Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 2

Kelas B
Definisi Psikospiritual
Menurut kamus Webster (1963) kata spirit berasal dari kata benda bahasa latin
‘Spiritus” yang berarti nafas (breath) dan kata kerja “Spirare” yang berarti bernafas.
Spiritual merupakan kebangkitan atau pencerahan diri dalam mencapai makna hidup
dan tujuan hidup. Spiritual merupakan bagian esensial dari keseluruhan kesehatan
dan kesejahteraan seseorang.
Jadi, terapi psikoreligius merupakan terapi penggabungan antara konsep psikologis
dengan pendekatan agama yang berbasis terapeutik yang dapat mengatasi atau
menurunkan masalah psikis khususnya masalah psikososial.
Jenis-Jenis Terapi
Psikoreligius
 Doa
 Mantra dan Sloka
 Nyanyian Pemujaan Tuhan / Shalawatan
 Shalat
 Dzikir
 Yoga
 Meditasi
Adapun tujuan dari penerapan terapi psikoreligius atau psikospiritual yaitu (Setyoadi
& Kushariyadi, 2011) :
 Mereduksi lamanya waktu perawatan klien dengan gangguan psikis
 Memperkuat mentalitas dan konsep diri klien
 Klien dengan gangguan psikis berasal dari persepsi yang salah terkait dirinya, orang lain dan
lingkungan, dengan terapi spiritual maka klien akan dikembalikan persepsinya terkait degan
dirinya, orang lain dan lingkungan
 Mempunyai efek positif dalam menurunkan stress
 Serangkaian riset yang dilakukan Sherill dan Larson 1988, yang didukung riset Dadang
Hawari, dilakukan pada klien sebagai berikut :
 Ca. Rahim dan serviks
 Collitis dan enteritis
 Kardiovasce disesase
 Hipertensi, stroke
 AIDS
 NAPZA
 Gerontik disease
 Status kesehatan umum
 Kematian umum
 Kesakitan dan kematian
 Kesimpulan akhir bahwa makin kuat komitmen agama klien tersebut di atas, maka
proses penyembuhan makin cepat, lebih mampu mengatasi nyeri, depresi, dan
penderitaan (Presman, et all. 1990, Sherill Larson, 1998).
Wudlu Sebelum Shalat Dan Aspek Personal Hygiene – nya
 Melalui wudlu minimal 5 kali sehari sebelum shalat umat islam akan dijaga
kebersihan dari najis dan kotoran. Dalam wudlu terkandung oral hyigene, vulva
hygiene, dan personal hygiene yang sangat lengkap, sehingga memungkinkan untuk
mencegah penyakit infeksi yang disebabkan oleh 5F ( Finger, Feaces, Food, Fly, Dan
Fluid ).
 Berwudlu menjadi salah satu rahasia kesehatan rasululalah sepanjang rentang
hidupnya, bahkan beliau sangat mengwasiatkan untuk senantiasa tampil bersih,
memakai wewangian dan bersiwak ( gosok gigi ) dengan sempurna.
Gerakan-gerakan dalam shalat merupakan gerakan gerakan teratur yang dilakukan
sedikitnya 5 kali dalam satu hari satu malam, sehingga berdampak sebagian olahraga
yang teratur dalam siklus body biorytmic dan irama sirkardisn, didalamnya terdapat
unsur olahraga, relaksasi, latihan konsentrasi, reduksi stres, dan pencegahan
penyakit.
Apalagi bila shalat tersebut melakukan gerakan berdiri, rukuk, duduk, dan sujud akan
mempengaruhi kelancaran sistem sirkulasi darah dan cardhiovasculer tubuh. Hal ini
berkaitan dengan tekanan hidrostatik yang berpengaruh terhadap tekanan arteri dan
sistem vascular yang lain. Pada saat berdiri pompa vena tidak bekerja dan pada saat
begerak akan terjadi kontraksi pada otot, vena tertekan sehingga memompa darah
dari vena untuk menjaga kelancaran sirkulasinya.
 Pada saat Takbiratulihram (takbir di awal sholat sambil mengangkat tangan), setiap
shalat wajib lima waktu sehari ditambah shalat-shalat sunat puluhan otot tubuh dilatih
sedemikian rupa. Otot-otot utama yang mendapatt pelatihan rutin pada saat
takbiratulihram saja adalah :
 M. Humerus (otot lengan atas),
 M. Radius dan Ulnaris (lengan bawah),
 M. Manus,
 Carpal dan
 Metacarpal (otot-otot yang membentuk jari dan telapak tangan), m.scapularis (otot
belikat),
 M.Intercotalis (otot-otot tulang dada), dan sebagainya.
 Puluhan otot seperti yang dicontohkan di atas akan bersinergi bersama pembuluh-
pembuluh darah, jutaaan serabut syaraf dan pergerakan sendi sendi-sendi.
 Ketika Rukuk, Sujud, duduk i’tidal sampai salam terakhir ribuaan otot tubuh akan
bekerja dalam suatu bentuk gerakan yang terkoordinir dan terartur serta sangat
fisiologis.
 Shalat akan mencegah terbentuknya jaringan fibratic pada sendi. Karena secara
fisiologis apabila sendi-sendi manusia tidak di gerakan secara optimal selama tujuh
hari maka akan terbentuk jaringan fibratic dan sendi menjadi kaku yang dikenal
dengan istilah kontraktur sendi.
 Dzikir dan bacaan dalam shalat membuat hati seseorang menjadi tenang. Keadaan
tenang dan rileks mempengaruhi kerja sistem syaraf dan endokrin.
 Pada orang yang stress dan tegang, corteks adrenal akan terangsang untuk
mensekresikan cortisol secara berlebihan sehingga terjadi peningkatan metabolisme
tubuh secara mendadak. Apabila hal ini berlangsung lama maka akan menurunkan
sistem immunitas tubuh.
 Dengan bacaan do’a dan berdzikir orang akan menyerahkan segala permasalahan
yang dihadapinya kepada yang maha penolong sehingga beban stress yang
menghimpitnya mengalami penurunan. Selanjutnya seseorang akan menjadi tenang
hatinya sehingga sekresi hormon cortisol akan terkontrol sesuai dengan kebutuhan.
 Rukun dan sujud yang berulang-ulang pada saat shalat akan sangat membantu dalam
menjanga kesehatan paru-paru kita. Pada saat sujud lobus paru-paru bagian bawah
posisinya akan berada di atas, sehingga akan mendorong zat-zat yang tidak berguna
keluar bersama sputum (dahak).
 Pada saat sujud sel-sel yang mati dan selaput mucosa yang rusak dari tractus
respiratory akan di dorong keluar dari paru-paru.
 Hal ini mendasari dan mengilhami proses pelaksanaan postural drainage (pengaturan
posisi pasien di mana kepala lebih rendah dari badan) yang menjadi salah satu
prinsif dalam keperawatan.
 Aspek Olahraga
 Aspek relaksasi otot
 Aspek relaksasi kesadaran indera
 Aspek meditasi
 Aspek Auto-sugesti
 Aspek katarsis atau pengakuan dan penyaluran
 Sarana pembentukan kepribadian
 Terapi Air ( Hydro Theraphy)
 Rasa diperhatikan dan berarti
 Rasa kebersamaan
 Jarak personal
 Terapi lingkungan
 Pengalihan perhatian
 Melatih saling ketergantungan
 Membantu memecahkan masalah
Dengan hikmah shalat diharapkan kepercayaan kita semakin membaja, sehingga
membuahkan rasa kemerdekaan dan kebebasan jiwa, terhindar dari perasaan takut,
susah, dan khawatir dari pengaruh kekuatan, kehebatan, kebesaran dari benda-
benda, makhluk- makhluk di jagat raya ini, karena kita hanya tunduk kepada Allah
SWT.
Mempersiapkan Membaca AL-
Mengingat mati Melihat kearah
diri sepenuhnya Qur’an dengan
ketika shalat tempat sujud
untuk shalat tartil

Menghayati
Meletakkan
Tuma’ninah makna bacaan
tabir pembatas
shalat

Anda mungkin juga menyukai