Infeksi Masa Nifas
Infeksi Masa Nifas
Rusnopia Simanjuntak
21/04/2019
Infeksi pada Masa Nifas
2
MASTITIS
INFEKSI
PAYUDARA ABSES PAYUDARA
SALURAN TERSUMBAT
Perluasan
Varises pada
infeksi
vena Obesitas
endometrium
1. Tromboflebitis femoralis
Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7-10 hari, kemudian suhu
mendadak naik kira-kira pada hari ke 10-20 yang disertai dengan menggigil dan nyeri
sekali.
Kaki sedikit keadaan dalam fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih panas
dibandingkan dengan kaki lainnya.
Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada bagian paha
atas.
Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha.
Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, putih,
nyeri, dan dingin dan pulsasi menurun.
Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau sesudah nyeri dan pada umumnya terdapat
pada paha bagian atas, tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki
kemudian meluas dari bawah ke atas.
Nyeri pada betis yang terjadi spontan atau dengan memijat betis
2. Tromboflebitis Pelvic
• Nyeri yang terdapat pada perut bagian bawah dan atau perut bagian samping,
timbul pada hari ke 2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas.
Menggigil berulang kali
Suhu badan naik turun secara tajam (36˚C menjadi 40˚C) yang diikuti penurunan
suhu dalam 1 jam
Penyakit dapat berlangsung selama 1-3 bulan.
Abses pada pelvis.
Gambaran darah
Tromboflebitis Femoralis
Anjurkan ambulasi dini untuk meningkatkan sirkulasi pada ekstremitas bawah dan menurunkan
kemungkinan pembentukan pembekuan darah
Tinggikan daerah yang terkena untuk mengurangi pembengkakan.
Anjurkan tirah baring dan mengangkat bagian kaki yang terkena.
Berikan anti koagulan, analgesik, dan antibiotik sesuai dengan resep.
Tromboflebitis Pelvic
Lakukan pencegahan terhadap endometritis dan tromboflebitis dengan menggunakan teknik
aseptik yang baik.
Rawat inap : penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakit dan mencegah
terjadinya emboli pulmonum.
Terapi medik: pemberian antibiotika, heparin terdapat tanda-tanda atau dugaan adanya
emboli pulmonum.
Terapi operatif : pengikatan vena kava inferior dan vena ovarika jika emboli septik terus
berlangsung sampai mencapai paru-paru.
Penyebab Maternal
Partus precipitatus (persalinan yang sangat cepat) yang tidak dikendalikan atau tidak
ditolong.
Pasien tidak mampu untuk berhenti mengejan.
Partus diselesaikan secara tergesa-gesa dengan dorongan fundus yang berlebihan.
Edema dan kerapuhan pada perineum.
Factor janin
Bayi besar.
Posisi kepala yang abnormal.
Kelahiran bokong.
Ekstraksi forcep yang sukar.
Distosia bahu.
1. Robekan Derajat 1
Meliputi mokusa vagina, kulit perineum tetap dibawahnya. Umumnya robekan tingkat 1
dapat sembuh sendiri, penjahitan tidak diperlukan jika tidak perdarahan dan menyatu
dengan baik.
2. Robekan Derajat 2
Meliputi mukosa vagina, kulit perineum dan otot perineum
3. Robekan Derajat 3
Meliputi mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum, dan otot spingter ani eksternal
4. Robekan Derajat 4
Pada robekan yang total spingter recti terpotong dan laserasi meluas sehingga dinding
anterior rectum dengan jarak yang bervariasi.
Mencuci alat genitalia dengan sabun air, kemudian keringkan bagian vulva dan
anus dan ganti pembalut setelah buang air kecil atau buang air besar.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah membersihkan
genitalia.
Mengajarkan ibu membersihkan alat kelamin dari depan ke belakang, dan
kemudian bagian sekitar anus.
Menjaga kebersihan vagina
Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap buang air kecil atau buang air
besar. Siram dari depan kebelakang.
Bila ibu takut menyentuh luka jahitan, membersihkan vulva dapat dilakukan dengan
cara duduk berendam dalam cairan antiseptik selama 10 menit. Lakukan setelah
BAK atau BAB.
Mengganti pembalut setelah setiap BAK.
Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut.
Perineum dapat diolesi salep pemberian dokter apabila sudah kering.
Infeksi Masa Nifas 21/04/2019
30