Anda di halaman 1dari 17

Disusun oleh kelompok 5:

Endah Kurniasari (18405021036)


Andi askar (18405021075)
Miftakhul Fajrin Ardinia (18405021076)

HIPERTIROID
KASUS
Seorang pasien, laki-laki, usia 35 tahun, datang ke suatu rumah sakit dengan keluhan gelisah,
insomnia dan tremor. Berdasarkan hasil pemeriksaan menyeluruh, pasien akhirnya didiagnosa
dokter mengalami hipertiroidisme. Dokter berdiskusi dengan apoteker untuk menetapkan terapi
obat yang tepat untuk pengobatan pasien tersebut.
PERTANYAAN
1. Jelaskanlah secara ringkas tentang penyakit hipertiroid (patofisiologi, penyebab, gejala,
tujuan terapi dan sasaran terapi)
2. Jelaskan secara ringkas pengaturan hormone T3 dan T4 di dalam tubuh
3. Jelaskan mengapa penderita hipertiroid dapat mengalami gejala imsomnia dan tremor !
4. Apakah obat-obatan yang tepat direkomendasikan kepada dokter untuk pengobatan pasien?
Jelaskan jawaban yang diberikan !
5. Tetapkanlah regiment terapi (nama obat, dosis, aturan pakai obat) untuk pengobatan pasien
untuk penggunaan obat selama 1 bulan !
6. Jelaskan mekanisme aksi obat yang akan diserahkan kepada pasien!
7. Siapkanlah obat yang akan diberikan kepada pasien ! dan serahkan obat kepada pasien dan
lakukanlah pemberian informasi obat !
1. HIPERTIROD
DEFINISI
Adalah manifestasi klinis dari kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi darah (Cefalu,
W.T., et al., 2015)
PATOFISIOLOGI

TSI (Thyroid Kelenjar


stimulating Konsentrasi TSH tiroid Sel-sel
immunoglobulin) Merangsang (Thyroid “dipaksa” sekretori
berikatan aktivasi cAMP Stimulating mensekresik kelenjar
dengan reseptor dalam sel Hormon) an hormon tiroid
yang mengikat menurun (T3 dan T4) membesar.
TSH di luar batas
ETIOLOGI
Masing-masing kondisi yang dapat menyebabkan kelenjar tiroid menjadi sangat aktif
memproduksi hormon adalah sebagai berikut

• Penyakit Graves Hipertiroid


• Goiter Nodular Toksik 11
• Adenoma hipofisis
• Iatrogenik
• Adenoma toksik
• Goiter Multinodular
• Tirotoksikosis Faktitia
GEJALA
Menurut Tarwoto,dkk (2012) gejala-gejala klinis hipertiroid berikut ini:
• Sistem kardiovaskuler: Meningkatkan heart rate, stroke volume.
• Sistem pernafasan: Pernafasan cepat, bernafas pendek, penurunan kapasitas paru.
• Sistem perkemihan: Retensi cairan, menurunnya otot urine.
• Sistem gastrointestinal: Meningkatnya peristaltik usus.
• Sistem muskuloskeletal: Keseimbangan protein negatif, kelemahan otot, kelelahan.
• Sistem integumen: Berkeringat yang berlebihan, kulit lembab, merah, hangat.
• Sistem endokrin: Sistem endokrin biasanya terjadi pembesaran kelenjar tiroid.
• Sistem saraf: Gugup, gelisah, emosi tidak stabil.
• Sistem reproduksi: Amenorahea, anovulasi, mens tidak teratur, menurunya libido, impoten.
• Eksoftalmus: Eksoftalmus yaitu keadaan dimana bolamata menonjol kedepan seperti mau keluar
• Tujuan terapi  untuk mengoreksi keadaan hipermetabolik dengan efek
samping terendah dan kemungkinan menyebabkan hipotiroidisme terkecil (Jeri
et all., 2005).
• Sasaran terapi  mengurangi sintesis hormone tiroid menggunakan obat anti
tiroid atau mengurangi jumlah jaringan tiroid dengan radioidine (I131) atau
dengan tiroidektomi. (Harrisons, 2012).
2. PENGATURAN HORMONE T3 DAN T4 DI DALAM TUBUH (Kim, 2013)
Ketika tubuh kekurangan TRH akan menstimulasi
hormon tiroid, hipotalamus pituitari anterior untuk
memproduksi thyroid releasing memproduksi thyroid
hormone (TRH) stimulating hormone (TSH)

kelenjar tiroid akan memproduksi


hormon tiroid dalam bentuk TSH akan berikatan dengan
triiodothyronine (T3) dan thyroxine thyroid stimulating
(T4). T3 dan T4 dilepaskan ke dalam hormone receptor yang
darah, kemudian menuju organ berada di kelenjar tiroid
yang membutuhkannya

Sedikit kelebihan T3 dan T4


hipotalamus dan pituitari
akan berikatan dengan
anterior berhenti
receptor yang berada di
memproduksi TRH dan TSH
hipotalamus dan pituitari
produksi T3 dan T4 terhenti
anterior.
3. PENYEBAB PENDERITA HIPERTIROID MENGALAMI INSOMNIA DAN TREMOR

