Pre Post Conference
Pre Post Conference
CONFERENCE
1
LITERATUR :
4
Pedoman Pelaksanaan Conference
• Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
• Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
5
cont.....
Macam-
macam
conference
Pre Post
conference conference
6
Pre dan post conference
7
Tujuan Pre dan Post Conference
Pre Conference Post Conference
Membantu mengidentifikasi untuk memberikan
masalah-masalah pasien, kesempatan mendiskusikan
merencanakan asuhan dan penyelesaian masalah dan
merencanakan evaluasi membandingkan masalah
hasil yang dijumpai.
Mempersiapkan hal-hal
yang akan ditemui di
lapangan
Memberikan kesempatan
untuk berdiskusi tentang
keadaan pasien
8
Syarat Pelaksanaan Conference
Pre conference Post conference
Dilaksanakan sebelum Dilakukan sesudah
pemberian asuhan pemberian asuhan
keperawatan keperawatan
Waktu efektif yang Waktu efektif yang
diperlukan 10 atau 15 menit diperlukan 10 atau 15 menit
Topik yang dibicarakan Topik yang dibicarakan
harus dibatasi: keadaan harus dibatasi: keadaan
pasien, perencanaan pasien, evaluasi tindakan yg
tindakan rencana dan data- sudah dilakukan dan data-
data yg perlu ditambahkan data yg perlu ditambahkan
Yang terlibat : kepala Yang terlibat : kepala
ruangan, ketua tim dan ruangan, ketua tim dan
anggota tim anggota tim
9
Hal-hal yg disampaikan oleh PA
10
Pelaksanaan Conference
1. Dipimpin oleh ketua tim / PJ tim
2. Isi conference:
a. Rencana tiap perawat (rencana harian)
b. Tambahan rencana dari ketua tim atau PJ tim
3. Waktu : Dilakukan setelah operan
4. Tempat : Dilakukan di meja masing2 tim
5. Penanggung jawab
a. Ketua tim atau PJ tim membuka acara
b. Ketua tim atau PJ tim menanyakan rencana harian
masing – masing perawat pelaksana
c. Ketua tim atau PJ tim memberikan masukan dan
tindakan lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan
saat itu
11
HAND OVER / SERAH TERIMA
/ TIMBANG TERIMA
DEFINISI TIMBANG TERIMA
Handover adalah komunikasi oral dari
informasi tentang pasien yang dilakukan
oleh perawat pada pergantian shift jaga
timbang terima cara dalam menyampaikan
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan klien (Nursalam, 2015)
TUJUAN TIMBANG TERIMA
Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
Perawat yang
melakukan timbang Lama timbang
terima dapat Sedapat- terima tiap
melakukan
klarifikasi, tanya dapatnya, pasien tidak
jawab dan mengupayak lebih dari 5
melakukan validasi an menit,kecuali
terhadap hal-hal
yang telah penyampaian dalam kondisi
ditimbang yang jelas, khusus dan
terimakan atau memerlukan
berhak terhadap singkat dan
keterangan- padat. keterangan
keterangan yang yang rumit.
kurang jelas.
PELAKSANAAN DALAM PROSEDUR
METODE TIMBANG TERIMA
(Kassesan dan Jagoo, 2005)
Komunikasi
Oral
diskusi
Komunikasi
Tape tertulis
recorder medical
record
Metode
pelaksanaan
20
Efek timbang terima dalam shift jaga
• Kualitas tidur termasuk tidur siang tidak seefektif tidur malam,
Efek fisiologi banyak gangguan dan biasanya diperlukan waktu istirahat
untuk menebus kurang tidur selama kerja malam
Thd keselamatan • Penelitian Smith, et all 0,69% terjadi kecelakaan kerja pada
shift malam dan shift pagi
kerja
21
Yang perlu didokumentasikan dalam
timbang terima
1. Identitas klien
2. Diagnosa medis pasien
3. Dokter yang menanganu
4. Kondisi umum pasien
5. Masalah keperawatan
6. Intervensi yg sdh dilakukan
7. Intervensi yg belum dilakukan
8. Tindakan kolaborasi
9. Rencana umum dan persiapan lain
10. Tanda tangan dan nama terang
22
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM TIMBANG TERIMA
Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati.
Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat primer.
Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.
adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.
Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan
menggambarkan kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien.
Timbang terima harus berorientasi pada masalah keperawatan yang
ada (melalui pengkajian ), kemudian tindakan yang telah dilakukan
dan belum dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan tindakan.
Dilakukan didekat pasien, volume suara yang pelan dan tegas ( tidak
berbisik ) agar klien disebelahnya tidak mendengarkan apa yang
dibicarakan untuk menjaga privacy klien, hal-hal yang perlu
dirahasiakan sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat
klien.
Bila ada informasi yang membuat klien terkejut sebaiknya jangan
dibicarakan didekat klien tetapi diruang perawat.