atau
pembuangan yang akan dilakukan.

ADD A FOOTER 24
• Jenis dan karakteristik zat radioaktif;
• Integritas bungkusan dan pembungkus;
• Tingkat kontaminasi permukaan;
• Periode peluruhan;
• Potensi kerusakan bungkusan dan
tindakan untuk memperbaikinya;
• Proses pengelolaan berikutnya.

ADD A FOOTER 25
• Pengungkungan terhadap zat radioaktif;
• Penahanan yang memadai dari bahaya radiasi;
• Pengurangan volume penyimpanan; dan
• Kemudahan pelaksanaan pengangkutan,
penyimpanan, dan/atau pembuangan.

ADD A FOOTER 26
• Karakteristik zat radioaktif;
• Sifat fisika dan kimia zat radioaktif;
• Jumlah dan ukuran zat radioaktif;
• Kondisi fisik zat radioaktif;
• Periode, kondisi, dan lokasi penyimpanan;
• Teknik pengondisian;
• Material yang digunakan untuk pengondisian;
• Teknologi pengondisian yang terbukti handal;
• Sumber daya yang meliputi biaya, perlengkapan,
dan personil. 27
• Kesesuaian antara limbah radioaktif,
bahan matriks, dan wadah atau
kontainer;
• Keseragaman bentuk limbah radioaktif;
• Minimalisasi ruang kosong dalam
wadah atau kontainer; dan
• Minimalisasi kebocoran.

ADD A FOOTER 28
• Kekuatan material secara mekanik;
• Degradasi material yang disesuaikan dengan
periode penyimpanan;
• Efek radiasi terhadap material;
• Ketahanan material terhadap korosi dan
pembakaran atau suhu tinggi;
• Daya kedap material terhadap air dan kelembaban;
• Produk peluruhan radioaktif, terutama yang
berbentuk gas;
• Keamanan sumber radioaktif. 29
Penghasil Limbah Radioaktif dan
BATAN wajib melakukan kegiatan
pascapengolahan Limbah Radioaktif
melalui penyimpanan sementara
Limbah Radioaktif.

ADD A FOOTER 30
• Jenis dan karakteristik limbah radioaktif;
• Kesesuaian wadah atau kontainer dengan sifat
fisika dan sifat kimia limbah radioaktif;
• Integritas wadah atau kontainer limbah radioaktif;
• Perkiraan jangka waktu penyimpanan limbah
radioaktif;
• Paparan radiasi dan kontaminasi di fasilitas dan
lingkungan sekitar fasilitas.

31
REKAMAN DAN LAPORAN

ADD A FOOTER 32
Penghasil Limbah Radioaktif dan BATAN wajib
membuat Rekaman dalam setiap tahap kegiatan
Pengolahan Limbah Radioaktif.

ADD A FOOTER 33
• Inventori limbah radioaktif; dan
• Rekaman kegiatan pengumpulan
dan pengelompokan, pengolahan,
penyimpanan sementara dan/atau
penyimpanan limbah radioaktif.

ADD A FOOTER 34
• Identitas limbah radioaktif
• Jumlah limbah radioaktif; dan
• Jenis penahan radiasi wadah
atau kontainer

ADD A FOOTER 35
• Asal penggunaan limbah radioaktif;
• Personil yang bertanggung jawab;
• Waktu dan lokasi kegiatan; dan
• Paparan radiasi dan kontaminasi di
fasilitas dan lingkungan sekitar
fasilitas.

ADD A FOOTER 36
Penghasil Limbah Radioaktif dan BATAN harus
menyampaikan laporan secara tertulis kepada Kepala
BAPETEN mengenai inventori Limbah Radioaktif
paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.

ADD A FOOTER 37
BIG IMAGE

38
KELOMPOK 2
RONALDO YUNUS LADO
DINAYATI SANGGA KULLA
FITRIYANI IDA Y. YUNUS

Anda mungkin juga menyukai