• Pada hipertiroid, kelenjar tiroid mensekresikan hormon hingga di luar batas, sehingga untuk
memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar. Gejala klinis pasien
yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang
kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh di atas normal. Bahkan akibat proses
metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroid mengalami kesulitan
tidur.
• Efek dari kepekaan sinap saraf yang mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroid ini
menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali per detik,
sehingga penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal
4. OBAT YANG DIREKOMENDASIKAN SESUAI DENGAN TATA LAKSANA
HIPERTIROID (Girgis, 2011).
a. Obat Anti Tiroid

Thionamide Yodium Lithium Perchlorat Thiocyanat

Propylthiouracyl (PTU) Dosis Methimazol (DIH, 17th)


Hyperthyroidism: Oral:
Initial: 15 mg/day in 3 divided doses (approximately every 8
hours) for mild hyperthyroidism; 30-40 mg/day in moderately
1 - methyl - 2 mercaptoimidazole severe hyperthyroidism; 60 mg/day in severe hyperthyroidism;
(methimazole, tapazole, maintenance: 5-15 mg/day (may be given as a single daily dose in
carbimazole) many patients)
Berdasarkan kasus di atas, anti tiroid yang dipilih adalah methimazole, Pertimbangan dipilihnya
methimazole yaitu:
• Methimazole (MMI) direkomendasikan sebagai terapi yang digunakan pada setiap pasien dengan
obat anti tiroid, kecuali pada kehamilan trimester pertama (pilihannya adalah PTU), krisis tiroid, dan
pasien yang mengalami reaksi minor dengan pemberian methimazole (Cooper, 1896).

• MMI mempunyai waktu paruh dan akumulasi obat yang lebih lama dibanding PTU di clalam kelenjar
tiroid. Waktu paruh MMI ± 6 jam sedangkan PTU + 11/2 jam (Cooper, 1896).

• Penelitian lain menunjukkan MMI lebih efektif dan kurang toksik dibanding PTU (Cooper, 1896).
b. Beta Blockers
Berdasarkan kasus di atas, beta bloker yang dipilih adalah propanolol. Pertimbangan dipilihnya
propanolol yaitu:
• Propanolol direkomendasikan pada semua pasien hipertiroid yang bergejala (Douglas et al., 2016)

• Mempunyai efek tambahan berupa penghambatan konversi T4 menjadi T3 yang lebih baik
dibandingkan beta bloker yang kardioselektif (Rebecca et al., 2011).

• Propranolol lebih efektif terutama dalam kasus-kasus yang berat. Biasanya dalam 24 - 36 jam
setelah pemberian akan tampak penurunan gejala. Khasiat propranolol penurunan denyut
jantung permenit, penurunan cardiac output, perpanjangan waktu refleks Achilles, pengurangan
nervositas, pengurangan produksi keringat, pengurangan tremor (Braverman, 1978).
5. REGIMEN TERAPI UNTUK PENGGUNAAN OBAT SELAMA 1 BULAN
Methimazol Propanolol

• Bentuk sediaan: tablet mengandung • Bentuk sediaan: tablet mengandung


methimazol 5 mg dan 10 mg propanolol 10 mg
• Dosis hipertiroidisme dosis awal: 15 mg / • Dosis awal propanolol untuk hipertiroid:
hari (DIH, 17th ed.) 10 – 40 mg, 3-4 kali sehari. (Rebecca, 2010)
• Aturan pakai: 3 kali sehari 2 tablet (5 mg • Aturan pakai: 3 kali sehari 1 tablet, tiap 8
dan 10 mg) tiap 8 jam setelah makan. jam, segera setelah makan.
• Jumlah methimazol 5 mg yang diberikan: • Jumlah propanolol 10 mg yang diberikan:
1x hari = 3 tablet 1x hari = 3 tablet
30 hari = 3 tab x 30 hari = 90 tab 30 hari = 3 tab x 30 hari = 90 tab
• Jumlah methimazol 10 mg yang diberikan:
1x hari = 3 tablet
30 hari = 3 tab x 30 hari = 90 tab
6. MEKANISME KERJA OBAT
• Propanolol bekerja pada komponen perifer dari tremor sehingga menyebabkan perbaikan
klinis yang signifikan dengan mengurangi amplitudo tremor. Selain itu propranolol dapat
memblokir sebagian konversi T4 ke T3, tetapi kontribusi ini untuk keseluruhan efeknya kecil.

• Methimazole memblokir sintesis hormon


tiroid dengan menghambat peroksidase sistem
enzim tiroid, mencegah oksidasi iodida yang
terperangkap dan penggabungan berikutnya
ke dalam iodotyrosines menjadi iodothyronine
dengan menghambat kopling MIT dan DIT
untuk membentuk T4 dan T3
(Schwinghammer, 2015).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai