Anda di halaman 1dari 10

Resistensi

perubahan
KELOMPOK 4 / C-1
1. TEO SESA MILWANDANA
2. VINI AULIA AHMAD
3. VIONITA MAHESTI PUTRI
4. WIDYA NOPRILIANA
Pengertian
resistensi

Resistensi terhadap perubahan sebagai suatu


reaksi emosional/tingkah laku yang muncul
sebagai respon terhadap munculnya ancaman,
baik nyata atau imajiner bila terjadi perubahan
pada pekerjaan rutin.

Kreitner dan Kinicki (2001)


PENOLAKAN TERHADAP
PERUBAHAN

1. Ketidakpercayaan kepada orang yang mengusulkan


perubahan.
2. Kepercayaan bahwa perubahan tidak diperlukan. Apabila
orang-orang
yang berada dalam sebuah organisasi itu telah merasa bah
wa segalanya telah baik,maka adanya rencana perubahan
akan menimbulkan penolakan.
3. Kepercayaan bahwa perubahan tidak dapat dilakukan.
Proses perubahan yangakan dilakukan membutuhkan
usaha yang besar, sehingga perubahan yang radikal dapat
menyebabkan orang meragukan keberhasilan perubahan.
4. Ancaman ekonomi. Perubahan yang akan dilakukan membuat
karyawanmerasa terancam dari segi ekonomi, misalnya perubahan
dapat menyebabkankehilangan pendapatan karena pemutusan
hubungan kerja (PHK) atau penggantian manusia dengan teknologi
informasi, sehingga mereka kehilangan pekerjaan.
5. Perubahan biasanya berbiaya tinggi. Walaupun perubahan biasanya
membawakeuntungan besar bagi perusahaan, tetapi besarnya biaya
yang harusdikeluarkan oleh perusahaan membuat perusahaan berfikir
lebih mendalamsebelum menentukan untuk melakukan perubahan.
Dalam hal ini, perusahaanharus membandingkan biaya dan
keuntungan yang mungkin diperoleh (costand benefit analysis).
6. Ketakutan akan kegagalan individu. Apabila orang-orang
dalam organisasisudah terbiasa menggunakan cara metode
lama maka rencana perubahanmembuat mereka ketakutan,
jika mereka tidak bisa menggunakan cara,/metode baru.
7. Kehilangan status dan kekuasaan. Perubahan-perubahan
besar dalam organisasidapat menyebabkan beberapa orang
merasa terancam akan kehilangankekuasaan dan status
akibat adanya perubahan.
8. Ancaman terhadap nilai-nilai dan cita-cita
organisasi. Adanya perubahanmenyebabkan ketakutan-
ketakutan akan hilangnya nilai-nilai organisasi yang selama
ini telah dianut oleh organisasi.
9. Penolakan akan pengaruh ( Resentment of interference)
ada beberapa orangyang menolak untuk berubah karena
mereka tidak mau dikontrol oleh orang lain.
KEGAGALAN TERHADAP
PERUBAHAN
1. Mengabaikan aspek manusia dalam mengelola perubahan
Perubahan yang dilakukan perusahaan, kebanyakan dari
mereka lebih memusatkan perhatiannya kepada aspek-aspek
teknis, finansial dan operasional, daripada aspek manusia.

Hal ini tampak dalam bentuk terjadinya masalah perburuhan,


keluarnya tokoh-tokoh kunci dan orang-orang berbakat dari
perusahaan, dan tidak diperoleh manfaat atau sangat sedikit
manfaat yang diperoleh dari perubahan yang dilakukan.
2. Perubahan tidak direncanakan dengan baik
Banyak perusahaan yang memperlakukan perubahan seperti
sebuah peristiwa kebetulan atau hal rutin yang akan dapat
diselesaikan dengan baik secara otomatis, tanpa sebuah
perencanaan yang baik. Padahal menurut Pakar Perilaku di Dalam
Perusahaan Stephen Robbins ( 2000), perubahan seharusnya
merupakan sebuah aktivitas yang terencana, disengaja dan
berorientasi pada tujuan.
3. Praktisi perubahan gagal membangun koalisi yang cukup kuat
Menurut Kotter (1996), salah satu penyebab kegagalan yang
dialami oleh perusahaan dalam melakukan perubahan adalah
tidak terbentuknya koalisi yang cukup kuat diantara orang-orang
yang mempunyai wewenang dan kemampuan untuk mendorong
perubahan.
Wujud good governance
di era perubahan

Anda mungkin juga menyukai