Anda di halaman 1dari 27

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI


PEREMPUAN
Aria Aulia Nastiti, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Mata Kuliah Keperawatan Reproduksi I
Semester Genap 2017/2018
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN
MATA KULIAH
Menyusun asuhan keperawatan klien perempuan dengan gangguan
system reproduksi perempuan

Kunci:
1. Kaitkan dengan pengetahuan anatomi dan fisiologi system
reproduksi perempuan
2. Lakukan secara sistematis dan komprehensif
3. Lakukan analisis dari hasil pengkajian dan pemeriksaan fisisk
4. Buat diagnose keperawatan yang sesuai (NANDA/ SDKI)
5. Susun rencana intervensi keperawatan sampai evaluasi (NOC NIC)
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
PEREMPUAN
• Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh proses atau bekerjanya fungsi
dan system reproduksi
JENIS GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI PEREMPUAN
• Endometriosis
• Kista Ovari
• Mioma Uteri
• Ca Ovari
• Ca Cerviks
• Ca Vulva
• PTG
• Penyakit Menular Seksual
• Kelainan kongenital: hymen imperforate
• Prolaps uteri
ENDOMETRIOSIS
KISTA OVARI
CA OVARI
CA CERVIX
CA VULVA
PTG/ GTN
PENGKAJIAN
1. Identitas:
• Usia: golongan usia anak-anak, remaja,
wanita usia subur, menopause, senilis
• Status pernikahan: sudah/belum,
berapa kali menikah, usia pertama
menikah
• Pekerjaan: resiko tinggi penyakit (PMS
pada PSK), penghasilan (status
ekonomi)
• Tempat tinggal: daerah tinggi
pencemaran, hygenitas
• Pendidikan terakhir : tingkat
pengetahuan
PENGKAJIAN LANJUTAN
2. Keluhan Utama: keluhan yang membuat klien
datang untuk mencari pengobatan
• Nyeri di daerah system reproduksi (perut
bagian bawah, vulva)
• Keputihan abnormal (jumlah >>, bau,
warna)
• Perdarahan abnormal (diluar siklus haid, post
menopause, post coitus)
• Benjolan (region, diameter, berpindah/tidak)
• Keluhan dampak dari penyakit: gangguan
bab, bak, koitus (perdarahan/nyeri)
• Tanda/gejala infeksi (rubor, kalor, dolor,
fungsiolesa)
PENGKAJIAN LANJUTAN
3. Riwayat penyakit: perjalanan dari pertama kali keluhan muncul sampai
usaha yang dilakukan apakah langsung dibawa berobat atau ada usaha
menyembuhkan sendiri
4. Riwayat kesehatan sebelumnya:
• Penyakit yang pernah diderita sebelumnya: berkaitan dengan penyakit
kronis/ penyakit menular / penyakit sisem reproduksi
• Pernah MRS sebelumnya: berkaitan dengan penyakitnya atau tidak,
Trauma/ Pelvic Injury
• Riwayat pengobatan penyakit yang diderita sebelumnya: riwayat
pengobatan penyakit kronis / menular / keganasan
• Operasi yang pernah dilakukan sebelumnya: berkaitan dengan sisitem
reproduksi
5. Riwayat Kesehatan Keluarga: penyakit yang diderita oleh keluarga yang
segaris (genetic/ kronis / menular / keganasan)
PENGKAJIAN LANJUTAN
6. Riwayat haid:
• Usia menarche: normal/tidak
• Siklus: teratur/tidak
• Jumlah setiap kali haid: berapa pembalut
yang dipakai perhari
• Keluhan setiap kali haid: warna haid,
hitam, bergumpal
• Terakhir haid: sudah menopause atau
belum
• Nyeri haid/ dismenore: ya/tidak, sebelum,
selama/ sesudah haid
PENGKAJIAN LANJUTAN
7. Riwayat obstetri: berkaitan dengan factor resiko
• Berapa kali hamil, berapa kali melahirkan
• Usia anak yang sudah dilahirkan
• Penolong, jenis persalinan, Kontrasepsi yang digunakan, jenis, berapa lama
pemakaian
8. Riwayat pola hidup / life style:
• Nutrisi: diet sehat nutrisi lengkap seimbang, atau nutrisi rendah, tinggi lemak,
obesitas, anemia / defisiensi nutrisi
• Konsumsi obat terlarang/ alcohol/ rokok/ jamu
• Olah raga:
• Perilaku seksual:
• Penggunaan HRT (Hormone replacement therapy/ terapi sulih hormone)
9. Adakah tanda gejala kekerasan seksual:
10. Penerimaan penyakit yang di derita: cobaan/ hukuman
11. Alergi yang dimiliki: ya/ tidak, jenis: makanan/ obat (sebutkan)
PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan fisik dilakukan head to
toe atau persistem meliputi
inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi
• Pemeriksaan fisik harus
memperhatikan prifasi klien
• Sebelum dilakukan pemeriksaan
fisik mohon meminta persetujuan
dan trangkan dengan singkat apa
yang akan dilakukan dan tujuan
dari pemeriksaan fisik yang
dilakukan.
PEMERIKSAAN FISIK LANJUTAN
1. Penampilan umum: usia, ras, status kesehatan, postur, TB, BB, pakaian,
kebersihan, afek, kesadaran, orientasi, kooperatif dan kemapuan
berkomunikasi
2. TTV: Temperatur, nadi, TD, RR
3. Kulit: warna, integritas, tekstur, hidrasi, temperature, edema, bau,
kemunculan dan gambaran lesi, kondisi rambut dan distribusi, kuku,
apakah ada clubbing finger
4. Kepala: ukuran, trauma, kesimetrisan wajah, edema, benjolan/massa,
ruam
5. Mata: ukuran pupil, bentuk, reaktifity, perdarahan, sklera icterus,
lapang pandang, kekuratan visual
PEMERIKSAAN FISIK LANJUTAN

6. Telinga: bentuk dan kesimetrisan, nyeri tekan, pengeluaran cairan dan


membrane tympani, pemeriksaan fungsi pendengaran (tes Weber dan
tes Rinne)
7. Hidung: bentuk dan kesimetrisan, nyeri tekan, pengeluaran cairan, nyeri
tekan sinus frontal atau maksilar
8. Mulut dan tenggorokan: kebersihan, kondisi gigi, penampakan bibir,
lidah mukosa buccal dan oral, erythema, edema, exudat,
pembengkakan tonsil, uvula, ulcers, reflek menelan
10. Leher: pergerakan, masa, perputaran, ukuran tyroid, auskultasi carotid
bruits
PEMERIKSAAN FISIK LANJUTAN
11. Kelenjar Limfe: cervical, intraclavicular, axillar, trochlear, atau inguinal
adenopaty, ukuran, bentuk, nyeri tekan dan konsistensi
12. Payudara: perubahan warna kulit, kesimetrisan, scar, massa,
pengeluara cairan karakteristik dari nipple dan aerola
13. Jantung: denyut jantung, suara jantung, irama, mur-mur, gallop,
14. Vaskular perifer: distensi vena jugularis, bruits, edema, pembengkakan,
distensi vena, Tanda Homan, atau nyeri tekan pada ekstremitas
15. Paru: kesimpetrisan gerakan dada saat respirasi, vocal fremitus, perkusi,
suara nafas, kesamaan dada kanan dan kiri
16. Abdomen: bentuk, bekas luka, suara peristaltic usus, nyeri tekan,
massa/benjolan, pembengkakan hati, perkusi (timpani,shifting, dullness)
PEMERIKSAAN FISIK LANJUTAN
17. Ekstremitas: edema, ulcer, nyeri tekas, varises, erythema, tremor,
deformitas
18. Genitourinaria: eksternal genetalia, perineum, mukosa vagina, serviks,
inflamasi, nyeri tekan, ulcer, nodul, massa / benjolan,
Pemeriksaan dalam vagina: palpasi rectovaginal dan bimanual palpasi untuk
serviks, uterus dan adnexa
19. Rektal: spincter, hemoroids, perdarahan pada BAB
20. Muskuloskeletal: postur, kesimatrisan , atropi otot, kelemahan, penonjolan
tulang, nyeri tekan/ crepitasi, kemerahan, pembengkakan, perubahan
tulang belakang
21. Neurologis: status mental, orientasi, memori, mood, kejelasan berbicara,
kekuatan, saraf kranial 2 sampai 12,
PEMERIKSAAN FISIK LANJUTAN
Pemeriksaan Pelvis
1. Inspeksi eksternal
2. Palpasi eksternal
3. VSE (Vulvar Self Examination)
4. Pemeriksaan dalam
5. Pemeriksaan specimen
6. Pemeriksaan vagina
7. Palpasi bimanual
8. Palpasi Rektovaginal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. IVA test
2. PAP Smear
3. Laboratorium darah
4. Laboratorium urin
5. USG
6. Biopsi
7. Vaginal Swab
8. Foto Rontgen
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Diagnosa Keperawatan yang ditegakkan berdasakan hasil temuan


pengkajian dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan
• Diagnosa Keperawatan bisa mengacu pada NANDA atau SDKI
MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan eliminasi urin
2. Konstipasi
3. Disfungsi seksual
4. Ketidakefektifan pola seksual
5. Resiko infeksi
6. Nyeri akut
7. Resiko perdarahan
8. Ansietes
9. Gangguan citra tubuh,
10. Harga diri rendah
11. Kurang pengetahuan
12. Kerusakan integritas kulit
INTERVENSI KEPERAWATAN

• Tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat
kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan
(Gordon, 1994). Intervensi keperawatan adalah semua tindakan asuhan
yang perawat lakukan atas nama klien
• Intervensi Keperawatan yang diberikan harus memiliki tujuan dan kriteria
hasil
• Dalam menyusun intervensi keperawatan acuan yang dapat digunakan
adalah NOC dan NIC
EVALUASI

• Evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan suatu intervensi keperawatan


• Evaluasi disusun menggunakan SOAP
S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subjektif
oleh keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan.
O: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat
menggunakan pengamatan yang objektif.
A: Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif.
P: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis.

Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi data


sesuai dengan kriteria evaluasi, menggunakan penemuan dari evaluasi untuk
membuat keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai